Salah satu ciri sejarah sebagai ilmu adalah memiliki teori Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori?

Pengertian Sejarah Sebagai Ilmu dan Seni – Pada artikel sebelumnya kita telah mengulas mengenai sejarah sebagai peristiwa dan kisah, bagi yang belum membacanya silahkan dibaca terlebih dahulu. Apa yang dimaksud sejarah sebagai ilmu? apa yang dimaksud sejarah sebagai seni? apa saja ciri-ciri sejarah sebagai ilmu? apa saja ciri-ciri sejarah sebagai seni? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan penulis jawab apa artikel kali ini dengan jelas dan singkat.

Salah satu ciri sejarah sebagai ilmu adalah memiliki teori Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori?

Sejarah sebagai ilmu adalah pengetahuan masa lampau yang disusun dengan cara sistematis dan memiliki metode pengkajian ilmiah untuk mendapatkan kebenarannya. Sementara itu, pengertian sejarah sebagai seni adalah sejarah bisa diajarkan melalui seni yang menarik untuk dipelajari.

Penulisan sejarah sebagai seni menjadi petunjuk moral bagi pembacanya. Kemudian ciri-ciri sejarah sebagai ilmu terdiri dari : Empiris, memiliki objek, teori dan metode. Sementara itu, ciri-ciri sejarah sebagai seni meliputi : Intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa.

Mengapa sejarah sebagai ilmu memerlukan teori dan metodologi? Karena penulisan sejarah tidak hanya bertujuan untuk menceritakan sebuah peristiwa dan kejadian saja. Tetapi penulisan sejarah harus dilakukan sedemikian rupa dengan memperhatikan hal-hal. Meliputi sebab-akibat, konteks sosial, kondisi lingkungan dan sudut pandang sosial-budaya. Secara singkat, karena penulisan sejarah harus menjelaskan seluruh komponen yang terdiri dari internal dan eksternal.

Baca juga: Metode dan Langkah Penulisan Sejarah

Berikut ini empat ciri-ciri sejarah dikatakan sebagai ilmu, antara lain :

1. Empiris

Empiris merupakan ciri-ciri sejarah sebagai ilmu yang pertama. Apa maksud dari empiris? empiris merupakan pengalaman, artinya sejarah sangat bergantung pada pengalaman. Pengalaman siapa? yakni pengalaman manusia.

Sebuah pengalaman tersebut digali lagi secara mendalam oleh sejarawan. Pengalaman tersebut dapat berupa peninggalan sejarah yang dapat digunakan sebagai sumber dalam penulisan sejarah. Fakta-fakta yang berhasil ditemukan nantinya ditafsirkan/interpretasi oleh sejarawan sebelum dilakukan penulisan sejarah.

2. Memiliki Objek

Memiliki objek disini maksudnya adalah manusia dan masyarakat. Fokus objek dalam kajian sejarah lebih kepada dari sudut pandang waktu. Memiliki obyek juga merupakan salah satu ciri dari sejarah sebagai ilmu.

3. Memiliki Teori

Memiliki teori artinya adalah sejarah juga harus memiliki teori sama seperti ilmu lain, teori-teori dalam sejarah contohnya teori gepolitik, teori nasionalisme, teori konflik sosial, teori dan teori struktur fungsional.

4. Memiliki Metode

Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu yang keempat adalah harus memiliki metode, artinya para sejarawan harus memiliki dasar-dasar atau patokan metodelogis dan teori dalam penulisan sejarah.

Baca : Contoh Sejarah Sebagai Ilmu

1. Intuisi

Ciri-ciri sejarah sebagai seni yang pertama yaitu intuisi. Arti intuisi dalam hal ini adalah seorang sejarawan memerlukan insting dan pemahaman langsung saat penelitian sejarah dilakukan. Kemudian dengan intuisi cara kerja sejarawan akan sama dengan seniman, akan tetapi dalam hal penulisan sejarah mereka harus tetap nyata berdasarkan data di lapangan yang berhasil diperoleh.

2. Imajinasi

Ciri-ciri sejarah sebagai seni yang kedua yaitu imajinasi, dalam hal ini artinya adalah sejarawan dalam melakukan kegiatan/pekerjaannya harus dapat membayangkan apa yang sedang/sebenarnya terjadi dan apa yang akan terjadi di kemudian hari.

3. Emosi

Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu selanjutnya yaitu emosi, artinya adalah penulisan sejarah dilakukan oleh sejarawan dapat membuat pembaca seolah-olah hadir/menyaksikan langsung atau mengalami langsung peristiwa tersebut.

4. Gaya Bahasa

Ciri yang terakhir yakni memiliki gaya bahasa yang baik, tetapi tidak berbunga-bunga dan bertele-tele. Penggunaan bahasa dengan istilah juga lebih baik, tetapi harus juga melihat apakah istilah yang digunakan sesuai pada masanya. Baca : Contoh Sejarah Sebagai Seni

Sejarah sebagai seni juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu berkurangnya fakta dari tulisan dan objektivitas dari tulisan tersebut. Kelemahan kedua yaitu penulisan sejarahnya akan sangat terbatas karena melihat dari sudut pandang seni.

Demikian pembahasan Pengertian Sejarah Sebagai Ilmu Beserta Ciri-cirinya. Semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Jangan lupa like dan share, agar teman-teman kita bisa membacanya juga. Sekian terimakasih

Baca Juga :

Share ke teman kamu:

Tags :

Salah satu ciri sejarah sebagai ilmu adalah memiliki teori Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori?

Salah satu ciri sejarah sebagai ilmu adalah memiliki teori Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori?
Lihat Foto

shutterstock.com/By Gordon Bell

Ilustrasi sejarah sebagai ilmu

Kompas.com - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

Salah satu sifat dari sejarah adalah bahwa sejarah dapat dijadikan sebagai ilmu. Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang dimaksud dengan sejarah sebagai ilmu? Berikut pembahasannya:

Sejarah Sebagai Imu

Kuntowijoyo dalam Pengantar Ilmu Sejarah (1995) mengatakan bahwa sejarah sebagai ilmu terdiri dari lima hal, yakni:

Dalam hal empiris, sejarah sebagai ilmu adalah sejarah tergantung pada pengalaman manusia. Artinya bahwa sejarah sebagai ilmu sangat tergantung pada pengalaman manusia yang dapat dijadikan sebagai fakta-fakta yang ada di dalam tulisan sejarah.

Baca juga: Pengertian Sejarah

Sejarah sebagai ilmu dikatakan memiliki objek karena objek sejarah itu sendiri berupa waktu. Objek waktu dianggap penitng karena waktu adalah pandangan sejarah yang tidak pernah bisa lepas dari manusia.

Sejarah sebagai ilmu mempunyai teori, artinya bahwa sejarah memiliki teori pengetahuan yang didapat dari objek sejarah berupa manusia dan waktu.

Berbagai definisi tentang sejarah yang diartikan oleh pakar dan tokoh-tokoh dari sudut pandang masing-masing, sehingga timbul berbagai perbedaan definisi. Tentu saja hal tersebut dikarenakan luasnya bidang ilmu sejarah dan dari mana sudut pandang pengertian tersebut ditinjau. Sedangkan menurut Mohammad Yamin, sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang di dalamnya terdapat cerita bertarikh.

Menurut sudut pandang tersebut, akhirnya munculah definisi sejarah sebagai ilmu. Lalu, sudah tahukah kamu apa pengertian dari definisi tersebut? Nah, di kesempatan kali ini, Burhan akan berbagi pengetahuan serta informasi mengenai definisi sejarah yang diartikan sebagai ilmu. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hal tersebut, kamu harus menyimak halaman ini sampai bawah.

Pengertian Sejarah sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu memiliki arti bahwa sejarah merupakan pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi di masa lalu, kemudian disusun secara sistematis dan memiliki metode pengkajian ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan suatu kebenaran atau suatu hal yang nyata.

Sejarah sebagai studi keilmuan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang pernah terjadi dan dialami oleh manusia di waktu lampau dan telah meninggalkan jejak-jejaknya hingga waktu sekarang. Dalam hal tersebut, aspek utama atau tekanan perhatian terletak pada peristiwa yang terjadi (peristiwa yang bersifat khusus) dan ditulis dalam urutan perkembangannya sampai menjadi suatu cerita sejarah.

Ciri-ciri Sejarah sebagai Ilmu

Empiris merupakan sebuah kata yang bermakna pengalaman, percobaan, penemuan, atau pengamatan yang dilakukan. Salah satu ciri tersebut berasal dari bahasa Yunani, tepatnya dari kata Empiria. Sejarah sebagai ilmu memiliki sifat empiris dikarenakan sejarah melakukan kajian pada peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau.

Kajian dilakukan atas dasar bukti-bukti atau jejak-jejak yang ditemukan dan mendukung adanya peristiwa, salah satu bentuk jejak atau bukti dapat berupa sebuah dokumen. Kemudian, dokumen itulah yang akan diteliti oleh sejarawan untuk menemukan fakta.

Ciri-ciri yang kedua adalah memiliki objek yang berarti adanya perubahan atau perkembangan kegiatan atau aktivitas manusia dalam dimensi waktu (masa lampau). Dalam hal ini, waktu merupakan salah satu unsur paling penting dalam sejarah. Tentu saja waktu yang dimaksud adalah waktu waktu terjadinya peristiwa di masa lalu.

Teori adalah pendapat yang dikemukakan oleh ahli dan berfungsi sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa yang terjadi. Dalam sejarah, isi dari teori adalah satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu yang diajarkan berdasarkan keperluan peradaban.

Sedangkan rekonstruksi sejarah yang dilakukan ialah pengenalan adanya teori yang berkaitan dengan beberapa hal, yaitu sebab akibat, subjektivitas, objektivitas, dan eksplanasi.

Metode merupakan langkah atau cara yang sistematis serta tidak melenceng dari norma-norma yang berlaku dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Setiap ilmu pengetahuan tentu memiliki tujuan, begitu juga sejarah.

Sementara itu, tujuan dari ilmu sejarah ialah menjelaskan perkembangan atau perubahan kehidupan yang dilalui oleh manusia dari waktu ke waktu. Dalam sejarah, metode berfungsi untuk mencari kebenaran terkait peristiwa-peristiwa khusus yang terjadi di masa lampau. Sehingga para sejarawan harus benar-benar teliti dalam menyimpulkan suatu peristiwa.

Ciri-ciri terakhir sejarah sebagai ilmu ialah mempunyai generalisasi. Generalisasi merupakan sebuah kesimpulan yang bersifat umum yang ditarik dari suatu pengamatan dan pemahaman penulis.

Contoh Sejarah sebagai Ilmu

  1. Teori masuknya Hindu-Budha ke Indonesia

Contoh pertama adalah mengenai teori masuknya agama serta kebudayaan Hindu-Budha ke Nusantara. Berdasarkan referensi yang ada, banyak sekali teori yang membahas tentang peristiwa ini, termasuk 4 teori yang cukup terkenal yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Arus Balik.

Masing-masing teori telah memiliki bukti dan telah dikaji secara ilmiah serta sistematis, sehingga teori tersebut dapat dikategorikan sebagai contoh sejarah sebagai ilmu.

  1. Teori masuknya Islam ke Indonesia

Selain masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia, teori tentang masuknya Islam ke Indonesia juga masuk dalam kategori contoh sejarah sebagai ilmu. Terdapat banyak teori dalam peristiwa masuknya Islam ke Indonesia, salah satunya adalah teori Gujarat.

Dalam teori Gujarat dijelaskan bahwa agama Islam yang berhasil masuk ke Nusantara adalah berasal dari Gujarat. Selain itu, terdapat teori-teori lainnya yang memiliki pendapat berbeda dan tentunya juga memiliki bukti yang kuat. Maka dari itu teori masuknya Islam ke Indonesia menjadi salah satu contoh sejarah sebagai ilmu.

Teori Nusantara disebut juga sebagai teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia yang menjelaskan tentang nenek moyang Indonesia yang bukan berasal dari luar Nusantara. Teori ini diperkuat dengan adanya bukti, mulai dari kondisi geografis Indonesia, persebaran manusia, dan juga migrasi bahasa.

Selain teori Nusantara, terdapat teori lain yang menjelaskan tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia yaitu teori Yunan. Dalam teori ini dijelaskan bahwa Tiongkok Selatan adalah daerah asal nenek moyang Indonesia, lebih tepatnya adalah daerah Yunan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya jejak-jejak yang telah diteliti oleh para sejarawan.

Tak hanya teori Nusantara dan Yunan saja yang menjelaskan tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, teori lainnya yang membahas hal sama yaitu teori Out Of Taiwan. Teori ini menjelaskan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari rumpun Austronesia dan menjadi salah satu contoh sejarah sebagai ilmu karena memiliki bukti yang kuat dari hasil pendekatan linguistik/ bahasa.

Bagaimana, kamu sudah mengerti tentang penjelasan yang Burhan berikan tentang sejarah sebagai ilmu? Contoh-contoh yang telah Burhan sebutkan di atas bisa menambah pengetahuan kamu tentang hal ini. Sampai di sini dulu informasi yang bisa Burhan berikan, sampai jumpa di lain waktu ya.

Contoh Soal Sejarah Sebagai Ilmu

Menurut Hukum Fatum dari Yunani Kuno, alam berperan sebagai penentu arah gerak sejarah.

Hukum ini juga menyatakan bahwa alam akan melahirkan kenyataan yang terus menerus timbul dan tenggelam tanpa tujuan, seperti pola siklus.

Berdasarkan hal ini, ada ungkapan yang menyatakan bahwa sejarah itu berulang. Apabila ditinjau dari karakteristik sejarah sebagai ilmu yakni memiliki metode, maka jawaban yang tepat untuk menjelaskan “sejarah berulang” ialah …

a. Sejarah berfisat analisis kronologis, sehingga akan menghubungkan apa yang sudah terjadi dengan yang terjadi kemudian.

b. Sejarah melihat peristiwa yang terjadi di masa lalu akan selalu mengakibatkan munculnya peristiwa lain yang terjadi setelahnya

c. Sejarah membandingkan gejala berbagai peristiwa, sehingga menemukan unsur umum yang berulang dan unsur unik yang tidak berulang.

d. Sejarah menggunakan teori tertentu untuk menganalisis dan mengkaji suatu peristiwa di masa lampau.

e. Sejarah menganalisis suatu peristiwa melalui peninggalan dari masa lalu yang menjelaskan mengenai pengalaman manusia

Pembahasan (C)

Dasuki (1974, hlm. 67) menjelaskan bahwa dalam ilmu sejarah diadakan suatu analisis kritis dengan cara membandingkan dan membeda-bedakan gejala-gejala dari berbagai peristiwa, sehingga pada masing-masing peristiwa tersebut dapat ditemukan unsur-unsur umum yang berulang dan unsur khusus yang tidak berulang. Dengan adanya aspek-aspek umum yang berulang, maka terdapat persamaan atau pararelisme pada masing-masing peristiwa sejarah. Unsur-unsur umum yang berulang ini merupakan fenomena umum, sehingga yang berulang bukanlah peristiwa sejarah melainkan fenomena, karena peristiwa sejarah itu bersifat unik dan hanya terjadi satu kali.

Analisis per-pilihan:

a. Salah karena pilihan ini merujuk pada sifat sejarah yakni kronologis.

b. Salah karena pilihan ini merujuk pada unsur kausalitas dalam sejarah

c. Benar

d. Salah karena pilihan ini merujuk pada karakteristik sejarah sebagai ilmu yakni memiliki teori.

e. Salah karena pilihan ini merujuk pada karakteristik sejarah sebagai ilmu yakni empiris.

Jadi, jawabam yang tepat adalah C.

Sumber:

Hamid, A. R., dan Madjid, M. S. 2008. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Ismaun, Winarti. M., dan Darmawan, W. 2016. Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung: Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah.

[Total: 14 Average: 4.6]