Panduan dasar motivator menyusui usaid mercycorps

Mercy Corps bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kulon Progo telah membentuk dan mengembangkan kegiatan KP Ibu di desa Brosot, Sidorejo, Jatirejo, bojong, Pendoworejo, Tanjungharjo dan Banjararum. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan dukungan yang lebih intensif kepada ibu yang membutuhkan untuk dapat melaksanakan praktek pemberian ASI secara optimal, terutama IMD dan ASI eksklusif 6 bulan. Model yang dibangun tersebut merupakan kegiatan yang berbasis masyarakat, dimana keterlibatan sukarela anggota masyarakat merupakan kunci keberhasilannya.

Apa itu KP Ibu?

Kelompok pendukung adalah beberapa orang yang mengalami situasi yang sama atau memiliki tujuan yang sama, yang bertemu secara rutin untuk saling menceritakan kesulitan, kebrhasilan, informasi dan ide berkaitan dengan situasi yang dihadapi atau upaya mencapai tujuan yang diinginkan. Pertemuan kelompok pendukung dilaksnakan dalam suasana bersahabat, nyaman, saling mempercayai dan menghargai. Melalui pertemuan pertemuan tersebut, peserta sebuah Kelompok Pendukung dapat saling memberi dan menerima dukungan, baikberupa dukungan teknis, moral maupun emosional untuk sukses mengatasi situasi yang dihadapi atau mencapai tujuan yang diinginkan. Kelompok pendukung dapat dibentuk untuk berbagai situasi maupun tujuan,misalnya kelompok pendukung untuk orang-orang yang ingin berhenti menggunakan narkoba, untuk para penderita menahun (kanker, diabetes, jantung koroner, HIV / Aids dll). Untuk para orangtua yang memiliki anak dengan kelainan bawaan, dll.

Kelompok Pendukung Ibu (KP Ibu) secara khusus diselenggarakan untuk para ibu yang ingin berhasil melaksanakan pemberian air susu ibu (ASI) secara optimal, yang meliputi inisiasi menyusu dini (IMD), Asi Eksklusif 6 bulan, dan meneruskan pemberian ASI hingga 2 tahun atau lebih dengan makanan pendamping yang bergizi.

Kelompok Pendukung Ibu (KP Ibu) merupakan kelompok sebaya yang terdiri dari 6 – 12 ibu hamil dan Ibu bayi baduta yang bertemu secara rutin 2 minggu sekali atau setidaknya sebulan sekali termasuk kunjungan rumah untuk saling bertukar pengalaman, berdiskusi dan saling memberi dukungan terkait kesehatan ibu dan anak khususnya seputar kehamilan, menyusui dan gizi, dipandu/difasilitasi oleh motivator

Siapa yang dapat menjadi peserta KP Ibu?

Sesuai tujuan tersebut, maka peserta KP Ibu diutamakan ibu hamil serta ibu ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. Walaupun demikian, kelompok ini terbuka untuk orang orang lain yang memiliki minat yang sama. Suami atau anggota keluarga lain dari seorang ibu hamil / menyusui, seorang perempuan yang belum hamil tapi sudah berkeinginan untuk menyusui bayinya suatu saat, atau tenaga kesehatan yang ingin belajar dari dan berbagi informasi dengan para ibu hamil/ menyusui dapat dilibatkan dalam pertemuan KP Ibu.

Apa yang dibicarakan dalam pertemuan KP Ibu?

Diskusi di dalam pertemuan KP Ibu diutamakan pad isu seputar ASI dan menyusui. Walaupun demikian, bila diskusi berkembang dengan baik tidak tertutup kemungkinan untuk mencakup isu isu lain yang berhubungan dengan situasi peserta KP Ibu, misalnya perawatan ibu pada masa kehamilan, proses persalinan dan pemulihan pasca persalinan, pemberian makanan tambahan pada anak dan lain lain. Secara umum terdapat 10 topik umum diskusi kelompok ibu, yaitu:

1. Masa kehamilan yang menyenangkan

2. Inisiasi menyusu dini

3. ASI eksklusif 6 bulan

4. Payudara dan produksi ASI

5. Menyusui yang nyaman untuk ibu dan bayi

6. Menyusui dan gizi ibu

7. ASIku cukup tidak, ya?

8. “Menangis”.....tak selalu berarti lapar

9. “Kasih Asi”.......... dimana saja. Kapan Saja?

10. Setelah bayi berusia 6 bulan

Apa saja yang dilakukan dalam pertemuan KP Ibu?

Pertemuan KP Ibu diaksudkan sebagai pertemuan yang santai dan tidak kaku. Pertemuan pertama bisa jadi masih agak kaku. Namun dengan berjalannya waktu, bertambahnya keakraban diantara peserta dan bertambahnya ketrampilan pengalaman Motivator Menyusui sebagai pemandu, maka pertemuan KP Ibu biasanya menjadi lebih santai dan akrab.

Pada dasarnya terdapat 5 bagian dalam setiap pertemuan KP Ibu:

1. Pembukaan

2. Membangun keakraban

3. Pengumunan dan perayaan

4. Diskusi

5. Kesimpulan dan penutup

Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan sekitar 1 jam. Dengan adanya pembatasan waktu sekitar satu jam diharapkan kegiatan ini tidak mengganggu tugas para anggota sebagai istri dan ibu di keluarganya, tidak menimbulkan kelelahan dan kebosanan peserta. Lantas desa mana yang akan segera menyusul?

ASI (Air Susu Ibu), tak terbantahkan lagi merupakan makanan bayi yang terbaik. ASI tidak dapat digantikan oleh makanan ataupun minuman manapun, karena ASI mengandung zat gizi yang paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat. Walaupun demikian masih terdapat kendala dalam pemantauan pemberian ASI Ekslusif karena belum ada sistem yang dapat diandalkan. Selama ini pemantauan tingkat pencapaian ASI Ekslusif dilakukan melalui laporan puskesmas yang diperoleh dari hasil wawancara pada waktu kunjungan bayi di Puskesmas. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Kota Semarang telah mencapai target Renstra Kota Semarang (65%). Namun demikian pencapaian dalam program ASI Ekslusif ini harus mendapatkan perhatian khusus dan memerlukan pemikiran dalam mencari upaya-upaya terobosan serta tindakan nyata yang harus dilakukan oleh provider di bidang kesehatan dan semua komponen masyarakat dalam rangka penyampaian informasi maupun sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat.

Oleh karena itu salah satu usaha yang dapat ditempuh yaitu dengan membentuk kelompok pendukung ASI (KP-ASI). Dimana KP-ASI memiliki peran yang penting untuk membantu ibu berhasil dalam proses menyusui, diantaranya memberikan nasihat praktis kepada ibu-ibu hamil dan menyusui tentang perawatan payudara, cara menyusui yang baik dan benar, manfaat ASI dan menyusui secara eksklusif dan nasehat tentang cara mengatasi permasalahan yang ditemui pada waktu menyusui. Selain itu KP-ASI juga berperan dalam memberikan dukungan psikologis kepada ibu menyusui sehingga menimbulkan rasa percaya diri pada ibu.

Kata Kunci : ASI, ASI Eksklusif, KP-ASI

ABSTRACT

ASI (Mother's Milk), undeniably is the best baby food. Breast milk can not be replaced by any food or drink, because breast milk contains the most appropriate, complete and always adjusts to the baby's needs at all times. Nevertheless there are still obstacles in monitoring exclusive breastfeeding because there is no reliable system. So far, monitoring of the level of achievement of exclusive breastfeeding has been carried out through puskesmas reports obtained from interviews during infant visits at the puskesmas. Exclusive breastfeeding for infants 0-6 months in the city of Semarang has achieved the target of the Renstra of the City of Semarang (65%). However, the achievements in the Exclusive ASI program must receive special attention and require thinking in seeking breakthrough efforts and concrete actions that must be taken by providers in the health sector and all components of the community in the context of information delivery and outreach to increase public knowledge and awareness.