Jenis gambar grafis yang sering digunakan pada film animasi adalah

Menambahkan visual atau gambar ke konten web adalah cara paling jitu untuk membuat situs terlihat lebih menarik dan unik.

Tak heran, dari sejumlah website yang ada saat ini, menurut data dari w3tech.com hanya 8% webmaster saja yang tidak menampilkan konten visual di webnya.

Tapi ingat, tidak semua format gambar bisa dimanfaatkan untuk website.

Beberapa format mempunyai ukuran yang besar dan bisa memperlambat waktu loading web Anda, sedangkan yang lainnya tidak dapat diakses dari berbagai browser.

Mari teruskan membaca, karena artikel ini akan membahas beberapa format gambar yang paling banyak digunakan dalam berbagai produk grafis.

Tentu dengan penjelasan apakah format file tersebut bisa digunakan sebagai konten visual web.

Format Gambar yang Paling Banyak Digunakan

Tahukah Anda jika gambar yang selama ini banyak Anda gunakan sebenarnya terbagi ke dalam dua kategori.

Yuk pahami kedua kategori tersebut.

Raster Image Files

Raster adalah format gambar yang paling umum dan banyak ditemukan di internet.

Gambar-gambar dalam tipe ini dibentuk dari serangkaian titik-titik kecil atau disebut dengan piksel.

Nah jika Anda melihat gambar Raster hitam putih, misalnya, gambar tersebut sebenarnya adalah kumpulan titik-titik yang memiliki warna hitam dan putih.

Banyaknya piksel dalam format Raster akan menentukan resolusi suatu gambar, baik itu tinggi maupun rendah.

Sayangnya karena dibentuk dari susunan piksel, format Raster cenderung statis dan bergantung kepada resolusi, sehingga menjadi blur ketika diperbesar.

Dalam format Raster juga dikenal adanya lossless dan lossy compression. Dengan skema lossless compression, Anda bisa memperkecil ukuran gambar tanpa mempengaruhi kualitasnya.

Sebaliknya, gambar yang tergolong ke dalam lossy compression akan berkurang kualitasnya jika diperkecil.

Adapun beberapa format gambar yang masuk ke dalam kategori Raster diantaranya adalah sebagai berikut:

1. PNG (Portable Network Graphics)

PNG adalah salah satu format terpopuler yang bisa menampilkan gambar dengan latar belakang transparan.

Format ini banyak digunakan untuk membuat infografis, banner, chart, logo, ilustrasi, komik, dan banyak produk grafis lainnya.

Selain itu, PNG juga mendukung lossless compression dan menawarkan warna yang tajam.

Sayangnya, format ini cenderung mempunyai ukuran yang besar dan hanya bisa disimpan dalam mode RGB.

2. JPEG/JPG (Joint Photographic Experts Group)

JPEG atau JPG adalah format yang paling banyak digunakan di internet.

Beberapa platform sosial media seperti Facebook dan Instagram bahkan secara otomatis akan mengubah format gambar yang diunggah menjadi JPEG.

Yang paling spesial, JPEG kompatibel dengan berbagai browser, image viewers, dan berbagai editor software; serta mempunyai ukuran file yang kecil.

Namun sisi kekurangannya adalah, JPEG masuk ke dalam tipe lossy compression, sehingga kualitasnya akan menurun jika diperbesar.

Baca Juga: Cara Memperbesar Ukuran Gambar JPG Jadi Lebih Baik

3. GIF (Graphics Interchange Format)

Sering melihat gambar GIF di sosial media?

Ya, GIF dikenal karena kemampuannya dalam menampilkan animasi yang menarik dan kekinian, sehingga banyak digunakan dalam strategi social media marketing.

Kabar baiknya, GIF mempunyai ukuran file yang kecil, mendukung mode transparan, dan termasuk ke dalam lossless compression.

Namun di sisi lain, format ini sayangnya tidak dibekali dengan kualitas gambar yang tinggi serta mempunyai dukungan warna yang terbatas.

4. TIFF (Tagged Image File Format)

Dengan kualitas gambar yang sangat tinggi, TIFF banyak digunakan dalam industri cetak maupun penerbitan.

Tapi ingat, jangan pernah menggunakan format ini untuk web; karena selain tidak kompatibel dengan berbagai browser, TIFF juga mempunyai ukuran file yang besar.

5. PSD (Photoshop Document)

PSD adalah format file gambar yang dibuat maupun disimpan di aplikasi Adobe Photoshop. Uniknya, PSD bisa diubah ke format lain seperti JPEG dan PNG.

Namun sayangnya, format ini tidak bisa dilihat dari browser maupun aplikasi image viewers, sehingga tidak disarankan untuk konten web.

Nah selain kelima format file di atas, beberapa format lainnya seperti WebP, BMP (Bitmap), Raw, Exif (Exchangeable image file format), ICO, dan HEIF (High Efficiency Image File Format) juga termasuk ke dalam kategori Raster.

Baca Juga: Cara Mudah Optimasi Gambar WordPress Untuk SEO

Vector Image File Formats

Gambar-gambar dalam format Vektor dihasilkan dari titik, garis, maupun kurva berdasarkan formula matematis dalam komputer.

Itulah mengapa setiap bentuk dan warna yang dihasilkan dari susunan-susunan vektor tidak terikat pada piksel; sehingga dapat diperbesar tanpa mempengaruhi kualitas atau resolusinya.

Beberapa format gambar yang termasuk ke dalam kategori Vector antara lain:

1. SVG (Scalable Vector Graphics)

SVG merupakan format grafis berbasis XML (Extensible Markup Language) dan banyak digunakan untuk membuatkan ilustrasi, diagram, logo, ikon, hingga animasi untuk website.

Kabar baiknya, SVG menawarkan ukuran file yang kecil dan dapat diakses dari berbagai web browsers.

2. AI (Adobe Illustrator)

AI merupakan format gambar yang dihasilkan dari aplikasi Adobe Illustrator. Format AI memang tidak bisa diunggah secara langsung untuk web.

Tapi kabar baiknya, Anda bisa terlebih dahulu mengubahnya menjadi format lain seperti JPEG, PNG, dan GIF; sehingga pada akhirnya tetap bisa dimanfaatkan untuk konten web.

Berbeda dengan PSD, AI bisa ditingkatkan atau dikurangi skalanya tanpa mengurangi kualitasnya.

3. PDF (Portable Document Format)

Sering membuat dan mengunduh file PDF?

Nah, format ini juga termasuk ke dalam kategori Vector dan bisa digunakan untuk menampilkan ilustrasi, poster, desain sampul, serta konten grafis lainnya.

Menariknya, Anda juga bisa menambahkan animasi, tombol call-to-action, serta elemen-elemen lainnya dalam PDF.

Biasanya, PDF hanya dijadikan lampiran atau pelengkap konten website dalam file terpisah, dan tidak bisa ditampilkan secara langsung layaknya JPEG maupun PNG.

Tidak hanya tiga format tadi, beberapa format seperti EPS (Encapsulated Postscript) dan CGM (Computer Graphics Metafile) juga termasuk ke dalam kategori Vector.

Format Gambar Terbaik Untuk Website

Mungkin sahabat Qwords bertanya-tanya format gambar apa yang terbaik untuk website?

Format gambar PNG cocok untuk menyimpan gambar berkualitas dan tidak pecah, gambar ini cocok untuk detail-detail gambar di website.

Format gambar JPEG juga tidak kalah baik untuk website, dari segi kualitas memang tidak berbeda jauh tetapi dari segi ukuran lebih besar dibandingkan PNG.

Tetapi saat ini Google tidak merekomendasikan kedua gambar tersebut, google merekomendasikan untuk menggunakan gambar berformat WebP.

WebP images adalah format gambar yang dikembangkan oleh Google sejak 2010.

Gambar dengan format ini sudah dikompres dengan teknologi dari Google sehingga dari segi ukuran bisa setengah dari PNG dan kualitas tetap sama.

Gambar format WebP ini cocok untuk Anda yang menginginkan website memiliki akses yang cepat.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, Anda sudah mempelajari beberapa format gambar yang paling banyak digunakan, serta mengetahui file mana saja yang bisa dimanfaatkan untuk website.

Dengan format yang tepat, gambar Anda akan mudah diakses oleh pengunjung dari browser manapun, serta memiliki ukuran file yang tidak memberatkan web.

Adapun beberapa format yang paling banyak digunakan untuk website diantaranya yakni: JPEG, PNG, GIF, SVG, WebP, BMP, dan ICO.

Nah bagaimana dengan Anda? Format mana yang biasanya Anda gunakan pilih untuk konten web Anda?

Yang pasti agar seluruh visual tersebut bisa dimuat dengan baik, jangan lupa untuk menggunakan hosting terbaik yang mempunyai performa dan reliabilitas yang menjanjikan.

Sebagai rekomendasi, Anda bisa memanfaatkan paket hosting murah dari Qwords.com yang hadir dengan Hybrid SSD, uptime 99.99%, penyimpanan hingga 32GB, serta fitur-fitur menarik lainnya.

Terima kasih