Berikut ini yang tidak termasuk peran bank sentral adalah

Jakarta - Stabilitas sistem keuangan setiap negara merupakan hal yang sangat vital karena sistem ini mengatur alur transmisi kebijakan moneter. Jika sistem keuangan tidak stabil, maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan dengan normal. 

Peran Bank Sentral Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

Pertama, bank sentral bertugas untuk menjaga stabilitas moneter melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank sentral dituntut untuk dapat menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan imbang. Apabila stabilitas moneter terganggu mampu menimbulkan dampak yang berimbang terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter yang penerapan suku bunganya terlalu ketat, dapat mematikan ekonomi, dan sebaliknya. Kebijakan inflation targeting network digunakan untuk menciptakan stabilitas moneter. 

Kedua, bank sentral memiliki peran yang penting dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat. Bank sentral melakukan pengawasan serta penetapan regulasi untuk memastikan kinerja lembaga keuangan yang baik.Jika terjadi kegagalan dalam sektor ini, maka dapat mengakibatkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. Oleh karena itu, sistem pengawasan dan regulasi yang efektif sangatlah diperlukan. Disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuatan kebijakan harus dijalankan guna menjaga kestabilan. 

Ketiga, bank sentral memiliki wewenang untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Apabila peserta sistem pembayaran mengalami gagal bayar, mampu menimbulkan risiko yang mengganggu kelancaran sistem pembayaran. Untuk mencegah hal tersebut, bank sentral mengembangkan mekanisme dan pengaturan. Bank sentral menerapkan sistem pembayaran real time atau dikenal dengan nama RTGS (Real Time Gross Settlement) untuk meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayarannya. 

Keempat, bank sentral memiliki fungsi riset dan pemasaran. Dengan fungsi ini, bank sentral memiliki akses terhadap informasi-informasi yang dinilai berisiko bagi stabilitas keuangan. Lewat pemantauan, bank sentral dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan yang berdampak pada stabilitas keuangan. Lewat risen, bank sentral juga dapat mengembangkan instrumen dan indikator untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut nantinya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Kelima, fungsi bank sentral sebagai leader of the last resort (LoLR) yang merupakan peran bank sentral dalam mengelola krisis untuk menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsinya mencakup menyediakan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR, haris terhindar dari moral hazard. Maka dari itu perlu pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat.

Tahukah Anda apa saja peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran? Bank Indonesia memiliki peran yang istimewa ketimbang bankā€“bank lainnya di Indonesia. Jika selama ini kita mengenal bank sebagai perusahaan yang menyediakan produk keuangan seperti tabungan, kartu kredit, sampai KPR, maka Bank Indonesia adalah bank sentral negara Indonesia yang fokus memelihara keseimbangan nilai Rupiah. Mari kita simak pembahasan lebih lanjut soal peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran berikut ini.

Baca juga: Apa Itu ATM Bersama? Simak Daftar dan Kode Bank Lengkapnya di Sini!

Berikut ini yang tidak termasuk peran bank sentral adalah

 

1. Regulator dan Fasilitator Pengembangan

Bank Indonesia memiliki kewenangan khusus dalam perekonomian negara. Salah satu peran pokok Bank Indonesia adalah sebagai regulator dan fasilitator sistem pembayaran yang berlaku di negara kita. Apa yang dimaksud dengan regulator dan fasilitator? Bank Indonesia sebagai regulator bertugas untuk memastikan seluruh proses sistem pembayaran berjalan mulus. 

Caranya adalah dengan membuat peraturan, syarat-syarat, serta sanksi yang mengikat penyedia layanan keuangan. Dengan begitu, tata penggunaan sistem pembayaran, mulai dari transfer uang, kartu debit dan kredit, sampai QRIS, sudah diatur sedemikian rupa untuk meminimalisir risiko penyalahgunaan. Contohnya seperti Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik. 

Kemudian, Bank Indonesia juga menjadi fasilitator yang artinya menyempurnakan sistem pembayaran yang sudah ada. Pada intinya, Bank Indonesia memiliki kewajiban untuk menjamin semua transaksi berjalan tanpa hambatan.

Baca juga: Cara Mudah Cek Identitas Lewat No Rekening Bank

2. Memberikan Izin yang Sesuai

Berikut ini yang tidak termasuk peran bank sentral adalah

 Salah satu peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran yang cukup krusial adalah mengeluarkan izin-izin kepada perusahaan dan pihak yang melakukan transaksi. Bank Indonesia tidak sembarangan mengizinkan pihak atau perusahaan untuk mengedarkan produk atau layanan keuangan. 

Hal tersebut juga sudah diatur dengan jelas dalam PBI No. 23/6/PBI/2021 dan PBI No. 23/7/PBI/2021. Ini juga sejalan dengan peran Bank Indonesia untuk melindungi kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia. Karena itu, sebelum Anda memercayakan keuangan pribadi maupun bisnis ke bank atau penyedia layanan keuangan, pastikan sudah mengantongi izin dari Bank Indonesia.

Baca juga: Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank yang Perlu Diketahui

3. Sebagai Lembaga Pengawasan

Sempat disinggung di atas bahwa Bank Indonesia memiliki peran utama sebagai pelindung hak dan kewajiban masyarakat Indonesia dalam kegiatan ekonomi. Jadi, sudah seharusnya Bank Indonesia diberikan tanggung jawab sebagai pengawas sistem pembayaran di Indonesia. 

Selain dengan melakukan monitoring lapangan, Bank Indonesia juga mewajibkan setiap penyedia jasa sistem pembayaran, baik itu bank umum maupun fintech, untuk menyampaikan laporan resmi. 

Pengawasan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat, juga perbankan, perusahaan, dan stakeholder. Bank Indonesia juga ingin mempertahankan stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kepercayaan publik akan sistem pembayaran yang berlaku. Misalnya saja sistem QRIS yang sudah diregulasi oleh Bank Indonesia. 

Melalui pengawasan berkala, Bank Indonesia berhasil membuat kita semua merasa aman untuk menggunakan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran yang praktis.

Baca juga: Apa Itu Internet Banking? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini

4. Mengurangi Risiko dalam Sistem Pembayaran

Berikut ini yang tidak termasuk peran bank sentral adalah

Selanjutnya, peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran juga termasuk mengurangi risiko terjadi gagal transaksi. Apabila ada masalah gagal bayar (failure to settle), bisa dipastikan bahwa kelancaran sistem pembayaran pun jadi terhambat. Jika masalah seperti ini dialami oleh lebih dari satu pihak dalam waktu bersamaan, maka perekonomian Indonesia pun terancam macet.

Untuk menghindari isu serius seperti ini, Bank Indonesia terus mengembangkan mekanisme yang dapat mengurangi berbagai risiko dalam sistem pembayaran. Terlebih lagi setiap harinya risiko ini terus meningkat. Bank Indonesia pun sudah menerapkan Real Time Gross Settlement (RTGS) yang dapat memperkuat keamanan dan kecepatan sistem pembayaran real-time.  

5. Sebagai Lembaga Penyelenggara

Jika dahulu Pos Indonesia ikut berperan sebagai penyelenggara sistem pembayaran, kini peran ini diambil penuh oleh Bank Indonesia. Pada era modern ini, transaksi non tunai atau digital semakin marak digunakan. Fenomena ini semakin mengukuhkan peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran. Sejatinya, Bank Indonesia menyelenggarakan dua sistem pembayaran, yakni Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (RTGS) yang sudah dibahas di poin sebelumnya. 

Dengan mengenali peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran nasional, Anda pun semakin yakin untuk selalu teliti ketika menggunakan jasa dan produk keuangan, terutama untuk keperluan bisnis. Agar bisa melakukan transaksi dalam berbagai metode secara aman, pilihlah payment gateway Indonesia yang sudah memiliki izin resmi Bank Indonesia, seperti Midtrans.

Tidak hanya itu, Midtrans juga telah mendapatkan sertifikasi ISO/IEC 27001, yakni sebuah standar internasional mengenai keamanan informasi. Mari majukan bisnis dengan Midtrans yang sudah dipercayai oleh lebih dari 500.000 pengusaha!

Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah C.

Bank sentral merupakan lembaga negara yang bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak-pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-undang. Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menerapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.

Pada soal diatas, yang bukan tugas Bank sentral adalah penerima simpanan masyarakat karena ini tugas dari bank umum.

Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah C.