Bagaimana kritik pedagogik dilakukan dalam pembelajaran musik di sekolah? Pada hakikatnya, aktivitas kritik seni berhubungan dengan aktivitas musik yang dilakukan secara konkrit. Berdasarkan teori kritik yang dikemukakan oleh Feldman (1967), sebagaimana dikutip oleh Bangun (2001), dalam teori kritik seni dikenal empat tahap kegiatan, yaitu: deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi atau penilaian. Untuk dapat mengemukakan kritik berdasar keempat tahap atau langkah itu, terlebih dahulu kita bahas dulu masing-masing pengertiannya. Tahap deskripsi mengacu pada suatu proses pengumpulan data yang secara langsung diperoleh oleh kritikus. Dalam tahap ini, kritikus hanya mengemukakan hasil pengamatannya pada suatu objek, yaitu musik atau pertunjukan musik. Penilaian ‘bagus’ atau ‘tidak bagus’; ‘benar’ atau ‘salah’ tidak masuk dalam tahap ini. Misalnya, mengemukakan pengamatan kritikus pada permainan musik murid lain dan mengemukakan bagaimana caranya siswa itu mengekspresikan musik yang dia mainkan. Dalam tahap ini murid yang memberi kritik tidak mengatakan bahwa permainan musik tidak ekspresif atau kurang bagus. Perhatikan contoh kritik musik dalam Kriteria StandarKriteria utama musik pop adalah gampang dipahami sehingga wajib sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kebanyakan masyarakat. Musik pop ini wajib mampu menawarkan aspek identifikasi para penggemar dengan idolanya sehingga faktor non musikal tidak kalah penting, malah lebih penting (kasus terbaik adalah Madonna, sebab musiknya sendiri sangat polos dan tanpa makna apa pun, kemampuan vokal amat terbatas tetapi cara penampilan cara mempresentasikan diri sangat profesional dan menutup segala yang lain).Pada sisi instrumentasinya semula menggunakan gitar, bas, drum set, vokal. Kemudian diperluas dengan keyboards, dan sebagainya. Akhirnya, tidak ada instrumentasi yang khas pada musik pop. Bisa saja penyanyi pop diiringi oleh orkes simfoni. Itu hanya aspek kuantitatif, bukan kualitatif. Bahkan zaman sekarang ini kebanyakan permainan perangkat musik diganti dan diprogram dengan computer sebab lebih murah dan lebih gampang untuk prinsip standarisasi.Yang masih perlu ditambahkan di sini adalah liriknya. Teks suatu lagu pop nyaris 100% berkaitan dengan cinta dalam segala aspek. Dengan demikian, kenyataan ini cenderung memenuhi pemikiran, mimpi, khayalan kebanyakan remaja yang menganutnya.Perhatikan contoh di atas dan cobalah jawab pertanyaan berikut.
Nyak Ina Raseuki (Ubiet): Remember ManinjauDampak dari pengembangan itu tidak menghilangkan gaya pop pada lagu itu sebab Ubiet tidak melaksanakan perubahan atau pengembangan secara utuh pada melodi dasar, tetapi hanya mengimprovisasi bagian awal, tengah, dan akhir lagu. Bagian untuk improvisasi yang dilakukan Ubiet sepertinya sudah dipersiapkan sebelumnya oleh Dotty Nugroho sebagai pencipta lagu. Sebagai penyanyi atau pesuara, Ubiet menginterpretasikan rancangan Dotty itu dengan gaya nyanyi berornamennya yang menyebabkan lagu ini terdengar seperti perpaduan gaya pop dan etnik Minang.
Realitas Pop yang ArtifisialHugh Mackay, pada bab Introduction, dalam bukunya mengenai kajian gaya hidup dan budaya pop yang cukup memiliki pengaruh (berjudul Consumption and Everyday Life), menjelaskan setidaknya ada tiga hal yang bisa kita jadikan sebagai ciri atau penanda untuk redefinisi budaya pop dan artinya dalam kehidupan sehari-hari, yakni: waste/use up (apa yang masih ngetren atau apa yang sudah nggak musim), pleasure (sejauh mana lagu pop cukup asyik dinikmati), everyday practice (kaitan dengan pengalaman hidup sehari- hari. Misalnya lirik lagu SMS-nya Trio Macan yang akrab dengan gejala SMS-mania di kalangan anak muda) dan faktor lain yang cukup terkait, yakni related to our identity (warna musik atau makna lirik yang dianggap mewakili citra dan hasrat seseorang secara personal).Karena itu eksistensi musik pop tidak bisa dipisahkan dari gaya hidup dan fashion, sebagai ‘habitat alami’nya. Bahkan keberadaan dua unsur lain itu, gaya hidup dan fashion, akhirnya menjadi satu bagian tidak terpisahkan (istilah ngepopnya satu paket) sebagai sebuah produk kultur modernisme, dengan segenap bentuk komodifikasinya, yang di era cybernetrik ini justru semakin menjadi-jadi.Perhatikan contoh itu dan cobalah jawab pertanyaan berikut.
Bahwa gamelan itu asosiasinya Indonesia, sekalipun Thailand dan Filipina juga mempunyainya, tidak demikian halnya dengan karya-karya yang diilhami Indonesia tapi dengan instrumentasi non- gamelan. Debussy, Britten, de Leeuw, Poulenc, Schaat, dll, pada karya-karyanya tertentu sering membingungkan mereka yang suka mengkais-kais mencari sumbernya. Karena itu sikap tegas Jurrien Sligter dalam memilih karya-karya yang disuguhkannya, sangat penting maknanya bagi festival ini: bahwa Indonesia lebih ke masalah batin ketimbang sekadar wujud.Perhatikan contoh itu dan cobalah jawab pertanyaan berikut.
Page 2
Jawaban:2. Apakah kamu memiliki pengetahuan atau pengalaman mendengar lagu-lagu atau musik dari beragam genre atau jenis musik?Jawaban:3. Apakah kamu memiliki wawasan untuk menjadikan lagu yang dinyanyikanpeserta lomba menjadi lebih menarik bagi penonton atau pendengar?Jawaban:Peranan juri dalam suatu kompetisi atau pertunjukan musik dapatdisamakan dengan orang yang memberi kritik atau kritikus. Kritikus tidakhanya dipandang sebagai penilai, tetapi juga sebagai seorang apresiator, yaituseseorang yang dapat menghargai karya yang sedang ia amati. Dengan katalain, seorang kritikus tidak hanya dapat menilai produksi musik sebagai ‘baik’atau ‘buruk’, tetapi juga dapat menguraikan atau menjelaskan mengapa iamenilai musik itu ‘baik’ atau ‘buruk’.Seorang kritikus harus memiliki beberapa kemampuan dasar, di antaranya:pertama, seorang kritikus harus memiliki kemampuan atau pengalamanuntuk mengobservasi atau mengamati suatu lagu dengan teliti.Diskusikan dengan beberapa teman tentang aspek-aspek apa saja yangterkandung di dalam bunyi! Ingat materi pelajaran yang pernah kita bahasdalam Bab 4 Semester I tentang Eksplorasi Musik. Tuliskan beberapa aspekdari bunyi yang menjadi dasar kritik terhadap penyanyi atau pemain musikdalam kolom di bawah ini (minimal tiga aspek)!Buku K.13 Hasil Revisi Seni Budaya87No.Aspek Bunyiyang DikritikPenjelasan123Kedua, seorang kritikus harus memiliki kemampuan atau pengalamanmendengarkan lagu dari beragam genre musik, seperti pop, jazz, klasik Barat,keroncong, dangdut, tradisi, dan lain-lain. Tidak hanya memiliki pengalamanatau pengetahuan tentang lagu dari beragam jenis atau genre musik, tetapiseorang kritikus harus memiliki pengalaman atau pengetahuan tentang gayalagu dari masing-masinggenre. Ingatkah kamu materi pelajaran yang pernahkita bahas dalam Bab 3 di Semester I? Betul! Dalam bab itu kita pernahmembahas tentang musik sebagai simbol, nilai-nilai estetik dalam musik, danestetika musik. Nilai-nilai estetik dalam lagu atau musik memperlihatkan gayadari lagu atau musik yang dinyanyikan. Selain itu, seorang kritikus juga harusmemiliki pengetahuan tentang tingkat kesulitan lagu-lagu yang dinyanyikanatau dimainkan oleh musisi (penyanyi dan pemain musik). Bagaimana suatulagu atau musik sebaiknya dihasilkan oleh musisi (penyanyi atau pemainmusik) sehingga terdengar lebih menarik bagi penonton atau pendengar.No.Genre MusikKarakter1Keroncong2Pop3Rock4Gambang Kromong5MelayuCarilah informasi dari beragam sumber bacaan tentang gaya atau karakterdari masing-masing genre musik yang tertulis dalam kolom di bawah ini:Buku K.13 Hasil Revisi 88Kelas X SMA / MA / SMK / MAKKetiga, seorang kritikus harus memiliki wawasan untuk memahamibagaimana suatu lagu atau musik sebaiknya dihasilkan oleh musisi (penyanyiatau pemain musik) sehingga terdengar lebih menarik bagi penonton ataupendengar. Upload your study docs or become a Course Hero member to access this document Upload your study docs or become a Course Hero member to access this document End of preview. Want to read all 250 pages? Upload your study docs or become a Course Hero member to access this document |