Penjelasan: Secara umum display dapat dibagi menjadi tiga, yaitu window display,interior display,dan eksterior display. 1.window display Window display adalah pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela kegiatan usaha.Tujuan window display yaitu untuk menarik minat konsumen sekaligus menjaga keamanan barang dagangan.Window display hanya memperhatikan barang dagangan yang ditawarkan saja,tanpa dapat disentuh oleh konsumen sehingga pengamanan lebih mudah.Bila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut maka ia dipersilahkan masuk untuk memperjelas pengamatannya.Fungsi window display sebagai berikut. a. Untuk menarik perhatian orang atau konsumen. b. Memancing perhatian terhadap barang-barang yang dijual di toko. c. Menimbulkan impulse buying atau dorongan seketika untuk membeli d. Menimbulkan Daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko e. Menyatakan kualitas barang yang baik dari ciri khas tokoh tersebut. 2.Interior display Interior display adalah pemajangan barang dagangan di dalam toko interior display banyak dipergunakan untuk barang-barang yang sudah dikenal luas oleh masyarakat.Berikut ini macam-macam interior display. A.Merchandise display Merchandise display adalah penempatan barang dagangan di dalam toko.merchandise display terbagi menjadi 3 bagian yaitu: Open interior display Gambar terkait Open interior display adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha di mana barang diletakkan secara terbuka sehingga konsumen dapat melihat dan mengamati tanpa bantuan petugas penjualan atau pramuniaga. Kebaikan Open interior display antara lain: A. Barang dagangan dapat dijual dengan cepat B. Pemilik toko dengan mudah mengadakan perubahan susunan pajangan Bilamana suatu waktu diperlukan C. Alat-alat yang dipakai untuk memamerkan barang-barang sederhana barang-barang yang dipamerkan biasanya: 1. Barang-barang yang lama lakunya 2. Barang-barang yang ingin cepat habis terjual 3. Barang barang yang ingin dibeli atas dorongan kata hati 2. Close interior display Hasil gambar untuk gambar close interior display Close interior display adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha di mana barang diletakkan dalam tempat tertentu sehingga konsumen hanya dapat mengamati saja bila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut maka ia akan minta tolong pada wiraniaga untuk mengambilkan nya 3.Architechtural display Architechtural display adalah menata gambar yang menunjukkan gambaran mengenai penggunaan barang yang diperdagangkan misalnya ruang tamu dan Mabel A.Store sign and decoration Merupakan simbol tanda,poster,lambang,gambar dan semboyan yang diletakkan diatas meja atau digantung dalam ruangan toko.store sign digunakan untuk memberi arah kepada calon pembeli ke arah barang dagangan yang dicari dan memberikan informasi mengenai kegunaan barang tersebut. decoration pada umumnya digunakan dalam acara-acara khusus seperti pada hari raya idulfitri Natal dan menyambut tahun baru. B.Dealer display Dealer display merupakan simbol,petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan barang yang dibuat oleh produsen.Simbol-simbol tersebut seakan akan memberi peringatan kepada pramuniaga agar tidak memberikan informasi yang tidak sesuai atau tidak benar. 3.Eksterior display Hasil gambar untuk gambar eksterior display Eksterior display adalah pemajangan barang dagangan di tempat tertentu diluar kegiatan usaha yang biasa digunakan. pemajangan sistem ini banyak digunakan untuk promosi barang,pengenalan produk baru,penjualan istimewa seperti cuci gudang, diskon dan sejenisnya.untuk pemasaran secara tetap,pemajangan sistem ini kurang optimal karena faktor pengamanan,cuaca,pengiriman barang dan sebagainya.intinya eksterior display hanya dapat digunakan untuk kondisi penjualan fungsi eksterior display adalah A. Memperkenalkan produk dengan cepat dan ekonomis B. Membantu mengkoordinasi Advertising dan merchandising. C. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat seperti pada waktu hari raya bulan ulang tahun dan sebagainya D. Mendistribusikan barang ke konsumen dengan cepat Selain ketiga jenis display di atas,dikenal juga penawaran produk yang lain, yaitu Solary display.Solary display yaitu menempatkan barang dagangan di bagian Departemen Store sebagai daya tarik bagi konsumen setelah masuk ke dalam tokoh misalnya pakaian yang digunakan oleh Pendeta model atau maneken. Semoga membantu^_^ 14.54
Pada display produk harus disesuaikan antara perawatan dan penyimpanan barang dagangan sehingga memudahkan pegawai untuk hal-hal berikut;
1. Perawatan counter secara umumPerawatan counter yang baik dapat dilakukan dengan cara berikut.
Cara menyimpan dan mengamankan barang-barang dagangan, adalah sebagai berikut.
Penyimpanan barang di dalam toko, tentunya tidak dilakukan dalam jumlah banyak kerena toko tidak mempunyai gudang tempat khusus yang cukup luas dan besar, menyimpan dan mengamankan barang-barang dalam toko hanya terbatas dalam jumlah yang dibutuhkan para konsumen/pembeli saja. Pada prinsipnya barang dagangan harus disimpan sedemikian rupa dan di tata dengan rapi menurut jenisnya agar barang barang dagangan terpelihara keamanannya dan terjamin mutunya. Barang-barang sebelum dijual kembali, terlebih dahulu disimpan dan diamankan dalam:
Setiap barang fresh yang akan didisplay harus diteliti terlebih dahulu,agar tidak terjadi penyimpangan dari standar prosedur perusahaan (SOP), agar display produk tetap konsisten terhadap perencanaan penataan produk maka harus dilakukan hal hal sebagai berikut. Agar terhindar dari bau busuk debu dan pencemaran lainnya, seperti tikus, kecoa, dan serangga lainnya maka lakukanlah penyemprotan secara rutin pada display atau counter dan ventilasi haruslah cukup.
Menyusun barang dagangan merupakan salah satu hal yang tidak kalah pentingnya, karena ini merupakan kesan pertama dari pengunjung toko tersebut. Oleh karena itu, barang-barang yang dipajang di dalam ruangan toko maupun di etalase harus ditata sedemikian rupa sehingga kelihatan rapi, serasi, dan menarik bagi setiap orang terutama calon pembeli. Untuk penataan barang-barang ini diperlukan keahlian khusus, kreasi dan seni yang tinggi. Jadi, tidak semua orang bisa menata sendiri. Agar penataan terlihat menarik, perlu menyewa orang-orang yang ahli dalam dekorasi dan penataan barang/pemajangan. Dengan harapan, hal ini bisa dipakai sebagai dasar atau contoh atau acuan untuk penataan berikutnya. Penataan barang sebaiknya setiap saat diubah agar tidak membosankan dan disesuaikan dengan keadaannya. Hal yang perlu diperhatikan ialah bagaimana bentuk, warna, ukuran, tempat dan perlengkapanperlengkapan lainnya itu dipadukan sehingga penataan barang-barang itu kelihatan rapi dan menarik. Yang pada akhirnya akan bisa menarik pengunjung/calon pembeli/ pelanggan tertarik untuk memiliki barang-barang tersebut. Barang-barang yang ditata/dipajang di etalase atau dalam toko, sebiknya setiap saat/waktu-waktu tertentu diadakan perubahan agar tidak membosankan. Misalnya 2 minggu, satu bulan, dua bulan atau paling lambat tiga bulan sekali. Dengan perubahan letak barang akan membuat toko tampak dinamis, sehingga akan menimbulkan kesan barang-barangnya baru, dengan demikian, akan membuat orang lebih tertarik, terutama dalam keadaan-keadaan tertentu, misalnya lebaran, natal, tahun baru, dan sebagainya. Perubahan letak barang di samping untuk merubah suasana juga ditujukan untuk memperkenalkan barang baru atau barang lama yang jarang terlihat oleh konsumen. Barang-barang tersebut diletakkan di tempat yang strategis, sehingga dapat terlihat oleh setiap pengunjung toko tersebut. Sikap-sikap yang dibutuhkan saat menjaga display produk adalah sebagai berikut.
Keamanan dan kebersihan lingkungan toko tempat anda bekerja, sangat penting sekali. Keamanan dan kebersihan lingkungan toko tempat bekerja perlu dipelihara dan dijaga setiap saat, agar para pekerja toko merasa betah, kerasan, senang, serta lebih meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Keamanan dan kebersihan tempat bekerja yang baik dan teratur, bukan saja menimbulkan senangnya para pekerja, akan tetapi juga menimbulkan rasa senangnya para konsumen/langganan/pembeli. Untuk menjaga kebersihan toko di mana tempat Anda bekerja, dapat dilakukan bermacam-macam cara, antara lain:
Keindahan lingkungan toko bukan saja harus selalu bersih, akan tetapi harus juga asri, indah, rindang, rimbun dan sejuk, karena halaman parkir kendaraan selain luas juga penuh pepohonan. Begitu pula dengan keamanannya harus dapat menjamin keselamatan baik bagi karyawan/pekerja toko maupun untuk para pengunjung toko, untuk menjamin dan keselamatan para pembeli/para pengunjung, baik di luar maupun di dalam toko, pengelola usaha toko perlu berusaha dan mengusahakan:
Dalam menjaga keamanan barang dagangan yang dipajang di toko besar sudah barang tentu pengamanannya menggunakan alat-alat modern di antaranya:
Kehilangan (shrinkage) merupakan efek operasional toko yang hampir mustahil untuk dihilangkan. Setiap peritel manapun pasti pernah mengalami kenyataan yang tidak menyenangkan ini. Bahkan di kalangan pelaku bisnis eceran sendiri, kehilangan sudah dianggap sebagai risiko usaha yang tak bisa dihindari. Beberapa peritel tertentu bahkan sudah memperhitungkan risiko kehilangan ini ke dalam sistem pencatatan keuangan usahanya dengan memasukkannya sebagai salah satu komponen biaya usaha (biasanya rasio cadangan dianggarkan nol koma sekian x persen dari total sales per bulan, kehilangan sesungguhnya dapat diminimalisasi dengan cara-cara tertentu sehingga kerugian yang ditimbulkannya tidak sampai berpengaruh secara signifi kan. Secara garis besar, jenis kehilangan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni internal dan eksternal. Jenis kehilangan internal sendiri terbagi menjadi dua bagian. Yang pertama, kehilangan secara administrasi (administrative shrinkage) yang biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan pada saat penerimaan barang, pencatatan barang, pengeluaran barang, penjualan barang dan kelemahan sarana transaksi misal, scanner kasir tidak tepat data. Yang kedua, kehilangan secara operasional (operational shrinkage) yang umumnya terjadi mulai dari akibat pencurian oleh karyawan, pengrusakan secara sengaja yang dilakukan karyawan, lemahnya sistem kontrol dan keamanan intern, kecerobohan karyawan, kekeliruan penanganan dan perawatan barang sampai dengan kejahatan yang dilakukan oleh oknum petugas kasir. Sedangkan untuk jenis kehilangan eksternal, umumnya timbul akibat dari pencurian atau penggelapan yang dilakukan customer dan pengrusakan yang disebabkan oleh kesengajaan customer atau kasus tertentu seperti penjarahan dan kerusuhan. Khusus menyangkut pencurian atau penggelapan yang dilakukan customer ini, para peritel hendaknya semakin meningkatkan kewaspadaan mengingat makin maraknya kasus pencurian yang terjadi yang dilakukan baik secara individu maupun sindikat profesional. Modus operandi yang dilakukan pun semakin beragam. Tehnik yang dipakai pelaku pencurian di dalam toko 1. The Booster Biasanya menggunakan kantung/kotak yang disembunyikan di dalam baju di mana barang yang dicuri bisa didorong secara urut di dalam kotak/kantong itu. 2. The Diverter Dilakukan secara berkelompok di mana ada yang mengalihkan perhatian karyawan toko saat rekannya melakukan pencurian. Misal; mengajak ngobrol, menarik perhatian atau meminta sesuatu sehingga karyawan harus mengambil di tempat lain/ gudang 3. The Blocker Menghalangi pandangan karyawan atau pantauan kamera saat rekannya melakukan pencurian. 4. The Sweeper Menyapu bersih semua barang sehingga terkesan toko tidak menjual atau stoknya kosong. 5. The Walker Meletakkan barang curian di antara kedua paha. Biasanya menyamar sedang hamil. 6. The Wearer Barang-barang yang dicuri langsung dipakai/dimakan, bila ada pengamanan di buang secara paksa. 7. Carrier Walk Mengambil barang dengan jumlah besar dengan menunjukkan bukti pembayaran palsu dan melewati kasir seakan-akan barang telah dibayar. 8. Price Changer Merubah label harga dari yang mahal ke murah. Pencegahan Berikut ini beberapa cara pencegahan dan langkah antisipatif yang dapat dilakukan para peritel dalam meminimalisasi tingkat kehilangan barang yang terjadi di dalam toko: 1. Internal • Administrative shrinkage
• Deteksi dan cegah pencurian oleh customer
• Kenali modus-modus operandi pencurian yang banyak ditemui di lapangan. sumber -Devi Puspitasari, Penjualan Jilid 3 SMK -Amstrong, Gary & Philip, Kotler (1996) Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1,. -Angipora Marius P, SE. ---Dasar-Dasar Pemasaran 1999, Raja Grafi ndo Persada Jakarta |