Buku panduan skripsi universitas tarumanagara

Pada tanggal 8 Juni 2022 , Perpustakaan UPI menerima kunjungan dari Universitas Tarumanagara (UNTAR) Jakarta yang diterima langsung oleh Ibu Dr. Riche Cynthia Johan, M.Si. (Kepala Perpustakaan UPI) , Ibu Damayanty, M.I.Kom (Ka.Divisi Pelayanan Kepustakaan), Bapak Hada Hidayat Margana, M.Ikom. (Ka Divisi Akuisisi) beserta jajaran staff Perpustakaan, Sedangkan dari UNTAR di pimpin langsung oleh Kepala Perpustakaan Ibu Dr. H arsiti, M.Si.

Buku panduan skripsi universitas tarumanagara
Buku panduan skripsi universitas tarumanagara
Buku panduan skripsi universitas tarumanagara

Adapun maksud dari tujuan kunjungan terkait sharing pengelolaan Sistim Teknologi Informasi (STI) Perpustakaan,berhubungan pengembangan SIM Elista (Electronic Library System Tarumanagara) yang saat ini sedang dilakukan oleh Perpustakaan UNTAR.
sesi pemaparan disampaikan langsung oleh staf pengembang STI dari Perpustakaan Bapak Sari Hermawan, S.Pd.

Semoga dengan kunjungan tersebut bisa terus terjalin kerjasama yang harmonis dalam meningkatkan pelayanan terbaik bagi pemustaka, baik perpustakaan UNTAR maupun UPI.

1 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR UNIVERSITAS TARUMANAGARA Tugas Akhir merupakan mata kuliah tahap akhir dari seluruh proses belajar mahasiswa dalam menempuh jenjang pendidikan S1 di program studi Desain Interior. Tugas Akhir ini memiliki bobot 6 sks, merupakan mata kuliah yang dilaksanakan dalam batasan waktu, tempat, dan standar akademik yang ketat, sehingga perkuliahan ini menjadi ajang paling akhir bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum masuk ke dunia profesi sesungguhnya. Oleh karena itu, mahasiswa peserta Tugas Akhir dituntut agar mampu berfikir kritis, dapat memberikan solusi desain, dan bersikap profesional. Mata kuliah tugas akhir ini, merupakan tahapan untuk mengevaluasi kompetensi mahasiswa dalam memahami dan mengaplikasikan berbagai keilmuan serta keterampilan yang telah ditempuh, dan diujikan secara komprehensif. Oleh karena itu, diharapkan setiap peserta Tugas Akhir mampu menuangkan gagasan dalam bentuk konsep, visualisasi ide, menyiapkan dokumen untuk presentasi dan pelaksanaan, serta perhitungan rencana anggaran dan biaya (RAB). Sebagai mata kuliah terakhir, Tugas Akhir Desain Interior bertujuan agar mahasiswa mampu mengatasi permasalahan dalam perancangan interior dengan tingkat kompleksitas tertinggi dan sesuai standar kompetensi akademika strata sarjana (S1). Mahasiswa diharapkan mampu bekerja mandiri, menilai dan mengambil keputusan yang logis, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dan dalam proses pengerjaannya didampingi oleh dosen pembimbing. Pasal 1 PERSYARATAN PESERTA TUGAS AKHIR A. Syarat Administratif Mahasiswa calon peserta TA wajib mendaftar dengan cara: 1. Mengisi KRRS 2. Melunasi BPS dan uang SKS 3. Mengisi surat pernyataan 1

2 B. Syarat Akademis 1. Mengumpulkan kredit minimal 132 sks 2. Lulus mata kuliah di bawah ini: - Desain Interior I, II, III, IV, dan V - Seminar - Kerja Praktek - Metodologi Penelitian - Kolokium - Mata Kuliah Praktika 3. Mata kuliah Tugas Akhir dapat diambil bersama maksimum 2 (dua) mata kuliah lainnya berjumlah 4 (empat) sks. Kedua mata kuliah berupa mata kuliah teori. Pasal 2 KETENTUAN PAS FOTO Berdasarkan Peraturan Universitas Tarumanagara Nomor: 094 tentang Pasfoto Ijazah, MENETAPKAN Peraturan Tentang Pasfoto sebagai berikut : 1. Karakter Fisik a. Asli foto fisik mahasiswa yang sebenarnya (bukan foto orang lain) b. Keadaan fisik mahasiswa terbaru (paling lama dua bulan terakhir) c. Pasfoto meliputi : bagian atas dada, bahu, leher, wajah, kepala dan rambut, yang merupakan satu kesatuan yang utuh (bukan hasil potongan gambar yang disatukan secara teknologi) d. Posisi badan dan wajah menghadap lurus ke depan e. Bagian wajah tampak terlihat dan mudah untuk dikenali dengan jelas f. Bagian rambut ditata rapih dan tidak menghalangi bagian wajah g. Apabila berkacamata, bagian mata tetap tampak terlihat dan mudah dikenali dengan jelas h. Posisi pasfoto simetris, dengan ujung luar bahu rapat dengan marjin pasfoto, serta jarak kepala dengan marjin kiri, marjin kanan dan marjin atas pasfoto seimbang. 2. Karakter Pakaian 2

3 a. Pria : 1) Pakaian bagian luar adalah jas pria warna hitam polos 2) Pakaian bagian dalam adalah kemeja berkerah warna cerah/terang polos 3) Memakai dasi panjang (bukan dasi kupu-kupu) warna gelap polos 4) Tidak menggunakan penutup kepala, seperti topi, peci, atau lainnya 5) Tidak menggunakan atribut apapun, seperti atribut Universitas Tarumanagara, organisasi, atau kegiatan apapun. b. Wanita : 1) Pakaian bagian luar adalah jas wanita warna hitam polos 2) Pakaian bagian dalam adalah blus warna cerah / terang polos 3) Bagi muslimah, dapat mengenakan penutup kepala atau aurat lainnya (jilbab / kerudung) sesuai dengan kelayakan pakaian muslimah 4) Tidak menggunakan atribut apapun, seperti atribut Universitas Tarumanagara, organisasi, atau kegiatan apapun c. Pasfoto memiliki karakter latar belakang (background) adalah warna merah cabai polos d. Pasfoto dicetak pada kertas foto warna putih dan tidak mengkilap (doff) 3. Ukuran Pasfoto a. Pasfoto untuk ijazah berukuran 4 cm x 6 cm, yang jumlahnya ditentukan oleh Program Studi masing-masing (untuk Program Studi Desain Interior dibutuhkan dua lembar) b. Pasfoto untuk Daftar Prestasi Akademik berukuran 3 cm x 4 cm, yang jumlahnya ditentukan oleh Biro Administrasi Akademik (untuk Program Studi Desain Interior dibutuhkan dua lembar) 4. Keperluan Pasfoto a. Pasfoto yang telah ditempelkan pada ijazah dan/atau Daftar Prestasi Akademik merupakan bagian dan menjadi satu kesatuan dari ijazah atau Daftar Prestasi Akademik b. Pasfoto sebagaimana dimaksud dibubuhi stempel basah Universitas Tarumanagara pada bagian kiri-bawah pasfoto. 3

4 5. Sanksi a. Apabila terjadi pemalsuan atau diketahui pasfoto mahasiswa bukan yang sebenarnya, Dekan atau Direktur atau pejabat administrasi yang ditunjuk meminta pasfoto yang sebenarnya untuk menggantikan pasfoto yang bukan sebenarnya b. Apabila terjadi tindakan pemalsuan pasfoto, akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku. 6. Posisi Pasfoto a. A adalah jarak antara kepala dengan marjin kiri dan kanan pasfoto sama panjang b. B adalah jarak antara kepala bagian atas dengan marjin atas pasfoto setengah dari jarak A c. C adalah posisi ujung bahu kanan dan kiri menempel rapat dengan marjin kanan dan kiri 4

5 Pasal 3 PESERTA MATA KULIAH TUGAS AKHIR Mahasiswa yang akan mendaftarkan diri untuk mengikuti mata kuliah tugas akhir adalah mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam Pasal 1. Selanjutnya mahasiswa : 1. Mendaftar ke Koordinator Tugas Akhir Program Studi Desain Interior dengan mengisi form pendaftaran Tugas Akhir (Form 1 TA); 2. Mengisi surat pernyataan dan menyetujui untuk tetap menempuh kulliah, apabila disaat Tugas Akhir telah lulus namun masih ada mata kuliah yang belum lulus (Form 2 TA); 3. Mengisi data diri mahasiswa sebagai data yang akan digunakan untuk keperluan administrasi (Form 3 TA); 4. Mengisi data alumni (Form 4 TA). Mahasiswa calon peserta TA menyerahkan berkas pendaftaran meliputi, Salinan KRRS dan KSM, Transkrip nilai terakhir, Salinan Ijazah SMU yang telah dilegalisir, Pas foto 3 x 4 dan 4 x 6 masing-masing 2 lembar, sesuai ketentuan Rektor Universitas Tarumanagara No. 094 Pasal 4 PROSEDUR PENGAJUAN TOPIK TUGAS AKHIR A. Usulan Topik Tugas Akhir 1. Mahasiswa mengajukan topik TA sesuai karya Kolokium yang telah lulus, kepada Ketua Program Studi dan Koordinator TA, melalui pendaftaran di sekretariat TA. 2. Mengajukan minimal 2 (dua) denah arsitektur yang relevan dengan topik Tugas Akhir B. Penentuan Topik Tugas Akhir 1. Program studi menyeleksi topik kolokium untuk dikelompokan sesuai topik yang sama atau sejenis oleh dosen pembimbing TA dalam sebuah forum. Hasil keputusan kelompok TA seseuai topik tersebut merupakan saran yang masih dapat diubah oleh tim dosen pembimbing dan dilaporkan kepada program studi. 5

6 2. Apabila terjadi ketidak sepahaman dalam pengelompokan topik, maka dimungkinkan dibuat forum dosen penguji TA untuk menentukan kelompok topik TA yang diusulkan. Forum dapat meminta mahasiswa untuk memperbaiki dan menyempurnakan laporan kolokium dan atau memperjelas topiknya. 3. Pengelompokan topik didasarkan pada pertimbangan : - minat dan bakat mahasiswa - kemampuan akademik, dilihat dari hasil transkrip atau portfolio tugas - originalitas topik, bobot ruang lingkup pembahasan, dan kompleksitas permasalahan. - lebih diutamakan pada topik-topik yang baru, trend yang sedang berkembang, maupun yang berorientasi masa datang (futuristik). - Pemilihan topik menghindari pengulangan topic-topik yang sudah penah diambil sebelumnya, untuk itu program studi perlu menyampaikan data judul TA yang pernah dilaksanakan sebelumnya. C. Topik dan Ruang Lingkup Topik Judul atau topik tugas akhir yang bisa dipilih sebaiknya memiliki pertimbangan: - Bangunan fasilitas publik (public facilities) yang memiliki kompleksitas tinggi dari segi organisasi ruang, pemakai, memiliki bobot kajian filosofi. - Secara umum, fasilitas publik tersebut mempunyai nilai yang berkaitan dengan budaya, gaya hidup atau realitas kebudayaan yang berkembang di masyarakat - Secara khusus, fasilitas publik tersebut dapat dikaji salah satu bagiannya secara mendetail, dan dikembangkan dalam konsep desain yang sistematis. Adapun ruang lingkup topik yang bisa diambil sebagai proyek Tugas Akhir, mengacu pada Pengelompokan Tipologi Fungsi Bangunan menurut Time Saver Standard for Building Types, adalah sebagai berikut: 1. Sarana Perumahan dan Pemukiman (Residential)* Rumah Tinggal, Panti Werda, Apartemen, youth hostels. *) untuk residential dapat dipilih dengan catatan harus memiliki tingkat kompleksitas permasalahan yang luas, memiliki keunikan, serta originalitas gagasan. 6

7 2. Sarana Pendidikan (Educational) Sekolah, Taman Kanak-kanak (nursery school), Sarana Pengembangan Iptek, Seni, Musik, Industrial and Vocational Education, Home Arts, Food Services, Physical Education, Auditorium. 3. Sarana Kesenian dan Kebudayaan (Cultural) Museum, Perpustakaan, Teater, Community Theaters, Amphitheaters, Convention & Exhibition Facilities. 4. Sarana Kesehatan dan Kesejahteraan (Health) Rumah sakit, Pusat Rehabilitasi, Pusat Kesehatan Mental, Sekolah Perawat (nursing school), nursing homes, medical school, dental school, youth treatment centers. 5. Sarana Keagamaan dan Peribadatan (Religious) Islamic Center, Catholic Center, Budhist Center, Masjid, Gereja, Vihara, dll. 6. Sarana Pemerintahan (Govermental and Public Buildings) City and town halls, Courthouses, Recreation Buildings, Fire Stations, Police Stations, Jails and Prisons, Incinerator Plants, Kedutaan, dsb. 7. Sarana Bisnis dan Komersial (Commercial) Shopping Centers, Retails Shops, Banks, Perkantoran, Perusahaan Asuransi, Kantor Balai Pengobatan, Kantor Pengadilan, Stasiun Radio, Stasiun TV, Hotel, Motel, dsb. 8. Sarana Transportasi (Transportation) Airport dan Terminal. Terminal, Stasiun, dsb 9. Sarana Hiburan dan Rekreasi (Recreation and Entertainment) Gedung Bioskop, Bowling Alleys, Sport Club, Golf Courses, Playgrounds, dsb. Pasal 7 JADWAL PELAKSANAAN MATA KULIAH TUGAS AKHIR Tugas akhir adalah hasil karya mahasiswa yang merupakan matakuliah yang harus ditempuh setiap mahasiswa program studi desain interior pada akhir program studinya guna memenuhi persyaratan sebagai Sarjana (S 1). Pelaksanaan mata kuliah dijadwalkan sebagai berikut (secara detail akan dibahas dalam rapat diawal pelaksanaan mata kuliah tugas akhir) : 1. Tiga minggu pertama, mahasiswa menyusun Laporan Tugas Akhir (Pendahuluan dan Latar Belakang Konsep Desain); 2. Tiga minggu kedua, mahasiswa menyusun Laporan Tugas Akhir (Pengembangan Desain dan Sketsa Desain); 7

8 3. Lima minggu ketiga, mahasiswa menyusun Laporan Tugas Akhir (Implementasi Desain/Gambar Kerja); 4. Lima minggu keempat, mahasiswa menyusun Laporan Tugas Akhir (Gambar-gambar Presentasi, Poster, Skema material, Skema Furnitur dan Maket). Pasal 8 PELAKSANAAN EVALUASI DAN SIDANG TUGAS AKHIR Pengujian merupakan tindakan evaluasi dan pemantauan proses dan progress mahasiswa dalam melaksanakan mata kuliah tugas akhir. Evaluasi tugas akhir dilaksanakan tiga kali dan satu kali sidang tugas akhir. 1. Evaluasi pertama; dilaksanakan setelah mahasiswa selesai menyusun Laporan Tugas Akhir yang melatar belakangi konsep desainnya, sebagaimana diuraikan pada pasal 9. Evaluasi dilaksanakan oleh dosen pembimbing mahasiswa dengan mengisi Form 12 TA, dan bobot nilai akhir evaluasi adalah 10 %; 2. Evaluasi kedua, dilaksanakan setelah mahasiswa selesai menyusun Laporan Tugas Akhir yang berisi konsep desain dan pengembangan desainnya, sebagaimana diuraikan pada pasal 9. Evaluasi dilaksanakan oleh dosen penguji dengan mengisi Form 13 TA, dan bobot nilai akhir evaluasi adalah 20 %; 3. Evaluasi ketiga, dilaksanakan setelah mahasiswa selesai menyusun Laporan Tugas Akhir yang mengimplementasikan ide desain dengan memproduksi gambar kerja. Evaluasi dilaksanakan oleh dosen pembimbing dengan mengisi Form 14 TA, dan bobot nilai akhir evaluasi adalah 30 %. 4. Evaluasi kelayakan Karya Tugas Akhir yang digunakan oleh pembimbing untuk menyatakan mahasiswa yang bersangkutan layak/tidak layak melanjutkan perkuliahan hingga sidang tugas akhir dilaksanakan lima minggu kemudian dimana mahasiswa telah menyelesaikan gembar kerja, gambar presentasi, poster, skema bahan, skema furnitur, dan maket. Progres pencapaian dilaporkan ke Kordinator Tugas akhir dengan mengisi form kelayakan mengikuti sidang tugas akhir (Form 15 TA) ; 8

9 5. Sidang tugas akhir adalah ujian yang dilakukan oleh dosen pembimbing dan tim penguji tugas akhir dalam bentuk ujian lisan dan komprehensif. Tim penguji tugas akhir harus lengkap dua orang penguji dan tim dosen pembimbing dua orang atau seorang pembimbing. Sehingga pelaksanaan sidang tugas akhir dilaksanakan oleh minimal tiga orang dosen yang telah memenuhi persyaratan dalam Pasal 3 dan Pasal 4. Bobot nilai siding tugas akhir adalah 40 % dan penilaian hasil akhir sidang tugas akhir ditetapkan oleh tim dengan mengisi Form 16 TA. 6. Pelaksanaan sidang tugas akhir dipimpin oleh seorang ketua sidang dan seorang sekretaris. Ketua sidang dijabat oleh dua dosen penguji secara bergantian dalam setiap sesi sidang tugas akhir, dan hasil pelaksanaan sidang dilaporkan dalam berita acara sidang tugas akhir Form 17 TA. Pasal 9 PEDOMAN LAPORAN TUGAS AKHIR Laporan Tugas Akhir adalah dalam sebuah penyajian karya tugas akhir terdiri dari tiga bagian utama, yakni bagian pendahuluan, bagian isi; latar belakang ide desain, konsep desain dan pengembangan desain, dan bagian gambar kerja : a. HALAMAN JUDUL (Hardcover) b. HALAMAN JUDUL (Isi) c. HALAMAN PENGESAHAN (Form 18 TA) d. HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS KARYA (Form 19 TA) e. KATA PENGANTAR Merupakan lembar untuk mengantarkan pada isi laporan tugas akhir. Pada bagian paling akhir biasanya berisi harapan penulis atas kritik dan saran untuk perbaikan tulisan tersebut dari pembaca. Kata pengantar belum dianggap sebagai bab pendahuluan, oleh sebab itu penempatannya harus diluar tubuh tulisan. f. UCAPAN TERIMA KASIH Berisi uraian dan ucapan terima kasih serta penghargaan kepada pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Tugas Akhir (minimal kepada: Orang Tua, Dekan Fakultas Seni Rupa & Desain, Ketua Program Studi, Pembimbing Tugas Akhir, dan lain 9

10 sebagainya). Penulisan ucapan terima kasih ini menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. g. DAFTAR ISI Daftar isi merupakan kerangka tulisan yang dijabarkan secara terinci, mulai dari kata pengantar hingga lampiran data. Dalam bagian ini dicantumkan bab-bab, sub-bab, sub subbab, disertai dengan nomor halaman tempat bagian-bagian tersebut yang terdapat dalam tulisan. Daftar ini diletakan pada halaman baru setelah halaman kata pengantar. n. DAFTAR TABEL (JIKA ADA) o. DAFTAR GAMBAR/KARYA p. DAFTAR LAMPIRAN BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang: berisi uraian mengapa suatu judul dipilih, fenomena yang terjadi. Uraikan riwayat terjadinya judul tersebut. Uraikan dengan rinci pemahaman judul proyek yang di ambil (gambaran umum dari judul yang bersifat tentative). Motivasi atas dilakukannya proses rancangan/penciptaan berdasarkan fenomena. Memberikan gambaran umum mengenai fenomena permasalahan baik secara teoritik maupun empiric. Menggambarkan adanya kebutuhan sesuai dengan kenyataan (realitas empiric) atau adanya keinginan untuk memperbaiki, menyempurnakan atau mengembangkan sesuatu yang telah ada atau/dan merancang/menciptakan sesuatu yang baru Identifikasi Masalah : menegaskan focus/konsentrasi permasalahan sebagai upaya memperjelas pokok/inti masalah termasuk ruang lingkup, item perancangan, pengguna, denah, dan lain-lain Perumusan Masalah : pada akhirnya ditutup dengan bentuk kalimat pernyataan atau pertanyaan, yang menjabarkan pokok/inti dan focus/inti masalah/permasalahan. Namun pada umumnya diakhiri dalam bentuk kalimat tanya, sebab hal ini akan lebih mengarahkan pada pemecahan masalah dan pembahasan masalah Batasan dan Ruang Lingkup Perancangan Ruang lingkup adalah batasan topik atau pengertian yang akan dibahas atau dikemukakan dalam penulisan laporan perancangan. Hal ini membatasi pembahasan agar tidak melebar, menjadi fokus dan tertib dalam penjabarannya. Hal yang 10

11 dikemukakan pada bagian ini adalah variabel-variabel yang menjadi objek perancangan, subjek / khalayak sasaran atau area yang berhubungan dengan perancangan Tujuan Perancangan: tujuan umum yang sejalan/selaras dengan identifikasi masalah. Tujuan khusus yang sejalan/selaras dengan perumusan masalah. Menegaskan harapan yang ingin di capai dalam penyelesain masalah. Catatan : Jumlah butir tujuan perancangan sama dengan jumlah butir dalam masalah perancangan (identifikasi dan perumusan masalah). Tujuan perancangan sejalan/selaras dengan masalah perancangan dan harus terjawab dalam kesimpulan Manfaat Perancangan : menjelaskan manfaat perancangan yang dilakukan, langsung maupun tidak langsung terhadap keilmuan sesuai program studi desain interior termasuk kepada lembaga dan pribadi, serta pihak-pihak terkait Metode Perancangan: menjelaskan bagaimana tahapan perancangan yang akan dilakukan yaitu suatu proses berpikir sistematis dalam menyelesaikan suatu permasalahan untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan perancangan yang ditentukan. Penjelasan dijabarkan mulai dari kegiatan awal rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan, metode dan konsep kreatif apa yang digunakan, sampai tahapan desain akhir yang akan dibuat. Metode Pengumpulan Data : Menjelaskan cara pengumpulan data-data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan dokumentasi lapangan (foto, sketsa keadaan). Hal lain yang perlu dilakukan adalah wawancara dengan nara sumber terkait. BAB II. KONSEP PERANCANGAN DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini mahasiswa membuat keputusan-keputusan untuk membuat konsep kreatif dari desain yang akan diterapkan pada interior. Memuat uraian tentang identifikasi landasan normative yang bersifat referensi, rujukan-rujukan teori dari studi pustaka dan wawancara yang melandasi rancangannya. Isi bab ini mencakup : 2.1 Konsep Perancangan/Penciptaan a. Menjelaskan/menggambarkan secara rinci gagasan dasar perancangan/penciptaan. 11

12 b. Menterjemahkan tema/ide dan rumusan desain yang dikaitkan dengan hasil kajian teoritik maupun tinjuan factual, sehingga terlihat adanya hubungan yang relevan sebagai kerangka konseptual. c. Kaji Banding yang memuat referensi desain yang relevan dengan konsep karya dan memperkaya wawasan proses desainnya. 2.2 Konsep Karya : merupakan kesimpulan yang menjabarkan hasil pertimbangan/pemikiran sebagai aplikasi dari kerangka konseptual ke kerangka kerja perancangan secara visual. a. Konsep umum perancangan (citra, suasana, luas, bentuk) b. Konsep organisasi ruang (zoning, blocking) c. Konsep lay-out (perletakan furniture) d. Konsep pola sirkulasi (horizontal vertikal) e. Konsep dinding (wall treatment, balustrade, dsb) f. Konsep langit-langit g. Konsep Lantai h. Konsep Furniture i. Konsep material dan warna j. Konsep fisika bangunan / pengkondisian ruang (lighting, thermal, akustik) k. Konsep keamanan (terhadap pencurian, kebakaran, dsb) 2.3. Membuat matrik dan diagram berpikir konsep serta dilengkapi image dan sketsa-sketsa ide yang mendasari konsep perancangannya BAB III. DOKUMENTASI DATA DAN KARYA PERANCANGAN INTERIOR Berisi dokumentasi foto-foto data lapangan duplikasi karya Tugas Akhir yang dikopi perkecil. Deskripsi dilakukan untuk memperjelas setiap karya atau setiap dokumentasi data lapangan, gambar kerja dan gambar presentasi, tahap demi tahap perancangan sampai dengan hasil akhir. Salah satu persyaratan perancangan Tugas Akhir adalah gambar kerja yang dapat memberikan informasi secara jelas, detail, lengkap, dan mengikuti tata cara penyajian gambar teknik yang benar. 12

13 Pasal 10 PEDOMAN TEKNIS PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR Dalam menulis laporan tugas akhir harus memperhatikan ketentuan-ketentuan umum yang berlaku. Ketentuan-ketentuan itu antara lain : 1. Ukuran dan Macam Kertas a. Kertas yang digunakan adalah kertas jenis HVS 80 grm dengan ukuran kertas A4; b. Sampul (cover luar) berupa hardcover dari bahan karton dengan warna biru tua dan teks cover berwarna emas. c. Antara bab yang satu dengan bab lainnya diberi pembatas kertas HVS biru dengan logo UNTAR 2. Cara Pengetikan a. Seluruh uraian teks diketik dengan jarak dua spasi (1,5 spasi), kecuali kutipan-kutipan panjang yang telah ditetapkan cara pengetikannya. Tiap-tiap alinea baru dimulai dari setelah tujuh spasi (tujuh karakter) kosong. Bila alinea ini berada di bawah anak bab atau pasal yang jaraknya lebih dari tujuh spasi (tujuh karakter), maka baris pertama alinea baru ditik bawah atau sejajar huruf pertama judul di atasnya. b. Standar huruf menggunakan nama huruf (font) Times New Romans c. Pengetikan dilakukan hanya satu sisi kertas saja, tidak bolak-balik. d. Ukuran huruf isi naskah 12 point (dengan huruf Times New Romans), 14 point untuk sub judul dan 16 point untuk judul utama. 3. Margin Sebelah atas dan kiri masing-masing 4 cm. Posisi margin sebelah kanan, atas dan bawah masing-masing 3 cm. 4. Nomor Halaman Halaman-halaman bagian pendahuluan diberi nomor angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya). Nomor halaman bagian isi ditempatkan dikanan halaman bagian bawah dengan jarak kira-kira 1,5 cm dari tepi bawah dengan menggunakan angka Arab (1, 2, 3, dan seterusnya) untuk halaman yang berisi judul bab, dan di bagian atas sebelah kanan dengan jarak kira-kira 1,5 cm dari atas dan 3,5 cm dari kanan untuk halaman yang tidak berisi judul bab. 13

14 5. Pengorganisasian Tulisan Laporan tugas akhir biasanya disusun berdasarkan suatu tata urutan yang baik. Tata urutan yang baik inilah yang kita namakan organisasi tulisan. Dengan organisasi tulisan ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam mendalami apa yang kita tulis. Dalam penulisan ilmiah dikenal dua tipe organisasi tulisan, yakni Tipografi Angka-Huruf dan Tipografi Kesatuan Desimal. a. Tipografi Angka-Huruf Pada tipografi angka-huruf, judul bab bernomor angka Romawi. Bagian-bagian pokok bab (subbab) berhuruf kapital; bagian lebih kecil lagi (sub-sub bab) berangka Arab; perincian lebih kecil lagi diberi tanda huruf kecil. Jika bagian itu masih memiliki bagian yang lebih penting lagi, maka kita gunakan angka Arab berkurung tutup dan selanjutknya huruf kecil berkurung tutup. Demikian seterusnya. Untuk jelasnya, perhatikan bagan I berikut : BAGAN I JUDUL :... BAB I.... A a.... b.... 1)... 2)... a)... b)... (1)... (2)... (a)... (b) dan seterusnya BAB II.... dan seterusnya 6. Penomoran Daftar Dalam penomoran daftar laporan tugas akhir, baik daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan seterusnya, penulisannya harus memperhatikan sistematika yang telah dibakukan. Penomoran daftar pada lajur sebelah kiri yang berisikan bab atau yang lain harus rapi kiri, sedang untuk 14

15 lajur sebelah kanan yang berisikan halaman atau data yang lain harus rapi tepi kanannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut : 7. Berbagai Istilah Dalam penulisan istilah menggunakan istilah Indonesia yang sudah di bakukan. Jika ingin menggunakan istilah asing, maka istilah tersebut dibuat miring (italic). 8. Kesalahan Penggunaan Kata Dalam Kalimat a) Kata penghubung, seperti sehingga, dan sedangkan, tidak dipakai sebagai awal kalimat. b) Kata depan, misalnya pada, sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya diletakan didepan subyek (merusak susunan kalimat). c) Kata di mana dan dari kerap kurang tepat pemakaianannya, dan diperlakukan tepat seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk yang demikian tidaklah baku dan jangan dipakai. d) Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat. 9. Penulisan Nama Dalam membuat sebuah laporan Tugas Akhir terdapat teknis khusus dalam menuliskan nama, diantaranya: a) Nama penulis yang diacu dalam uraian paragraf hanya disebutkan nama akhirnya saja, dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yg dicantumkan dan selebihnya diganti dengan dkk atau et al. Contoh: Menurut Kothler (1989:2) Promosi adalah... b) Nama semua penulis yang diacu dalam uraian daftar pustaka harus dicantumkan seluruhnya, dan tidak boleh hanya penulis pertama yang ditambah dkk atau et al pada akhir namanya. 1) Contoh: Meisel, S.L, McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B The Economic Design... 15

16 2) Tidak boleh di ketik hanya: Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et all. c) Nama penulis yang memiliki lebih dari satu suku kata, maka di tulis dengan nama akhir diikuti dengan koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang semuanya di beri titik, atau nama akir diikuti dengan suku kata nama depan, tengah, dan seterusnya. Contoh: Sutan Takdir Alisyahbana di ketik menjadi: Alisyahbana S.T atau Alisyahbana, Sutan Takdir. d) Nama penulis yang dikuti dengan singkatan dianggap sebagai satu kesatuan kata dengan kata depannya. Contoh: Williams D. Ross Jr. Di ketik menjadi: Ross Jr., W.D e) Derajat kesarjanaan, magister, doktor, maupun professor tidak perlu dicantumkan. Pasal 11 PEDOMAN TEKNIS GAMBAR KERJA A. Standard Ukuran Kertas Kertas yang digunakan biasanya kertas gambar putih atau kertas kalkir, dengan ukuranukuran atau format kertas yang lazim dipakai adalah sebagai berikut: KERTAS GAMBAR/KALKIR Ukuran Satuan dalam mm A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 841 x x x x x x x x 105 Persyaratan lembar kerja meliputi: - Gambar dikerjakan di atas kertas 80 gram. 16

17 - Gambar kerja harus dilengkapi dengan kop gambar yang dicetak, hasil plot/print/sablon. Tidak diperkenankan dengan sistem tempel (contoh kop pada kertas gambar lihat pada lampiran). - Kop kertas gambar harus terisi lengkap - Gambar kerja menggunakan tinta rapido dengan ukuran yang sesuai dengan gambar teknik. Gambar kerja Autocad, teknik penggambaran sama dengan kaidah gambar teknik manual. - Informasi teknis dan informasi desain (notasi ukuran, notasi material, keterangan material, dsb) bisa dikerjakan secara Freehand (ditulis rapi, konsisten bentuk dan ukuran hurufnya), menggunakan sablon huruf dengan tinta rapido, dengan karakter huruf CAD, dan tidak diperkenankan dengan sistem tempel. B. Standard Gambar Kerja yang harus dikerjakan: No. Item Ketentuan Keterangan Kelengkapan Jumlah 1. Site Plan Skala 1 : 500 Atau 1 : 200 Kertas HVS 80 gr ukuran A 1, teknik CAD diprint hitam putih. Pandangan atas, menunjukkan luas lahan dan area terbangun dari semua bangunan. Mata angin, Jalan, trotoar, pagar, kolam, entrance 1 lembar 2. Layout Umum Skala 1 : Lay Out R. Khusus Skala 1 : 50 / 1 : Potongan Umum Skala 1 : -SDA- Pandangan atas dari bangunan yang menampilkan organisasi ruang. Denah lantai dasar, denah lantai dan tata letak furniture dimana terletak ruang khusus yang akan dirancang. -SDA- Pandangan atas dari 2 ruangan yang dapat mewakili konsep desain. -SDA- Panjang gambar dibatasi panjang lembar kerja/kertas. gate, dll Key-plan, garis potong, judul gambar, grid kolom, peil lantai dan nama ruang. Nama ruang, pola lantai, & Peil lantai. Dgn Furnitur. Dimensi, ketinggian, jarak Tergantung dari luas area dan jumlah lantai yang akan digambar denahnya. 2 gambar 2 potongan (potongan A dan 17

18 100 Apabila tidak cukup, maka diputus - sambung dibawah dgn mengulang kolom terdekat. 5. Potongan Khusus Skala 1 : 50 / 1 : Ceiling Plan R. Khusus Skala 1 : 50 / 1 : Denah Titik Lampu R. Khusus Skala 1 : 50 / 1 : Floor Plan R. Khusus Skala 1 : 50 / 1 : Desain Furnitur (Custom Design) Skala 1 : 20 / 1 : 10 -SDA- -SDA- -SDA- Panjang gambar dibatasi panjang lembar kerja/kertas. Apabila tidak cukup, maka diputus - sambung dibawah dgn mengulang kolom terdekat. Pandangan bawah dari 2 ruangan yang dapat mewakili konsep desain. Pandangan bawah dari 2 ruangan khusus yang dapat Menginformasikan titik-titik lampu. -SDA- Pandangan atas dari 2 ruangan khusus yang dapat Menginformasikan material & pola lantai. Notasi start awal pemasangan lantai. -SDA- Desain dari minimal 2 buah furniture yang mewakili konsep. Gambar proyeksi orthogonal, potongan dan perspektif. dinding, nama ruangan, keterangan material. Dimensi, ketinggian, jarak dinding, nama ruangan, keterangan material. Dimensi, panjang, lebar, kode dan keterangan material. Dimensi, panjang, lebar, kode dan keterangan jenis armature, cahaya, watt. Dimensi, panjang, lebar, kode dan keterangan material. Dimensi, panjang, lebar, kode dan keterangan material. potongan B) 4 Potongan (2potongan per ruang khusus) 2 Ruang Khusus 2 Ruang Khusus 2 Ruang Khusus 2 Gambar Desain Furnitur 10. Detail Furnitur Skala 1 : 2 -SDA- Gambar detail konstruksi dari furniture yang Dimensi, panjang, lebar, sistem 2 Gambar Detail konstruksi 18

19 11. Detail Konstruksi Interior Skala 1 : 5 / 1 : 2 -SDA- mewakili konsep. Gambar detail konstruksi khusus dari pasangan lantai atau partisi atau ceiling yang memiliki keunikan/kekhususan. konstruksi dan keterangan material. Dimensi, panjang, lebar, sistem konstruksi & keterangan material. furniture 2 Gambar Detail konstruksi interior C. Referensi : 1. Yee, Randow, Architectural Drawing, A Visual Compendium of Type and Methods, John Wiley & Sons, Kilmer, Rosemary, Construction Drawings and Details for Interiors, John Wiley & Sons, Mc Gowan, Maryrose, Interior Graphic Standards, John Wiley & Sons, Wakita, Osamu A, The Profesional Practice of Architectural Working Drawing, John Wiley & Sons, 2003 D. Kertas Lembar Kerja : 1. Kertas lembar kerja adalah kertas HVS 80 gram ukuran A 1, dengan garis tepi keliling berjarak 1,5 cm. Ketebalan garis outline 0,7 mm dengan warna hitam. 2. Kolom identitas disisi kanan lembar kerja dengan lebar kolom 8 cm, diberi garis batas kolom (vertical) tebal 0,7 mm warna hitam. 3. Baris pertama dengan tinggi 6 cm digunakan untuk logo dan nama universitas. Baris kedua dengan tinggi 2 cm digunakan untuk tulisan Tugas Akhir. Baris ketiga dengan tinggi 6 cm digunakan untuk logo proyek (bila ada) dan nama proyek tugas akhir. Baris keempat dengan tinggi 3 cm digunakan untuk nama mahasiswa dan NIM. Baris kelima dengan tinggi 3 cm digunakan untuk judul gambar. Baris keenam dengan tinggi 2 cm digunakan untuk skala dan nomor gambar. Baris ketujuh dengan tinggi 2 cm digunakan untuk nomor lembar. Baris kedelapan dengan tinggi 2 cm digunakan untuk nama dosen pembimbing 1 dan paraf. Baris kesembilan dengan tinggi 2 cm digunakan untuk nama dosen pembimbing 2 dan paraf. Baris kesepuluh dengan tinggi 2 cm digunakan untuk nama koordinator tugas akhir dan paraf. Baris kesebelas dengan tinggi 90 cm digunakan untuk Catatan. 4. Identitas pada lembar cover ukuran 28,7 x 6 cm. Kolom pertama dari kiri ukuran 7 x 6 cm digunakan untuk logo dan nama universitas, kolom tengah ukuran 147 x 6 cm digunakan untuk judul proyek tugas akhir, kolom paling kanan ukuran 7 x 6 cm digunakan untuk nama mahasiswa dan NIM. 19

20 E. Kelengkapan Gambar 1. Kelengkapan dalam mengkomunikasikan gambar denah dan rencana langit-langit : Nama gambar dan skala gambar Ukuran ruang Notasi dinding/partisi/penyekat Ruang Notasi pintu dan jendela Notasi struktur kolom Peil lantai (perbedaan level lantai) Peil langit-langit (perbedaan level langit-langit) Arah Garis Pemotong 2. Kelengkapan dalam mengkomunikasikan gambar tampak dan gambar potongan : Nama gambar dan skala Ukuran horizontal bangunan Ukuran tinggi bangunan Ukuran tinggi rendah lantai (perbedaan level lantai) Notasi konstruksi lantai Ukuran tinggi rendah langit-langit (perbedaan level langit-langit) Notasi konstruksi plafond Keterangan material Notasi gambar detail Notasi garis potong 3. Kelengkapan dalam mengkomunikasikan gambar detail : Nama gambar dan skala Keterangan konstruksi Notasi konstruksi Ukuran sisi panjang dan tinggi Keterangan material 20

21 Pasal 12 PEDOMAN GAMBAR PRESENTASI Gambar presentasi terdiri dari gambar denah 2 ruang khusus berwarna, gambar potongan berwarna dari 2 ruang khusus, perspektif berwarna dari 2 ruang khusus, poster presentasi, dan gambar furniture di ruang khusus. Ketentuan teknis untuk gambar denah dan potongan ruang khusus ada;lah sebagai berikut : 1. Skala yang digunakan 1 : 50 dan/atau 1 : Teknik pewarnaan dengan cat air, gambar diprint dikertas Aquarel ukuran A 3 dan kemudian ditempel dikertas ukuran A 2 3. Teknik pewarnaan dengan marker, gambar di print dikertas BC/padalarang/kertas berwarna, ukuran A Teknik pewarnaan dengan pinsil, gambar di print dikertas BC/padalarang/kertas berwarna, ukuran A Teknik pewarnaan dengan digital, gambar diprint dikertas HVS/manila 100 gram, ukuran A 2. Pasal 13 POSTER PRESENTASI Untuk menunjang visualisasi pada saat presentasi sidang Tugas Akhir, dan untuk melihat kemampuan menyajikan hasil rancangan keseluruhan, maka peserta TA disyaratkan untuk membuat materi penunjang berupa poster, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Poster Presentasi dalam format ukran 80 x 120 cm, dengan kertas Art Paper 200 gram. 2. Lembar pertama memuat : introduksi proyek, konsep skematik, dan denah umum yang memuat denah ruang khusus berwarna. 3. Lembar kedua memuat : lay out ruang khusus pertama berwarna, minimal 2 gambar potongan ruang khusus berwarna, perspektif ruang khusus berwarna dan minimal satu perspektif furniture berwarna diruang khusus tersebut, yang dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai desain interior yang dirancang. 21

22 4. Lembar ketiga memuat : layout ruang khusus kedua berwarna, minimal 2 gambar potongan ruang khusus berwarna, perspektif ruang khusus berwarna dan minimal satu perspektif furniture berwarna diruang khusus tersebut, yang dapat memberikan informasi sebanyakbanyaknya mengenai desain interior yang dirancang. A. Teknis Pembuatan Poster No. Item Ketentuan Keterangan Kelengkapan Jumlah 1. Lembar Presentasi (Poster), Tanpa Skala, Lembar Pertama Kertas Art Paper, 200 gram, ukuran 80 x 120 cm Isi : Introduksi Proyek, Konsep Skematik, dan penjelasan umum. Denah umum dimana terdapat denah ruang khusus pertama. Denah umum dimana terdapat denah ruang khusus Identitas : Logo Proyek, Nama Proyek, Nama Mahasiswa, NIM 1 lembar 2. Lembar Presentasi (Poster), Tanpa Skala, Lembar Kedua 3. Lembar Presentasi (Poster), Tanpa Skala, Lembar Ketiga kedua. -SDA- Isi : Ide khusus untuk desain interior ruang khusus kedua. Denah ruang khusus pertama. Potongan ruang khusus pertama (min. 2 gambar) Gambar perspektif ruang khusus pertama (minimal 3 gambar) Nama Gambar dan Keterangan Gambar -SDA- Isi : Ide khusus untuk desain interior ruang khusus kedua. Denah ruang khusus kedua. Potongan ruang khusus kedua (min. 2 gambar) Gambar perspektif -SDA- -SDA- 1 Lembar 1 Lembar 22

23 ruang khusus kedua (minimal 3 gambar). Nama Gambar dan Keterangan Gambar B. Gambar Furniture Ruang Khusus Gambar furniture minimal mencantumkan 2 gambar deasin furniture di ruang khusus yang dapat mewakili temanya dibuatkan gambar : 1. Proyeksi orthogonal yang menampilkan tampak atas, tampak depan dan tampak samping, dalam skala 1 : 10 atau 1 : Gambar potongan yang menampilkan konstruksi dan pemakaian bahan, dalam skala 1 : 10 atau 1 : Gambar perspektif berwarna C. Referensi : 1. Ching, Francis DK, Drawing : A Creatif Process, Van Nostrand Reinhold, New York, Pile, John F, Perspektif for Interior Designer, Withney Library of Design, New York, Sid Del Mar Leach ASID, Teknik Rendering dan Presentasi Rancangan Interior, Erlangga, Jakarta, Mitton, Maureen, Interior Design Visual Presentation : A Guide to Graphics, Modela, and Presetation Techniques, Wiley, Bender, Diane M, Design Portofolios : Moving from Traditional to Digital, Fairchild, 2008 Pasal 14 SKEMA MATERIAL DAN MAKET Untuk menunjang visualisasi pada saat presentasi sidang Tugas Akhir, dan untuk melihat kemampuan menyajikan hasil rancangan keseluruhan, maka peserta TA disyaratkan untuk membuat beberapa materi penunjang, sebagai berikut: A. Skema Warna dan Material 23

24 Skema warna (color scheme) diperlukan untuk mengetahui warna yang digunakan, sehingga pada saat pengaplikasian warna selalu merujuk pada komposisi warna-warna yang sudah dipilih secara konsisten. Adapun skema bahan (material scheme) diperlukan untuk mengetahui implementasi jenis, karakter, warna, tekstur, serta komposisinya dalam rancangan, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Board skema material berukuran A 2, dibuat minimal 2 set skema yang mewakili material dan warna dari 2 ruang khusus. 2. Board dilapis dengan kertas linen warna hitam. 3. Gambar perspektif 2 furniture yang digunakan diruang khusus. 4. Gambar furniture yang ditampilkan BUKAN foto furnitur atau image. B. Maket Maket adalah model 3 dimensional yang mewakili rancangan interior ruang khusus. Maket yang disajikan dalam sidang TA harus dapat memberikan informasi desain yang jelas, proporsi dan skala yang tepat dalam skala 1:50. Maket diharapkan dapat memberikan kesan material yang mendekati warna dan karakter material aslinya. Board maket diberi identitas : Nama Dosen Pembimbing, Nama Mahasiswa, NIM, Nama Proyek, dan Skala Maket. Identitas diletakan disisi kanan bawah. Pasal 15 PEDOMAN TEKNIS GAMBAR PERSPEKTIF Ketentuan Gambar Perspektif: 1. Gambar perspektif ruang, diwajibkan 6 gambar dengan teknik manual. Untuk gambar perspektif ke-7 dan seterusnya dapat menggunakan teknik gambar computer. 2. Apabila menggunakan komputer dengan program apapun (Autocad; 3D max; Archicad, Revit; Intericad), diawali dengan visualisasi ide / gagasan yang berupa sketsa perspektif manual yang sudah dikonsultasikan dengan pembimbing terlebih dahulu. 3. Teknik Rendering / pewarnaan diperkenankan menggunakan teknik bebas / mix media: cat poster; cat air; tinta; marker; pensil warna; pastel; crayon. Pewarnaan sebaiknya dapat memberikan informasi yang mendekati citra karakter dan warna material interior yang 24

25 sebenarnya. Gambar-gambar untuk keperluan presentasi, menggunakan warna-warna paspartu (passpartoo) netral atau warna yang senada dengan tema. Gambar-gambar perspektif dibingkai atau menggunakan mat yang seragam. 4. Perspektif digambar dikertas ukuran A 2 dengan dimensi gambar perspektif seukuran A 3. Gambar perspektif wajib dikerjakan secara manual 6 view. 5. Gambar perspektif disarankan menggunakan teknik satu titik lenyap, guna memperlihatkan gagasan desain yang komprehensif. 6. Teknik pewarnaan dengan cat air, gambar dikertas Canson ukuran A 3 dan kemudian ditempel dikertas ukuran A Teknik pewarnaan dengan copic, gambar dikertas BC/padalarang, ukuran A Teknik pewarnaan dengan pinsil warna, gambar dikertas BC/padalarang, ukuran A Untuk gambar perspektif ke-7 dan seterusnya, teknik pewarnaan dapat dengan digital, gambar diprint dikertas foto ink jet paper atau matte paper,100 gram ukuran A 2. Pasal 16 PERSYARATAN TERKAIT DENAH Ketentuan yang tercantum berikut ini merupakan ketentuan yang keputusannya sangat bergantung pada kasus atau kompleksitas permasalan dari masing-masing proyek yang dipilih yang perlu didiskusikan dengan pembimbing. Ketentuannya sebagai berikut : a. Luas tapak bangunan berkisar m2 b. Luas denah bangunan minimal m m2 sesuai dengan kebutuhan berdasarkan data matriks serta rekapitulasi program aktifitas dan fasilitas yang dibutuhkan. c. Denah yang digunakan harus sesuai dan relevan dengan proyek Tugas Akhir yang dikerjakan. d. Denah ruang khusus minimal luas 500 m2. e. Pemilihan ruang khusus yang akan didesain ditentukan oleh Pembimbing I sesuai ketentuan pada Pasal 4 ayat 6A. 25

26 f. Denah ruang khusus dapat berupa gabungan 2-4 ruang atau area, seperti museum atau restaurant atau rumah ibadah. Denah ruang khusus dapat juga 2-4 ruang yang terpisah, seperti pada proyek kantor, hotel atau sekolah. Pasal 17 METODE EVALUASI KARYA TUGAS AKHIR Adapun metode evaluasi tugas akhir, agar dapat dikaji secara obyektif, rasional, dan ilmiah, maka digunakan tahapan proses desain yang terdiri dari: metode perancangan design schematic design, tahap space planning (sintesa masalah) dan tahap pengambilan keputusan (design). Tahapan proses desain diatas juga digunakan sebagai acuan untuk evaluasi dan memonitor kemajuan pelaksanaan pekerjaan tugas akhir mahasiswa bimbingan. Ada (tiga) tahap evaluasi yang harus dilalui setiap peserta Tugas Akhir sebelum menghadapi sidang Tugas Akhir. A. Evaluasi 1 Evaluasi pertama dilaksanakan oleh pembimbing masing-masing sesuai pasal 5. Prasyarat evaluasi 1: Jangka waktu pengerjaan karya tugas akhir hingga menjelang jadwal evaluasi 1, terjadwal selama 3 minggu. Selama proses tersebut setidaknya Mahasiswa telah melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing minimal 3 (tiga) kali. Adapun materi evaluasi 1 sebagaimana diuraikan pada BAB I pasal 9, yang menjadi pola berfikir desain yang didukung oleh studi banding foto-foto hasil survey di 3 lokasi berbeda dari proyek tugas akhir yang sejenis/setipe. Hasil Evaluasi 1 dengan mengisi form 18 TA. B. Evaluasi 2 Evaluasi kedua dilaksanakan oleh tim dosen penguji sesuai persyaratan pada pasal 6. Prasyarat Evaluasi 2 : Jangka waktu pengerjaan karya tugas akhir hingga menjelang jadwal evaluasi 2, terjadwal selama 3 minggu dari jadwal evaluasi 1. Selama proses tersebut setidaknya Mahasiswa telah melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing minimal 3 kali, bukti bimbingan tercatat pada buku asistensi atau pada kertas kerja dibubuhkan paraf dosen pembimbing. 26

27 Materi Evaluasi 2 merupakan konsep perancangan sebagaimana diuraikan pada BAB II di pasal 9, didukung dengan sketsa-sketsa ide pengembangan rancangan. Hasil evaluasi 2 dengan mengisi form 19 TA. C. Evaluasi 3 : Evaluasi ketiga dilaksanakan oleh pembimbing masing-masing dan merupakan parameter dari kesiapan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Prasyarat Evaluasi 3: Jangka waktu pengerjaan karya tugas akhir hingga menjelang jadwal evaluasi 3, terjadwal selama 5 minggu dari jadwal evaluasi 2. Selama proses tersebut mahasiswa setidaknya telah melalui konsultasi (asistensi) dengan pembimbing, minimal 3 kali. bukti bimbingan tercatat pada buku asistensi atau pada kertas kerja dibubuhkan paraf dosen pembimbing. Materi Evaluasi 3 mengevaluasi gambar kerja sebagaimana diuraikan dalam pasal 11. Gambar kerja sudah dalam format presentasi, lengkap dengan kop gambar untuk mendapatkan pengesahan layak sidang. Hasil evaluasi 3 dengan mengisi form 20 TA. Pasal 18 KELAYAKAN SIDANG TUGAS AKHIR (18 TA Kelayakan karya tugas akhir bila mahasiswa telah siap dengan karyanya untuk menghadapi siding, dan dosen pembimbing I dan II telah memeriksa kemajuannya dengan mengisi form 21 TA. Kelengkapan karya terdiri dari : 1. Laporan Tugas Akhir, format A 4 rangkap empat 2. Sketsa/Gambar Desain dan Pengembangannya, format A 3 3. Gambar Kerja cetak hitam putih, format A 2 4. Gambar Presentasi berwarna, format A 2 5. Poster Presentasi ukuran 80 x 120 cm, tiga lembar 6. Skema warna dan skema material, format A 2 7. Maket Presentasi skala 1 : 50 Materi yang harus diperiksa : 27

28 - Mengevaluasi gambar kerja yang sesuai dengan materi gambar pada evaluasi III, gambar telah diperbaiki / disempurnakan dan memiliki peningkatan baik dalam segi kualitas maupun kuantitas - Gambar presentasi dan poster sudah dalam format presentasi, lengkap dengan kop identitas gambar dan mahasiswa. Pasal 19 SIDANG TUGAS AKHIR Sidang ini merupakan forum ujian secara komprehensif yang dilaksanakan oleh tim penguji dan pembimbing mahasiswa peserta tugas akhir yang bersangkutan. Penguji pada sidang tugas akhir sama dengan penguji pada evaluasi 2 dengan tujuan dapat memantau perkembangan karya mahasiswa atau dapat pula berbeda dengan penguji pada evaluasi kedua, hal ini dimaksudkan agar menambah masukan dan menjamin obyektifitas dalam penilaian. Pada pelaksanaan sidang tugas akhir ditugaskan 2 penguji pengganti per hari sidang tugas akhir yang bertugas menggantikan apabila ada penguji yang berhalangan hadir. Dosen pembimbing, pengujii dan penguji pengganti hadir tepat waktu sesuai jadwal sidang tugas akhir. Panitia Sidang Tugas Akhir adalah : 1. Penanggung Jawab dan Pelaksanaan Penanggung jawab adalah Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Pelaksana adalah Ketua Program Studi Desain Interior dengan dibantu oleh panitia yang dibentuk oleh Ketua Program Studi Desain Interior. 2. Panitia Penguji terdiri dari empat dosen, 2 pembimbing dan 2 penguji : a. Seorang Ketua / Pimpinan Sidang dari salah satu penguji b. Dua orang penguji / evaluator c. Satu orang sekretaris sidang dari salah satu penguji 3. Materi dan Bobot Materi ujian dan penilaian terdiri atas : a. Penulisan materi tugas akhir 25 % 28

29 b. Cara penyajian presentasi tugas akhir 25 % c. Penguasaan materi tugas akhir 25 % d. Kemampuan presentasi dan pengetahuan pendukung 25 % Total 100 % 4. Waktu Sidang a. Jadwal Sidang : Sidang 1 : Pukul WIB Sidang 2 : Pukul WIB Sidang 3 : Pukul WIB Sidang 4 : Pukul WIB Istirahat : Pukul WIB Sidang 5 : Pukul WIB Sidang 6 : Pukul WIB Sidang 7 : Pukul WIB Sidang 8 : Pukul WIB Peserta Ujian siap 10 menit sebelum sidang dimulai setiap sesi b. Alokasi waktu persesi sidang tugas akhir : Pembukaan dan penutup dari ketua sidang 5 menit Presentasi 10 menit Tanya Jawab : Pembimbing 1 5 menit Pembimbing 2 5 menit Penguji 1 10 menit Penguji 2 10 menit c. Form Sidang Tugas Akhir : Berita Acara Penilaian Sidang Tugas Akhir per mahasiswa form 22 TA Gabungan Nilai Evaluasi 1, 2, 3 dan Sidang Tugas Akhir per mahasiswa form 23 TA 29

30 Rekap Nilai Evaluasi 1,2,3 dan Sidang Tugas Akhir per ruang sidang form 24 TA Lembar Pengesahan Karya telah diuji form 25 TA Tertib Pakaian Pasal 20 TATA TERTIB SIDANG TUGAS AKHIR a. Penguji dan Pembimbing Pria : Kemeja lengan panjang berdasi / kemeja batik, celana panjang gelap (bukan jeans), sepatu pantovel b. Penguji dan Pembimbing Wanita : Blus dengan blaser / baju batik, rok/celana panjang gelap (bukan jeans), sepatu pantovel c. Peserta Ujian Pria : Kemeja putih / warna polos (tanpa motif), jas hitam, dasi hitam, celana panjang hitam (bukan jeans), sepatu pantovel hitam d. Peserta Ujian Wanita : Blus putih / warna polos, blaser hitam, rok/celana panjang hitam (bukan jeans), sepatu pantovel hitam Perlengkapan Peserta Ujian a. Peserta ujian wajib hadir selambatnya 10 menit sebelum sidang b. Peserta ujian wajib membawa sendiri laptop untuk presentasi c. Peserta ujian wajib membuat slide presentasi dengan microsoft power point yang berisi tentang judul, masalah, identifikasi masalah, konsep perancangan, dan lainnya. 30

31 Pasal 21 KETENTUAN KELULUSAN TUGAS AKHIR Peserta dinyatakan lulus sidang bila nilai akhir > 56, dengan syarat : a. Nilai rata-rata dari masing-masing butir penilaian : Penulisan materi tugas akhir Cara penyajian/presentasi tugas akhir Penguasan materi Kemampuan pengetahuan pendukung tugas akhir Harus > 56, dengan mayoritas penguji memberi nilai > 56 b. Nilai sidang (NS) tugas akhir diperoleh dari nilai rata-rata NS = Jumlah Dosen Pembimbing + Jumlah Nilai Dosen Penguji 4 c. Nilai akhir diperoleh dari pembobotan nilai Evaluasi 1, 2, 3 dan NS NA = (10 % Eva. 1) + (20% Eva. 2) + (30% Eva. 3) + (40 % NS) Nilai akhir > 56 Pasal 22 PORTFOLIO TUGAS AKHIR Portfolio Tugas Akhir terdiri dari lima bagian yaitu: 1. Laporan Tugas Akhir, format A 4 2. Sketsa/Gambar Desain dan Pengembangannya, format A 3 3. Gambar Kerja sebagai implementasi desain, format A 2 4. Gambar Presentasi dan perspektif berwarna, format A 2 5. Materi presentasi 2 dimensional yang berupa poster, materi presentasi 3 dimensional (maket studi, skema warna dan material) 31

32 Pasal 23 KETENTUAN FORMAT FILE DOKUMENTASI KARYA Soft copy file Laporan Tugas Akhir, gambar kerja dan presentasi dalam CD : a. Sketsa Desain : File pdf : Jumlah sesuai proyek TA b.gambar Kerja : File pdf : Jumlah sesuai proyek TA c. Gambar Perspektif : File jpg : Jumlah minimal 6 d.gambar Furniture : File jpg : Jumlah minimal 4 e. Konsep Rancangan: File pdf : Huruf Times new roman, 12, spasi 1,5 f. Foto Mahasiswa : File jpg : Jumlah 1 buah Semua file berwarna, disimpan dalam file resolusi minimal 300 pixel. File disimpan dalam satu folder dengan diberi judul Tugas Akhir. CD file diserahkan dalam kemasan box acrylic (bukan plastic) dengan diberi identitas mahasiswa beserta nama dosen pembimbing Tugas Akhir. Penyerahan CD dan Laporan Tugas Akhir (Hardcover) dengan mengisi Form 26 TA Pasal 24 KETENTUAN LAIN Segala hal yang menyangkut ketentuan dan pelaksanaan tugas akhir, namun belum diatur dalam pasal-pasal ini akan dibahas dan diatur kemudian sebagai langkah perbaikan. Demikian halnya, bila dalam ketentuan ini terdapat ketentuan yang kurang ideal dalam pelaksanaan tugas akhir, maka akan dibahas dan diatur perbaikannya. Ketentuan ini diberlakukan sejak mendapatkan persetujuan dari Dekan Fakultas Seni dan Desain Universitas Tarumanagara. 32