Apa saja faktor eksternal yang mempengaruhi perkecambahan biji?

Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan – Dalam hal ini proses perkecambahan ialah awal kehidupan bagi tumbuhan berbiji. Proses ini dimulai saat embrio biji mulai matang dan tumbuh melalui mekanisme fisika dan kimia.

Tumbuhan radikula atau calon akar dan flumula atau calon batang pada biji dalam proses perkecambahan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Nah berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan tersebut digolongkan menjadi 2 yakni faktor internal dan faktor eksternal. Agar lebih jelasnya simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan

Nah berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan yaitu:

Faktor Internal

Faktor internal atau faktor dalam ialah faktor yang mempengaruhi perkecambahan dari dalam biji itu sendiri. Beberapa diantaranya terkait erat dengan tingkat kemasakan fisiologis, ukuran, dormansi dan penghambat “inhibitor”.

Tingkat kemasakan benih

Tingkat kemasakan benih merupakan segi internal yang sangat berpengaruh pada perkecambahan. Biji yang belum matang secara fisiologis umumnya tidak memiliki energi hidup (vigor) dan energi kecambah (viabilitas) yang baik.

Hal ini terjadi dikarenakan biji tetap belum memiliki lumayan cadangan makanan tak sekedar terhitung dikarenakan embrionya yang belum terbentuk secara sempurna.

Berat dan ukuran benih

Faktor yang pengaruhi perkecambahan seterusnya ialah berat dan ukuran benih. Benih bersama dengan berat dan ukuran yang besar umumnya memiliki cadangan makanan yang banyak dalam kotiledonnya.

Cadangan makanan ini digunakan embrio sebagai energi untuk perkecambahan. Oleh dikarenakan it, kecepatan pertumbuhan kecambah terpengaruh oleh segi ini.

Baca Juga :  Proses Perkecambahan

Dormansi

Dormansi adalah situasi fisiologis dimana benih tetap hidup tetapi tidak mengalami perkecambahan. Benih dalam situasi dormansi tidak sanggup berkecambah meski lingkungan di sekitarnya udah dikatakan menopang bagi perkecambahan.

Inhibitor

Perkecambahan biji terhitung sangat terpengaruh oleh tersedia atau tidaknya inhibitor di dalam maupun di permukaan biji. Inhibitor ini sanggup berwujud inhibitor fisik dan kimia.

Inhibitor fisik misalnya berpa cangkang yang keras sehingga menghambat sistem inhibisi air respirasi ke dalam embrio sedangkan inhibitor kimia misalnya dikarenakan larutan miliki nilai osmotik tinggi di kurang lebih permukaan biji.

Faktor Eksternal

Faktor ekternal atau segi luar merupakan segi yang pengaruhi perkecambahan berasal dari lingkungan luar kurang lebih biji itu sendiri. Beberapa berasal dari segi ini di antaranya berkenaan erat bersama dengan ketersediaan air, suhu, oksigen, cahaya, dan situasi media.

Air

Ketersediaan air di lingkungan kurang lebih benih memegang fungsi mutlak dalam menghalau inhibitor perkecambahan. Air terhitung berfaedah dalam penguraian karbohidrat dalam kotiledon biji untuk sanggup digunakan bagi pertumbuhan embrio.

Karena fungsi mutlak ini, sebelum saat mengecambahkan benih para petani umumnya dapat merendam benih dalam air dalam sementara tertentu.

Suhu

Suhu terhitung merupakan segi yang pengaruhi perkecambahan biji. Suhu pengaruhi kecepatan perkecambahan. Pada kisaran 26-35 derajat Celcius, perkecambahan benih umumnya terjadi bersama dengan sempurna.

Oksigen

Oksigen yang diserap benih melalui respirasi dapat mendorong terjadinya perkecambahan secara cepat. Perkecambahan benih terjadi misalnya kadar oksigen di hawa >29%. Untuk benih yang tengah dalam era dorman, penambahan oksigen ke dalam benih sampai 80% sanggup mengakibatkan dormansi benih terpatahkan sehingga benih jadi mengalami perkecambahan.

Cahaya

Kebutuhan sinar untuk perkecambahan sangat banyak ragam tergantung model benih itu sendiri. Ada benih yang perlu sinar untuk berkecambah, tersedia benih yang berkecambah bersama dengan cepat jikalau sinar tercukupi, tersedia benih yang terhalang perkecambahannya jikalau tersedia cahaya, dan tersedia pula benih yang cuma sanggup berkecambah pada situasi gelap tanpa cahaya.

Baca Juga :  Cara Membuat Nutrisi Hidroponik

Media

Media terhitung merupakan segi yang pengaruhi perkecambahan. Benih umumnya sanggup tumbuh sempurna pada sarana bersama dengan sifak fisik yang baik. Media gembur yang bebas penyakit dan kelembabannya terjaga dapat mengakibatkan benih berkecambah bersama dengan baik.

Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini memiliki peran masing-masing dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut adalah uraian kedua faktor ini dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

FAKTOR INTERNAL

1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.

Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.

2. Hormon

Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya.

  1. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
  2. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.
  3. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
  4. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
  5. Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
  6. Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
  7. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan.

FAKTOR EKSTERNAL

1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.

3. Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.

5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.

Sumber: farming.id

Menurut Sutopo (2002: 31) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah sebagai berikut:

Apa saja faktor eksternal yang mempengaruhi perkecambahan biji?

Faktor Luar

  1. AirAir merupakan salah satu syarat penting bagi berlangsungnya proses perkecambahan benih. Faktor yang mempengaruhi penyerapan air oleh benih adalah: sifat dari benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada medium di sekitarnya.Pada umumnya kebutuhan benih akan air yaitu tidak melampaui dua atau tiga kali dari berat keringnya. Benih tanaman mempunyai kemampuan berkecambah pada kisaran air tanah tersedia mulai dari kapasitas lapangan sampai titik layu permanen. Kapasitas lapangan dari tanah yaitu jumlah air maksimum yang tertinggal air permukaan dikuras dan setelah air yang keluar dari tanah karena gaya berat habis. Sedangkan titik layu permanen adalah suatu keadaan dari kandungan air tanah di mana terjadi kelayuan pada tanaman yang tidak dapat balik.

    Untuk kebanyakan benih tanaman yang kondisinya kelewat basah sangat merugikan, karena menghambat aerasi dan merangsang timbulnya penyakit. Untuk kacang-kacangan, benih akan berkecambah pada kandungan air tanah sedang sampai di atas kapasitas lapang.

  2. Temperatur
    Temperatur merupakan syarat penting yang kedua bagi perkecambahan benih. Temperatur optimum adalah temperatur yang paling menguntungkan bagi berlangsungnya perkecambahan benih. Temperatur optimum bagi kebanyakan benih tanaman adalah di antar 80-950 F (00-50C). Untuk tanaman musim dingin (cool-season) temperatur minimumnya adalah 400F (4,50C) atau kurang, misalnya Selada. Sedangkan untuk tanaman musim panas (warm-season) temperatur minimumnya berkisar antara 50-600F (10-150C).

  3. OksigenProses respirasi ini akan berlangsung selama benih masih hidup. Pada saat perkecambahan berlangsung proses respirasi akan meningkat pula dengan meningkatnya pengambilanoksigen dan pelepasan karbon dioksida, air dan enersi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan mengakibatkan terhambatnya proses perkecambahan benih. Pada sintesa lemak menjadi gula diperlukan oksigen karena molekul asam lemak mengandung lebih sedikit pada molekul gula. Enersi yang digunakan untuk kegiatan mekanisme sel-sel dan mengubahbahan baku bagi proses pertumbuhan dihasilkan melalui proses oksidasi dari cadangan makanan di dalam benih.

    Walau pun demikian ada beberapa jenis tanaman yang mempunyai kemampuan untuk berkecambah pada keadaan yang kurang oksigen, misalnya padi.

  4. CahayaKebutuhan benih terhadap cahaya untuk perkecambahannya berbeda-beda tergatung jenis tanamannya.  Benih dapat diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan akan cahaya menjadi 4 golongan, yaitu:1.    Golongan yang memerlukan cahaya secara mutlak untuk perkecambahannya, misalnya Viscum album 2.    Golongan yang memerlukan cahaya untuk mempercepat perkecambahannya, misalnya Lactuca sativa3.    Golongan di mana cahaya dapat menghambat perkecambahannya, misalnya Allium sp.

    4.    Golongan di mana benih dapat berkecambah sama baik di tempat gelap atau ada cahaya, misalnya Leguminosae 

Kondisi yang menguntungkan akan menghasilkan perkecambahan yang baik, maka perlu mengetahui jenis tanaman yang cocok digunakan dengan kondisi lingkungan yang ada.

Faktor Dalam

  1. Tingkat Kemasakan BenihBenih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tidak tercapai tidak mempunyai viabilitas tinggi. Benih belum memiliki cadangan makanan yang cukup dan juga pembentukan embrio sebelum sempurna.Cadangan makanan yang terdapat pada endosperm yang belum masak masih belum cukup tersedia bagi pertumbuhan embrio  selengkap yang tersedia pada endosperm masak. Dan tampaknya terjadi perubahan-perubahan pada embrio dan endosperm selama proses pemasakan biji berlangsung, yang akan memungkinkan embrio berkecambah lebih cepat.

    Dengan benih yang masak, maka pertumbuhan benih akan secara optimal dapat tumbuh dengan baik pada kondisi yang optimum.

  2. Ukuran BenihDi dalam jaringan penyimpanannya  benih memiliki karbohidrat, protein, lemak, dan mineral. Di mana bahan-bahan ini diperlukan sebagai bahan baku dan enersi bagi embrio pada saat perkecambahan.Diduga bahwa benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan lebih banyak dibandingkan dengan benih kecil, mungkin pula embrionya lebih besar.

    Berat benih berpengaruh terhadap kecepatan petumbuhan, karena berat benih menentukan besarnya kecambah (Sutopo, 2002: 30).


    Benih yang mempunyai cadangan makanan yang lengkap dan banyak memungkinkan benih dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal pada kondisi yang optimum, karena cadangan makanan yang ada dalam benih digunakan sebagai enersi dalam menjalani kehidupan tanamam sebelum organ daun dapat berfungsi, maka persediaan makanannya terdapat pada kotiledon tersebut.

  3. DormansiSuatu benih dikatakan dorman apabila benih itu sebenarnya hidup tetapi tidak mau berkecambahwalaupun diletakkan pada keadaan lingkungan yang memenuhi syarat bagi perkecambahan.Dormansi bisa disebabkan oleh berbagai faktor antara lain impermeabilitas kulit biji terhadap air atau gas maupun karena resistensi kulit biji terhadap pengaruh mekani, embrio yang rudimenter, ataupun bahan-bahan penghambat perkecambahan.

    Dengan perlakuan khusus masa dorman bisa dipatahkan sehingga dapat dirangsang untuk berkecambah, misalnya dengan perlakuan stratifikasi, direndam dalam larutan asam sulfat dan lain-lain.

  4. Penghambat PerkecambahanBanyak zat-zat yang diketahui dapat menghambat perkecambahan benih, yang dikenal antara lain:a.    Larutan dengan tingkat osmotik tinggi, misal larutan mannitol, larutan NaCl.b.    Bahan-bahan yang mengganggu lintasan metabolisme, umumnya menghambat respirasi seperti sianida, dinitrofenol, azide, fluorida, hydroxilaminec.    Herbisidad.    Coumarin

    e.    Auxin

Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.

REFERENSI
Artikel: Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. Jakarta: Raja Grafindo Persada 

Gambar:


Berbagai sumber