Jurnal pijat oksitosin untuk memperlancar ASI

Pengeluaran ASI dipengaruhi oleh dua faktor yaitu produksi ASI dan pengeluaran ASI, produksi ASI dipengaruhi hormon prolaktin sedangkan pengeluaran dipengaruhi hormon oksitosin. Hormon oksitosin akan keluar melalui rangsangan ke puting susu melalui hisapan mulut bayi atau melalui pijatan tulang belakang dan ibu akan merasa tenang, rileks, sehingga dengan begitu hormon oksitosin akan keluar dan ASI pun cepat keluar. Studi literatur ini bertujan untuk mengetahui efektifitas pijat oksitosin untuk memperlancar pengeluaran ASI pada ibu post partum. Metode yang digunakan ialah  literature review dari beberapa database yaitu Google Cendikia. Serta yang dijadikan objek yaitu ibu postpartum yang bersedia dan ada pada saat penelitian. Penggunaan teknik pijat oksitosin dengan pemijatan tulang belakang hal ini dapat menyebabkan adanya rangsangan pada tulang belakang akan merangsang medulla oblongata langsung mengirim pesan ke hypothalamus di hypofisis posterior untuk mengeluarkan oksitosin sehingga menyebabkan buah dada mengeluarkan air susunya. Hasil penelitian pada literatur review ini yaitu pijat oksitosin memberikan pengaruh dan efektif untuk mempercepat pengeluaran ASI pada ibu post partum dengan p value=0,000 (0,005). Dapat disimpulkan bahwa pijat oksitosin dapat mempengaruhi pengeluaran ASI pada ibu postpartum. Pijat oksitosin ini menjadi salah satu intervensi juga informasi yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada ibu post partum guna untuk melancarkan pengeluaran ASI.

Payudara adalah salah satu anggota tubuh dengan daya tarik seksual yang tinggi. Bagian perempuan ini juga identik dengan ASI dibutuhkan oeh bayi. Namun, bahkan sebelum perempuan aktif secara seksual ataupun menyusui, payudara memegang aspek penting dalam kesehatan perempuan. 

Salah satu cara yang dipercayai bisa membantu merawat payudara adalah dengan meremasnya. Manfaat meremas payudara dinilai menyerupai memijat payudara, yakni untuk relaksasi hingga deteksi dini kanker payudara. Selengkapnya kita akan mencari tahu apa saja manfaat meremas payudara serta cara tepat melakukannya. 

1. Memperlancar produksi ASI

Jurnal pijat oksitosin untuk memperlancar ASI
ilustrasi ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya (pexels.com/MART PRODUCTION)

Gerakan meremas dalam terapi pijat payudara yang sering dilakukan oleh ibu menyusui dipercaya memiliki banyak manfaat. Di antaranya dapat meredakan sensitivitas payudara dan memberikan sirkulasi darah yang lebih baik. 

Manfaat itu telah dibuktikan dalam berbagai penelitian. Salah satunya yang dipublikasi dalam Journal of Korean Academy of Nursing tahun 2011, ditemukan bahwa pijatan payudara selama 30 menit setelah melahirkan dapat mengurangi nyeri payudara saat menyusui. 

Selain itu, remasan lembut pada payudara juga dapat meningkatkan produksi ASI. Gerakan meremas yang tepat dapat membantu menghangatkan dan mengendurkan jaringan di sekitar saluran ASI, sehingga mendorong aliran ASI lebih lancar. 

Untuk memperoleh manfaat itu, ibu menyusui dapat meremas payudaranya kapan saja pada siang atau malam hari. Disarankan untuk memijat payudara selama 15–30 menit sebelum menyusui, bila ingin meningkatkan suplai ASI. Hal ini membantu menjaga produksi ASI tetap dekat dengan jadwal makan bayi.

2. Deteksi dini kanker payudara

Pemeriksaan payudara secara mandiri dapat membantu mendeteksi benjolan pada awal perkembangan yang dapat mengarah pada deteksi dini kanker payudara. Salah satu gerakan dalam pemeriksaan mandiri kanker adalah dengan meremas payudara. 

Berdasarkan penelitian dalam Journal of Women's Health tahun 2011, sebanyak 25 persen perempuan berhasil mendeteksi kanker payudara melalui pemeriksaan mandiri, dan 18 persen lainnya menemukan kanker secara tidak sengaja. 

Kamu bisa mempraktikkan sendiri dengan meremas payudara secara teratur untuk membiasakan diri seperti apa rasanya payudara kamu. Lewat cara itu, kamu akan menyadari jika ada perubahan atau sesuatu yang tidak biasa.

Untuk deteksi mandiri kanker payudara, selalu ingat SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan 7–10 hari setelah menstruasi, yakni:

  1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris? Jangan cemas, itu biasa.
  2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara, lalu dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.
  3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada.
  4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan.
  5. Cubit kedua puting. Perhatikan bila ada cairan yang keluar dari puting. Jika hal itu terjadi, konsultasi ke dokter.
  6. Pada posisi berbaring, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.

3. Memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara

Jurnal pijat oksitosin untuk memperlancar ASI
ilustrasi kanker payudara (pexels.com/Anna Tarazevich)

Manfaat meremas payudara tidak hanya bisa mendeteksi gejala kanker payudara lebih awal, tetapi juga disebut-sebut bisa menghentikan pertumbuhan sel kanker. Temuan itu didasarkan studi yang dilakukan para peneliti University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS) pada tahun 2012. 

Dilansir Cosmopolitan, memberikan tekanan fisik seperti meremas payudara secara teratur dapat menggerakkan sel-sel payudara ke posisi semula. Gerakan meremas yang dilakukan berulang membantu menciptakan pola pertumbuhan sel normal.

Sel-sel yang menerima tekanan akan berada dalam jalurnya, sementara sel-sel yang tidak mendapat beban dari remasan justru tumbuh tak terkendali sehingga bisa menyebabkan kanker. 

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gerakan meremas untuk mendeteksi kanker payudara bermanfaat juga dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker. Para peneliti tidak menyampaikan secara rinci bagaimana payudara harus diremas, tetapi menekankan bahwa memberikan tekanan fisik adalah kuncinya. 

4. Meredakan ketegangan otot dada dan punggung

Tahukah kamu, terdapat banyak otot di bawah payudara yang bisa menjadi kencang dan sakit setelah mengangkat beban berat atau berolahraga? Dalam hal ini pijat adalah penanganan lini pertama yang bisa dicoba untuk melemaskan ketegangan otot. 

Memijat payudara dengan gerakan meremas dapat membantu meredakan ketegangan yang terjadi pada otot kamu. Otot dada bekerja sama dengan otot punggung untuk menjaga postur tetap lurus dan menegakkan tubuh. 

Gerakan meremas dada dapat memberikan relaksasi yang lebih lama daripada hanya memijat punggung. Karena faktanya, jika kamu hanya memijat punggung otak masih akan merasakan ketegangan di bagian otot dada. Akibatnya, otak dapat mengirimkan ketegangan kembali ke punggung untuk menyeimbangkan kekuatan di kedua area tubuh. Jika kamu merasa pegal dan masih ada ketegangan di tubuh, lengkapilah pijat punggung dengan pijatan meremas payudara.

Baca Juga: 7 Manfaat Hisap Payudara untuk Kesehatan Perempuan

5. Membantu membersihkan racun pada kelenjar getah bening

Jurnal pijat oksitosin untuk memperlancar ASI
ilustrasi puting payudara terasa gatal (pexels.com/cottonbro)

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

  • Deretan Peristiwa Kesehatan di Indonesia Tahun 2022
  • Mengagumkan, Ini 11 Inovasi Dunia Medis pada 2022
  • #GiziLokal: 6 Khasiat Daun Pohpohan bagi Kesehatan, Pernah Makan?

Ada ratusan kelenjar getah bening yang tersebar di seluruh tubuh kita. Struktur kecil berbentuk kacang polong itu merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Kelenjar ini menyaring zat yang terletak di sistem limfatik. Sistem limfatik sendiri bertanggung jawab untuk membantu membuang racung dalam tubuh. 

Sebagai informasi, sistem getah bening tidak terhubung ke organ jantung atau organ pemompa lainnya, sehingga cairan ini tidak bisa bergerak sendiri ke seluruh tubuh. Pergerakannya hanya didorong oleh gerakan otot saja. 

Hal tersebut membuat gerakan atau aktivitas diperlukan agar kelenjar getah bening mengalir dengan baik. Karena bila cairan limbah dibiarkan menumpuk itu memungkinkan terjadinya limfadema, yang bisa membuat daerah antara payudara bawah dan ketiak terasa sangat sakit. Gejala itu mungkin terjadi selama siklus menstruasi.

Dilansir Flo Health, melakukan peregangan, aktivitas ringan, dan pijat payudara adalah pilihan yang bagus untuk membantu membersihkan sistem getah bening. Kamu bisa memberikan remasan pada payudara untuk meredakan nyeri akibat pembengkakan kelenjar getah bening di area tersebut. 

Menurut studi dalam jurnal Breast Cancer Research and Treatment tahun 2004, pijatan payudara membantu mengobati limfadema terkait payudara. Menambah gerakan meremas menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan daripada hanya membalut payudara. Bahkan jika tidak menderita limfadema, pijat payudara dapat membantu membersihkan tubuh dari racun yang terperangkap dalam sistem limfatik.

6. Memperbaiki penampilan payudara

Dilansir Heathline, beberapa orang mencoba pijat payudara sebagai cara memperbaiki penampilan payudara yang kendur. Hal itu dipercaya dapat meningkatkan alirah darah ke jaringan payudara melalui pijatan atau remasan. 

Meski belum ada penelitian yang mempelajari klaim tersebut, tetapi diperoleh laporan anekdot yang bersumber pengalaman pribadi bahwa pijatan bisa menunjang bentuk payudara yang lebih ideal. Sebagian orang juga menggunakan minyak zaitun saat memijat payudara, karena dinilai membantu meningkatkan kekencangan dan elastisitas kulit. 

Namun, meremas payudara secara kasar dan tak beraturan justru berpotensi membuat payudara lebih kendur. Jadi, tetap perlahan-lahan kalau mau mencoba, ya!

7. Mengurangi strecth mark pada payudara

Jurnal pijat oksitosin untuk memperlancar ASI
ilustrasi stretch mark (clevelandclinic.org)

Meski meremas payudara belum terbukti secara ilmiah dapat memperbaiki penampilan payudara, tetapi ditemukan laporan yang menyatakan bahwa pijatan dapat mengurangi stretch mark di payudara. 

Studi dalam Journal of Clinical Nursing tahun 2012 meneliti perempuan hamil yang ditugaskan mengoleskan minyak almon ke tubuh tanpa pijatan, dan dibandingkan dengan responden yang memijat tubuh selama 15 menit sehari memakai minyak almon.

Dari situ, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan minyak almon dibarengi pijatan membantu mengurangi stretch mark di payudara. Sementara itu, perempuan hamil yang hanya mengoleskan minyak almon tanpa pijatan cenderung tidak menunjukkan perubahan berarti.

8. Membuat rileks dan mengurangi stres

Memijat atau meremas payudara sangat membantu menstimulasi darah ke kelenjar susu. Sirkulasi yang baik penting untuk area payudara karena terbukti melepaskan oksitosin, hormon pengahambat stres dan depresi. 

Pijatan harus dilakukan secara meditatif atau bersifat relaksasi karena berhubungan dengan area sensitif. Kamu harus memberikan sentuhan penuh afeksi karena tangan akan meninggalkan kesan pada sistem saraf. Dengan niat yang benar, itu bisa menjadi energi penyembuhan yang positif, mengutip Women's Health. 

Selama kamu tidak memijat atau meremas payudara dengan pendekatan cemas atau marah, itu bisa menjadi pereda stres. Pijatan yang penuh kesadaran akan membantumu terhubung ke tubuh dan emosional, jadi itu membuatmu kembali tenang.

9. Tips meremas payudara yang tepat

Jurnal pijat oksitosin untuk memperlancar ASI
ilustrasi memijat payudara (freepik.com/jcomp)

Nah, setelah mengetahui berbagai manfaat meremas payudara, kamu mungkin penasaran bagaimana cara melakukannya dengan benar. Pada umumnya, tidak ada cara yang benar atau salah.

Sama seperti bagian tubuh lain, tekanan lembut seperti gerakan memutar atau sapuan halus adalah cara yang bagus untuk mulai memijat. Teknik meremas payudara bisa disesuaikan dengan kebutuhan tertentu, tetapi dasar melakukannya bisa mengikuti metode berikut: 

  • Letakkan empat jari di atas dan empat jari di bawah, di salah satu payudara. 
  • Pijat lembut dengan pola melingkar. 
  • Pindah ke sisi payudara lain dan ulangi pijatan. 

Mudah dilakukan, bukan?

Berbagai manfaat meremas payudara bagi perempuan yang telah pelajari antara lain dapat memperlancar produksi ASI, mendeteksi dan mencegah pertumbuhan sel kanker payudara, meredakan ketegangan otot, hingga membantu perempuan merasa lebih terhubung dengan tubuhnya.

Kamu bisa menjadwalkan untuk melakukan pijatan payudara sebagai rutinitas, sebagai salah satu metode relaksasi. Bila kamu menemukan benjolan abnormal yang mencurigakan, segera temui dokter, ya!