Siapa narasumber yang dapat memberikan informasi tentang perpustakaan sekolah

Jika buku adalah jendela ilmu, maka dengan membaca kita akan menguak cakrawala dunia.

Jika saja hal ini tidak berhenti hanya pada slogan-slogan di tiap koridor dan dinding sekolah, maka membaca pun akan menjadi sebuah pembiasaan atau budaya yang tak terasa berat untuk dilakukan.

Webinar seri tiga dan empat adalah lanjutan dari rangkaian kegiatan webinar sebelumnya. Webinar ini menghimpun 40 peserta yang merupakan pengelola perpustakaan ataupun guru yang diberi tugas tambahan di perpustakaan. Kegiatan yang dilakukan melalui media daring ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi SDM perpustakaan sekolah dalam aspek layanan membaca, khususnya layanan membaca anak, karena sasaran peserta adalah pengelola perpustakaan di jenjang sekolah dasar.

Siapa narasumber yang dapat memberikan informasi tentang perpustakaan sekolah
Dalam arahannya di sesi pembukaan kegiatan,  Moch. Salim Somad, S.Kom, M.Pd, selaku Kepala LPMP DKI Provinsi DKI Jakarta mengatakan bahwa peran perpustakaan dalam mendukung  implementasi penguatan literasi dan numerasi harus lebih dioptimalkan, mengingat literasi dan numerasi adalah salah satu yang difokuskan dalam program Merdeka Belajar.

Di seri ketiga pada kamis 21 Oktober 2021, peserta mendapatkan penguatan kembali dari Widyaningtyas Sistaningrum, SE, M.Pd yang merupakan Widyaprada LPMP DKI Provinsi DKI Jakarta. Beberapa poin ditambahkan dalam strategi membangun minat membaca anak salah satunya adalah, tingkatan membaca pada anak. Tingkatan atau level membaca pada anak yaitu: (1) Kemampuan menggali informasi, (2) Kemampuan untuk menghubungkan satu topik dengan hal lainnya, dan (3) Kemampuan untuk mengevaluasi dan mengekspresikan.

Diseri ini, output yang menjadi tugas peserta di sesi sebelumnya yaitu Rencana Tindak Lanjut (RTL) di mana kontennya adalah program kerja perpustakaan sekolah, mendapatkan reviu dari narasumber. Satu RTL yang dijadikan contoh mendapat reviu dari narasumber dan peserta lainnya. Sesi ini diwarnai tanya jawab seru seputar muatan apa saja yang harus ada dalam kegiatan kegiatan literasi.

Siapa narasumber yang dapat memberikan informasi tentang perpustakaan sekolah
Melanjut di seri ke-4 yang merupakan seri terakhir dalam rangkaian kegiatan webinar ini masih tetap menghadirkan narasumber, Agus Asikin, M.Pd, Kasi Kelembagaan dan Sumber Belajar SD, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yang menyampaikan materi terkait bagaimana membangun minat membaca pada jenjang usia sekolah dasar. Satu bahasa dengan narasumber sebelumnya, Beliau mengatakan bahwa keteladanan, kemudahan dalam mengakses bacaan, serta mendekatkan anak dengan kegiatan yang bernuansa literasi, merupakan strategi dalam membangun minat membaca. Peserta sepertinya tak menyia-nyiakan pertemuan dengan salah satu pemangku kepentingan di Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ini, ada banyak pertanyaan yang diajukan terkait kendala-kendala yang ada di seputar pengelolaan perpustakaan sekolah. Di akhir diskusi, narasumber memberikan closing statement bahwa sinergitas antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, adalah hal yang tak dapat ditawar dalam peningkatan minat membaca.

Hanna Chatarina Geroge, pustakawan yang banyak malang melintang di dunia perpustakaan sekolah, yang juga merupakan ketua APISI (Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia), dalam pemaparannya di sesi akhir kegiatan ini memberikan penguatan yang melengkapi muatan kegiatan ini. Dari beberapa hal yang disampaikan, ada tiga hal penting yang menjadi catatan dalam meningkatkan minat baca, yaitu: (1) Maknai tujuan mengapa anak harus membaca, (2) Sebelum anak mengenal sumber informasi yang beragam, perkuat ketertarikan anak pada buku melalui membacakan dan menceritakan, (3) Berikan perhatian bahwa setiap level usia itu berbeda. Materi lainnya yang disampaikan menjadi serupa penyelaras warna dalam muatan membangun minat membaca, sekaligus menjadi materi penutup kegiatan ini.

Siapa narasumber yang dapat memberikan informasi tentang perpustakaan sekolah
 
Siapa narasumber yang dapat memberikan informasi tentang perpustakaan sekolah
 
Siapa narasumber yang dapat memberikan informasi tentang perpustakaan sekolah

Dalam sesi penutupan, Rina Harjanti, S.Si, M.Pd, Kepala Sub Bagian Tata Usaha LPMP Provinsi DKI Jakarta menyampaikan apresiasi untuk semangat para peserta. Tidak itu saja, momen ini diwarnai dengan pengumuman 6 peserta terbaik dalam penyusunan proker perpustakaan. Sesi ini mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan Webinar Membangun Minat Membaca Anak Melalui Perpustakaan Sekolah.

Semangat literasi!

Dalam rangka Hari Perpustakaan Sekolah Internasional jatuh setiap tanggal 18 Oktober, Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengadakan webinar yang bertajuk “Bersahabat dengan Buku, Bekali Diri dengan ilmu, Raih prestasimu”. Acara ini digelar pada Selasa (19/10) pagi secara virtual melalui aplikasi konferensi daring.

Koordinator Bidang Peserta Didik Direktorat SMP Maulani Mega Hapsari menyampaikan bahwa webinar ini diselenggarakan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi tentang peranan perpustakaan. Beliau juga berharap acara ini dapat mengembangkan budaya literasi dalam meningkatkan minat baca peserta didik.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan peranan perpustakaan di sekolah. Kami ingin meningkatkan budaya berkunjung dan membaca di perpustakaan sekolah sebagai bagian dari gerakan literasi sekolah. Kami juga ingin nantinya bakat dan minat peserta didik turut berkembang dengan terbukanya wawasan atau cakrawala saat membaca buku,” ujar Mega.

Webinar “Bersahabat dengan Buku, Bekali Diri dengan ilmu, Raih prestasimu” dihadiri dan dibuka langsung oleh Direktur Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud Drs. Mulyatsyah, M.M. Selain itu, narasumber yang merupakan orang-orang yang kompeten di bidangnya seperti Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Dr. Ade Husnul Mawadah, penulis Heri Hendrayana Harris (Gol A Gong), dan juga Koordinator Layanan Informasi Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbudristek Emi Salpiati.

Direktur Sekolah Menengah Pertama Drs. Mulyatsyah M.M. menyampaikan pentingnya peran perpustakaan di sekolah. Beliau mengatakan perpustakaan menjadi ujung tombak untuk meningkatkan gerakan literasi yang ada di lingkungan sekolah. 

“Perpustakaan sekolah merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam gerakan literasi sekolah. Perpustakaan sebagai ujung tombak bagaimana kita menumbuhkembangkan budaya literasi menjadi tempat menyediakan bahan-bahan bacaan bagi peserta didik, bagi guru, dan bagi tenaga pendidik serta perangkat sekolah lainnya,” ungkap Mulyatsyah.

Menurut Mulyatsyah, gerakan literasi memiliki peran yang vital dalam melahirkan SDM yang unggul di masa mendatang. Maka dari itu, Beliau berharap setiap satuan pendidikan bisa menyediakan perpustakaan sekolah yang lengkap dan juga menarik agar banyak dikunjungi oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.

“Gerakan literasi ini mempunyai peran yang vital untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. Oleh sebab itu, kami berharap satuan pendidikan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar seyogianya mesti dan harus mempunyai ruangan perpustakaan dengan berbagai jenis buku yang bisa dibaca dan menarik anak-anak kita. Ayo kita cukupkan perpustakaan dan kita dukung minat baca anak-anak didik kita di setiap sekolah,” tambah Mulyatsyah.

Memasuki inti acara, Dosen Untirta Dr. Ade Husnul Mawadah menjelaskan materi mengenai mahir literasi, mahir berkomunikasi. Ade mengatakan terdapat empat unsur penting dalam pengembangan kemampuan literasi dan komunikasi. Unsur-unsur tersebut yaitu menyimak, membaca, menulis, serta juga berbicara.

“Kalau adik-adik sudah pernah belajar bahasa Indonesia, pasti kalian pernah mendengar istilah menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Empat aspek dalam kemampuan berbahasa itu sesungguhnya adalah aspek-aspek yang akan melatihmu untuk mahir literasi yang ujung-ujungnya mahir berkomunikasi,” jelas Ade.

Penulis sekaligus Duta Baca Indonesia 2021 Herry Hendrayana Harris alias Gol A Gong menceritakan pengalamannya berkiprah di dunia baca tulis. Beliau memberikan saran kepada anak-anak muda bahwa jika ingin berkarya harus diawali dengan membaca.

“Kalau mau berkarya, tidak boleh melamun. Harus dari proses membaca, lalu merenung, kemudian menuliskannya. Bisa membaca buku atau membaca ‘alam semesta’,” ujar pria dengan nama pena Gol A Gong.

Pemateri terakhir ialah Koordinator Layanan Informasi Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek Emi Salpiati. Beliau mengatakan perpustakaan tidak hanya bisa menjadi tempat untuk mencari ilmu, tetapi juga bisa menjadi tempat bagi komunitas untuk melakukan kegiatan literasi.

“Perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca dan meminjam koleksi, namun juga sebagai “learning hub” yang diisi dengan berbagai kegiatan literasi oleh komunitas,” ujar Emi.

Acara dihadiri oleh 898 peserta yang terdiri dari beberapa unsur seperti peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan juga perwakilan dinas kabupaten/ kota dari berbagai daerah di Indonesia melalui aplikasi konferensi daring. 

Di momen Hari Perpustakaan Sekolah Internasional ini, kita jadikan momentum untuk merefleksikan diri guna meningkatkan minat baca dan juga mengembangkan budaya literasi di lingkungan sekolah. Selamat Hari Perpustakaan Sekolah Internasional! Mari bersahabat dengan buku, bekali diri dengan ilmu, dan raih prestasimu!

Baca Juga  Membendung Peredaran Hoaks di Internet dengan “6P”

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP