Mengapa jendral koiso mengeluarkan janji akan memerdekakan indonesia jelaskan

Mengapa jendral koiso mengeluarkan janji akan memerdekakan indonesia jelaskan

Janji Koiso memberikan kemerdekaan RI tak pernah ditepati /

DESKJABAR – Janji Koiso adalah pernyataan politik pertama Perdana Menteri Kuniaku Koiso setelah menggantikan Hideki Tojo pada 7 September 1944. Dalam pernyataannya, dia berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Namun ternyata para pejuang Indonesia menyadari bahwa Janji Koiso hanyalah sebagai upaya Jepang untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat Indonesia di Perang Dunia II.

Janji Koiso untuk memberikan kemerdakaan RI tidak pernah terwujud setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, yang membuat Jepang menyerah kepada sekutu di Perang Dunia II. Kuniaku Koiso sendiri ditangkap dan diadili oleh AS sebagai penjahat perang.

Baca Juga: Tiba-Tiba Saja Amanda Manopo Pajang Foto Kemesraan dengan Billy Syahputra, Balikan Lagi ?

Baca Juga: Biodata Sayuti Melik, Pengetik Naskah Porklamasi yang Akhiri Ketegangan di Rumah Perwira Tinggi Jepang

Dampak keluarnya Janji Koiso, tentara pendudukan Jepang di Indonesia pun mulai melonggarkan pengawasannya kepada para tokoh nasional seperti Soekarno, Moh Hatta, dan kawan-kawan. 

Untuk melunasi janjinya, pemerintahan Jepang di Indonesia membentuk satu badan yang bertugas mempersiapkan dan merancang berdirinya negara yang merdeka dan berdaulat.

Pada 26 April 1945, badan itu diberi nama Dokoritsu Zyumbi Coosakai atau Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang didalamnya masuk nama-nama seperti Soekarno, Moh Hatta, Soepomo, AA Maramis, Abdul Wahid Hasyim, dan Moh Yamin.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Adam Malik Soal Ancaman Nikita Mirzani

Mengapa jendral koiso mengeluarkan janji akan memerdekakan indonesia jelaskan

Jenderal Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan bagi bangsa Indonesia /wikipedia

DESKJABAR- Jenderal Kuniaki Koiso, Perdana Menteri Jepang saat itu menjanjikan Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dihadapan Parlemen Jepang tepatnya pada 7 September 1944.

Kuniaki Koiso melakukan langkah janji Kemerdekaan setelah Jepang menyerah karena kalah dari Sekutu di Perang Asia Timur Raya.

Janji ini juga menjadi upaya Jepang mencari dukungan dari rakyat Indonesia agar membantu Jepang dalam perang itu. Kaum pergerakan nasional menyambut hangat Janji Koiso.

Baca Juga: Sayuti Melik, Penulis Naskah Porklamasi yang Akhiri Ketegangan di Rumah Perwira Tinggi Jepang

Baca Juga: Chelsea Juara Piala Super Eropa 2021 Kalahkan Villareal Dalam Adu Penalti, Kiper Kepa Arrizabalaga Pahlawannya

Sebenarnya janji Koiso sebuah pernyataan politik setelah dirinya menggantikan posisi Hideki Tojo sebagai Perdana Menteri.

Janji politik ini dikeluarkan pada 7 September 1944 dalam sidang istimewa "Teikoku Ginkai" ke 85 di Ibu kota Kekaisaran Jepang, Tokyo.

Salah satu isi terpenting dari Bangsa Indonesia saat itu, adalah Kekaisaran Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia suatu hari.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Kritik Pemerintah Pusat: Tidak Adil, Pengunjung  Mal Hanya Bagi yang Sudah Vaksinasi

Janji Koiso adalah sebuah pernyataan politik yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Kekaisaran Jepang Kuniaki Koiso setelah dirinya menggantikan posisi Hideki Tojo sebagai Perdana Menteri. Pernyataan politik ini dikeluarkan pada 7 September 1944 dalam sidang istimewa ''Teikoku Ginkai'' ke 85 di Ibu kota Kekaisaran Jepang, Tokyo. Isi daripada pengumuman ini adalah Kekaisaran Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia suatu hari. Setelah Perdana Menteri Koiso mengumumkan janji itu, tentara pendudukan Kekaisaran Jepang di Indonesia mulai melonggarkan pengawasan mereka terhadap Kaum Pergerakan Kemerdekaan, khususnya kaum nasionalis, tetapi tidak bagi kelompok sayap kiri atau komunis. Kemudian, Kekaisaran Jepang juga mulai membentuk berbagai macam organisasi yang menjadi wadah bagi para tokoh pergerakan Kemerdekaan Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, dan lainnya. Harapan Perdana Menteri Koiso dengan diumumkannya janji ini adalah agar Indonesia mau membantu Kekaisaran Jepang dalam Perang Dunia II - yang mulai menunjukkan kekalahan bagi pihak Poros - sebagai bentuk ucapan terima kasih, meskipun akhirnya janji ini tidak terealisasi karena Amerika Serikat berhasil mempercepat selesainya perang dengan Bom Hiroshima dan Bom Nagasaki.[1]

Mengapa jendral koiso mengeluarkan janji akan memerdekakan indonesia jelaskan

Perdana Menteri Kuniaki Koiso dalam seragam tentaranya

  1. ^ Nino Oktorino, Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013) hal. 46

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Janji_Koiso&oldid=20768833"

Mengapa jendral koiso mengeluarkan janji akan memerdekakan indonesia jelaskan

Mengapa jendral koiso mengeluarkan janji akan memerdekakan indonesia jelaskan
Lihat Foto

Konflik Bersejarah - Ensiklopedi Pendudukan Jepang (2013)

Rakyat Indonesia sedang melakukan seikerei. Seikerei adalah penghormatan setiap pagi pada Tenno Heika (Kaisar Jepang) dengan cara membungkuk ke arah Tokyo.

KOMPAS.com - Ketika pertama datang ke Indonesia pada 1942, Jepang menampilkan diri sebagai "saudara tua" yang akan membebaskan Indonesia dari imperialisme Barat.

Rakyat Indonesia yang awalnya menyambut Jepang dengan gembira, belakangan tertipu.

Jepang ternyata hanya memanfaatkan Indonesia untuk kepentingan perangnya.

Jepang berambisi menyatukan Indonesia di bawah Kekaisaran Jepang alih-alih memerdekakan Indonesia.

 Baca juga: Kedatangan Jepang di Indonesia, Mengapa Disambut Gembira?

Beruntung dalam perang melawan Barat, kemenangan Jepang tak bertahan lama.

Dikutip dari Konflik Bersejarah - Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia (2013), posisi Jepang dalam perang makin terimpit pada 1944.

Jepang pun berusaha meraih dukungan dari rakyat Indonesia. Selain membentuk berbagai organisasi dan menggaet tokoh nasional, Jepang juga memberikan janji kemerdekaan yang dikenal dengan Janji Koiso.

Janji Koiso adalah pernyataan yang disampaikan Perdana Menteri Jepang Kuniaku Koiso pada 7 September 1944 dalam sidang istimewa Teikoku Henkai ke-85 di Tokyo.

 Baca juga: Perang Asia Timur Raya: Latar Belakang dan Posisi Jepang

Mengapa jendral koiso mengeluarkan janji akan memerdekakan indonesia jelaskan

Mengapa jendral koiso mengeluarkan janji akan memerdekakan indonesia jelaskan
Lihat Foto

Encyclopaedia Britannica

Koiso Kuniaki, Perdana Menteri Jepang.

Janji Koiso berisi janji Keksaisaran Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia suatu hari.

Janji ini dikeluarkan karena Jepang tahu rakyat Indonesia dan tokoh pergerakan sangat mendambakan kemerdekaan.

Agar rakyat mau tetap bekerja untuk Jepang, Jepang pun menjanjikan kemerdekaan.

Setelah PM Koiso mengeluarkan janji itu, tentara pendudukan Jepang di Indonesia pun mulai melonggarkan pengawasannya kepada para tokoh nasional seperti Soekarno, Moh Hatta, dan kawan-kawan.

 Baca juga: Sejarah BPUPKI dan Perjalanannya

Sebelumnya, mereka tak pernah berpidato atau mengumbar kata "kemerdekaan" di publik karena pergerakan politiknya diawasi dengan ketat oleh Jepang.

Menagih janji Jepang

Posisi Jepang dalam perang yang makin terimpit mengkhawatirkan banyak tokoh.

Para tokoh pergerakan khawatir Jepang batal memberikan kemerdekaan yang dijanjikan. Mereka terus menagih kemerdekaan kepada Jepang.

Sejarawan JJ Rizal dalam kolomnya di Kompas.com (17/8/2016) mengatakan Soekarno pun beberapa kali bersikap keras kepada Jepang.

 Baca juga: Empat Serangkai: Tokoh, Sejarah Terbentuk, dan Kiprahnya

Sikap ini ditunjukkan Soekarno ketika "janji kemerdekaan di kemudian hari" yang disampaikan PM Koiso ternyata tidak serius.

"Sukarno marah besar sehingga menakutkan Miyoshi, pejabat Gunseikanbu. Alhasil dibentuklah BPUPKI," kata JJ Rizal.

Jepang tak bisa berkelit. Untuk melunasi janjinya, mereka membentuk satu badan yang bertugas mempersiapkan dan merancang berdirinya negara yang merdeka dan berdaulat.

Pada 26 April 1945, badan itu, Dokoritsu Zyumbi Coosakai atau Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dibentuk.

Soekarno, Moh Hatta, Soepomo, AA Maramis, Abdul Wahid Hasyim, dan Moh Yamin direkrut ke dalamnya.

 Baca juga: Chuo Sangi-in: Latar Belakang, Tujuan, Tugas, dan Tokohnya

Lihat Foto Frans Mendur Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56, Cikini, Jakarta. Merebut kemerdekaan

Di saat yang sama, Soekarno juga juga mengirim surat kepada pelajar-pelajar Indonesia di Jepang bahwa ia tak percaya kemerdekaan akan diberikan Jepang, tetapi harus direbut dengan perjuangan.

Nyatanya, Jepang tidak pernah melunasi janji itu. Jepang tak kunjung memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Hingga pada 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Menyusul bom ke Nagasaki pada 9 Agustus.

Akibat bom itu, Jepang lumpuh dan tak berdaya. Jepang akhirnya menyatakan kekalahan dan menyerah.

 Baca juga: Kekalahan Jepang di Perang Asia Timur Raya

Kabar kekalahan Jepang segera dimanfaatkan oleh golongan pemuda untuk merebut kemerdekaan. Maka pada 17 Agustus 1945, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan.

Buku "Konflik Bersejarah - Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia" karya Nino Oktorino yang diterbitkan Elex Media Komputindo, bisa dibeli di Gramedia.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.