Kapan wef tentang revolusi industri 4.0

Kapan wef tentang revolusi industri 4.0

Indonesiabaik.id - Perkembangan teknologi menjadi hal yang paling penting untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Menurut World Economic Forum, terdapat tiga perkembangan teknologi yang paling berpengaruh terhadap revolusi industri 4.0. Tiga perkembangan teknologi tersebut yaitu, perkembangan komputer dan big data, perkembangan teknologi internet dan cloud technology, perkembangan energi baru dan terbarukan.

Kemampuan pekerja untuk dapat menguasai perkembangan teknologi dengan cepat, terutama penggunaan perangkat komputer, internet, cloud technology, pengolahan data dan informasi, dapat mengurangi risiko kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi industri 4.0.

Solusi dari masalah tersebut, yang pertama yaitu memberikan pelatihan dasar yang sesuai dengan perkembangan, perubahan teknologi dan skill yang dibutuhkan di masing-masing sektor. Kedua, memberikan pelatihan yang dapat mempercepat penguasaan, perkembangan teknologi seperti penggunaan 3D printing, pemahaman terhadap penggunaan perangkat teknologi yang terintegrasi internet. Ketiga, memberikan pelatihan kewirausahaan dan akses terhadap permodalan yang dapat digunakan dalam membuka usaha yang sesuai dengan perkembangan industri 4.0 seperti pengolahan big data, reseller, dan produksi barang kreatif lainnya.

Kehidupan manusia kian bergerak ke arah yang lebih modern dengan kecanggihan teknologi yang terjadi di masa Revolusi Industri 4.0. Pertama kali, Revolusi Industri 4.0 dikenalkan oleh Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) yaitu Klaus Schwab, sebagai sebuah kondisi atau perubahan kerja manusia yang fundamental.

Fundamental di sini berarti menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia, yang sebelumnya segala aktivitas dilakukan secara manual, kini dapat menggabungkan teknologi digital dan internet untuk mendukung sistem kerja yang lebih optimal. Itulah mengapa, sangat penting bagi Anda untuk turut mengikuti perkembangan yang terjadi, supaya penjualan Anda bisa mengikuti tren yang sedang diminati.

Indonesia menjadi negara yang tak luput dari perubahan Revolusi Industri 4.0 yang turut mengubah beberapa sektor bisnis di negara. Berbagai dampak besar yang akan terjadi di Indonesia akibat Revolusi Industri 4.0, antara lain:

  1. Tenaga manusia tidak lagi mendominasi

Dikutip dari cnbcindonesia.com, dalam laporan yang bertajuk The Future of Jobs Report 2020 yang dikeluarkan oleh Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF), pada tahun 2025 mendatang diprediksi akan terdapat 85 juta pekerjaan yang hilang karena digantikan oleh mesin dan algoritma kecerdasan buatan. Hal ini semakin membuktikan bahwa dampak dari Revolusi Industri 4.0 yang modern akan mengubah tenaga manusia menjadi tidak lagi mendominasi karena telah terganti oleh teknologi yang canggih.

  1. Seluruh kegiatan akan terkoneksi oleh internet.

Pernahkah Anda mendengar istilah Internet of Things? Internet of Things dapat diartikan sebagai suatu evolusi di mana seluruh pekerjaan manusia bisa dilakukan tanpa harus melalui interaksi secara langsung, karena semuanya telah terkoneksi oleh internet. Salah satu unsur Intenet of Things yang semakin berkembang dan pastinya sudah bisa Anda rasakan saat ini adalah kekuatan Artificial Intelligence yang memudahkan segala aspek kehidupan manusia, termasuk dalam berkomunikasi, hiburan, hingga akses transportasi.

  1. Penyimpanan Cloud akan lebih diandalkan.

Sudah tidak seharusnya bagi Anda untuk menyimpan data atau informasi penting secara manual. Apalagi, dengan peningkatan cyber crime yang kian meningkat dan berkembang ke berbagai jenis. Anda tentu harus turut meningkatkan sistem penyimpanan data Anda ke cara yang lebih aman. Penyimpanan Cloud dinilai menjadi sistem yang paling akurat di masa Revolusi Industri 4.0, karena selain dapat memudahkan para pekerja untuk bekerja sama, Anda juga akan lebih menghemat waktu dan sangat dimudahkan dalam pengarsipan data. Tak heran, penyimpanan awan ini pun menjadi lebih diandalkan di masa Revolusi Industri 4.0, karena kinerja bisnis pun dapat terlihat lebih nyata dan terintegrasi.

Setelah mengetahui apa saja dampak besar dari Revolusi Industri 4.0 terhadap bisnis Indonesia, kini saatnya bagi Anda untuk turut berpartisipasi menyambut hal tersebut dalam perkembangan bisnis Anda. Sebagai perusahaan atau bisnis yang berjalan dan tentunya ingin bergerak ke depan, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini agar dapat penjualan Anda tidak ketinggalan zaman:

  • Buat aturan dan kebijakan baru

Semakin berkembangnya suatu teknologi, maka semakin banyak juga risiko berbahaya yang mengancam dan dapat menyebabkan kerugian perusahaan. Diperlukan strategi yang tepat untuk mengontrol dan mengelola setiap teknologi yang diterapkan, itulah mengapa aturan dan kebijakan baru sangat dibutuhkan untuk mendukung perubahan agar tidak menjadi bumerang dan dapat memberikan benefit bagi perusahaan secara lebih maksimal. Penerapan aturan dan kebijakan baru tersebut harus ditentukan bersama-sama dengan tim terpercaya Anda, dengan mempertimbangkan sisi pemerintahan dan sisi kompetitor supaya Anda bisa bertahan di tengah daya saing Revolusi Industri 4.0.

Di zaman modern seperti sekarang ini tentu hubungan manusia semakin dimudahkan, terlebih melalui berbagai sosial media yang praktis dan bisa digunakan kapan saja dan di mana saja. Memanfaatkan sosial media ataupun berbagai platform komunikasi lainnya dapat menjadi strategi cerdas untuk memperluas jaringan Anda. Meski terlihat sepele, memiliki jaringan yang lebih luas dan besar tentu dapat memudahkan Anda dalam meningkatkan brand awareness dan pengenalan akan produk/layanan Anda melalui promosi yang lebih mudah dilakukan.

Sepintar-pintarnya teknologi yang sudah diciptakan, pastinya tetap tidak dapat mengganti kecerdasan manusia. Jadi di masa Revolusi Industri 4.0 ini tidak ada gunanya bila Anda hanya mengutamakan kualitas dan peningkatan teknologi, tanpa turut mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang justru lebih dibutuhkan. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam jurnal.id, pemerintah bahkan telah mendukung hal tersebut melalui pengembangan kualitas SDM dengan berfokus pada sejumlah aspek yaitu Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics. Jadi, apakah Anda sudah mengembangkannya juga?

Sangat penting untuk Anda dan perusahaan mengetahui informasi dan perkembangan terkini seputar kemajuan teknologi maupun industri, karena ini juga dapat berpengaruh pada pandangan masyarakat terhadap kualitas perusahaan Anda. Selain itu, mengembangkan potensi dalam Revolusi Industri 4.0 juga bisa dilakukan melalui penilaian atau Assessment terkait apakah bisnis Anda siap menghadapi perkembangan industri atau tidak.

Anda bisa mempercayakan IT Governance Indonesia yang sudah berpengalaman meningkatkan dan menilai potensi berbagai perusahaan dari berbagai bidang, khususnya dalam bidang sistem informasi dan teknologi informatika yang sangat diperlukan di masa Revolusi Industri 4.0. Apa lagi yang Anda tunggu? Hubungi kami sekarang atau kunjungi laman berikut ini IT Governance Indonesia Assessment. 

Kapan wef tentang revolusi industri 4.0

Istilah  Indonesia 4.0 pasti sudah tidak asing lagi bagi kita. Awal mula dari istilah ini adalah terjadinya revolusi industri di seluruh dunia, yang mana merupakan sebuah revolusi industri keempat. Dapat dikatakan sebagai sebuah revolusi, karena perubahan yang terjadi memberikan efek besar kepada ekosistem dunia dan tata cara kehidupan. Revolusi industri 4.0 bahkan diyakini dapat meningkatkan perekonomian dan kualitas kehidupan secara signifikan. Yuk, kita bahas secara singkat mengenai sejarah dan apa itu Revolusi Industri 4.0.

Pertama-tama, mari kita bahas awal mula dari Revolusi Industri 4.0 terlebih dahulu. Mulai dicetuskan pertama kali oleh sekelompok perwakilan ahli berbagai bidang asal Jerman, pada tahun 2011 lalu di acara Hannover Trade Fair. Dipaparkan bahwa industri saat ini telah memasuki inovasi baru, dimana proses produksi mulai berubah pesat. Pemerintah Jerman menganggap serius gagasan ini dan tidak lama menjadikan gagasan ini sebuah gagasan resmi. Setelah resminya gagasan ini, pemerintah Jerman bahkan membentuk kelompok khusus untuk membahas mengenai penerapan Industri 4.0 .

Pada 2015, Angella Markel mengenalkan gagasan Revolusi Industri 4.0 di acara World Economic Forum (WEF). Jerman sendiri menggelintirkan modal sebesar €200 juta untuk menyokong akademisi, pemerintah, dan pebisnis untuk melakukan penelitian lintas akademis mengenai Revolusi Industri 4.0. Tidak hanya Jerman yang melakukan penelitian serius mengenai Revolusi Industri 4.0, namun Amerika Serikat juga menggerakkan Smart Manufacturing Leadership Coalition (SMLC), sebuah organisasi nirlaba yang terdiri dari produsen, pemasok, perusahaan teknologi, lembaga pemerintah, universitas dan laboratorium yang memiliki tujuan untuk memajukan cara berpikir di balik Revolusi Industri 4.0.

Saat ini kita berada di zaman dimana Revolusi Industri 4.0 baru saja dimulai. Lalu seperti apa sebenarnya Revolusi Industri 4.0? Revolusi Industri 4.0 menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Dimana hal tersebut merupakan hal vital yang dibutuhkan oleh para pelaku industri demi efisiensi waktu, tenaga kerja, dan biaya. Penerapan Revolusi Industri 4.0 di pabrik-pabrik saat ini juga dikenal dengan istilah Smart Factory. Tidak hanya itu, saat ini pengambilan ataupun pertukaran data juga dapat dilakukan on time saat dibutuhkan, melalui jaringan internet. Sehingga proses produksi dan pembukuan yang berjalan di pabrik dapat termotorisasi oleh pihak yang berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet.

Bila kita melihat kembali Revolusi Industri 3.0 dimana merupakan titik awal dari era digital revolution, yang memadukan inovasi di bidang Elektronik dan Teknologi Informasi. Ada perdebatan apakah Revolusi Industri 4.0 cocok disebut sebagai sebuah revolusi industri atau hanya sebuah perluasan atau pengembangan dari Revolusi Industri 3.0. Namun nyatanya, perkembangan Revolusi Industri 3.0 ke Revolusi Industri  4.0 sangat signifikan, hal baru yang sebelumnya tidak pernah ada di era Revolusi Industri 3.0 mulai ditemukan. Para ahli meyakini era ini merupkana era dari Revolusi Industri 4.0, dikarenakan terdapat banyak inovasi baru di Industri 4.0, diantaranya Internet of Things (IoT), Big Data, percetakan 3D, Artifical Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetika, robot dan mesin pintar. Salah satu hal terbesar didalam Revolusi Industri 4.0 adalah Internet of Things.


IoT (Internet of Things) memiliki kemampuan dalam menyambungkan dan memudahkan proses komunikasi antara mesin, perangkat, sensor, dan manusia melalui jaringan internet. Sebagai contoh kecil, apabila sebelumnya di era Revolusi Industri 3.0 kita hanya dapat mentransfer uang melalui ATM atau teller bank, saat ini kita dapat melakukan transfer uang dimana saja dan kapan saja selama kita terhubung dengan jaringan internet. Cukup dengan aplikasi yang ada di dalam gadget kita dan koneksi internet, kita dapat mengontrol aktifitas keuangan kita dimanapun dan kapanpun.

Selain Internet of Things, ada juga istilah Big Data yang berperan penting dalam Revolusi Industri 4.0. Big data adalah seluruh informasi yang tersimpan di cloud computing. Analitik data besar dan komputasi awan, akan membantu deteksi dini cacat dan kegagalan produksi, sehingga memungkinkan pencegahan atau peningkatan produktivitas dan kualitas suatu produk berdasarkan data yang terekam. Hal ini dapat terjadi karena adanya analisis data besar  dengan sistem 6c, yaitu connection, cyber, content/context, community, dan customization.

Proses tersebut dapat memberikan wawasan yang berguna bagi manajemen pabrik. Data diproses dengan alat canggih (analitik dan algoritma) untuk menghasilkan informasi yang logik. Data yang diproses tersebut juga dapat membantu mempertimbangkan adanya masalah yang terlihat dan tidak terlihat di pabrik industri. Algoritma pembuatan informasi harus mampu mendeteksi  masalah yang tidak terlihat seperti degradasi mesin dan kehausan komponen.

Indonesia pun saat ini mulai menggarap konsep Revolusi Industri 4.0 secara serius. Strategi Indonesia salah satunya, melalui Kementerian Perindustrian mecoba membuat sebuah roadmap bertajuk Making Indonesia 4.0. Sosialisasipun sudah disampaikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di beberapa kesempatan. Bagaimana tanggapanmu mengenai Revolusi Industri 4.0? Dan apa langkahmu dalam membantu pemerintah dalam menggalakkan Indonesia 4.0?

Listhari Baenanda