Niat dan tata cara mandi junub bagi perempuan

Home Gaya Hidup Gaya Lainnya

CNN Indonesia

Rabu, 03 Agu 2022 20:15 WIB

Niat dan tata cara mandi junub bagi perempuan

Ilustrasi. Umat Muslim perlu tahu beda niat dan tata cara mandi wajib untuk laki-laki dan wanita. (iStockphoto/skynesher)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah hadis menyebutkan adanya perbedaan mandi wajib yang dilakukan laki-laki dan wanita. Berikut penjelasan mengenai niat dan tata cara mandi wajib untuk laki-laki dan wanita.

Mandi wajib diartikan sebagai membersihkan atau menyucikan diri dari hadas besar dengan cara meratakan seluruh air ke semua bagian tubuh.

Berbeda dengan mandi biasa, mandi wajib memiliki tata cara yang harus dipenuhi. Tata cara ini diikuti agar tubuh kembali suci dari hadas dan dapat kembali menjalankan ibadah dengan sah.

Anjuran mengenai mandi wajib ini tercantum dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 43. Berikut bunyinya:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehinga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, [jangan pula hampiri masjid] sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi."

Ada beberapa kondisi yang membuat seorang Muslim perlu melakukan mandi wajib. Berikut diantaranya:

- ejakulasi atau keluar air mani- berhubungan suami-istri- wanita usai masa haid

- berhentinya darah nifas

Beda Tata Cara Mandi Wajib untuk Laki-laki dan Wanita

Niat dan tata cara mandi junub bagi perempuan
Ilustrasi niat dan tata cara mandi wajib untuk laki-laki dan wanita. (iStock/torwai)

Terdapat hadis dan anjuran berbeda mengenai niat dan tata cara mandi wajib untuk laki-laki dan wanita.

HR At-Tirmidzi menyebutkan bahwa bagian menyela pangkal rambut hanya dikhususnya untuk laki-laki. Sementara wanita tak perlu melakukannya.

"Aku bertanya, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junuh? Maka Rasulullah menjawab, 'Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran'."

Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah

Berikut tata cara mandi wajib yang bisa diikuti.

1. Awali dengan membaca niat mandi wajib.2. Cuci atau basuh kedua tangan sebanyak tiga kali.3. Bersihkan kemaluan dan bagian tubuh lain yang dianggap kotor atau tersembunyi menggunakan tangan kiri. Misalnya saja seperti dubur, ketiak, pusar, hingga sela-sela jari kaki.4. Kembali cuci kedua tangan, baik cukup dengan bilasan air atau dengan sabun.5. Lanjutkan dengan berwudu.6. Basuh rambut dan kepala dengan jari-jari basah yang sudah dicelup ke air.7. Guyur kepala sebanyak tiga kali.

8. Siram tubuh secara merata dengan mengguyurnya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mulai dari bagian kanan terlebih dahulu.

Tata cara mandi wajib bagi wanita setelah haid atau masa nifas umumnya sama. Perbedaan hanya terletak pada bacaan niat.

Niat Mandi Wajib

Niat dan tata cara mandi junub bagi perempuan
Ilustrasi niat dan tata cara mandi wajib untuk laki-laki dan wanita. (iStock/leolintang)

Mandi wajib harus diawali dengan membaca niat. Bacaan niat bisa dilafalkan atau diucapkan dalam hati.

Niat mandi wajib setelah berhubungan intim

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Ta'ala."

Niat mandi wajib setelah haid atau nifas

Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbar minan nifasi fardhan lillahi ta'ala

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardu karena Allah Ta'ala."

Demikian penjelasan mengenai niat dan tata cara mandi wajib untuk laki-laki dan perempuan.

(tim/asr)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

tirto.id - Mandi junub adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar agar ibadah yang dilakukan seorang muslim atau muslimah bisa dianggap sah. Mandi junub biasa disebut dengan mandi besar atau mandi wajib.

Bagi mereka yang memiliki hadas besar atau dalam kondisi junub diharamkan membaca Al-Qur'an, menyentuh/membawa mushaf Al-Qur'an, sholat, berdiam diri di masjid, serta thawaf mengelilingi Ka'bah.

Terdapat beberapa sebab yang mewajibkan seorang muslim melakukan mandi junub karena hadas besar. Sejumlah penyebab keharusan melaksanakan mandi junub adalah haid atau nifas, keluarnya sperma, berhubungan suami-istri walaupun tak keluar sperma, hingga bermimpi basah atau tidak sengaja mengeluarkan sperma.

Pengertian Junub

Niat dan tata cara mandi junub bagi perempuan

NU Online menuliskan bahwa yang disebut junub adalah kondisi ketika seseorang mengalami salah satu dari beberapa hal, sebagai berikut:

Pertama

, keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik disebabkan oleh mimpi basah, mempermainkannya, ataupun gairah yang ditimbulkan penglihatan dan pikiran. Kedua, jimak atau berhubungan seksual, meski tidak mengeluarkan mani. Ketiga, karena melahirkan.

Bagi pasangan suami-istri, hubungan seksual pada bulan Ramadan memiliki ketentuan tersendiri. Pada malam hari, hubungan suami-istri tetap bernilai sedekah seperti hari-hari lain. Namun, pada siang hari, sejak selepas subuh hingga magrib, hubungan badan termasuk dosa berat dan dapat membatalkan puasa.

Mereka yang melakukan hubungan suami-istri pada siang hari saat melaksanakan ibadah puasa Ramadan diharuskan membayar kafarat atau denda yang berat.

Terdapat tiga opsi pembayaran kafarat, yaitu memerdekakan budak, berpuasa dua bulan berturut-turut, atau memberi makan orang miskin 60 orang, masing-masing sebanyak satu mud (0,6 kg beras).

Selain berhubungan suami istri, orang yang berhadas karena keluar sperma terbagi menjadi dua. Pertama, ia mengeluarkan sperma dengan sengaja melalui onani atau masturbasi saat siang hari pada bulan Ramadan. Hukum puasanya batal dan berdosa.

Kedua, ia sedang tidur dan bermimpi basah. Hukum puasanya masih sah dan tetap bisa dilanjut hingga magrib karena orang yang tidur bebas dari ketentuan hukum Islam.

Tata Cara Mandi Junub

Semua golongan orang yang berhadas besar wajib melakukan mandi junub. Terdapat 2 rukun yang wajib dilakukan saat melaksanakan mandi junub.

Pertama adalah membaca niat saat air pertama disiram ke tubuh. Kedua, mengguyur semua badan dengan air dan menghilangkan najis pada tubuh. Pada bagian tubuh yang berambut atau berbulu, harus dipastikan bahwa air mengalir hingga kulit.

Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah, selain dua rukun di atas, ada aktivitas lain saat mandi junub yang hukumnya sunnah muakkadah untuk dilakukan.

Orang yang mengabaikan sunah ini dianggap merugi karena sesungguhnya amalan-amalan sunah dapat menambal kekurangan pada amalan fardu.

Yang juga perlu menjadi catatan, suci dari hadas besar tidak termasuk syarat sah puasa. Kendati seseorang berhadas besar, misalnya berhubungan seksual di malam harinya atau bermimpi basah, kemudian lupa atau tertidur hingga subuh, ia tetap wajib berpuasa. Namun, sebaiknya ia segera bersuci dengan mandi junub, terutama jika akan memasuki waktu salat.

Apabila dalam kondisi berhadas besar pada malam hari, mereka yang akan berpuasa Ramadhan juga dianjurkan untuk mandi besar sebelum makan sahur, demikian dikutip dari NU online. Apabila tidak sempat karena waktu mepet, mereka yang dalam kondisi junub dianjurkan untuk membasuh kemaluan dan berwudhu terlebih dahulu sebelum makan sahur.

Kemudian, Mandi junub sebaiknya dilakukan setelah makan sahur, agar dapat segera melakukan sholat subuh begitu fajar shodiq terbit.

Berikut tata cara melakukan mandi junub untuk laki-laki dan perempuan, beserta amalan sunnah yang sebaiknya dilakukan sebagai adab dalam mandi besar.

A. Cara Mandi Junub bagi Laki-Laki

Dalam kitab Safinatun Najah, Syekh Salim bin Sumair Al Hadlrami menjelaskan bahwasanya rukun mandi besar ini dibagi menjadi dua: niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Adapun niat mandi junub adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Lafaz latinnya: Nawaitul gusla lirof'il hadatsil akbari minal jinabati fardlon lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."

Kemudian, mandi junub dengan meratakan air ke seluruh badan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

  1. Ambil air di kamar mandi, lalu basuh tangan 3 kali.
  2. Bersihkan najis atau kotoran yang menempel pada tubuh.
  3. Berwudu.
  4. Guyur kepala hingga 3 kali pakai air, bersamaan dengan mengucap niat.
  5. Siram seluruh anggota badan bagian kanan hingga 3 kali.
  6. Lalu siram semua anggota badan bagian kiri sebanyak 3 kali.
  7. Gosok seluruh tubuh 3 kali, baik bagian depan atau belakang
  8. Pastikan air membasuh seluruh bagian kulit
  9. Menyela rambut, bulu tebal serta jenggot agar kulit terbasuh air.
  10. Jika menyentuh kemaluan saat mandi, berwudu kembali di akhir mandi.

B. Cara Mandi Junub untuk Perempuan

Bagi perempuan, mandi junub biasa dilakukan karena mereka memiliki siklus bulanan, yaitu haid atau menstruasi. Tentu saja, setelah mereka menstruasi, mandi junub wajib dilakukan.

Sebenarnya, tata cara mandi junub bagi perempuan tidak jauh berbeda dengan tata cara mandi besar bagi laki-laki.

Bedanya adalah bagi perempuan diperbolehkan menggelung rambutnya. Rujukannya adalah hadis dari Ummu Salamah, beliau bertanya: "Wahai Rasulullah, aku seorang perempuan yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?"

Nabi SAW menjawab: “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyur kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu suci," (HR. Muslim).

Tata cara mandi junub untuk perempuan adalah sebagai berikut:

  1. Ambil air di kamar mandi, lalu basuh tangan 3 kali.
  2. Bersihkan najis atau kotoran yang menempel pada tubuh.
  3. Berwudu.
  4. Guyur kepala 3 kali, bersama dengan mengucap niat (rambut boleh digelung).
  5. Siramkan air ke seluruh badan, dimulai dari bagian kanan, lalu kiri.
  6. Gosok seluruh tubuh sebanyak 3 kali, baik depan maupun belakang
  7. Pastikan air membasuh semua bagian kulit
  8. Menyela rambut dan bulu tebal agar kulit terbasuh air
  9. Jika menyentuh kemaluan saat mandi, berwudu kembali di akhir mandi junub.

Sebagai catatan, saat mandi junub, laki-laki maupun perempuan diperbolehkan memakai sabun dan shampo atau tidak memakainya.

Baca juga: Hukum Puasa Ramadhan Belum Mandi Junub: Sah atau Tidak?

Baca juga artikel terkait MANDI JUNUB atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/add)

Penulis: Abdul Hadi Editor: Addi M Idhom Kontributor: Abdul Hadi

Array