Fungsi Celah Pada Jembatan Besi dan Baja – Apakah Anda pernah memperhatikan jembatan besi atau baja, rel kereta api? jika Anda memperhatikan dengan jeli, bangunan tersebut pastilah memiliki sedikit sekat antara logamnya. Kenapa bisa dibuat seperti itu, tidak langsung menyambungnya saja. Mungkin Anda sudah dapat menebaknya, fungsi celah pada bangunan baik jembatan besi atau baja dan rel kereta api adalah untuk mengantisipasi sifat pemuaian pada besi dan baja ketika siang hari yang panas. Baik jembatan maupun rel kereta api yang dibuat menggunakan logam akan memiliki sifat pemuaian saat terpapar panas dalam waktu yang cukup lama. Itulah mengapa diantara ujung rangka jembatan dengan tiang beton diberi celah, celah tersebut berguna untuk mengantisipasi sifat pemuaian logam. Hal yang sama juga diterapkan pada rel kereta api dengan tujuan yang sama. Tentu bila tidak diberi celah maka saat mengalami pemuaian maka rel kereta api akan melengkung. Hal ini tentu akan menyebabkan kecelakaan bila kereta api melintas di atasnya. Dalam pembuatan celah atau rongga tersebut tentu akan memperhatikan dan memperhitungkan sifat pemuaian dan penyusutan dari benda padat yang disebabkan karena suhu yang tinggi. Jalan raya yang menggunakan baja dan aspal pada musim kemarau sering mengalami retak dan pecah. Seperti yang kita ketahui meskipun besi dan baja memiliki tingkat kekerasan yang tinggi, Anda dapat mengujinya menggunakan hardness tester / alat pengukur kekerasan namun sifat pemuaiannya tidak dapat dihindari. Berbeda dengan kayu bila kadar airnya sudah sesuai maka sifat kembang dan susutnya dapat dihindari. Pada saat pembuatan jembatan dan jalan raya para ahli konstruksi harus benar – benar memperhatikan dan memperhitungkan sifat pemuaian dan penyusutannya besi dan baja. Perhitungan ini sangat diperlukan pada proses penyambungan besi dan baja tersebut. Oleh karena itu bila sambungan besi maupun baja tersebut tidak ingin menlengkung ketika terjadi proses pemuaian dan penyusutan maka diantara sambungan tersebut harus diberi sedikit celah atau rongga untuk mengantisipasi hal tersebut. Rongga ini harus benar – benar diperhitungkan untuk mengantisipasi sifat pemuaian dan penyusutan besi maupun baja tersebut dan juga namun juga tetap dapat memperoleh kekuatan maksimalnya.
Jembatan Dari Besi BajaMungkin dari Anda sudah sering sekali melewati bangunan yang disebut dengan jembatan. Namun apakah Anda tau apakah fungsi jembatan, dan jenis-jenis jembatan yang ada di Indonesia maupun di dunia? Untuk mengetahui selengkapnya Anda bisa simak penjelasannya pada artikel berikut. Pengertian Jembatan Jembatan merupakan struktur konstruksi yang digunakan sebagai alat bantu untuk meneruskan atau menghubungkan jalan agar kendaraan dan manusia bisa melewatinya. Jembatan biasa dibangun di atas jalan air (kali, sungai dan laut) ataupun di tempat yang membutuhkan akses jalan seperti jembatan Beipanjiang di China yang dibangun pada sebuah lembah atau jembatan di atas perbukitan seperti kelok 9 di Payakumbuh, Sumatera Barat. Jenis-Jenis Jembatan Menurut Jenis Materialnya
Namun, pada pembahasan kali ini akan di bahas ragam jembatan yang terbuat dari bahan baja. Berikut adalah 4 macam jembatan yang terbuat dari konstruksi baja : 1. Jembatan Girder Baja & Beton
Jembatan ini umumnya terdiri dari berbagai macam bentuk seperti Box Girder, U Girder, Plate Baja Girder dan I Girder. Material penyusunnya terbuat dari girder beton dan girder baja. Sedangkan sistem perancangan girder beton terbuat dari precast (beton) yang sudah di cetak di pabrik atau girder yang di pasang pada lokasi pembangunan jembatan (on site girder). Sedangkan sistem rancangan girder baja terbuat dari profil I balok baja atau plate. Pada struktur jembatan girder baja standar terdiri dari 3 kelas, yaitu A dan B dengan bentangan 20m, 25m dan 30m sedangkan bentangan jembatan box girder dengan panjang terus menerus antara 60m sampai dengan 200m. Bentuknya yang memanjang antara gelagar baja dan beton maka sistemnya komposit (campuran antara tumpuan beton dan baja). 2. Jembatan Kabel Tarik (Cable Stayed Bridge)
Adalah sebuah jembatan dengan material gelagar baja, sistem kabel dan menara atau pylon yang berdiri di tengah-tengah. Sistem kabel pada jembatan baja ini merupakan salah satu hal dasar dalam proses perencanaan pembuatan jembatan cable stayed. Fungsi kabel ini sangat penting digunakan untuk menopang gelagar di antara dua tumpuan dan memindahkan beban tersebut ke menara. Keunggulan dari jembatan ini adalah tampilannya yang modern dan bisa menjadi landmark menarik dari sebuah kota atau daerah, sedangkan kekurangan jembatan ini apabila ada angin kencang dan gempa bumi serta pengendapan pondasi yang tidak merata maka jembatan akan mengalami kerusakan, untuk itu perlu perencanaan yang matang sebelum membangun. 3. Jembatan Rangka (Truss Bridge)
Jembatan Truss Bridge adalah jembatan yang struktur rangkanya berongga, terdiri dari batang-batang yang saling berhubungan sehingga membentuk rangka segitiga yang berfungsi untuk menahan tegangan akibat gaya tarik dan tekan. Di Indonesia jembatan ini termasuk yang paling sering di jumpai karena jenis jembatan ini cukup tua, namun masih banyak digunakan karena kemudahan serta proses pemasangannya di lapangan. 4. Jembatan Gantung (Suspension Bridge)
Terakhir adalah jembatan gantung yang materialnya terdiri dari komponen-komponen baja standar. Ukuran jembatan gantung biasanya tidak terlalu lebar, terlebih jembatan gantung untuk pejalan kaki umumnya berukuran lebar 1.8m, terbuat dari lantai dek baja yang menumpu pada gelagar melintang dengan baut sebagai sambungan. Jembatan ini banyak ditemui pada pedesaan dimana mobilisasi masyarakatnya masih banyak yang berjalan kaki sehingga mampu mendukung roda ekonomi desa setempat. Demikian sejumlah ragam jembatan dari konstruksi besi baja. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda. Jangan lupa share artikel ini jika bermanfaat ya! Baca artikel menarik lainnya di Blog histeel.co.id Informasi harga baja bisa Anda klik disini Pastikan Anda cek harga baja hanya di Hi Steel
Baja atau besi baja merupakan logam yang terbuat campuran unsur besi (Fe) dan karbon (C). Ke dalam logam paduan ini ada kalanya juga ditambahkan beberapa unsur lain, seperti kromium (Cr), nikel (Ni), dan titanium (Ti) untuk mendapatkan sifat mekanis tertentu. Karena sifat kuat dan kokoh pada material baja, menjadikannya banyak dimanfaatkan dalam bidang industri maupun konstruksi—gedung dan berbagai prasarana transportasi. Kali ini KPS Steel, distributor besi Jakarta, akan membahas penggunaan besi baja dalam pembangunan prasarana transportasi, seperti jalan dan jembatan. Bagaimana konstruksi baja dibangun; dan apa pula kelebihan dan kekurangannya. Baca Juga: Tingkatkan Kecepatan Konstruksi Dengan Penggunaan Struktur Baja Konstruksi Baja Untuk Jalan dan JembatanUntuk membangun jalan dan jembatan, material baja dapat dikombinasikan dengan material lain. Misalnya dalam konstruksi jalan/jembatan, material baja dapat digabungkan dengan beton secara komposit. Sementara pada proyek lain, seperti jembatan baja (steel bridge) material beton, batu, ataupun bata dapat berperan sebagai penyokong atau fondasi; sedangkan papan kayu dijadikan sebagai lantai jembatan. Jembatan baja—untuk jalan manusia, kendaraan, atau kereta api—berperan menghubungkan dua tempat atau lebih yang terpisah oleh jurang, sungai, danau, dll.. Di wilayah perkotaan jembatan baja juga dibuat sebagai solusi kemacetan pada pertemuan jalan sebidang, sebagai jembatan penyeberangan, dan sebagainya. Plus-Minus Jalan/Jembatan BajaPenggunaan material baja untuk konstruksi jalan dan jembatan memberi berbagai keuntungan. Pertama, baja memiliki kelebihan yang tidak dimiliki material lain, seperti kuatnya daya tarik sekaligus tekan yang relatif tinggi. Dengan perawatan yang baik, ketahanan baja benar-benar teruji karena konstruksi jalan/jembatan terus-menerus menerima beban bergerak yang berubah setiap waktu, termasuk beban angin. Belum lagi karena konstruksi yang senantiasa terpapar panas matahari dan cuaca ekstrem. Penggunaan baja juga lebih ekonomis, hemat waktu dan biaya. Selain produksinya, fabrikasi baja juga dapat dilakukan untuk sebagian proses perakitan. Jadi, waktu pemasangan di lapangan dapat lebih mudah dan cepat dengan tenaga yang lebih sedikit. Jalan/jembatan baja juga dapat dirancang sedemikian rupa sehingga memancarkan keindahan arsitektural tanpa mengurangi tingkat keamanannya. Jika konstruksi jalan/jembatan tidak lagi digunakan karena suatu alasan, material baja masih dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Material baja bahkan dapat didaur ulang. Kendati demikian, tanpa perawatan yang baik, ketahanan konstruksi jalan/jembatan baja juga berpotensi menurun. Pelapisan bahan pelindung juga diperlukan untuk meningkatkan daya tahannya terhadap dampak korosi. Konstruksi juga harus dirancang sedemikian rupa agar tidak menerima tekanan langsung yang berdampak tekuk; mampu menahan beban siklis terus-menerus; dan dampak keruntuhan getas akibat suhu rendah. Selalu gunanakn baja dengan kualitas terbaik untuk kostruksi proyek Anda, seperti besi/baja yang di tawarkan oleh KPS Steel. Demikian informasi penggunaan baja sebagai material konstruksi jalan/jembatan dari KPS Steel, distributor besi Jakarta. Baca Juga: Tips Dalam Memilih Cat Besi Yang Berkualitas Silahkan menghubugi kami di KPS Steel, distributor besi Jakarta untuk keperluan material besi dan baja bagi proyek Anda. Atau silakan kunjungi kami di sini. |