Mengapa dalam pengalaman secara objektif dibutuhkan dukungan kekuasaan negara untuk menerapkannya

1.      Mengapa mausia selalu berfilsafat? Dan mengapa filsafat yang digunakan bangsa kita adalah filsafat Pancasila!

Karena selama manusia hidup selalu berfilsafat, adanya filsafat dari adanya rasa ingin tahu manusia yang diimplementasikan dengan bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan keberadaan manusia. Atau filsafat juga diartikan sebagai kegiatan manusia dalam mencari jawaban atas pertanyaan. Bangsa Indonesia menggunakan filsafat Pancasila di karenakan Pancasila mampu memberikan jawaban mendasar tentang hakikat kehidupan bernegara, yaitu dalam susunan politik, sistem politik, bentuk Negara, susunan perekonomian dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang ada di Indonesia.

2.      Terangkan apa yang dimaksud Pancasil sebagai dasar (filsafat) Negara Indonesia!

Pancasila sebagai dasar Negara yang dimaksud adalah sebagai dasar filsafat atau dasar falsafah Negara dari Negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar filsafat oleh karena Pancasila merupakan rumusan filsafat atau dapat dikatakan nilai-nilai Pancasila adalah nilai-niali filsafat. Pancasila sebagai dasar (filsafat) Negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Konsekuensi dari rumusan demikian berarti seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah Negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan merupakan pencerminan dari nilai-nilai Pancasila. Penyelenggaraan bernegara mengacu dan memilikitolak ukur yaitu tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan.

3.      Mengapa Pancasila menjadi ideologi nasional? Jelaskan!

Pancasila sebagai ideology nasional di karenakan karena nilai-nilai terkandung dalam ideology Pancasila menjadi cita-cita normative penyelenggaraan Negara. Secara luas dapat diartikan bahwa visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan.

4.      Berikan contoh pegamalan Pancasila secara objektif dan subyektif (masing-masing 2 contoh)!

Contoh pengalaman Pancasila secara objektif:

a.       Tidak menggunakan Narkoba.

b.       Mentaati rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara.

Contoh pengalaman Pancasila secara subjektif:

a.       Salng menghargai sesame umat beragama.

b.      Saling bekerjasama dalam setiap kegiatan berbangsa dan bernegara.

5.      Mengapa dalam pengalaman secara objektif dibutuhkan dukungan kekuasaan Negara untuk menerapkannya? Jelaskan!

Pengamalan Pancasila secara objektif membutuhkan dukungan kekuasaan Negara, karena pengamalan Pancasila secara objektif bersifat memaksa serta adanya sanksi hukum, artinya bagi  siapa saja yang melanggar norma hukum akan mendapat sanksi. Adanya pengamalan objektif ini adalah konsekuensi dari mewujudkan nilai dasar Pancasila sebagai norma hukum Negara.

6.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai sistem filsafat Pancasila!

Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Sistem yang dimaksud dalam hal ini adalah satu-kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu, lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1.      Satu kesatuan bagian-bagian.

2.      Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.

3.      Saling berhubungan, saling ketergantungan.

4.      Kesemua dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem).

5.      Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich, 1974:122)

Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organik. Sila-sila dalam pancasila saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Sila yang satu senantiasa dikualifikasikan oleh sila-sila lainnya. Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu sistem, dalam pengertian bahwa bagian-bagian (sila-silanya) saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh. Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dengan masyarakat bangsa dan negara.

7.      Bagaimana usaha kita untuk tetap menegakkan Pancasila sebagai filsafah, ideologi, pandangan hidup dan dasar Negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara?

Usaha kita untuk tetap menegakkan Pancasila sebagai filsafah, ideologi, pandangan hidup dan dasar Negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ialah dengan selalu menjadikan pancasila sebuah dasar setiap apa yang akan kita lakukan, sehingga tujuan bersama dapat tercapai secara maksimal yakni tujuan membentuk masyarakat sejahtera.


Page 2

Pertanyaan:

  1. Mengapa mausia selalu berfilsafat? Dan mengapa filsafat yang digunakan bangsa kita adalah filsafat Pancasila!
  2. Terangkan apa yang dimaksud Pancasil sebagai dasar (filsafat) Negara Indonesia!
  3. Mengapa Pancasila menjadi ideologi nasional? Jelaskan!
  4. Berikan contoh pegamalan Pancasila secara objektif dan
  5. Mengapa dalam pengalaman secara objektif dibutuhkan dukungan kekuasaan Negara untuk menerapkannya? Jelaskan!
  6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai sistem filsafat Pancasila!
  7. Bagaimana usaha kita untuk tetap menegakkan Pancasila sebagai filsafah, ideologi, pandangan hidup dan dasar Negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara?

Jawaban:

  1. Manusia berfilsafat dikarenakan dilihat dari kata filsafat itu sendiri. filsafat merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya menurut aliran masing-masing. manusia berfilsafat dikarenakan ada sesuatu yang diyakini kebenarannya menurut insting dan keyakinan dalam menilai sesuatu hal.
    Bangsa indonesia menggunakan filsafat pancasila dikarenakan, kita sebagai bangsa Indonesia dilandasi 5 sila tersebut. Sila yg merupakan dasar pertimbangan kita sebagai bangsa Indonesia untuk menilai sesuatu hal.
  2. Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata merupakan light-star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia.
  3. Pancasila sebagai ideologi nasional merupakan nilai yang terkandung di dalamnya dan menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas Pengertian Pancasila sebagai Ideologi negara adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta menjunjung tinggi nilai keadilan.
  4. Contoh pengalaman Pancasila secara objektif:
    1. Tidak menggunakan Narkoba.
    2. Mentaati rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara.

    Contoh pengalaman Pancasila secara subjektif:

    1. Salng menghargai sesame umat beragama.
    2. Saling bekerjasama dalam setiap kegiatan berbangsa dan bernegara.
  5. Pengamalan Pancasila secara objektif membutuhkan dukungan kekuasaan Negara, karena pengamalan Pancasila secara objektif bersifat memaksa serta adanya sanksi hukum, artinya bagi  siapa saja yang melanggar norma hukum akan mendapat sanksi. Adanya pengamalan objektif ini adalah konsekuensi dari mewujudkan nilai dasar Pancasila sebagai norma hukum Negara.
  6. Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat. Sistem yang dimaksud dalam hal ini adalah satu-kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu, lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    1. Satu kesatuan bagian-bagian.
    2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
    3. Saling berhubungan, saling ketergantungan.
    4. Kesemua dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem).
    5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich, 1974:122)

    Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organik. Sila-sila dalam pancasila saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Sila yang satu senantiasa dikualifikasikan oleh sila-sila lainnya. Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu sistem, dalam pengertian bahwa bagian-bagian (sila-silanya) saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh. Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dengan masyarakat bangsa dan negara.

  7. Usaha kita untuk tetap menegakkan Pancasila sebagai filsafah, ideologi, pandangan hidup dan dasar Negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ialah dengan selalu menjadikan pancasila sebuah dasar setiap apa yang akan kita lakukan, sehingga tujuan bersama dapat tercapai secara maksimal yakni tujuan membentuk masyarakat sejahtera.