Ilustrasi membaca Alquran. Liputan6 ©2022 Merdeka.com
Merdeka.com - Orang tua memiliki kedudukan yang agung dalam ajaran Islam. Berbakti kepada kedua orang tua adalah bentuk amalan, ibadah, dan ketaatan yang mulia. Kehidupan kita saat ini tidak lepas dari jasa-jasa oleh orang tua. Mereka menjadi orang pertama yang memperkenalkan kita pada kehidupan, merawat, mendidik, dan yang lebih utama meletakkan Islam dalam jiwa kita. Besarnya jasa orang tua akan sangat sulit, atau bahkan tidak akan bisa, dibalas oleh anaknya. Hal ini tergambar dalam riwayat yang berasal dari Abi Burdah, ketika ia melihat Ibnu Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar kabah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang itu bersenandung, Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh. Orang itu lalu berkata, “Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Belum, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” Beliau lalu thawaf dan shalat dua rakaat pada maqam Ibrahim lalu berkata, “Wahai Ibnu Abi Musa (Abu Burdah), sesungguhnya setiap dua raka’at (pada makam Ibrahim) akan menghapuskan berbagai dosa yang diperbuat sesudahnya.” (Dikeluarkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 11). Perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua juga tertera dalam Alquran. Salah satu ayat yang paling terkenal terkait perintah ini ada pada surat Al Isra ayat 23, di mana Allah Ta’ala berfirman, “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Isra ayat 23). Dalam artikel kali ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang kandungan surat Al Isra ayat 23 tentang berbakti pada orang tua. 2 dari 3 halaman
Meskipun sulit untuk membalas jasa-jasa orang tua, namun kita sebagai anak diperintahkan untuk selalu berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua. Dilansir dari rumaysho.com, bahkan dalam beberapa ayat, termasuk pada kandungan surat Al Isra ayat 23, perintah untuk berbuat baik pada orang tua disebutkan bersama dengan perintah mentauhidkan-Nya dan larangan berbuat syirik. Allah Ta’ala berfirman, وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra ayat 23). Kemudian dalam surat Al An'am ayat 151, “Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Rabbmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa.” Selain diperintahkan untuk berbuat baik pada orang tua, kandungan surat Al Isra ayat 23 juga melarang kita untuk mengatakan kata 'ah' dan membentak orang tua. Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah menjelaskan maksud dari Al Isra ayat 23, “Janganlah berkata ah, jika kalian melihat sesuatu dari salah satu atau sebagian dari keduanya yang dapat menyakiti manusia. Akan tetapi, bersabarlah dari mereka berdua. Lalu raihlah pahala dengan bersabar pada mereka sebagaimana mereka bersabar merawatmu kala kecil.” (Tafsir Ath-Thabari, 15:82). Kemudian kata 'ah' (uff) yang dimaksud dalam Al Isra ayat 23 dijelaskan oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari sebagai “segala bentuk perkataan keras dan perkataan jelek (pada orang tua, pen.).” (Tafsir Ath-Thabari, 15:82). Imam Ibnu katsir rahimahullah berkata, “Jangan berkata ah, yang dimaksud adalah seringan-ringannya perkataan jelek.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5:63). Kemudian Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata, “Ini adalah bentuk menyakiti orang tua yang paling ringan, hal ini diingatkan dari bentuk menyakiti lainnya. Maknanya adalah jangan sakiti keduanya walaupun itu dianggap ringan.” (Tafsir As-Sa’di, hlm. 479). Berkata ah (uff) yang bentuknya menyakiti perasaan orang tua juga termasuk durhaka. Imam Nawawi dalam Al-Minhaj Shahih Muslim berkata, ”‘Uququl walidain atau durhaka kepada orang tua adalah: Segala bentuk yang menyakiti orang tua.” 3 dari 3 halaman
Dari kandungan surat Al Isra ayat 23 yang menyebutkan perintah untuk berbakti pada orang tua, kita dapat mengetahui manfaatnya: Jalan Menuju SurgaDari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad). Diberkahi RezekiDari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang suka untuk dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan jalinlah hubungan dengan kerabatnya (silaturahim).” (HR. Ahmad). Mendapatkan Doa Baik Orang TuaDari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua kepada anaknya.” (HR. Ibnu Majah). [ank] Baca juga:
Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengorbanan yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya begitu besar. Sayangnya, saat ini, kasih sayang dan perhatian penuh yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya mudah terabaikan. Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak nilai berharga yang telah dilupakan. Padahal Islam mengajarkan selalu menghormati dan mentaati orang tua. Allah dan Rasulullah telah memberi nasihat dan ajaran tentang pentingnya berbakti kepada orang tua. Berikut sembilan ayat dan hadits yang bisa meningkatkan hubungan Anda dengan orang tua, seperti dikutip About Islam, Ahad (27/6). 1. Wajib menghormati orang tua dan jangan pernah membantah Allah berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 23, Allah menerangkan berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban bagi setiap Muslim setelah tauhid. ۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." Selain itu, dalam ayat di atas juga disinggung untuk jangan membantah orang tua. Termasuk jangan mengucapkan “Ah,” membentak keduanya, dan diharuskan mengucapkan perkataan yang baik dan sopan. Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...
Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban kita sebagai anak. Perbuatan baik satu ini sudah seharusnya dilakukan, karena orang tua telah banyak berkorban. Berbakti kepada orang tua pun tidak harus melalui hadiah mewah dan uang melimpah. Namun, bisa dilakukan dengan hal-hal kecil yang menyentuh seperti membelikan makanan favorit atau membantu pekerjaan rumah. Bahkan Allah SWT telah memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua, langsung lewat firman-Nya di dalam Al-Quran. Nah, berikut beberapa ayat dalam Al-Quran tentang berbakti kepada orang tua.
Dalam surat Al Baqarah ayat 83 dijelaskan tentang penekanan Allah SWT terhadap kewajiban seorang anak kepada orang tuanya, yaitu untuk terus berbuat baik dan berbakti kepada ibu dan bapaknya. Menelepon sebentar pun sudah bikin hati orang tua hangat. Pekerjaan menumpuk di kantor tidak boleh menjadi alasan untuk melewatkan obrolan kecil via telepon jika kamu belum bisa mengunjungi orang tua secara langsung. ilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Ayesha Firdaus)
Melalui ayat ini dijelaskan, bagi kamu yang sudah memiliki pendapatan cukup untuk menghidupi kebutuhanmu, maka alangkah baiknya juga disisihkan untuk orang tua. Hal tersebut termasuk amal ibadah infak yang tidak akan membuatmu rugi. ilustrasi wanita membaca Al-Qur'an (freepik.com/freepik)
Melalui surat Al-Isra' ayat 23, Allah SWT menegaskan tentang perintahnya seorang anak wajib unutk berbuat baik kepada orang tuanya. Terlebih jika orang tua sudah lanjut usia, janganlah sekali-kali berbuat kasar dan melontarkan kata-kata yang tidak berkenan di hati mereka. Baca Juga: 5 Tanggung Jawab Orangtua saat Memiliki Anak, Wajib Dipenuhi! ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Abdulmailik Aldaws)
Dalam surat Luqman ayat 14 dijelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan agar seorang anak berbakti kepada orang tuanya. Karena tanggung jawab seorang ibu yang sangat berat, yaitu mulai dari mengandung hingga menyusui anaknya hingga berusia 2 tahun. Ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/@tayebmezahdia)
Dalam surat An-Nisa ayat 36 ini dijelaskan tentang perintah Allah SWT agar seorang anak melakukan perbuatan baik kepada kedua orang tuanya pula. Karena Allah SWT tidak menyukai manusia yang sombong dan membanggakan dirinya sendiri. ilustrasi bacaan doa dari Al-Qur'an (freepik.com/freepik)
Pada surat Al-An'am ayat 151 pun Allah SWT kembali memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik kepada orang tua. Apa bila kita berbakti kepada mereka dengan niat ibadah, niscaya Allah SWT pun akan mendatangkan rezeki yang mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Demikian beberapa ayat Al-Quran tentang berbakti kepada orang tua. Perintah satu ini sangat jelas dari Allah SWT. Bahkan Rasullah SAW menjelaskan bahwa berbakti kepada orang tua sama seperti jihad, serta merupakan amalan yang tidak pernah putus. Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Restu Orangtua, Izin Dulu lalu Menikah!
Baca Artikel Selengkapnya |