Sifat-sifat yang dimiliki ali bin abi thalib ketika memimpin

Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Arab viewed by 6667 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Arab viewed by 5697 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in B. Arab viewed by 4723 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Arab viewed by 4652 persons

Asked by wiki @ 08/12/2021 in B. Arab viewed by 4500 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Arab viewed by 4459 persons

Asked by wiki @ 29/08/2021 in B. Arab viewed by 4341 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Arab viewed by 3821 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in B. Arab viewed by 3593 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in B. Arab viewed by 3306 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in B. Arab viewed by 3143 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Arab viewed by 2820 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in B. Arab viewed by 2751 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in B. Arab viewed by 2731 persons

Asked by wiki @ 14/08/2021 in B. Arab viewed by 2690 persons

Lihat Foto

Mohammad Adil Rais

Makam Khulafaur Rasyidin, Umar bin Khattab, di Madina, Arab Saudi.

KOMPAS.com - Khulafaur Rasyidin adalah kekhilafahan Islam yang berlangsung setelah Nabi Muhammad SAW meninggal.

Dikutip dari Khulafaur Rasyidin [2019], Khulafaur Rasyidin berasal dari kata khulafah dan ar-rasyidin.

Khulafah adalah bentuk jamak dari kata khalifah yang berarti pengganti, pemimpin, atau penguasai yang diangkat.

Sedangkan ar-rasyidin adalah bentuk jamak dari ar-rasyid yang berarti orang yang mendapat petunjuk.

Ada empat Khulafaur Rasyidin. Mereka adalah sahabat-sahabat nabi yang dipilih karena kepantasan dan kelebihannya.

 Baca juga: 4 Nama Khulafaur Rasyidin

Berikut sifat para khalifah yang patut untuk diteladani:

Abu Bakar As Sidiq

Abu Bakar adalah sahabat yang paling dicintai Nabi. Ia mengorbankan harta bendanya untuk perjuangan Nabi.

Putri Abu Bakar, Siti Aisyah, dinikahkan dengan Nabi.

Gelar As Siddiq yang berarti amat membenarkan diberikan karena Abu Bakar adalah orang pertama yang membenarkan peristiwa Isra Miraj.

Abu Bakar adalah manusia yang dianggap paling agung dalam sejarah Islam setelah Rasulullah.

Sifat yang dimiliki ketika memimpin, kunci jawaban PAI kelas 6 SD halaman 52. /Tangkapan Layar Buku Paket PAI kelas 6 SD/Kemendikbud/

RINGTIMES BANYUWANGI – Simak kunci jawaban PAI Pendidikan Agama Islam kelas 6 SD pada halaman 52 mengenai Nabi Muhammad SAW, sifat yang dimiliki ketika memimpin.

Selamat pagi adik-adik! Sekarang kita akan membahas materi PAI kelas 6 SD di halaman 52 mengenai Nabi Muhammad SAW, sifat yang dimiliki ketika memimpin.

Pada halaman 52, adik-adik diminta menjawab sifat yang dimiliki ketika memimpin oleh beberapa tokoh yakni Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Baca Juga: Kunci Jawaban, Latihan Soal Beserta Pembahasan PTS Matematika Kelas 6 SD

Yuk buka buku paket PAI SD kelas 6 pada halaman 52 milik adik-adik dan mari menjawab tugas yang diberikan bersama.

Halaman 52

1. Nabi Muhammad SAW; Siddiq, Amanah, Tabligh, Fatanah

2. Abu Bakar; Lemah lembut, Bertanggung jawab, Pemberani, Rendah hati, Jujur

3. Umar bin Khattab;, Pemberani, Adil, Sederhana, Bertanggung jawab, Tegas

Sumber: Buku Sekolah Elektronik

Ali Bin Thalib sebagai Khulafaurrasyidin, Khalifah keempat memiliki nilai keteladanan dan sifat khusus. Rasulullah mengakuinya dalam beberapa Sabda.

Beritaku.Id, Kisah Para Nabi dan Rasul – Ali Bin Abi Thalib adalah pembawa panji dan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam saat terjadi perang Khaibar.

Dia memiliki tempat yang sama dengan Nabi Harun AS di perjuangan Nabi musa AS.

Sebagaimana Sabda Rasulullah Muhamamd SAW:

أنت مني بمنزلة هارون من موسى إلا أنه لا نبي بعدي

Artinya “Kedudukanmu [Ali Bin Abi Thalib] di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa. Hanya tidak ada nabi setelahku” [HR. Muslim no. 4418].

Ali Bin Abi Thalib memiliki sifat keteladanan dan sifat khusus. Dia merupakan sahabat yang juga sekaligus menantu dan sepupu Rasulullah Muhammad SAW.

Dia adalah ayah dari Hasan dan Husen, cucu kesayangan Nabi.

Sifat Khusus Dan Keteladanan Ali Bin Abi Thalib

Seandainya Nabi setelah Nabi Muhamamd SAW, maka Nabi itu adalah Ali Bin Abi Thalib. Sayangnya, Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang terakhir.

Beritaku: Matahari Hormat, Rukuk Rasulullah Tertahan Demi Ali Bin Abi Thalib

Hal itu dipertegas dengan hadits tersebut diatas. Dia manusia biasa yang memiliki sifat-sifat khusus, diantaranya:

Amanah Dalam Tanggung Jawab

Kaum Quraish senang menitipkan barang berharga kepada orang amanah. Dan mereka menitipkan barang mereka kepada Nabi Muhamamd SAW yang dipercaya oleh mereka.

Sebab Rasulullah dipandang sebagai “Al-Amin” atau orang yang dapat dipercaya.

Saat hijrah ke Madinah dari Mekkah, maka Rasulullah meminta Ali Bin Abi Thalib mengembalikan semua titipan tersebut.

Denagn penuh tanggung jawab, Ali Bin Abi Thalib menjalankan perintah Nabi Muhammad SAW tersebut.

Pada kisah lainnya yang menjelaskan tentang sifat Khusus keteladanan Ali Bin Thalib dan patut menjadi contoh adalah ketika perang Khaibar.

Dengan jarak Madinah dan Khaibar yang jauh, ditempuh dengan melawan debu yang kencang tertiup angin sahara.

Awalnya ia enggan untuk ikut. Karena mengalami sakit mata yang sangat parah.

Dalam posisi hendak memasuki Khaibar, disenja itu, Rasulullah Bersabda:

لأعطين الراية أو قال ليأخذن غداً رجل يحبه الله ورسوله أو قال يحب الله ورسوله

Artinya “Esok hari, bendera ini akan saya berikan kepada seorang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Ia cinta kepada Allah dan Rasul-Nya“ [HR Bukhari]

Keesokan harinya yang memegang panji itu adalah Sayyidina Ali Bin Abi Thalib RA.

Sederhana Dan Dekat Dengan Rakyat Kecil

Sifat khusus berikutnya yang dimiliki Ali Bin Abi Thalib adalah sederhana dan sangat dekatd engan rakyat kecil.

Pada posisinya sebagai seorang Khalifah, suatu ketika ia memasuki pasar sendirian [tanpa pengawal]. Dia mengingatkan kepada para pedagang tentang ketakwaan.

Dan membantu orang dipasar yang membutuhkan pertolongan, terutama orangtua. Sambil dia berdakwah dan menyampaikan Firman Allah SWT:

تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

“Negeri akhirat itu kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di [muka] bumi. Dan kesudahan [yang baik] itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa” [Al Qashas: 83].

Sangat dekat dengan masyarakat kecil, yang membutuhkan pertolongan, berbaur dengan mereka tanpa sekat apapun.

Adil Dalam Memimpin

Bukan hanya kaum muslimin yang merasakan keadilan, namun non muslimpun merasakan keadilan ditangan Ali Bin Abi Thalib.

Seseorang bisa berlaku adil jika mengadili orang lain, namun seseorang kadang tidak bisa mempertahankan keadilan jika menyangkut dirinya.

Ketika berada di Sifin, baju besi [perang] miliknya di curi oleh seorang nasrani. Ali tidak mengambil keputusan sendiri. Padahal dia seorang khalifah, pimpinan tertinggi.

Hakim tersebut bernama Syuraih, Sang hakim bertanya kepadanya mengenai baju tersebut.

“Wahai hakim, baju besi ini adalah milikku, Amirul Mukminin berbohong” jawab yang mencuri baju sang amirul mukminin.

Selanjutnya Syuraih bertanya kepada Sayyyidina Ali Bin Abi Thalib RA, “Apakah kamu memiliki bukti wahai Amirul Mukminin?”

Ali kemudian tertawa senang, melihat sikap yang objektif oleh hakim” Kamu benar ya Hakim. Saya tidak memiliki bukti.” kata Sayyidina Ali radhiyallahu’anhu.

Dengan objektifitas, maka hakim meutuskan bahwa baju itu miliki orang Nasrani. Sebab Amirul Mukminin tidak memiliki bukti kepemilikan.

Sebagai pemimpin tertinggi ia mendukung sikap adil hakim, termasuk ketika berhubungan dengan pribadinya.

Sifat Teladan Khulafaurrayidin, Nasrani Masuk Islam

Setelah diputuskan tersebut, Ali Bin Abi Thalib RA, tidak kecewa ataupun menunjukkan sikap otoriter. Sebaliknya ia menerima keadilan. Meski sebenarnya ia menjadi korban.

Namun saat hendak meninggalkan sidang, dang nasrani yang dimenangkan dalam persidangan kemudian berdiri, dan berkata:

“Aku menyaksikan bahwa hukum yang ditegakkan [saat] ini adalah hukumnya para nabi [terdahulu]. Seorang Amirul Mukminin [khalifah], membawaku kepada hakim utusannya. Lalu hakim [tersebut] memenangkanku! Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Dan [benar] baju besi ini, adalah sejujurnya, milikmu wahai amirul mukminin.”

Seketika sang Nasrani tersebut masuk Islam. Dan hendak menyerahkan baju besi milik Ali Bin Abi Thalib. Namun Sang Khulafaurrasyidin menghibahkan kepadanya.

Sumber Lain; Muslim.Or.Id

Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh Ali bin Abi Talib ! Ali bin Abi Talib itu berarti ayahnya adalah Abi Talib.

Abi Talib itu paman nabi, yang merawat nabi Muhammad dari kecil hingga dewasa. Maka berarti ia adalah sepupu nabi Muhammad.

Sejak kecil ia sudah bersama nabi, dan banyak belajar dari nabi Muhammad. Ia juga seorang ilmuan yang cerdas, makanya mendapat gelar babul ilmi atau pintu ilmu.

Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh Ali bin Abi Talib !

Jawab:

Sifat Ali bin Abi Talib yaiti ilmunya yang tinggi dapat mengambil keputusan-keputusan strategis, dalam menyelesaiakan berbagai permasalahan.

Begitulah jawabannya teman-teman. Pada intinya belajar online kali ini, kata kuncinya ada pada Ali bin Abi Talib.

Ia sosok yang cerdas, sebagaimana rasul pernah mengatakan: “Saya adalah kota ilmu dan Ali adalah pintu gerbangnya.”

Ia adalah khalifah yang keempat / terakhir, pada saat pergantian khalifah dari Usman ke Ali, terdapat kelompok yang setuju dan yang menentang.

Dalam situasi genting seperti ini, Ali bin Abi Taib tampil dengan tegas sehingga dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul.

Hal ini sebenarnya disebutkan pada rangkuman buku paket kelas 7 halaman 181:

Verifikasi

Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh Ali bin Abi Talib

Berikut ini sifat Ali bin Abi Talib: 🕌✌️👍

Catatan: Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh Ali bin Abi Talib.

Jawaban diverifikasi BENAR 💯

Video yang berhubungan