Mengapa nantena pada udang berfungsi menangkap rangsangan

Sistem sirkulasi/peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga mempertahankan stabilisasi suhu, cairan dan pH tubuh ( homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah antara lain tanpa sistem peredaran darah (biasanya dengan cara berdifusi), sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

Sistem sirkulasi menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal dari pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar) juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Pada hewan tingkat rendah alat transportasinya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.

A.      Sistem Sirkulasi pada Avertebrata

1.    Porifera

Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.

2.    Coelenterata/ Hydra

Coelenterata belum memiliki sistem sirkulasi, sehingga pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencernaan dan juga berfungsi sebagai sistem sirkulasi.

3.    Platyhelminthes

Platyhelminthes tidak memiliki sistem sirkulasi, pada Platyhelminthes terdapat rongga gatrovaskuler yang berfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misalkan pada Planaria.

4.    Annelida

Sistem peredaran darah Annelida merupakan sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Lumbricus terestis) dan Pheretima sp.

Mengapa nantena pada udang berfungsi menangkap rangsangan

Arah aliran darah :

Lengkung aorta → pembuluh ventral → kapiler (seluruh jaringa tubuh) → pembuluh dorsal → lengkung aorta (pembuluh jantung).

Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi pada kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.

5.    Mollusca

Sistem peredaran darah Mollusca merupakan sistem peredaran darah terbuka, namun pada beberapa jenis system peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misalnya pada kelas Gastropoda.

Mengapa nantena pada udang berfungsi menangkap rangsangan

6.    Arthropoda

Sistem peredaran darah Arthropoda merupakan sistem peredaran darah terbuka,darah tidak mengandung haemoglobin melainkan hemosianin. Jantung disebut jantung pembuluh, darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa.

Arah aliran darah :

Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfa mengalir melalui arteri ke rongga tubuh → jaringan tubuh tanpa melalui kapiler → jantung pembuluh melalui ostium.

Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfa tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea.

B.  Sistem Sirkulasi pada Vertebrata

Berbeda dengan avertebrata, hewan kelompok vertebrata sudah memiliki sistem sirkulasi yang kompleks, alat peredaran darah vertebrata terdiri dari jantung dan pembuluh darah.

1.    Pisces

Jantung ikan terdiri :

Mengapa nantena pada udang berfungsi menangkap rangsangan

– 2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)

– Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

Arah aliran darah :

Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali).

2.    Amphibia

Jantung katak terdiri :

Mengapa nantena pada udang berfungsi menangkap rangsangan

– 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel

– Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan.

Arah aliran darah :

Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.

Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

3.    Reptilia

Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :

Mengapa nantena pada udang berfungsi menangkap rangsangan

– 2 atrium : 1 atrium dekster (serambi kanan) dan1 atrium sinister (serambi kiri)

– 2 ventrikel : 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik kiri). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna. Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.

Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu menyelam di air.

4.    Aves

Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :

– 2 atrium : 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister (serambi kiri)

– 2 ventrikel : 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik kiri). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah aves merupakan peredaran darah ganda.

Mengapa nantena pada udang berfungsi menangkap rangsangan

5.     Mamalia

Jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :

– 2 atrium : 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister (serambi kiri)

– 2 ventrikel : 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister (bilik kiri). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah mamalia merupakan peredaran darah ganda.

C.  Sistem Sirkulasi pada Manusia

a.    Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.

Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan  invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan  vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).

Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.

Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

1.    Komposisi Darah

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

Mengapa nantena pada udang berfungsi menangkap rangsangan

i.      Plasma Darah

Komponen terbesar plasma darah adalah air (90%) dan protein (8%). Protein penyusun plasma terdiri atas albumin (53%), globulin (43%) dan fibrinogen (4%). Albumin berperan dalam menjaga tekanan osmosis darah, globulin berperan dalam pembentukan antibodi, dan fibrinogen berperan dalam proses pembekuan darah. Pada plasma darah juga terdapat bahan-bahan organic seperti glukosa, asam amino, lemak, enzim, vitamin dan  hormon. Sejumlah mineral juga terdapat di dalamnya, misalnya natrium, klorida, kalsium, fosfor dan bikarbonat. Selain itu, plasma darah juga mengandung produk sisa metabolisme sel seperti urea, kreatinin dan usam urat.

Plasma darah tanpa fibrinogen dan faktor-faktor pembekuan darah dinamakan serum. Serum merupakan cairan berwarna kuning jernih dan mengandung antibodi untuk melawan zat/benda asing atau kuman yang masuk ke dalam tubuh. Zat/benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan dan terdapat di dalam plasma darah dinamakan antigen (protein asing). Antibodi tebagi menjadi presiptin yang menggumpalkan antigen, lisin yang menguraikan antihen dan antitoksin yang menawarkan racun.

ii.    Sel – Sel Darah

Sel-sel darah manusia terbagi menjadi sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).

1)   Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah berbentuk bulat pipih, tidak berinti, mengandung Hb (protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2), bentuk bikonkav, dibuat dalam sumsum merah tulang pipih sedang pada bayi dibentuk dalam hati. Dalam 1 mm3 terkandung ± 5 juta eritrosit (laki-laki) dan ± 4 juta eritrosit (wanita).

Setelah tua sel darah merah akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin).

2)   Sel Darah Putih (Leukosit)

Mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung 6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan di dalam kelenjar limpha untuk agranulosit.

Leukosit, meliputi :

– Granulosit : merupakan sel darah putih yang bergranula :

Neutrofi l           : granula merah kebiruan, bersifat fagosit.

Basofil               : granula biru, fagosit.

Eusinofil            : granula merah, fagosit.

– Agranulosit : merupakan sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula :

Monosit                         : inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak cepat.

Limphosit          : inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat bergerak.

3)   Keping – Keping Darah (Trombosit)

Tidak berinti dan mudah pecah, bentuk tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3 mengandung 200.000 – 400.000 butir trombosit.

2.    Pembekuan Darah

Pembekuan darah merupakan cara tubuh menghentikan pendarahan atau keluarnya darah jika terjadi luka. Proses pembekuan darah melibatkan keeping-keping darah (trombosit).

Trombosit mengandung enzim yang dinamakan trombokinase. Ketika terjadi luka, darah keluar dan trombosit pecah sehingga trombokinase keluar dari trombosit. Dengan adanya ion Ca2+ dan vitamin K dalam darah, trombokinase mengatalisis perubahan protombin (serum globulin yang dibuat oleh hati) menjadi trombin. Trombin adalah enzim yang mengatalisis perubahan protein plasma fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Selanjutnya benang-benang fibrin akan menutup luka dan pendarahan berhenti.

Dalam proses pengambilan sampel darah, pembekuan darah dapat dicegah dengan beberapa cara.

–        Mendinginkan darah mendekati titik bekunya, suhu yang dingin akan menghambat aktivitas enzim dalam pembentukan trombin.

–        Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat. Tujuan mengendapkan ion Ca, sehingga pengubahan protrombin menjadi trombin terhambat.

–         Pemberian heparin, hirudin atau dikumarol yang merupakan zat antikoagulan (anti pembekuan darah). Zat ini digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam transfusi darah dan pada saat operasi.

–        Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, misal menggunakan alat pengambil darah yang sangat tajam dan permukaan alat yang licin dan halus.

3.    Fungsi Darah

1) Sebagai alat transport :

– O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh

– CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru

– Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan yang membutuhkan.

– zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh ke alat pengleluaran.

– Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.

2) Mengatur keseimbangan asam dan basa

3) Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman

4) Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh

b.   Alat – Alat Peredaran Darah

Alat peredaran darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah.

1. Jantung

Mengapa nantena pada udang berfungsi menangkap rangsangan
Jantung merupakan alat pemompa darah yang terletak di dalam rongga dada, di atas diafragma. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium) dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).

Jantung manusia terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.

i. Atrium (serambi)

Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis . Pada fetus antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.

ii. Ventrikel (bilik)

Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung atau ke seluruh tubuh. Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.

Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah dari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.

Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.

2. Pembuluh Darah

            Pembuluh darah merupakan saluran untuk mengalirkan darah dari jantung dan menuju jantung. Pembuluh darah dibedakan menjadi pembuluh nadi, pembuluh balik dan pembuluh rambut.

Mengapa nantena pada udang berfungsi menangkap rangsangan

i.      Pembuluh Nadi (Arteri)

Pembuluh nadi atau arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung. Arteri berdinding tebal dan elastis serta memiliki katup tepat di luar jantung. Arteri pada jantung dibedakan menjadi aorta dan arteri pulmonalis. Aorta adalah arteri besar yang mengalirkan darah kaya oksigen keluar dari bilik kiri jantung menuju seluruh tubuh. Adapun arteri pulmonalis adalah arteri yang mengalirkan darah yang kaya karbondioksida keluar dari bilik kanan jantung menuju paru-paru.

ii.    Pembuluh Balik (Vena)

Pembuluh balik atau vena berfungsi mengalirkan darah menuju jantung. Vena berdinding tipis dan tidak elastis. Disepanjang pembuluh ini terdapat katup yang mencegah darah mengalir berbalik arah.

Pembuluh balik dari seluruh tubuh bermuara pada pembuluh balik besar (vena kava) yang masuk ke jantung melalui serambi kanan. Pembuluh balik membawa darah yang kaya karbondioksida, kecuali vena pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah yang kaya oksigen dari paru-paru menuju serambi kiri jantung.

iii.   Pembuluh Rambut (Kapiler)

Pembuluh rambut atau kapiler merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju atau dari sel-sel tubuh. Pembuluh ini berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Dinding kapiler sangat tipis dan berfungsi untuk pertukaran zat. Ujung pembuluh nadi terkecil (arteriola) dan ujung pembuluh balik terkecil (venula) berhubungan dengan kapiler.

3.    Mekanisme Peredaran Darah

Ketika keluar dari jantung menuju seluruh tubuh dan akhirnya kembali ke jantung, darah mengalir di dalam pembuluh darah. Oleh karena itu, peredaran darah manusia digolongkan peredaran darah tertutup.

Setiap kali beredar, darah melewati jantung sebanyak dua kali sehingga dinamakan peredaran darah ganda. Peredaran darah ganda dibedakan menjadi peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

Peredaran darah kecil adalah peredaran darah dari jantung (bilik kanan) menuju paru-paru dan kembali lagi ke jantung (serambi kiri). Skemanya adalah sebagai berikut :

Jantung (bilik kanan) → paru-paru → jantung (serambi kiri)

Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung menuju seluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung. Skemanya adalah sebagai berikut :

Jantung (bilik kiri) → seluruh tubuh → jantung (serambi kanan)

Darah akan beredar ke seluruh tubuh setiap kali jantung berdenyut. Akibat adanya denyutan jantung tersebut pula dinding dalam pembuluh darah mendapatkan suatu tekanan oleh darah yang mengalir, peredaran darah di arteri jauh lebih besar daripada tekanan darah di vena. Tekanan darah merupakan gaya yang mendorong darah dari jantung melalui arteri dan arteriola hingga menuju kapiler.

4.    Sistem Peredaran Darah Getah Bening

Sistem peredaran getah bening disebut sistem limfa. Sistem ini terutama berperan dalam pertahanan tubuh terhadap kuman-kuman penyakit. Sistem limfa terdiri dari pembuluh limfa, kelenjar limfa dan limfa.

Mengapa nantena pada udang berfungsi menangkap rangsangan

1)   Pembuluh Limfa

Pembuluh limfa berisi cairan limfa yang bersama-sama dengan bakteri dan bahan-bahan buangan diambil dari jaringan-jaringan tubuh, misalnya otot. Pembuluh limfa merupakan pembuluh terbuka karena dimulai dari jaringan-jaringan tubuh dan berakhir atau masuk ke vena cava superior. Dinding pembuluh limfa memiliki katup seperti  pori yang memungkinkan masuknya sel-sel kuman. Di dalam pembuluh limfa terdapat katup yang mencegah cairan limfa agar tidak mengalir berbalik arah.

Sistem limfa tidak memiliki pompa sehingga cairan limfa beredar ke seluruh tubuh sebagai akibat dari gerakan otot. Rata-rata sekitar 1-2 liter cairan limfa beredar di dalam pembuluh dan jaringan.

Pembuluh terbagi menjadi dua, yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa dada.

i. Pembuluh limfa kanan (ductus limfaticus dekster)

Menerima aliran limfa dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan kanan yang bermuara di pembuluh balik di bawah selangka kanan (vena subklavia kanan).

ii. Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus)

Menerima aliran limfa dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri (vena subklavia kiri). Pembuluh inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh usus.

2)   Kelenjar Limfa

Sebelum masuk ke pembuluh darah, cairan limfa melewati satu atau lebih kelenjar (nodus) limfa. Nodus limfa merupakan filter yang menangkap kuman-kuman yang ikut masuk ke cairan limfa. Di dalam nodus terdapat limfosit yang akan membunuh kuman-kuman. Jika terjadi infeksi, nodus limfa yang berada di dekat bagian tubuh yang mengalami infeksi akan membengkak. Hal itu disebabkan nodus limfa bekerja lebih keras untuk menghasilkan jauh lebih banyak limfosit daripada biasanya. Nodus yang membengkak itu akan kembali ke bentuk semula jika infeksi telah sembuh.

3) Limfa (Lien)

Limfa merupakan kelenjar berwarna ungu tua seperti hati terletak di sebelah kiri abdomen, di bawah tulang rusuk kiri dan menyentuh ginjalm kiri. Limfa tersusun atas jalinan struktur jaringan ikat yang dibungkus oleh kapsul kolagen dan elastin.

Sewaktu masa janin, limfa berfungsi untuk membentuk sel-sel darah merah. Adapun pada orang dewasa, limfa mungkin masih memiliki fungsi yang sama, yaitu membentuk sel-sel darah merah jika sumsum tulang rusak. Selain itu, limfa juga berfungsi menghasilkan limfosit, trombosit serta antibodi untuk melindungi tubuh dari kuman penyakit.

Selain terdiri atas pembuluh-pembuluh limfa, nodus limfa dan limfa, sistem peredaran getah bening juga meliputi timus, tonsil dan adenoid. Timus merupakan kelenjar yang terdapat di bagian atas toraks. Kelenjar timus berperan dalam membangun imunitas, yaitu memproduksi limfosit terutama pada bayi yang baru lahir. Pada masa pubertas, kelenjar timus mengecil, tetapi tetap berperan penting dalam imunitas tubuh. Tonsil merupakan satu dari pengumpulan jaringan limfoid di dalam faring atau di dekat dasar lidah. Adenoid merupakan kelenjar yang menyerupai jaringan limfoid, seperti kelenjar leher (tonsil faringeal).

0.000000 0.000000