Proses apa yang terjadi dalam pembuatan telur asin?

Ilustrasi telur asin. Foto: Pixabay

Telur merupakan salah satu makanan yang mengandung banyak gizi seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Telur juga mudah untuk diolah menjadi beragam jenis makanan.

Meski begitu, telur mudah rusak. Kerusakan ini dapat terjadi secara alami, kimiawi, ataupun akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur.

Oleh karena itu, pengawetan telur sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. Salah satunya dengan dibuat sebagai telur asin atau diasinkan.

Dengan melakukan proses pengasinan atau pengawetan membuat telur akan bertahan lebih lama. Lantas, telur asin berasal dari mana dan bagaimana cara membuatnya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Telur Asin Berasal dari Mana?

Ilustrasi telur asin. Foto: Pixabay

Dihimpun dari buku Industri Pengolahan Telur, Herly Evanuarini, dkk., mengatakan telur itik biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan telur asin. Sebab, telur itik memiliki ukuran pori-pori yang besar, cangkang yang lebih tebal serta bau yang lebih amis daripada telur ayam sehingga dapat menghasilkan rasa yang lebih enak.

Pori-pori besar pada telur itik akan memudahkan molekul garam masuk ke dalam telur.Anda juga dapat menggunakan telur bebek sebagai bahan baku pembuatan telur asin.

Ada dua cara dalam membuat telur asin, dengan penyuntikan secara langsung dan pengasinan menggunakan bubukan bata merah atau bumbu dapur.

Mengutip buku Membuat Telur Asin Aneka Rasa karya Warisno, cara yang banyak dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menggunakan bubukan bata merah yang dicampur dengan garam dapur. Alasannya karena bahan-bahan yang digunakan mudah diperoleh.

Telur yang telah diasinkan tahan disimpan lebih dari satu bulan. Ini karena garam berperan sebagai pengawet dan antiseptik yang mampu menghambat pembusukan pada telur.

Selain proses pembuatannya yang mudah, pengawetan telur asin dapat meningkatkan citra rasa yang unik serta memiliki tekstur yang berbeda pada bagian kuning telur. Kuning telur akan bertekstur masir atau agak berpasir sebagai salah satu ciri khas dari telur asin.

Cara Membuat Telur Asin

Ilustrasi telur asin. Foto: Pixabay

Cara membuat telur asin cukup mudah dan dapat dilakukan sendiri di rumah. Menurut buku Industri Pengolahan Telur, Herly Evanuarini, dkk., metode yang yang dilakukan pada pengasinan telur ada dua yakni, metode basah dan kering.

Kedua metode ini menggunakan sistem pengeraman selama 7 hari sampai dua minggu. Jika lebih dari dua minggu, telur yang dihasilkan akan lebih asin dan akan lebih awet. Jika tidak menginginkan rasa asin yang berlebihan pada telur, cukup didiamkan selama 7 hari.

Pembeda kedua metode ini adalah bahan baku yang digunakan. Dalam metode kering menggunakan balutan pasta dari pasir, bubuk batu bata, yang diberi garam dengan konsentrasi tinggi.

Sedangkan untuk metode basah proses masuknya garam ke dalam telur akan lebih cepat. Namun tekstur bagian putih telur akan lebih cair karena banyaknya air yang masuk ke dalam telur.

Berikut ini cara pembuatan dari masing-masing metode pembuatan telur asin:

Metode Kering

  • Siapkan 20 butir telur bebek (jumlah telur boleh disesuaikan)

  • Siapkan 1 ½ liter abu jerami.

  1. Sortir telur itik dan pilih telur yang terbaik. Hindari telur yang cangkangnya terdapat keretakan.

  2. Masukkan air ke dalam ember hingga tiga perempatnya. Cuci bersih telur sampai kotoran terlepas dari cangkangnya.

  3. Perhatikan kondisi saat mencuci telur. Jika telur mengapung, artinya kualitasnya kurang bagus dan perlu disingkirkan.

  4. Buat adonan dengan menumbuk batu bata hingga alus. Campurkan garam dapur dengan bubuhan batu bata yang telah halus. Tambahkan sedikit air hingga membentuk adonan.

  5. Balutkan telur dengan pasta dan atur tingkat ketebalan pasta pada telur agar sama.

  6. Simpan telur dalam wadah dan simpan selama 7 hari.

  7. Setelah 7 hari, cuci telur hingga bersih.

  8. Rebus telur dengan menggunakan api sedang selama kurang lebih 30 menit dengan suhu 80 celcius.

  9. Telur asin siap disajikan.

Metode Basah

Ilustrasi telur asin. Foto: Pixabay

  • Siapkan telur bebek (jumlah telur boleh disesuaikan)

  1. Sortir telur itik dan pilih telur yang terbaik. Hindari kondisi telur yang memiliki keretakan.

  2. Masukkan air ke dalam ember hingga tiga perempatnya. Cuci bersih telur sampai kotoran terlepas dari cangkangnya.

  3. Didihkan air panas dan larutkan garam yang telah disiapkan.

  4. Masukkan telur dan rendam selama 7 hari atau lebih sesuai keinginan.

  5. Setelah 7 hari, tiriskan telur ke dalam wadah.

  6. Telur asin siap disajikan.

Jelaskan proses apakah yang terjadi pada pembuatan telur asin?

Prinsip dari pembuatan telur asin didasarkan pada proses difusi, menurut Kastaman, dkk. (2010) dalam Evanuarini (2021) terjadi proses ionisasi garam NaCl pada media berisi garam NaCl dapat berdifusi ke dalam telur melewati cangkang telur dan terserap melalui pori-pori cangkang dan menyebabkan pengeluaran air pada putih ...

Bagaimana proses terjadinya telur asin brainly?

Telur yang tidak diasinkan di awal akan berubah menjadi telur asin karena proses penggaraman. Proses penggaraman adalah proses penambahan garam berlebih. Garam bisa masuk ke pori-pori telur dan membuat telur terasa asin.

Perubahan apa saja yang terjadi pada telur setelah melalui proses penggaraman?

Nah, ketika proses penggaraman ini dilakukan, garam bisa masuk ke pori-pori telur hingga membuat rasa telur berubah jadi asin. Proses ini juga membuat telur jadi awet karena memperlambat kinerja enzim yang bisa merusak telur.

Apakah telur asin merupakan hasil fermentasi?

Telur asin merupakan salah satu makanan tradisional yang menggunakan teknik fermentasi spontan, dengan garam sebagai media fermentasinya. Fermentasi spontan akan membuat keberagaman mikroorganisme, dan mikrobia yang berperan aktif kana tumbuh optimum.