Segala hal yang Kamu lakukan pasti memengaruhi tubuh, tidak terkecuali otak. Banyak orang yang tidak sadar bahwa ada beberapa kebiasaan buruk yang ternyata mampu memengaruhi otak, bahkan merusak fungsi serta struktur organ tersebut. Bayangkan saja kalau Kamu melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut selama bertahun-tahun. Di kemudian hari, otak Kamu akan rusak! Maka dari itu, mulai dari sekarang ubahlah gaya hidup Kamu. Berikut beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa merusak otak. Show
Baca juga: Wanita Perokok Berisiko Tinggi Alami Pendarahan OtakKurang TidurBanyak orang yang tidak tahu kalau kurang tidur dapat mengakibatkan kondisi yang serius, terutama bagi para workaholic. Padalah, kurang tidur bisa berdampak buruk pada otak. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur bisa menyebabkan demensia dan penyakit Alzheimer. Kalau Kamu sulit tidur, hindari mengonsumsi alkohol, kafein, dan memantau gadget di malam hari. Tidak SarapanSarapan adalah waktu makan yang paling penting, karena bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari, baik secara fisik maupun emosional. Di pagi hari, otak membutuhkan nutrisi untuk melanjutkan pengaturan proses fisiologis setelah berpuasa selama Kamu tidur. Kalau Kamu tidak menyediakan otak energi yang cukup, maka organ tersebut harus berupaya lebih keras untuk bisa menjalankan fungsinya. Melewatkan sarapan juga bisa menyebabkan kurangnya energi, kehilangan konsentrasi dan memori, serta menurunnya aktivitas fisik. Suka MenyendiriManusia tidak bisa lepas dari interaksi sosial. Bukan sekadar interaksi lewat media sosial, namun interaksi dalam dunia nyata. Orang-orang yang berinteraksi dan memiliki teman meski hanya sedikit cenderung lebih senang dan produktif. Orang yang suka bersosialisasi juga memiliki risiko yang kecil untuk terkena penurunan fungsi otak dan Alzheimer. Kalau Kamu merasa kesepian, langsung hubungi teman-teman supaya bisa bertemu dan refreshing sejenak, ya! Baca juga: Sistem Kebut Semalam Berdampak Buruk Pada OtakMakan Terlalu Banyak Junk FoodMengonsumsi banyak makanan cepat saji, seperti hamburger, kentang goreng, dan soft drink, bisa mengurangi fungsi otak dalam meningkatkan aktivitas, seperti belajar dan menghapal. Akan lebih baik lagi jika Kamu mengonsumsi kacang-kacangan, buah, dan sayuran hijau jika ingin ngemil. Makanan-makanan tersebut bisa meningkatkan fungsi otak. Mendengarkan Musik Terlalu KencangPunya kebiasaan mendengarkan musik menggunakan earphone hingga volume maksimal? Hentikan kebiasaan ini, karena bisa merusak saluran pendengaran secara permanen dengan cepat. Tidak hanya merusak telinga, kehilangan pendengaran pada orang dewasa sering kali dikaitkan dengan masalah otak, seperti Alzheimer dan hilangnya jaringan otak. Hal tersebut disebabkan karena otak harus bekerja sangat keras untuk mengartikan apa yang sedang dibicarakan orang lain. Akibatnya, otak tidak bisa menyimpan apa yang seharusnya Kamu dengar ke dalam memori. Maka itu, kecilkan volume saat mendengarkan musik. Batas volume yang aman ketika menggunakan earphone adalah 60 persen. Jangan pula terlalu lama mendengarkan musik hingga berjam-jam, ya. Kurang BergerakSemakin sedikit Kamu bergerak atau beraktivitas, maka semakin tinggi juga risiko Kamu terkena demensia. Kamu juga akan memiliki risiko tinggi terkena diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Kamu tidak perlu melakukan lari maraton atau aktivitas berat lainnya. Hal-hal simpel seperti sekadar berjalan kaki di taman atau di sekitar kompleks perumahan selama beberapa menit juga bisa Kamu lakukan. MerokokMerokok bisa membuat otak menyusut dan kondisi ini sangat berbahaya. Otak menyusut bisa memperburuk memori dan meningkatkan risiko 2 kali lipat terkena demensia, termasuk Alzheimer. Otak menyusut juga bisa menyebabkan penyakit jantung, diabetes, stroke, dan tekanan darah tinggi. Baca juga: Olahraga Terbaik untuk OtakTerlalu Banyak MakanKalau mengonsumsi terlalu banyak makanan, otak tidak mampu membangun hubungan kuat untuk membantu Kamu berpikir dan mengingat. Selain itu, terlalu banyak makan juga bisa menyebabkan obesitasi dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Ketiga penyakit tersebut bisa menyebabkan Alzheimer. Hampir Selalu Berada di Dalam RuanganKalau Kamu jarang keluar ruangan dan terkena paparan cahaya matahari alami, make efeknya bisa menyebabkan depresi dan melambatkan fungsi otak. Penelitian juga menunjukkan bahwa sinar matahari meningkatkan kualitas berpikir. Terlalu Sering Menghirup Udara yang TerkontaminasiOtak memang selalu membutuhkan asupan oksigen. Namun, udara yang mengandung racun bisa mengganggu pertukaran gas di otak dan proses transportasi oksigen ke sel-sel tubuh. Hal tersebut bisa menurunkan efisiensi dan fungsi otak. Konsumsi AlkoholMengonsumsi alkohol bisa merusak banyak organ, terutama sistem saraf, hati, dan jantung. Alkohol memengaruhi reaksi kimia yang terjadi di otak. Kecanduan alkohol juga bisa membunuh neuron dan mengurangi kecepatan transmisi impuls saraf. Baca juga: Manfaat Senam Otak bagi KesehatanMulai sekarang, kurangi kebiasaan-kebiasaan yang sudah disebutkan di atas untuk menjaga kesehatan otak. Sebagai tips, konsumsilah makanan secara sehat dan teratur. Buah-buahan serta sayuran bisa membantu menstimulasi otak. Asam lemak omega 3 juga sangat baik untuk neuron. Selain itu, coba berolahraga secara rutin. Hindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang. Yang terakhir, cobalah menjalani hari-hari dengan pikiran positif!
Gangguan saraf atau neuropati merupakan kondisi terganggunya fungsi saraf, yang dapat terjadi karena penyakit tertentu maupun cedera. Gejala yang dirasakan pengidap gangguan saraf pun berbeda, mulai dari ringan seperti kram hingga yang berat seperti kelumpuhan. Kendati demikian, gangguan saraf sebenarnya bisa dicegah kok, dengan menerapkan gaya hidup sehat sejak dini. Beberapa gaya hidup sehat berikut ini bisa mulai kamu terapkan, untuk meminimalisir risiko terjadinya gangguan saraf: 1. Olahraga TeraturTidak hanya mampu menjaga tubuh tetap fit dan bugar, olahraga yang dilakukan secara teratur juga ternyata dapat membantu mencegah berbagai gangguan saraf, lho. Satu hal yang perlu diingat bahwa olahraga yang perlu kamu lakukan secara teratur bukanlah olahraga berat, melainkan olahraga ringan sekitar 10-15 menit setiap pagi dan sore hari. Bahkan, sebenarnya kamu dapat memulainya dengan mengganti kebiasaan-kebiasaan kecilmu selama ini. Misalnya, jika kamu terbiasa berangkat ke kantor dengan menggunakan ojek online, kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk menggantinya dengan pilihan transportasi lain yang memerlukan banyak gerakan jalan, seperti bus atau kereta. 2. Hindari Pekerjaan yang Menuntut Gerakan BerulangPekerjaan yang menuntut kita melakukan gerakan berulang, secara perlahan dapat memicu terjadinya gangguan saraf. Terlebih jika gerakan yang dilakukan adalah gerakan yang berat, atau membuat tubuh berada dalam posisi yang tidak nyaman. Jika kamu memiliki pekerjaan yang mengharuskan untuk duduk dalam waktu lama misalnya, cobalah untuk beristirahat selama beberapa menit dan lakukan gerakan-gerakan peregangan sederhana. 3. Jaga Berat Badan IdealKelebihan berat badan dapat meningkatkan beban pada kaki, dan memicu berbagai risiko penyakit kardiovaskular. Orang dengan berat badan berlebih pun akan memiliki risiko terkena gangguan saraf lebih tinggi, dibanding mereka yang memiliki berat badan ideal. Oleh karena itu, cobalah untuk mulai menjaga berat badan tetap ideal, dengan menerapkan pola makan sehat rendah kalori. 4. Pastikan Asupan Vitamin B TercukupiSelama ini, kita mengenal banyak vitamin dengan beragam manfaatnya bagi tubuh. Vitamin A, C, dan E misalnya, cukup populer di kalangan kaum hawa untuk mencerahkan kulit serta membantu menjaga daya tahan tubuh. Namun, dalam hal menjaga kesehatan saraf, vitamin B merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes dan penyakit ginjal kronis, yang sering berujung pada kerusakan saraf, vitamin B1, B6, dan B12 dapat menjadi penyelamat. Lebih lanjut, vitamin B1 merupakan anggota keluarga vitamin B kompleks yang larut dalam air. Vitamin ini mampu mengubah karbohidrat menjadi glukosa, yang berguna untuk menghasilkan energi bagi tubuh, termasuk saraf. Para ahli pun mengungkapkan bahwa vitamin B1, B6, dan B12 saling bersinergi untuk menjaga dan memperbaiki sistem saraf. Secara umum, vitamin B1 dan B6 berfungsi menutrisi saraf agar bekerja maksimal. Bedanya, B1 merupakan sumber energi saraf, sedangkan B6 fokus pada perbaikan transmisi saraf. Sementara itu, vitamin B12 memiliki peran sebagai bahan baku regenerasi sel-sel saraf. Ia memulihkan dan menjaga sel saraf dari kerusakan. Asupan semua jenis vitamin B tersebut dapat dipenuhi dengan mengonsumsi daging merah, kacang-kacangan, sayur, dan buah. 5. Hindari AlkoholKebiasaan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko gangguan saraf. Hal ini dikarenakan alkohol dapat mengganggu penyerapan vitamin B yang baik untuk saraf, dengan cara mendistraksi konsentrasi tubuh dalam menyerap vitamin B. Selain itu, mengonsumsi alkohol juga akan membuat neuropati mengganas, apalagi jika orang tersebut memiliki riwayat diabetes, penyakit ginjal kronis, dan pola makan yang tidak sehat. sumber : alodokter |