Penulisan insya allah dan masya allah yang benar

Ilustrasi penulisan InsyaAllah yang benar. Foto: Pexels.com

Setiap muslim pastinya sudah tidak asing lagi jika mendengar ucapan InsyaAllah. Namun, tak sedikit yang bertanya mengenai penulisan Insya Allah yang benar di antara InsyaAllah atau In shaa Allah.

Selain itu, ada juga yang bertanya arti dan keutamaan dari ucapan tersebut. Untuk mengetahuinya, kamu dapat menyimak artikel ini lebih lanjut karena akan menjelaskan secara lengkap penulisan InsyaAllah yang benar.

Penulisan Insya Allah yang Benar

Ilustrasi mempelajari penulisan InsyaAllah yang benar. Foto: Pexels.com

Secara umum, terdapat perbedaan penulisan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab. Bahasa Indonesia ditulis dengan huruf alfabet. Sedangkan bahasa Arab ditulis dengan huruf hijaiah.

Penulisan InsyaAllah yang benar dalam bahasa Arab, yaitu

Hal yang harus kita ketahui bahwa dalam bahasa Indonesia untuk huruf ش dibaca "Sy", sementara dalam bahasa Inggris huruf tersebut dibaca "sh".

Dengan begitu dapat dikatakan perbedaan bahasa ini yang mendasari adanya variasi bacaan dan penulisan antara InsyaAllah dan In Shaa Allah. Hanya saja di Indonesia sendiri penulisan insyaAllah lebih dominan seperti halnya dalam penulisan salat Isya bukan salat Isha.

Bahkan dalam bahasa Indonesia pun penulisan InsyaAllah terkadang disambung dan kadang pula dipisahkan. Meski penulisannya salah, bila seseorang memiliki maksud dan tujuan untuk mengucap إِنْ شَاءَ اللَّهُ dia tetap bisa dibenarkan.

Lalu, apa arti kata InsyaAllah yang kerap diucapkan oleh seorang muslim? Berikut ini tulisan arab dan arti dari kata InsyaAllah yang perlu kamu ketahui:

Artinya: Jika Allah menghendaki.

Makna Pengucapan Insya Allah

Ilustrasi makna pengucapan Insya Allah. Foto: Pexels.com

Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama, kata InsyaAllah bermakna jika segala sesuatu terjadi atau tidak merupakan atas kehendak Allah. Ucapan tersebut sering kali digunakan seorang muslim saat ia berencana mengerjakan sesuatu atau sedang berjanji.

Sebagai seorang hamba kita kerap tidak tahu apakah suatu hal yang direncanakan dapat terjadi atau mungkin tidak. Sebab, semua hal dapat terjadi atau tidak atas kehendak dan rencana dari Allah SWT.

Namun, kita dilarang untuk menggunakan “InsyaAllah” dengan maksud hanya sekadar ucapan tanpa ada keyakinan sama sekali. Dalam artian, saat kita mengucapkan kata InsyaAllah berarti kita bersungguh-sungguh akan memenuhi janji tersebut.

وَلا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا . إِلّا أَنْ يَشَاءَ الله

Artinya: Dan janganlah engkau mengatakan tentang sesuatu, ‘Aku akan melakukannya besok.’ Kecuali jika Allah menghendaki atau mengucapkan InsyaAllah.” (QS. Al-Kahfi: 23-24).

Dengan demikian, mengucapkan kata InsyaAllah sesungguhnya bersumber dari perintah Al-Qur’an. Kata InsyaAllah ini mengandung beberapa makna yang wajib diketahui oleh setiap muslim, yaitu:

1. Pengakuan kelemahan diri

Kata InsyaAllah merupakan wujud pengakuan atas kelemahan diri di hadapan Allah, seraya kita sebagai manusia tetap bekerja keras karena proses yang dilakukan masih belum menemukan hasil yang pasti.

Manusia dilarang untuk memastikan suatu perbuatan yang masih dalam rencana. Hal ini termasuk ke dalam cermin keangkuhan. Sebab, manusia tak mungkin mengandalkan dirinya sendiri untuk mewujudkan suatu hal.

Tentunya manusia akan membutuhkan Allah untuk membantu mewujudkannya. Meskipun manusia telah berusaha dengan sangat keras dan tekun, tetap hanya Allah yang akan memutuskannya.

Allah telah menciptakan manusia dengan nurani, akal, tenaga, dan segenap kemampuan lainnya yang dapat menjadi modal untuk mewujudkan keinginannya. Islam mengajarkan umatnya untuk berusaha, menyusun rencana, dan mempersiapkan diri.

Sikap ini juga yang membuat manusia selalu merasa penting untuk berdoa, memohon pertolongan dan petunjuk dari Allah, sehingga rencana yang telah dibuatnya akan mendapat rida dari Allah SWT.

Apabila tidak terkabul, seorang muslim harus yakin bahwa Allah SWT telah menyiapkan rencana yang lebih baik sejak awal untuknya.

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra’du: 11)

Keutamaan Mengucap Insya Allah

Ilustrasi keutamaan pengucapan Insya Allah. Foto: Pexels.com

Merangkum dari laman Salafy, kata InsyaAllah memiliki keutamaan karena mengandung doa, yaitu doa isti’anah. Doa ini umumnya diamalkan untuk meminta pertolongan kepada Allah agar apa yang dijanjikan atau direncanakan dimudahkan oleh Allah SWT.

Keutamaan lain dalam mengucapkan kata InsyaAllah adalah Allah SWT akan senantiasa memberikan kemudahan bagi seorang muslim yang kerap mengamalkannya dalam aktivitas sehari-hari.

Ada beberapa contoh kejadian yang pernah dialami oleh para Nabi, Allah akan menegur mereka ketika tak mengucapkan kata InsyaAllah dalam melakukan sesuatu.

Namun sebaliknya, Allah akan memberikan kemudahan dan hasil akhir yang baik ketika mereka senantiasa mengucapkan InsyaAllah dalam setiap rencana hidupnya. Namun ada pula kejadian saat seorang nabi mengucapkan InsyaAllah, sesuatu itu tidak terjadi karena takdir Allah

Berikut ini contoh keutamaan mengucap InsyaAllah dari kisah beberapa nabi, yaitu:

Saat beliau diberitahukan oleh ayahnya bahwa ayahnya mendapat wahyu melalui mimpi untuk menyembelih beliau, Nabi Ismail menyatakan:

يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Artinya: Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu, niscaya engkau akan dapati aku InsyaAllah termasuk orang-orang yang sabar (Q.S as-Shooffaat: 102)

Nabi Ismail pasrah kepada Allah dan menyatakan, "InsyaAllah engkau akan dapati aku termasuk orang yang sabar". Hingga Allah beri hasil akhir yang baik, beliau tidak jadi menjadi objek yang disembelih dan diganti dengan kambing.

Saat bertemu Khidhr, Nabi Musa ingin mengambil ilmu darinya. Nabi juga berjanji dengan mengucapkan InsyaAllah bahwa beliau akan berusaha sabar tidak akan bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan Khidhr, tetapi atas takdir Allah hal itu tidak tercapai.

قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا

Artinya: Nabi Musa berkata, “Engkau akan mendapati aku insyaAllah sebagai orang yang sabar dan tidak akan bermaksiat terhadap perintahmu” (Q.S al-Kahfi : 69).

Namun di akhir kisah, ternyata Nabi Musa tidak bisa bersabar hingga 3 kali. Kemudian Khidhr menyatakan:

ذَلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا

Artinya: Demikianlah penjelasan dari hal-hal yang engkau tidak mampu bersikap sabar (Q.S al-Kahfi: 82).

Demikian penjelasan mengenai penulisan kata InsyaAllah yang benar beserta arti, makna, dan keutamaan mengucapkannya bagi seorang muslim. Setelah membaca artikel ini, semoga kita bisa menerapkan pelajaran baiknya dalam kehidupan sehari-hari.