Sebutkan manfaat dan keutamaan ikhlas dua saja

Oase.id - Syukur adalah bentuk terima kasih manusia kepada Tuhan atas segala pemberian dan nikmat. Adapun perintah bersyukur sudah tercantum dalam Al-Quran.

Hal tersebut termaktub dalam QS. Luqman ayat 12 yang berbunyi:

وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Ayat di atas menjelaskan tentang perintah untuk selalu bersyukur kepada Allah. Selain itu, manfaat dari bersyukur juga akan dirasakan dalam diri masing-masing manusia.

Dalam hidup ada banyak hal yang bisa disyukuri, antara lain adalah teman yang dimiliki, mendapat guru yang enak dalam mengajar, mendapat tempat tinggal untuk berteduh, dan lain sebagainya. Hendaknya disyukuri semua keberadaannya dalam hidup kita.

Selain itu, rasa syukur memiliki banyak manfaat bagi mereka yang menjalaninya dengan hati, lisan dan anggota badan yang ikhlas. 

Berikut manfaat bersyukur dalam Islam:

1. Hidup Penuh Keberkahan

Salah satu manfaat yang didapat seseorang jika rajin bersyukur adalah membuat hidup menjadi lebih berkah. Dengan bersyukur, orang tersebut merasa tercukupi berapa pun rezeki yang didapat. 

Bukan tak mungkin pula rezeki tersebut dapat memberikan manfaat bagi orang lain sehingga bisa mendatangkan berkah bagi pemiliknya. 

2. Terhindar dari Penyakit Hati

Bersyukur kepada Allah juga bisa menghindarkan seseorang dari penyakit hati seperti sombong, iri, dengki, dan dendam. Perlu diketahui bahwa penyakit hati dapat membuat hidup seseorang menjadi tidak tenang. 

Bahkan, hal-hal tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan kesehatan seseorang. Allah SWT juga tidak menyukai orang-orang yang menyimpan penyakit di dalam hatinya.

3. Meningkatkan Keimanan Seseorang

Bersyukur juga bisa menjadi cara meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Seseorang harus rida atau mampu menerima dengan senang hati atas semua pemberian yang berasal dari Allah SWT. 

Dalam urusan dunia, seseorang harus bisa memandang orang lain yang nasibnya tidak seberuntung dirinya agar bisa meningkatkan rasa syukur.

“Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.” (HR. Tirmidzi)

4. Dijanjikan Surga

Ketika seseorang menerima keadaannya dengan syukur dan tabah saat tertimpa masalah, maka Allah SWT menjanjikan surga kepada orang tersebut. Surga adalah tujuan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa selama hidup di dunia.

“Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya, kemudian dia bersabar, maka aku gantikan surga baginya.” (HR. Bukhari)

5. Ditambahkan Kenikmatannya

Seseorang yang senantiasa mengucap syukur dengan kondisi apa pun, maka Allah SWT akan menambahkan nikmatnya. Sebaliknya, ketika seseorang lebih banyak mengeluh dan selalu iri dengan kehidupan orang lain, maka hidupnya akan semakin sengsara.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang tercantum di Al-Quran. “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7)


(ACF)

Dalam kehidupan sehari hari sering kita mendengar kata “Ikhlas”, seperti : niat yang ikhlas, saya sudah ikhlas, ikhlaskan saja, dll. Secara bahasa, ikhlas artinya bersih dari sesuatu yang tidak baik. Dalam hubungannya dengan agama islam, ikhlas berarti beribadah murni karena Allah, menyembah Nya dan tidak menyekutukan Nya dengan apapun, hanya mengharap ridha Nya saja.

Ada pula yang mengatakan ikhlas ialah membersihkan amalan dari ingin mendapat perhatian atau pandangan baik dari manusia, tidak peduli meskipun seluruh penghormatan dan perhargaan hilang dari dirinya, tidak senang ketika amal yang dilakukannya diperhatikan orang walaupun perbuatan itu sederhana.

Ikhlas tidak bisa diukur sebab ada dalam hati seseorang, hanya Allah yang mengetahui,ikhlas menjadi dasar penilaian Allah terhadap amalan hamba Nya, penting untuk menjalankan segala urusan dengan niat ikhlas dalam kehidupan sehari hari, apapun akan bernilai ibadah, misalnya mencari ilmu, bekerja, berkeluarga, dll, jika semuanya dilakukan hanya karena Allah maka segala hal tersebut bukan hanya menjadi rutinitas, tetapi akan mendapat keberkahan berupa diterimanya amal kebaikan dan menjadi manfaat baik untuk diri sendiri atau orang lain, ikhlas dapat dijalankan dengan cara meniatkan segalanya karena Allahdan demi akherat, berikut 17 keutamaan ikhlas dalam islam

1. Perintah Langsung Dari Allah

“Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada Nya”. (QS Az Zumar : 2). Dalam firman tersebut Allah memerintahkan kepada hamba Nya untuk menjalankan ibadah dengan ikhlas, tidak mengharap imbalan atau jasa, atau hal yang bersifat duniawi.

2. Syarat Utama Diterimanya Ibadah

“Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadah ku, hidup ku, dan mati ku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. (QS Al Bayyinah : 5).Allah tidak menghitung seberapa banyak atau seberapa sering hamba Nya beramal, melainkan dari seberapa dalam keihklasannya.

3. Cermin Hati Manusia

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah bersabda “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat hati dan amal kalian”. Allah membedakan derajat manusia berdasarkan hati nya, segala sesuatu yang berhubungan dengan fisik semata hanya masalah duniawi, di kehidupan yang kekal nanti yang dapat menjadi bekal adalah amal kebajikan.

Orang yang memiliki niat ikhlas akan mengerjakan sepenuh hati tanpa ada rasa malas apalagi mencela urusan tersebut, juga tidak memiliki rasa girang ketika dipuji dan rasa benci ketika dicela oleh manusia sebab dia hanya ingin mendapat pandangan baik dari Allah.

4. Sifat Dasar Nabi dan Rasul

Para Nabi dan Rasul berdakwah dengan memurnikan ketaatan dalam menjalankan agama Allah yang lurus, mereka menerima dan menjalankan segala perintah Allah dengan ikhlas seperti apapun ujian yang diberikan pada mereka. Rasulullah bersabda “Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata”. (HR Abu Daud dan Nasa’i). Sebagai umat muslim selayaknya kita mencontoh sifat ikhlas yang merupakan teladan para nabi tersebut.

5. Ditakuti Oleh Syetan

“aku (syetan) akan menyesatkan kecuali hamba hamba Mu (Allah) yang ikhlas”. (QS Al Hijr : 40). Jelas dari ayat Al Qur’an tersebut bahwa orang yang berhati ikhlas tidak mampu digoda oleh syetan sehingga senantiasa berada ada jalan yang lurus.

6. Pokok (dasar) Dari Amal Perbuatan

Amal perbuatan dilakukan dengan fisik yang terlihat dan dengan hati yang hanya diketahui oleh Allah. Ikhlas berada di dalam hati manusia, jika memiliki pokok (dasar) yang baik maka imbalan baik pula yang akan diterima dan sebaliknya seperti ungkapan ulama Ibnu Qayim berikut “Amalan hati ialah pokok dan amalan anggota badan adalah pengikut dan penyempurna.” (Badai’ul Fawaaid 3/224).

7. Menjadikan Amalan Bernilai Besar

“Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar karena niat (ikhlas karena Allah) dan betapa banyak pula amal yang besar menjadi kecil hanya karena niat (bukan karena Allah)”. (HR Imam Muslim). Tak perlu merasa kurang dengan pemberian Allah, manfaatkan sesedikit apapun yang kita punya untuk berbuat kebaikan di jalan Allah dengan niat yang ikhlas.

8. Mendapat Kelapangan Hati

Diantara keutamaan ikhlas adalah memiliki kelapangan dalam hatinya yang merupakan salah satu cara meningkatkan akhlak, ia tidak menjadikan dunia sebagai tujuan, melainkan berbuat kebaikan untuk mencari bekal di kehidupan akherat nanti sehingga ia sama sekali tidak bertujuan untuk mendapat sanjungan dari manusia. “Barang siapa menjadikan akherat sebagai tujuannya maka Allah akan menjadikan kekayaan dalam hatinya”. (HR At Tirmidzi).

9. Selamat Dari Neraka

“Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang orang yang paling merugi perbuatannya yaitu orang orang yang telah sia sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik baiknya”. (QS Al Kahfi : 103-104).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang senantiasa menghitung amal perbuatan mereka dan menganggap telah memiliki bekal yang banyak untuk kehidupan di akherat telah melakukan perbuatan yang sia sia sebab menunjukkan bahwa dia tidak ikhlas dan membanggakan kebaikannya, lain halnya dengan orang yang ikhlas, dia tidak akan menghitung berapa banyak yang dia lakukan melainkan senantiasa merasa kurang dan memperbaiki diri serta niat dalam hatinya sehingga akan dijauhkan oleh Allah dari api neraka.

10. Bersih Dari Hawa Nafsu Duniawi

Ikhlas membersihkan diri dari hawa nafsu duniawi yang terlihat maupun  yang tersembunyi, membersihkan diri dari godaan syetan dan segala unsur penyakit hati seperti riya’, rakus, sombong dalam islam, gila harta atau pangkat, dll sebab ia hanya melakukan ibadah dengan ketaatannya kepada Allah, ingin selamat dunia akherat.

11. Mendapat Pertolongan Allah

Dijelaskan dalam sabda Rasulullah bahwa orang yang ikhlas akan mendapat jaminan pertolongan dari Allah “Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan orang orang yang lemah dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka”. (HSR Nasa’i 6/45).

12. Diberi Petunjuk Oleh Allah

“Kami ceritakan kepadamu kisah mereka yang sesungguhnya, mereka adalah pemuda pemuda yang beriman dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka”. (QS Al Kahfi : 13). Beriman dalam ayat tersebut ialah sebuah kisah teladan pada jaman Nabi terdahulu tentang perjuangan sekelompok pemudayang melanggar aturan pemerintah demi mempertahankan keimanan mereka dengan ikhlas sehingga Allah memberinya petunjuk dan dijadikan mereka pemuda yang teguh keimanannya.

13. Jauh Dari Munafik

Orang yang ikhlas tidak akan riya’ dalam berbuat amal kebaikan, riya dalam islam merupakan ciri ciri orang munafik dan sifat orang munafik, dia akan senantiasa berbuat baik dalam keadan sendiri maupun bersama orang banyak, senantiasa memperbaiki diri untuk terus beramal karena yakin Allah melihat setiap amal baik dan buruk nya sekecil apapun.

14. Mendapat Ketenangan Hati

Orang yang ikhlas beribadah termasuk golongan orang mukmin yang terhindar dari kegundahan, Allah akan memberinya ketenangan dan ketentraman sebab hatinya sudah merasa bahagia dengan melakukan amal ketatan kepada Allah. “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang orang mukmin supaya keimanana mereka bertambah”. (QS Al Fath : 4).

15. Doa Akan Diijabah (Dikabulkan)

“Setiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan”. (HR Muslim 1907). Maksud dari hadist tersebut ialah orang yang ikhlas memohon sesuatu karena mengharap kebaikan dari Allah akan mendapat kebaikan (dikabulkan doa nya) sesuai niatnya tersebut.

16. Mendapat Naungan (perlindungan) di Hari Kiamat

“Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di hari kiamat….,seseorang yang bersedekah lalu ia sembunyikan dan seseorang yang berdzikir tatkala sendirian”. (HR Imam Muslim). Perhatikan diantara tujuh golongan, dua golongan yang disebutkan di atas adalah orang yang ikhlas yaitu yang sedekah dengan sembunyi sembunyi hingga tak seorang pun tau dan orang yang berdzikir saat sendiri jauh dari keramaian dan dia tidak mengharap sanjungan orang lain.

17. Sebagai Pengampun Dosa Dosa dan Jalan Masuk Surga

Seorang muslim dapat masuk surga karena amal ibadahnya dan atas izin Allah, tidak selalu orang yang terlihat sholeh atau sholehah di mata manusia sebab hanya Allah yang mengetahui hati hamba Nya, simak sebuah kisah yang pernah diceritakan Rasulullah berikut :

“Di musim kemarau yang amat panas ada seekor anjing liar buruk rupa yang hampir mati karena kehausan hingga menjilat jilat tanah lembab di depan rumah seorang ulama tetapi diusir dan dilempari dengan batu, anjing itu ketakutan dan lari dalam kondisinya yang amat lemah hingga terjatuh di pinggir sumur. Saat itu lewatlah seorang pelacur dan merasa iba melihat anjing itu terjulur lidahnya dengan napas yang tersengal sengal, lalu ia merobek gaunnya dan melepas sepatunya untuk membuat timba dan mengambil air dari sumur dan memberikannya kepada anjing itu hingga anjing itu kembali sehat dan hilang rasa hausnya, si pelacur amat gembira melihat anjing itu tak jadi mati karena kehausan. Melihat apa yang telah diperbuat hamba Nya, Allah berfirman kepada malaikat nya “Catatlah hamba Ku itu, dia dalah satu yang akan masuk surga”.

Subhanallah! Hikmah dari kisah tersebut bukan berarti seseorang yang berbuat tercela tetap bisa masuk surga, tetapi ialah hati nurani dan keikhlasannya dalam menolong sesama yang menjadi sebab ia diampuni dosa dosa nya dan menjadi jalan baginya masuk surga.

Mewujudkan ikhlas memang bukan perkara yang mudah, hanya orang yang mendapat hidayah dari Nya yang mampu melakukan dengan sungguh sungguh, sebab itu mari kita memohon pada Allah yang maha membolak balik kan hati dan berlindung dari godan syetan serta hawa nafsu duniawi agar amal perbuatan yang kita lakukan mampu dijalankan dengan niat ikhlas dan mendapat ridho Nya.

Sungguh perkara paling penting adalah mengikhlaskan diri kepada Allah dalam setiap amal ibadah yang dilakukan. Tetap lakukan perbuatan baik dimanapun dan kapanpun serta bagaimanapun kondisi anda. Sekian dan terima kasih.