Yogyakarta– Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) memperkirakan, potensi ekonomi dari kotoran sapi dan kerbau di seluruh Indonesia sebagai energi alternatif mencapai nilai fantastis, hingga Rp64,3 triliun/tahun. Angka itu peroleh dari asumsi perhitungan (jika diasumsikan sebagai pengganti) kebutuhan energi BBM (jika semua minyak tanah atau mitan) sebesar 1,23 juta barrel per hari (bph). Jika kotoran sapi dan kerbau yang dihasilkan (asumsi 20 kg/ekor/hari) sejumlah 345,7 ribu ton/hari (data sapi dan kerbau menurut Dirjen Peternakan dan Kedokteran Hewan sebanyak 17,285 juta ekor pada tahun 2016). Hal itu diungkapkan oleh Wakil Dekan Fapet UGM Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama, Bambang Suwignyo, di Kampus Fapet UGM, Yogyakarta, Selasa (23/5). “Jika diasumsikan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) penduduk Indonesia hanyalah mitan sejumlah 1,23 juta bph, maka potensi ekonomi yang diperoleh dari kotoran ternak sapi di Indonesia mencatat angka yang sangat fantastis untuk bisa diabaikan pemerintah. Perlu langkah-langkah konkret mewujudkannya,” kata dia. Ia menerangkan, perolehan angka tersebut didapat dari asumsi perhitungan, jumlah ternak sapi dan kerbau Indonesia tahun 2015 sebanyak 17.285.290 ekor (Dirjen PKH, 2016), dan mampu menghasilkan kotoran sebanyak 345,7 ribu ton. Angka ini setara dengan energi pengganti mitan sebanyak 14,8 juta liter mitan. Angka tersebut diambil dari perhitungan jika semua semua kotoran sapi dan kerbau dibuat biogas dengan ukuran biodigester 9 meter kubik. Angka tersebut jika disetarakan dalam rupiah sebesar Rp 176,3 miliar/hari atau Rp64,3 trilun/tahun. “Dua ekor ternak jadi 1 biodigester, dan setiap biodigester 9 meter kubik menghasilkan gas setara mitan 3 liter, dan harga mitan non subsidi saat ini sekitar Rp6.800/liter. Jadi angka tersebut mampu memenuhi kebutuhan energi sebesar 13,3% kebutuhan masyarakat Indonesia,” ungkap Bambang. Hemat Subsidi Menurut dia, program biogas juga dapat dirancang tidak hanya dalam konteks mengembangkan biogas sebagai energi alternatif, tetapi juga dalam format pemberdayaan. Seluruh kegiatan didalamnya adalah dalam rangka untuk mempopulerkan/mensosialisasikan, mengaplikasikan dan mengembangkan potensi biogas sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. “Pemanfaatan biogas dapat menurunkan pengeluaran rumah tangga keluarga sektor energi karena biogas dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar untuk memasak, lampu penerangan, maupun pembangkit generator. Jadi dapat menghemat subsidi pemerintah,” papar dia. Pemberdayaan Masyarakat Ketiga, tambah dia, masyarakat juga terlibat dalam upaya mengatasi isu global warning, climate change dan mensubstitusi kebutuhan energi nasional dan fosil fuel. “Pemanfaatan biogas pada rumah tangga sekaligus menjadi wahana pemberdayaan masyarakat menuju rumah tangga mandiri energi melalui dicetaknya kader-kader biogas,” tandas Bambang. Sumber: http://www.beritasatu.com/ekonomi/432478-potensi-kotoran-sapi-sebagai-energi-alternatif-rp-643-triliuntahun.html Link berita terkait : http://ekbis.rmol.co/read/2017/05/23/292466/Potensi-Ekonomi-Kotoran-Sapi-Rp-64,3-Triliun-Per-Tahun- http://pojoksatu.id/pojok-bisnis/2017/05/24/kotoran-sapi-indonesia-bernilai-rp-643-triliun/ http://rimanews.com/ekonomi/bisnis/read/20170523/325031/UGM-potensi-kotoran-sapi-Rp-64-3-triliun-per-tahun http://id.beritasatu.com/agribusiness/ugm-potensi-ekonomi-kotoran-sapi-rp-643-ttahun/160529
Pemanfaatan kotoran ternak dari sektor peternakan dapat menghasilkan energi alternatif …. A. bioetanol B. biomassa C. biogas D. energi surya E. energi angin Pembahasan: Pemanfaatan kotoran ternak dari sektor peternakan dapat menghasilkan energi alternatif biogas. Hal ini dikarenakan kotoran ternak mengandung gas metana, yang bisa digunakan sebagai bahan bakar LPG. Jawaban: C Kotoran ternak mengandung gas. Contohnya kotoran dari sapi, kerbau, maupun kambing. Kalau kamu memasak menggunakan kompor gas kenapa ma biasanya gas tersebut berbahan elpiji. Tahukah kamu bahwa kotoran kok binatang ternak dapat menggantikan gas elpiji tersebut. Salah satu desa di Boyolali, yaitu Desa urutsewu, telah menggunakan biogas untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya. Banyaknya masyarakat yang memelihara sapi membuat kelompok tani mengolah kotoran sapi tersebut. Kotoran sapi tersebut diubah menjadi gas dan didistribusikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat mendapatkan suplai gas maupun listrik melalui biogas tersebut. Biogas juga digunakan untuk menjalankan berbagai macam mesin pertanian, misalnya mesin penggiling jagung. Dengan menggunakan biogas tersebut dan aku ama keluarga dapat menghemat hingga 100%. Selain bermanfaat untuk mendapatkan energi alternatif yang ada, biogas juga membantu dalam rangka pelestarian lingkungan. Terimakasih telah berkunjung ke langsut.com. Semoga membantu.
Pemanfaatan kotoran ternak dari sektor peternakan dapat menghasilkan energi alternatif …. Pemanfaatan kotoran ternak dari sektor peternakan dapat menghasilkan energi alternatif biogas. Hal ini dikarenakan kotoran ternak mengandung gas metana, yang bisa digunakan sebagai bahan bakar LPG. ----------------#----------------
Jangan lupa komentar & sarannya
Email: Kunjungi terus: masdayat.net OK! :) Newer Posts Older Posts |