Jawaban: Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Kemudian hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern. Hortikultura merupakan cabang dari agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar. Orang yang menekuni bidang hortikultura dengan profesional disebut sebagai hortikulturis. Daftar isi 1 Komoditas Hortikultura 2 Puslitbang Hortikultura melakukan penelitian pada komoditas utama, yaitu : 3 Ilmuwan Hortikultura Indonesia 4 Organisasi Hortikultura Indonesia 5 Perguruan Tinggi Hortikultura 6 Direktorat Jenderal Hortikultura 7 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 8 Undang-Undang Hortikultura di Indonesia 9 Referensi Komoditas Hortikultura Indonesia yang terletak di tropis membuat Indonesia menjadi surga biodiversitas komoditas hortikultura. Pomologi / Frutikultur : Manggis, Mangga, Apel, Durian, Salak, dll Florikultura : Melati, Mawar, Krisan, Anyelir, Begonia, Bugenvil, dll Olerikultura : Tomat, Selada, Bayam, Wortel, Kentang, (Melon & Semangka: termasuk kelompok tanaman sayuran yang di panen buahnya) dll Biofarmaka : Purwoceng, Rosela, Kunyit, dll Lansekap : Taman Bali, Taman Jawa, dll Puslitbang Hortikultura melakukan penelitian pada komoditas utama, yaitu : Sayuran : cabai merah,bawang merah,kentang,tomat,kubis,kacang panjang,bawang putih,dan sayuran asli Indonesia (indigenous) Buah : jeruk,pisang,mangga,manggis,durian,pepaya,salak,nenas,semangka,melon,apel,anggur,markisa,jambu,kesemek,rambutan,dan alpokat Tanaman Hias : anggrek,lili,mawar,anyelir,krisan,sedap malam,dracaena,dan tanaman hias tropika. Komoditas utama hortikultura dibagi menjadi 3 (tiga) aspek komoditas : Komoditas prioritas : jeruk,pisang,mangga,manggis,durian,anggrek,cabai merah,bawang merah,dan kentang Komoditas unggulan : pepaya,salak,nenas,apel,anggur,tomat,kubis,kacang panjang,buncis,mawar,anyelir,lili,krisan,sedap malam,dan dracaena. Komoditas prospektif : semangka,melon,markisa,jambu,kesemek,rambutan,apokat,lengkeng,sayuran asli Indonesia (indigenous),dan tanaman hias tropika. Ilmuwan Hortikultura Indonesia Indonesia mempunyai sejumlah ilmuwan hortikultura ahli dan ternama dibidangnya, diantaranya : Pomologi / Frutikultur : Roedhy Poerwanto, Lilik Setyobudi, Sumeru Ashari Florikultura : Sitawati, Ellis Nihayati Olerikultura : Agus Suryanto, Lily Agustina, M. Dawam Maghfoer, Anas D. Susila Biofarmaka : Tatik Wardiyati Lansekap : Euis E. Nurlaelih [1] Organisasi Hortikultura Indonesia Di Indonesia berkembang sejumlah organisasi profesional di bidang hortikultura, yaitu : Asosiasi Hortikultura Nasional (AHN), Perhimpunan Hortikultura Indonesia (PERHORTI)[2] Asosiasi pemasar hortikultura (ASPERTI)[3] Asosiasi ekspor sayur dan buah Indonesia (ASEBSI)[4] Asosiasi ekspor hortikultura Indonesia (AEKI)[5] Asosiasi produsen perbenihan hortikultura Indonesia (Hortindo)[6] Asosiasi pengusaha hortikultura Indonesia (APHI)[7] Perguruan Tinggi Hortikultura Indonesia mempunyai beberapa perguruan tinggi yang membuka kelas dan melakukan riset secara intensif di bidang hortikultura. Institut Pertanian Bogor (IPB)[8] Universitas Brawijaya (UB)[9] Universitas Mataram (Unram)[10] Universitas Lampung (Unila)[11] Direktorat Jenderal Hortikultura Pemerintah Indonesia mengelola sektor Hortikultura melalui Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI. Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 299/Kpts/OT.140/7/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian [12], maka Direktorat Jenderal Hortikultura mempunyai : Tugas : Merumuskan serta melaksanakan Kebijakan dan Standarisasi Teknis di bidang Hortikultura. Fungsi : Penyiapan perumusan Kebijakan di bidang Perbenihan dan Sarana Produksi, Budidaya, serta Perlindungan Tanaman Hortikultura; Pelaksanakan Kebijakan di bidang Perbenihan dan Sarana Produksi, pada 29 Mei 2020, 04:00 WIB Diperbarui 29 Mei 2020, 04:00 WIB Cara Menanam Daun Pandan (Sumber: Pixabay) Liputan6.com, Jakarta Cara menanam daun pandan dalam pot cukup mudah dipraktikkan. Tanaman satu ini tentunya snagat berguna untuk kamu yang hobi memasak. Daun pandan biasa digunakan sebagai bumbu dan bahan tambahan pada masakan karena dapat membuat masakan lebih harum aromanya. Walaupun mudah, saat hendak menanam daun pandan tetap diperlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai cara menanamnya, sehingga daun pandan dapat tumbuh dengan subur. Tanaman pandan bisa ditanam di pekarangan dengan menggunakan pot atau di pekarangan rumah. Tanaman ini tidak membutuhkan tempat yang luas untuk tumbuh. Cara menanam daun pandan di rumah bisa kamu ikuti dengan saksama. Tanaman pandan sebenarnya lebih cocok untuk hidup di dataran tinggi karena suhu yang cukup dingin dan kelembaban yang tinggi. Namun, kamu tetap bisa menanamnya di dataran rendah asalkan dirawat setiap hari, terutama pengairannya harus selalu diperhatikan. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (17/5/2020) tentang cara menanam daun pandan Tanah (sumber: Pixabay) Cara menanam daun pandan yang pertama adalah dengan menyiapkan media tanamnya. Kamu harus mengolah tanah dengan dicangkul dan diberi campuran pupuk kandang dan kompos agar gembur. Selanjutnya, buat lubang tanam dengan kedalaman 22-27 cm dan jarak antar tanaman sekitar 1 meter pada setiap lubang tanamnya. Beri pupuk kandang sekitar 2 kg. Setelah itu, media tanam sudah siap untuk diolah. Tanah yang digunakan pada pot atau media lainnya sebaiknya hasil pencampuran dari sekam bakar, campuran kompos, dan tanah dengan perbandingan 1: 2: 1. Kemudian isi sepertiga dari pot dengan pecahan bata atau genting baru, setelah itu masukkan tanah. Daun Pandan Setelah menyiapkan media tanam dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, cara menanam daun pandan berikutnya adalah menyiapkan bibit. Kamu bisa memperoleh bibit pandan dari tunas tunggal pandan lain yang sudah berakar gantung. Bila belum berakar gantung, pandan tidak akan tumbuh dengan baik. Bibit pandan sebaiknya ditanam tegak lurus. Lalu timbun bibit tersebut dengan tanah atau media tanam yang sudah disiapkan. Kamu harus memadatkan tanah agar tanaman tidak mudah roboh setelah selesai ditanam. Pada pot, anakan pandan dapat ditanam dan timbun lagi dengan tanah hingga hampir penuh. Lalu siram tanah sampai basah seluruhnya, kamu bisa memastikannya dengan melihat air yang mengalir dari lubang yang ada di bagian bawah atau samping pot. Cara menanam daun pandan harus dilakukan dengan baik, terutama saat penyiraman bibit yang baru ditanam. Daun pandan yang kamu tanam tidak boleh kering dan layu selama masa pertumbuhan. Jangan sampai terlupa untuk menyiram tanaman secara teratur pada pagi dan sore hari. Selama 1 minggu sebaiknya pandan yang baru ditanam harus terhindar dari matahari langsung, khususnya saat siang hari yang terik. Jadi, setelah selesai proses penanaman, letakkan pot di tempat teduh yang tidak terkena matahari secara langsung. Cara menanam daun pandan berikutnya adalah proses pemupukan. Setelah penanaman pandan telah berlalu 3 bulan, kamu bisa memberi pupuk buatan dengan dosis sekitar 50 gram urea ZA dan 20 gram KCI. Pemupukan dilakukan setelah menyiangi rumput liar yang menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah berumur 1 tahun, kamu dapat memberi pupuk kandang dan pupuk buatan dengan dosis yang sama banyaknya dengan sebelumnya. Setelah itu, tidak perlu lagi melakukan pemupukan. Daun Pandan | via: SEHAT Sukses Cara menanam daun pandan berikutnya adalah perawatannya. Hal ini berkaitan dengan pengairan tanaman. Pada musim hujan, kamu harus mengurangi jumlah penyiraman. Jika pada musim kemarau kamu melakukan penyiraman sebanyak 2 kali sehari, saat musim hujan hanya perlu satu kali sehari, yaitu saat hujan sedang berhenti dalam waktu agak lama Jika terlalu banyak air maka akar pandan akan mudah membusuk. Pemberian pupuk dalam masa perawatan sebaiknya dilakukan satu kali dalam satu bulan. Selain itu, untuk mencegah daun pandan diserang oleh hama penggerek pucuk, kamu bisa mengatasinya dengan insektisida. Jika pucuk tanaman ada lubang kereknya sehingga ada kotoran ulat, segeralah obati dengan menyuntikan insektisida pada pucuk tersebut. Ilustraasi foto Liputan 6 Masa panen tentunya saat yang ditunggu-tunggu dalam cara menanan daun pandan ini. Panen dapat dilakukan pada tahun ketiga setelah penanaman pandan yang pertama kali. Setelahnya kamu sudah bisa melakukaan panen antara 1,5 hingga 2 bulan. Bahkan panen ini bisa dapat terus dilakukan selama 10 sampai 20 tahun. Cara menanam daun pandan memang cukup mudah dilakukan, namun kamu harus sabar menunggu bertahun-tahun untuk bisa panen. Selain itu, daun pandan yang sudah dipanen harus segera digunakan untuk memasak sebelum daunnya menggulung. Dengan mengikuti cara menanam daun pandan di rumah, kamu bisa mendapatkan salah satu keperluan memasak ini dengan mudah. Lanjutkan Membaca ↓ |