Mengapa negara berkembang memiliki pertumbuhan penduduk yang tinggi?

KOMPAS.com - Di belahan dunia ini ada beberapa negara yang dikategorikan sebagai negara maju dan negara berkembang.

Ada berbagai kriteria untuk memetakan negara maju dan negara berkembang.

Berikut perbedaan antara negara maju dan negara berkembang:

Negara maju

Negara maju biasanya memiliki Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita tinggi. Juga memiliki juga angka pertumbuhan penduduk yang relatif rendah.

Tingkat kematian bayi juga rendah. Karena dipengaruhi oleh kemajuan dalam bidang kedokteran.

Baca juga: Dua Jurus Jokowi untuk Wujudkan Mimpi Indonesia Jadi Negara Maju di 2045

Negara maju bisa dilihat dari standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi yang maju dan ekonomi merata. Ini berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat tinggi.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), negara maju mempunyai perencanaan yang lebih fleksibel dan selektif dari tahun ke tahun.

Pemerintah terus berupaya menciptakan kondisi yang mendasar untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Ada langkah-langkah konkret untuk membangun dan mempertahankan persaingan.

Pemerintah mencoba untuk menghindari penerapan secara rinci pada sektor swasta. Karena akan mengarah pada penurunan efisiensi.

Negara berkembang

Istilah negara berkembang digunakan untuk menjelaskan suatu negara yang memiliki tingkat kesejahteraan material rendah.

Biasanya indeks perkembangan manusia tercatat dibawah standar normal. Lalu infrastruktur yang relatif belum maksimal pembangunannya.

Baca juga: Ubah Indonesia Jadi Negara Maju, Maruf Amin Ingin Contoh Perjuangan Rasul

Daya saing dengan negara-negara lain di pasar internasional rendah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada beberapa ciri-ciri yang masuk dalam ketegori negara berkembang, seperti pertanian tradisional yang merupakan faktor produksi primer.

Industri belum berkembang, jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk besaran. Pendapatan dalam suatu negara rendah, dan sumber alam belum banyak yang terolah.

Kemudian angka pengangguran tinggi, angka kematian bayi tinggi, hingga kesenjangan sosial tinggi dan tingkat pendidikan penduduk rendah.

Muhammad Amsal Sahban dalam buku Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang (2018), negara berkembang biasa disebut negara dunia ketiga.

Fenomena ini tidak bisa dilepaskan adanya saling ketergantungan dengan negara-negara lain. Dalam sejarah telah membuktikan bahwa sampai abad saat ini belum ada negara yang benar-benar mandiri tanpa tergantung dengan negara lain.

Negara yang dominan bisa berekspansi. Untuk negara lain yang tergantung mengalami perubahan sebagai akibat dari ekspansi. 

Baca juga: Indonesia Jadi Tujuan Ekspor Sampah Plastik Negara Maju? Ini Bahayanya

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), setelah Perang Dunia II negara-negara berkembang akan membutuhkan bantuan untuk pengembangan. Bantuan ini menjadi modal tambahan untuk mengembangkan negara hingga ekonomi maju.

Pada 1950, hampir semua aliran modal ke negara-negara berkembang berasal dari sumber resmi dalam bentuk bantuan asing dari negara maju. Selain itu lewat lembaga multilateral, Bank Dunia dan Dana moneter Internasional.

Pada 1960, beberapa negara berorientasi ekspor dan itu berkembang pesat. Sehingga mengandalkan pasar modal internasional. 

Ciri negara maju dan negara berkembang

Ada beberapa ciri negara maju, seperti:

1. Infrastruktur

Negara-negara maju umumnya memiliki infrastruktur yang sudah berkembang. Perkembangan itu menompang pertumbuhan ekonomi penduduk dan menguntungkan bagi suatu negara.

Sementara itu negara-negara berkembang untuk infrastruktur baru tahap mengarah ke sana. 

Bahkan terjadi perbedaan perkembangannya antara daerah yang berada di wilayah tropis dengan di wilayah subtropis. Itu berdampak pada perbedaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia. 

Baca juga: Jokowi: Kalau Kualitas SDM Meningkat, Indonesia Bisa Jadi Negara Maju

2. Ekonomi

Dari segi ekonomi negara maju memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dan berbeda dengan negara berkembang.

Biasanya penduduk di negara maju berprofesi di sektor industri saja. Sehingga memiliki pendapatan tinggi.

Sementara di negara-negara berkembang pertumbuhan ekonomi lambat. Penduduk masih mengandalkan perekonomian di sektor pertanian. 

Biasanya untuk memenuhi kebutuhan penduduk masih tergantung pada sumber daya alam yang ada di suatu daerah. 

3. Kualitas penduduk

Kualitas penduduk di negara maju memiliki tingkat pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan yang tinggi.

Karena pemerintah di negara maju memberikan jaminan kepada penduduknya dengan fasilitas pendukung, seperti pendidikan atau kesehatan. Tak heran membuat kecakapan sosial dan kemandirian penduduk berkembang.

Untuk kualiatas penduduk di negara-negara berkembang masih rendah. Rendah angka pendapatan per kapita, rendahnya tingkat kesehatatn, tingginya angka kematian bayi, hingga rendahnya pendidikan. 

4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi negara maju berkembang cepat dan pesat. Apalagi adanya dukungan pemerintah yang memberikan berbagai fasilitas untuk menunjang.

Sedangkan di negara-negara berkembang penguasaan pada teknologi dan ilmu masih rendah. Sehingga tenaga ahli tidak banyak tersedia dan menjadikan perkembangan negara lambat. 

Baca juga: Wagub Jabar: Pada 2045 Indonesia Bisa Jadi Negara Maju, Asalkan

Contoh negara maju dan negara berkembang

Ada beberapa negara yang masuk dalam kategori negara maju, yakni:

1. Benua Eropa

Ada beberapa negara eropa yang masuk kategori maju, yakni Inggris, Belanda, Italia, Jerman, Perancis, maupun Portugal.

Untuk negara berkembang seperti Bulgaria, Kroasia, Ukraina, Serbina, Romania, atau Turki.

2. Benua Asia

Di Benua Asia ada beberapa negara maju, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Singapura, maupun Taiwan.

Ada beberapa negara berkembang di Benua Asia, yakni Kazakstan, Mongolia, Indonesia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei Darussalam, India, Palestina, atau Korea Utara.

3. Benua Amerika

Di Benua Amerika ada Amerika Serikat, maupun Kanada yang termasuk negara maju.

Sementara yang termasuk negara berkembang, seperti Chili, Costa Rica, Ekuador, Jamaika, Paraguay, Meksiko, dan Panama.

4. Benua Australia

Di Benua Australia ada Australia dan Selandia Baru yang termasuk negara maju.

5. Benua Afrika

Negara-negara di Benua Afrika yang masuk kategori negara berkembang, yakni Ghana, Gabon, Ethiopia, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Angola, Tunisi, atau Libya.

Baca juga: 5 PTN Indonesia Masuk Daftar Universitas Terbaik di Negara Berkembang

Indonesia menuju negara maju

Diberitakan Kompas.com (14/11/2019), Presiden Joko Widodo (jokowi) mengaku optimis Indonesia bisa masuk dalan jajaran negara ekonomi maju di 2045.

Ada tiga hal untuk bisa merealisasikan, salah satunya dengan pembangunan infranstruktur yang masif.

Dengan pembangunan infrastruktur yang masif bisa menciptkan ekonomi baru hingga peradaban baru.

Jokowi mencontohkan, dulu dari Wamena ke Nduga sebelumnya harus jalan kaki empat hari empat malam. Dengan jalan yang dibangun bisa menempuh 5-6 jam.

Selain infrastruktur, juga peningkatan kualitas sumber daya manusi yang merupakan salah satu cara untuk merealisasikan mimpi Indonesia menjadi negara maju.

Kalau pembangunan SDM betul-betul dilaksanakan, maka kualitas SDM Indonesia meloncat naik. Bisa masuk era inovasi dan teknologi.

Kompas.com (30/1/2019) memberitakan, bukan mustahil Indonesia naik kelas dari negara berkembang menjadi negara maju.

Baca juga: Konsumsi Listrik Indonesia Tertinggal di Antara Negara Berkembang

Caranya dengan memanfaatkan bonus demografi yang hanya sekali dalam seumur hidup. Puncak bonus demografi diperkirakan terjadi pada 2020-2025 yang ditandai dengan porsi masyarakat usia muda mendominasi penduduk Indonesia.

Saat ini ada sekitar 174-180 penduduk usia produktif yang siap menggerakan ekonomi Indonesia. Bonus demografi harus dibarengi dengan produktivitas yang optimal.

Negara di Asia Timur memanfaatkan masa bonus demografi untuk mengangkat negara dari menengah, sekarang jadi negara maju.

Maka mulai sekarang pemerintah harus menyusun rencana jangka panjang hingga 2045. Selain itu harus menyiapkan tenaga kerja dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital.

(Sumber: Kompas.com/Akhdi Martin Pratama/Ambaranie Kemala Movanita | Editor: Erlangga Djumena/Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

tirto.id - Karakteristik negara maju dan negara berkembang memiliki 5 indikator, mulai dari pendapatan hingga angka melek huruf. Namun, terdapat juga beberapa karakteristik lain yang membedakan penduduk negara maju dan berkembang.Secara umum, negara-negara di dunia terbagi menjadi dua kelompok, yaitu negara maju dan negara berkembang. Pengelompokan ini dilakukan oleh Bank Dunia berdasarkan indikator kesejahteraan penduduk negara bersangkutan. Negara-negara yang sedang berkembang juga dikenal dengan sebutan kelompok negara Dunia Ketiga atau Negara Selatan. Sementara itu, negara-negara maju disebut kelompok negara Dunia Pertama.
Saat ini, negara-negara maju sebagian besar berada di kawasan Eropa Barat, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan Jepang. Di sisi lain, negara berkembang sebagian besar berada di benua Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Apa saja indikator negara maju dan berkembang? Yohana Prima, dkk. (2011) dalam artikel yang dimuat di Jurnal Paradigma Ekonomi menuliskan beberapa indikator negara berkembang sebagai berikut:

1. Pendapatan

Pendapatan per kapita penduduknya merupakan indikator pertama pengelompokan negara berkembang dan negara maju. Pendapatan per kapita adalah jumlah rata-rata pendapatan penduduk di negara bersangkutan.

Bagi negara maju, pendapatan per kapitanya tergolong tinggi tiap tahunnya. Karena itulah, nilai ekonomi negara maju dapat terdongkrak dan angka kemiskinan dapat teratasi. Sebaliknya, negara berkembang memiliki pendapatan per kapita yang tergolong rendah sehingga kesejahteraan tidak merata dan jumlah kemiskinan masih tinggi di wilayahnya.

2. Kemiskinan

Negara maju mampu menanggulangi kemiskinan penduduknya. Angka kemiskinan ditekan sedemikian rupa dan kesejahteraan menjadi merata di sebagian besar penduduk negara bersangkutan. Sementara itu, angka kemiskinan di negara berkembang masih tergolong tinggi. Akibatnya, kesejahteraan menjadi tidak merata dan kualitas hidup penduduknya masih rendah.

3. Tingkat Pengangguran

Di negara maju, tingkat pengangguran penduduknya rendah dan lapangan kerjanya produktif menyerap tenaga kerja. Sementara itu, di negara berkembang, tingkat penganggurannya tinggi, dan banyak tenaga kerja yang tidak produktif, serta tidak terserap lapangan kerja.

4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan

Di negara-negara maju, angka kematian bayi dan ibu melahirkan tergolong rendah. Karena itulah, penduduknya bisa mencukupi makanan bergizi, serta pelayanan kesehatan dan obat-obatan memadai. Sementara itu, di negara berkembang, angka kematian bayi dan ibu melahirkan tergolong tinggi. Keadaan ini ditambah dengan perekonomian negara yang belum bisa mencukupi kebutuhan gizi, serta pelayanan kesehatan yang belum maksimal, menjadikan ibu dan anak-anak kurang sejahtera.

5. Angka Melek Huruf

Di bidang pendidikan, yang menentukan suatu negara tergolong maju dan berkembang adalah angka melek hurufnya. Di negara maju, angka melek huruf penduduknya tergolong tinggi, sementara itu, di negara berkembang, angka melek hurufnya masih rendah.

Selain itu, Lincolin Arsyad dalam Konsep dan Pengukuran Pembangunan Ekonomi (2010) menyebutkan bahwa terdapat beberapa karakteristik lain yang membedakan penduduk negara maju dan berkembang, yang mencakup standar hidup kedua kelompok negara di atas, produktivitas kerja, dan tingkat pertumbuhan penduduknya.

Negara berkembang memiliki standar hidup rendah, seperti sarana kesehatan yang terbatas, kondisi perumahan yang kurang memadai, pendidikan yang rendah dan lain sebagainya. Sebaliknya, penduduk negara maju memiliki standar hidup yang tinggi. Negara berkembang juga memiliki tingkat produktivitas kerja rendah, sementara negara maju memiliki tingkat produktivitas kerja tinggi. Selain itu, tingkat pertumbuhan penduduk negara berkembang juga tinggi, seiring dengan beban tanggungan yang tinggi. Di sisi lain, di negara maju, tingkat pertumbuhan penduduk dan beban tanggungannya rendah sehingga kebutuhan sandang, pangan, dan papan lebih berkualitas dan dapat tercukupi secara merata.