Apa yang harus kamu lakukan sebagai remaja Kristen yang bertumbuh dewasa

Apa yang harus kamu lakukan sebagai remaja Kristen yang bertumbuh dewasa

Respon kita terhadap proses-proses itu akan menentukan apakah kita akan menjadi dewasa atau tetap menjadi anak kecil.

Kedewasaan adalah buah dari setiap keputusan yang benar, yang kita ambil.

Banyak orang berkata bahwa dewasa merupakan suatu proses akan dialami semua orang secara alami—bahwa dewasa merupakan sebuah kepastian. Kebanyakan orang berpikir bahwa karena semua orang akan bekerja, yang berarti mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri atau bahwa semua orang akan menikah, yang berarti sanggup mengambil keputusan sendiri.

Apakah menjadi dewasa adalah hal yang otomatis terjadi sebagaimana dikira banyak orang? Apakah boleh disimpulkan bahwa orang yang sudah bekerja dan sudah menikah berarti kedewasaannya sudah matang? Apakah status dan umur dapat menjadi ukuran kedewasaan? Pertanyaan ini mungkin sering terlintas dalam benak kita.

Secara umum dewasa diartikan sebagai tanda telah mencapai kematangan jasmani, pikiran, dan pandangan. Yang dimaksud dengan matang di sini ialah memiliki pengertian mengenai hal yang benar dan salah. Namun, apa kata Alkitab mengenai kedewasaan? Kapan dan bagaimana kita dapat menjadi dewasa?

Alkitab mencatat bahwa setiap orang harus dilahirkan kembali untuk dapat menerima Kerajaan Allah, yaitu setiap orang harus dilahirkan kembali melalui air (Firman Tuhan dan pertobatan, yang didasari oleh percaya) dan Roh (memberi diri dipimpinan Roh Allah, yang juga didasari oleh percaya) 1. Ketika seseorang dilahirkan kembali ia memasuki fase sebagai bayi rohani.  Sebagai bayi, kita harus terus menerus haus dan lapar akan Firman Allah yang murni. Petrus menggambarkan hal ini sebagaimana bayi yang baru lahir hanya menginginkan air susu yang murni 2. Di fase ini, Allah menginginkan kita untuk terus menerus bergantung pada-Nya. Seperti bayi yang tidak dapat melakukan apapun tanpa bantuan orangtuanya, begitu juga Allah mau kita bergantung pada-Nya tanpa bersandar pada yang lain.

Namun Allah tidak ingin kita selamanya menjadi bayi. Tidak seperti orang tua yang terkadang menginginkan anaknya untuk terus menerus menjadi bayi atau memperlakukan anaknya seperti bayi, Allah menginginkan kita bertumbuh dan menjadi dewasa di dalam-Nya. Ketika kita terus “makan” Firman Tuhan dan melakukannya, maka kita sebetulnya akan dibawa menjadi semakin dewasa. Mengapa ingin Allah ingin kita untuk menjadi dewasa secara Roh?

Karena banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh anak kecil. Banyak cerita yang tidak dapat disampaikan kepada anak kecil. Banyak perkara yang tidak dapat dipercayakan kepada anak kecil. Anak kecil penuh dengan keterbatasan dan Yesus telah menebus kita sempurna di kayu salib agar kita tidak lagi hidup dalam keterikatan, kelemahan dan keterbatasan. Ketika kita tidak bertumbuh dan terus menjadi anak kecil, sebetulnya kita sedang mengkerdilkan karya penebusan Yesus Kristus.

Sering kali kita berpikir bahwa kita terlalu muda untuk Allah percayakan sesuatu, terlalu hijau untuk Allah beri satu perkara. Kita lupa Alkitab mencatat bahwa Daud merupakan anak muda saat ia mengalahkan Goliat. (ESV menggunakan kata youth, GNB: bahkan menggunakan kata boy). Ia masih sangat muda saat itu untuk menghadapi jenderal tentara musuh, Goliat. Bahkan tiga kakak tertuanya pun tidak sanggup berbuat apa-apa selain berceloteh 3. Ia bahkan lebih muda lagi saat menghadapi beruang dan singa untuk menjagai dua-tiga ekor domba ayahnya. Daud menjadi sangat dewasa di usia belia, di saat ia hanya menggembalakan satu-dua ekor domba.

Kita juga tidak lupa kisah Yesus duduk bertanya jawab dengan para imam dan ahli taurat mengenai Firman Tuhan di usia yang sangat muda–dua belas tahun! 4. Lukas 2:52 mencatat bahwa Ia bertambah dalam hikmat dan kedewasaan, serta dalam anugerah di hadapan Allah dan manusia dan di saat itu Ia tetap menundukkan diri pada otoritas kedua orang tuanya.

Rupanya kedewasaan rohani tidak bergantung pada usia seseorang dan kedewasaan rohani bukanlah sesuatu yang otomatis terjadi! Kunci menjadi dewasa ialah mau terus dibentuk dan bertumbuh. Seiring berjalannya waktu, Tuhan akan membawa kita pada proses-proses yang akan mendewasakan kita. Respon kita terhadap proses-proses itu akan menentukan apakah kita akan menjadi dewasa atau tetap menjadi anak kecil. Kedewasaan adalah buah dari setiap keputusan yang benar, yang kita ambil. Keputusan untuk memegang dan mentaati Firman lebih dari pertimbangan dan keinginan pribadi kita.

Seseorang yang dewasa di dalam Kristus bukan sekadar memiliki pengertian mengenai hal yang baik dan buruk, namun juga berani mengambil keputusan untuk melakukan hal yang baik dan benar dalam kondisi apapun. Jadilah dewasa dalam segala hal, tahu dan taat pada kehendak-Nya, tanpa harus diawasi. Pertumbuhan rohani hanya bisa dicapai dengan ketaatan.

Milikilah hati yang haus dan lapar serta telinga yang siap mendengar dan ketika kita mendengar suara-Nya, taatlah! Sudah saatnya kita meninggalkan setiap sifat kanak-kanak dan beranjak menjadi dewasa, menjadi penuh Firman dan kuat di dalam Kristus!

Oleh Ririn Olivia

Referensi :

  1. Yohanes 3:3-6
  2. 1 Petrus2:2
  3. 1 Sam 17:28
  4. Lukas 2:41-47

BAB 3

REMAJA KRISTEN YANG

BERTUMBUH DEWASA

Pada bab tiga ini kita dapat belajar tentang:

A. Kepribadian Remaja Kristen

B. Memiliki Pola Pikir yang Komprehensip C. Memiliki Kedewasaan Iman

Tuhan adalah sang Pencipta Tuhan itu Mahakuasa Tuhan itu Kudus Tuhan itu Mahatinggi Tuhan itu Kekal

Tuhan layak mendapat hormat Kepribadian Remaja Kristen

Memiliki Pola Pikir yang Komprehensip

Memiliki Kedewasaan Iman

REMAJA KRISTEN YANG BERTUMBUH DEWASA

Berpikir positif dan mulia

Berpikir kreatif

Berpikir proaktif

Pengertian Takut akan Tuhan Alasan Manusia takut akan Tuhan

Wujud manusia takut akan Tuhan

• remaja Kristen • ciptaan baru • buah-buah roh • pola pikir • komprehensip • kreatif • proaktif

• positif dan mulia • dewasa iman • takut akan Tuhan

33

Bab 3 Remaja Kristen yang Bertumbuh Dewasa

BAB 3

REMAJA KRISTEN YANG

BERTUMBUH DEWASA

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi remaja kristen yang bertumbuh dewasa ini para siswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan kepribadian remaja Kristen. 2. Menjelaskan pola pikir yang komprehensip.

3. Memberikan contoh berpikir positif, berpikir kreatif, dan berpikir proaktif. 4. Mengkaji kedewasaan iman yang meliputi Takut akan Tuhan, alasan takut

akan Tuhan, dan wujud manusia takut akan Tuhan.

Pertumbuhan yang bagaimanakah atas diri kamu? Ke-manakah arah pertumbuhan kamu? Pertumbuhan manusia adalah yang paling menarik Allah daripada pertumbuhan makhluk lainnya. Beberapa kali Allah melukiskan dalam Perjanjian Lama pertumbuhan yang dialami orang-orang pilihan-Nya, seperti Raja Daud yang kisahnya dicatat sejak usia masih sangat muda, Nabi Samuel yang sejak lahir sudah dikisahkan keberadaannya, dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya. Maksud Allah mencontohkan dari kisah-kisah kehidupan mereka agar kita tahu betapa penting arti pertumbuhan di hadapan Allah. Dalam Perjanjian Baru; di dalam Injil Lukas; Allah mengisahkan Yohanes Pembaptis dari masa kanak-kanak hingga bertambah besar dan makin kuat rohnya (Lukas 1 : 80) dan Yesus makin bertambah be-sar dan bertambah hikmat-Nya, serta makin dikasihi Allah dan manusia (Lukas 2 : 52).

Paulus pun sering memakai kata pertumbuhan ketika menasihati orang-orang untuk masuk ke dalam kehidupan

Menurut Yinger (1965, hal 141) yang dimaksud kepriba-dian adalah keseluruhan perilaku individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serang-kaian situasi. Ungkapan sistem kecenderungan tertentu menyatakan bahwa setiap orang mempunyai cara perilaku yang khas dan bertindak sama setiap hari.

Sedangkan kepribadian Kristen adalah keseluruhan perilaku dari seseorang individu dengan kecenderungan berperilaku seperti perilaku Kristus yang berinteraksi de-ngan serangkaian situasi. Seseorang yang sudah memiliki kepri-badian Kristen adalah seseorang yang sudah menjadi ciptaan baru. Dalam 2 Korintus 5:17 demikian firman Tuhan “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang

Remaja Kristen adalah seseorang yang telah bertobat dan sudah menjadi ciptaan baru artinya dalam hidupnya akan menghasilkan buah-buah roh, memi-liki ketaatan dan kasih, tidak mudah putus asa, tangguh dan tahan uji dalam menghadapi masalah serta selalu memuliakan Kristus.

mereka di dalam roh, pada waktu kita menjadi dewasa dalam iman, firman Allah mengidentifikasikan kita bukan lagi seperti anak-anak tetapi bertumbuh di dalam segala arah ke arah Dia, Kristus sebagai kepala.

Dalam II Petrus 3: 18 Rasul Petrus mengatakan: “Tetapi

bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.”

Bagaimana dengan kamu? Tuhan telah memberikan sarana untuk kita bertumbuh yaitu berdoa, membaca Alkitab, mendengarkan firman Allah, penderitaan, pengorbanan waktu, tenaga, dan dana bahkan situasi dan kondisi yang paling tidak enak. Semua itu sangat lazim bagi pertumbuhan iman dan bukan karena dosa; sangat berarti jika diistilah-kan sedang “ditumbuhdiistilah-kan” oleh Tuhan untuk dipakai-Nya. Siapkah kamu untuk bertumbuh dan dipakai sebagai alat Tuhan?

A. Kepribadian Remaja Kristen

35

Bab 3 Remaja Kristen yang Bertumbuh Dewasa

1. Apakah yang dimaksud kepribadian?

2. Siapakah yang disebut sebagai ciptaan baru menurut II Korintus 5: 17? 3. Jelaskan apa yang dimaksud kecenderungan tertentu?

4. Menurut Efesus 6: 10-20 apa yang dimaksud tangguh dan tahan uji? 5. Berikan contoh dari penguasaan diri!

B. Memiliki Pola Pikir yang Komprehensip

Semua manusia yang diciptakan Tuhan adalah sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan ciptaan yang lainnya, sebagai manusia yang dicip-takan sempurna, maka Tuhan memperlengkapi manusia Baca Galatia 5: 22-23 Kemudian daftar buah-buah roh yang tertulis dalam ayat tersebut kemudian tuliskan buah-buah roh yang sudah kamu terapkan dalam hidup sehari-hari dan tuliskan buah-buah roh yang sulit kamu lakukan berikan juga alasannya!

1. Berikan penjelasan atau alasan praktis tentang buah-buah roh yang sudah diterapkan.

2. Berikan penjelasan atau alasan praktis tentang buah-buah roh yang belum dapat diterapkan

baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”. Karena sudah menjadi ciptaan baru maka

dalam hidupnya akan menghasilkan buah-buah roh yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Galatia 5: 22-23). Selain menghasilkan buah-buah roh juga memiliki ketaatan dan kasih (Efesus 6: 1-9), tidak mudah putus asa namun tangguh dan tahan uji dalam mengha-dapi masalah (Efesus 6: 10-20) dan hidupnya akan selalu memuliakan Kristus (Filipi 1: 12-16).

dengan akal agar mampu untuk berpikir (Mazmur 32 : 9). Sehingga setiap jam, setiap menit dan setiap saat, kapan saja, dimana saja manusia selalu berpikir. Berpikir adalah proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya. Dengan berpikir manusia akan mengunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan se-suatu. Berpikir yang baik adalah berpikir yang logis. Se-dangkan berpikir logis adalah berpikir yang positif, kreatif dan proaktif (pola pikir yang komprehensip).

1. Berpikir positif dan mulia

Berpikir positif adalah proses dan tindakan berpikir yang mengatur menata pikiran dengan hal-hal yang baik dan menjauhkan hal-hal yang tidak baik atau jelek. Se-perti yang tertulis dalam Filipi 4: 8 “Jadi saudara-saudara,

semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji pikirkanlah itu. “Setiap orang yang sudah diperbarui

hidupnya di dalam kristus akan memiliki pola pikir positif yang demikian. Dan menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga di dalam Kristus (Filipi 2: 5–8).

Cara berpikir positif sangat tergantung dari sikap iman seseorang. Iman yang benar dan baik akan menolong seseorang untuk memiliki pola pikir yang positif. Karena dalam hidup orang percaya selalu diperbarui oleh roh dan selalu mengenakan manusia yang baru (Efesus 4: 23–32), sehingga dalam berpikir selalu positif dan tidak membiarkan pikiran yang baik dikalahkan oleh pikiran-pikiran yang negatif yang dapat merusak pikiran-pikirannya sendiri.

Kolose 3: 5–7 menjelaskan kepada kita bahwa kita harus mematikan perbuatan-perbuatan yang menajis-kan dan membuang segala fitnah, geram, marah, dan kejahatan dan perkataan-perkataan kotor yang keluar dari mulut, namun sebagai orang yang percaya dan telah menjadi manusia baru yang telah dikuduskan dan dikasihi-Nya kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan harti, dan kesabaran.

Jadi dapat disimpulkan bahwa berpikir positif adalah sebagai berikut.

Gambar: Remaja sedang

belajar Pendalaman Al-kitab.

37

Bab 3 Remaja Kristen yang Bertumbuh Dewasa

a. Memikirkan sesuatu yang terjadi dalam kendali Tu-han.

b. Merasa setara dengan orang lain walaupun berbeda kemampuan, tidak membanggakan diri atau meng-anggap diri rendah.

c. Memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang lain. d. Memikirkan sesuatu yang mulia.

e. Berpikir terus bahwa saya dapat melakukan segala sesuatu bersama dengan Tuhan.

f. Yakin pada diri sendiri tidak mudah terpengaruh de-ngan orang lain.

2. Berpikir kreatif

Kreatif adalah menemukan sesuatu yang baru, men-ciptakan suatu karya yang baru, tidak meniru, hasil karya yang asli. Berpikir kreatif berarti berpikir yang mengha-silkan, cara-cara, penemuan, karya seni yang baru, atau menghasilkan sesuatu yang baru melalui proses berpikir. Ketika manusia ditempatkan di Taman Eden Tuhan memerintahkan kepada manusia untuk menjaga dan mengusahakan seluruh tanaman yang ada di Ta-man Eden (Kejadian 2: 15). Dalam hal ini jika Ta-manusia tidak memiliki cara berpikir yang kreatif maka tidak dapat mengusahakan dan mengembangkan tanaman yang ada di Taman Eden. Dengan berpikir pula manusia dapat menjalankan mandat Allah yang tertulis dalam kitab ke-jadian 1: 28 yang demikian bunyinya “Allah memberkati

mereka lalu Allah berfirman kepada mereka: Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi“.

Beberapa contoh berpikir kreatif dalam Kitab Kejadian 2: 15 misalnya Tuhan menciptakan pohon-pohonan, maka dengan berbagai macam pohon tersebut ada pohon yang bisa dibuat untuk meja, kursi, lemari, dan lain-lain. Sedangkan tanaman kapas dibuat bahan dasar kain.

3. Berpikir proaktif

Berpikir proaktif berarti lebih aktif, jadi berpikir pro-aktif mengandung dua hal yang penting yaitu inisiatif dan

Gambar: Seorang

rema-ja sedang menyelesaikan hasil kreativitasnya

Di lingkungan masyarakat yang sering dipermasalahkan dewasa ini adalah mengenai pembuangan sampah, mereka yang bertempat tinggal di dekat pem-buangan sampah akan merasa terganggu dengan limbah sampah tersebut. Di lain pihak setiap hari semua orang di dunia ini semua memiliki sampah. Akhirnya masalah ini menjadi konflik. Padahal, bagi sementara orang yang memilikiki cara berpikir positif, kreatif, dan positif, sampah dapat berguna bagi manusia dengan cara dikelola sedemikian rupa.

Diskusikanlah dan tuliskanlah kesimpulanmu di buku tugas! positif. Artinya semua inisiatif yang timbul dari pikiran di-arahkan untuk mencapai tujuan tertentu, tanpa ada yang menyuruhnya. Jadi berpikir proaktif cenderung ke tindak-an seseortindak-ang. Contoh berpikir proaktif dalam kehiduptindak-an sehari-hari misalnya ketika Yesus mengubah air menjadi anggur pada pesta perkawinan di Kana (Yohanes 2: 3-8). Hal ini dilakukan Yesus tanpa ada yang menyuruh Yesus, karena dalam perkawinan di Kana tersebut kekurangan anggur maka dengan inisiatif Yesus menyuruh para pelayan untuk mengisi tempayan-tempayan itu penuh dengan air. Dan kemudian Yesus berkata cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta dan setelah pemimpin pesta mengecap air berubah menjadi anggur. Sedang-kan dalam Injil Yohanes 6: 8-9, inisiatif yang timbul dari Yesus ketika hendak memberi makan lima ribu orang dengan hanya dengan 5 roti dan 2 ikan.

Sebagai remaja Kristen yang bertumbuh dewasa hendaknya juga mengembangkan cara berpikir proaktif, misalnya seorang pemimpin karang taruna di kampung harus memiliki inisiatif untuk mengembangkan orga-nisasinya sehingga organisasi yang dipimpinnya dapat mengalami kemajuan.

Pola pikir yang komprehensip terbentuk dari pola pikir positif, kreatif, dan proaktif. Ketiga pola tersebut hendak-nya dikembangkan supaya hidup lebih bermanfaat, bagi keluarga, sekolah, gereja, dan masyarakat.

39

Bab 3 Remaja Kristen yang Bertumbuh Dewasa

1. Apakah yang dimaksud dengan berpikir logis!

2. Apakah yang dimaksud dengan berpikir positif dan berikan contohnya? 3. Apakah yang dimaksud dengan berpikir kreatit dan berikan contohnya? 4. Apakah yang dimaksud dengan berpikir proaktif dan berikan contohnya? 5. Apakah yang dimaksud dengan pola pikir yang komprehensif?

Prasyarat untuk memiliki kedewasaan iman seseorang adalah Takut akan Tuhan.

1. Pengertian takut akan Tuhan

Makna takut akan Tuhan adalah keadaan yang mengharuskan manusia membangun hubungan yang baik dan benar dengan Allah. Karena manusia diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1: 26-27). Karena manusia diciptakan oleh Allah maka Allah menghendaki manusia untuk menjalin hubungan yang erat dengan Allah. Hidup kudus dan benar adalah cerminan dari hidup yang takut akan Tuhan. Pemazmur dalam Perjanjian Lama mengatakan bahwa Permulaan

hikmat adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian ke-pada-Nya tetap untuk selamanya. (Mazmur 111: 10).

Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya (Mazmur 147: 11). Penulis Kitab Amsal juga

beru-langkali memberi penegasan tentang takut akan Tuhan.

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. (Amsal 1:7). Takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. (Amsal 8: 13). Per-mulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian (Amsal 9: 10). Dan

C. Memiliki Kedewasaan Iman

Sudahkah kamu mera-sakan takut dan kasih akan Tuhan?

Sebab barangsiapa takut dan kasih akan Tuhan, ia akan beroleh hati bijaksana yang mempengaruhi keselu-ruhan segi kehidupan antara lain perbuatan-nya, pikiranperbuatan-nya, ke-inginannya, gejolak hatinya, penguasaan dirinya.

Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat dan kerendahan hati medahului kehormatan

(Am-sal 15: 33). Dampak pengenalan atau takut akan Tuhan, akan tampak berlipat ganda, mempengaruhi keseluruhan dimensi, intelek, kehendak, emosi, tingkah laku atau perbuatan.

2. Alasan manusia takut akan Tuhan

Alasan manusia takut akan Tuhan adalah:

a. Tuhan adalah sang Pencipta

Dalam Kitab Kejadian 1: 1-27 dijelaskan kepada kita semua bahwa Allah adalah pencipta alam semesta ini, termasuk manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna, yang memiliki akal, pikiran sehingga manusia dibentuk oleh Tuhan sendiri seperti yang tertulis dalam Kitab Kejadian 2: 7 “ketika itulah

TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidung-nya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Dengan demikian manusia diharapkan dapat

memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan, mampu berkomunikasi yang baik dengan Tuhan. Apa yang diperintahkan oleh Tuhan, manusia tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh manusia.

Tuhan juga menganggap manusia sebagai saha-bat-sahabatnya (Yohanes 15: 4-15).

b. Tuhan itu Mahakuasa

Dalam peristiwa perjalanan bangsa Israel menuju ke tanah Perjanjian terdapat banyak perkara yang menunjukkan bahwa Tuhan itu Mahakuasa. Dalam Keluaran 14: 31 dijelaskan betapa Allah itu Mahakuasa

Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya Kepada TUHAN dan Musa, hamba-Nya itu. Keluaran 15: 22-27. Peristiwa bangsa Israel

mengalami kehausan, Musa diperintahan Allah untuk memukul gunung batu dengan tongkatnya, maka ke-luarlah air untuk diminum (Keluaran 17: 5-6). Keme- nangan bangsa Israel melawan orang Amalek (Kelu-aran 17: 10-11). Karena TUHAN Mahakuasa maka

Kalau kita tahu alasan takut akan Tuhan oleh karena ke-Mahaan-Nya, tidak ada alasan bagi kita untuk takut akan kekuatan lain se-lain TUHAN

41

Bab 3 Remaja Kristen yang Bertumbuh Dewasa

takutlah bangsa Israel kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa hamba-Nya itu (Keluaran 14: 31).

c. Tuhan itu Kudus

Kata kudus berasal dari kata Ibrani yang berarti memisahkan. Jika Tuhan disebut kudus, hal itu be-rarti bahwa Ia dipisahkan daripada segala dosa. Oleh karena itu dalam I Samuel 2: 2 difirmankan: Tidak ada

yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.

Kekudusan Tuhan menunjukkan ketidaksamaan Tuhan Allah dengan manusia. Ia akan menghukum orang yang menghinakan kekudusan-Nya. Kekudusan Allah menuntut kekudusan umat-Nya artinya umat Allah yang adalah sekutu Allah, juga harus hidup ter-pisah daripada segala dosa, dan mempersembahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan Allah.

d. Tuhan itu Mahatinggi

Tuhan Allah bersemayam di sorga dikatakan dalam Mazmur 2: 4. Ungkapan ini pertama-tama menunjuk-kan, bahwa Tuhan Allah sedikit banyak tersembunyi bagi manusia, sebab sorga atau langit disebut tinggi sekali atau jauh dari bumi seperti yang dikatakan dalam Ayub 22: 12. Sekalipun demikian bahwa Tu-han Allah adalah Mahatinggi hal itu bukan Tu-hanya menunjukkan ketidaksamaan-Nya dengan manusia, melainkan juga kasih-Nya. Sebab Tuhan Allah yang jauh lebih tinggi daripada manusia.

e. Tuhan itu Kekal

Kata kekal diartikan sebagai keadaan yang tanpa waktu. Akan tetapi dalam Alkitab tidak pernah mem-berikan arti yang demikian. Ungkapan kekal lebih menunjuk kepada waktu yang panjang, sejak dahulu hingga kini dan sampai selama-lamanya. Dalam Kitab Kejadian 21: 33 disebutkan bahwa Tuhan Allah adalah Allah yang kekal. Bahwa Tuhan adalah kekal, menu-rut Yesaya 40: 28 berarti bahwa Tuhan Allah tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu. Sekalipun telah sekian abad lamanya Tuhan Allah melindungi Israel, akan tetapi tiada saat bahwa Tuhan Allah tidak dapat

1. Setelah mendapatkan penjelasan guru tentang takut akan Tuhan, coba tuliskan contoh perbuatan mengenai hal-hal yang harus kamu lakukan sebagai remaja dan pelajar dalam mewujudkan sikap takut pada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari di dalam rumah, di masyarakat, di sekolah. Dan tuliskan pula kendala-kendala apa saja yang dapat menghalangi dalam mewujudkan sikap takut akan Tuhan. 2. Bacalah II Samuel 12: 1-25, setelah dibacatuliskan tokoh yang takut akan Tu-han dalam ayat tersebut, berikan alasannya mengapa tokoh tersebut takut pada Tuhan.

melanjutkan perlindungan-Nya. Sebagai yang kekal, yang tidak berbatas waktunya, Tuhan hidup untuk selama-lamanya, Ia tidak akan dipengaruhi oleh pe-rubahan-perubahan waktu atau zaman.

f. Tuhan layak mendapat hormat

Sikap manusia yang menghormati Tuhan adalah bentuk rasa takut manusia pada Tuhan, mengapa Tuhan layak mendapat hormat? Sebagai orang Kris-ten menghormati Tuhan adalah merupakan perintah Tuhan yang ditulis pada hukum ketiga dalam Hukum Taurat (Keluaran 20: 7). Sebagai Allah yang Maha-kudus dan memiliki kemuliaan dan kuasa di atas se-gala-galanya. Maka layaklah Dia mendapatkan hormat dari semua manusia di dunia ini.

3. Wujud manusia takut akan Tuhan

a. Melaksanakan perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangannya (Keluaran 20: 1-17).

b. Menerapakan hukum kasih yang sudah diajarkan Tuhan Yesus dalam Injil Matius 22: 37-40.

c. Selalu mengucap syukur atas berkat dan keselamat-an ykeselamat-ang sudah Tuhkeselamat-an berikkeselamat-an kepada mkeselamat-anusia. d. Memiliki hubungan pribadi yaitu melalui doa.

e. Memiliki persekutuan baik dengan sesama maupun dengan Tuhan.

f. Mengasihi sesama manusia.

Jangan menyebut na-ma TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

43

Bab 3 Remaja Kristen yang Bertumbuh Dewasa

Setiap orang pasti mengalami pertumbuhan, demikian pula remaja Kristen juga mengalami pertumbuhan, selain pertumbuhan secara fisik, juga secara rohani. Jadi, remaja akan mengalami pertumbuhan dewasa secara rohani. Seorang remaja Kristen yang bertumbuh pastilah memiliki kepri-ba-dian Kristen. Sedangkan kepribakepri-ba-dian Kristen diawali dengan hidup di dalam Kristus (II Korintus 5: 17). Dalam berpikir remaja Kristen harus memiliki pola pikir yang komprehensif yaitu pola pikir positif, kreatif, dan proaktif. Ciri-ciri remaja yang memiliki kedewasaan iman adalah takut akan Tuhan.

1. Jelaskan pengertian takut akan Tuhan menurut pendapatmu sendiri! 2. Sebutkan beberapa alasan bahwa manusia takut akan Tuhan! 3. Jelaskan bahwa Allah itu Mahakuasa!

4. Mengapa bahwa melaksanakan perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya merupakan salah satu wujud manusia takut akan Tuhan!

5. Bagaimana cara menerapkan hukum kasih Matius 22: 37-40 dalam kehidupan sehari-hari?

A. PUJIAN

Kumau Berjalan dengan Juru S’lamatku

(KJ. No. 370)

adil : tidak berat sebelah; tidak memihak. inisiatif : usaha yang mula-mula; prakarsa.

komprehensif : bersifat mampu menangkap dengan baik; luas dan lengkap;

mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas.

kreatif : memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk

mencip-takan.

kudus : segala sesuatu yang terpisahkan (dikhususkan) dari

ke-biasaan atau yang duniawi.

logis : sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk

akal.

mulia : tinggi; tertinggi; terhormat; luhur; baik budi; bermutu tinggi pola pikir : kerangka berpikir.

positif : pasti; tegas; tentu; yakin; bersifat nyata dan membangun proaktif : lebih aktif.

takut : dalam arti “perasaan takut “, maupun ketakutan yang amat

sangat.

Kumau berjalan dengan Juru Slamatku, di lembah berbunga dan berair sejuk Ya, kemana juga aku mau mengikut-Nya, sampai aku tiba di negri baka

Reff: Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus

kutetap mendengar dan mengikut-Nya Ikut, ikut, ikut Tuhan Yesus,

ya, kemana juga ku mengikut-Nya.

B. DOA

Ya Tuhan, bimbinglah kami supaya kami takut akan Tuhan dalam setiap lang-kah hidupku, tolonglah kami agar dapat mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi dan ajarlah kepada kami supaya kami juga dapat mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Dalam dan demi Nama Yesus. Amin.

45

Bab 3 Remaja Kristen yang Bertumbuh Dewasa Kerjakan soal di dalam buku latihanmu!

Pilihlah jawaban di bawah ini yang paling benar!

1. Bagi orang yang memiliki pola pikir positif dalam menghadapi hidup selalu dengan sikap ....

a. pesimis d. takut

b. optimis e. tanpa harapan