Upaya menghapuskan sistem politik Apartheid di Afrika Selatan dilakukan dengan cara cara ini kecuali

Siapa yang tak kenal Nelson Rolihlahla Mandela, atau lebih dikenal dengan Nelson Mandela? Selain dikenal sebagai orang Afrika Selatan berkulit hitam pertama yang memegang jabatan sebagai Presiden (1994-1999), Mandela juga merupakan tokoh yang sangat berperan dalam penghapusan pengaruh apartheid di negara tersebut. Apartheid, atau politik apartheid sendiri merupakan politik perbedaan warna kulit antara kulit hitam dan kulit putih.

Politik apartheid terjadi karena adanya perlakuan yang buruk dari kaum inggris terhadap suku asli yang ada di Afrika Selatan atau sering disebut suku bantu.

Pada tahun 1652, dengan tujuan untuk menjajah sumber daya alam pada saat Belanda menjajah Afrika Selatan, Inggris juga memiliki keinginan yang sama untuk menjajah negara tersebut, sehingga terjadilah perang Boer pada tahun 1899-1902 antara Belanda dan Inggris. Setelah Inggis menguasai Afrika Selatan, diskriminasi oleh inggris terhadap suku asli Afrika Selatan pun muncul.

Penduduk Afrika Selatan lantas digolongkan menjadi empat golongan besar, yaitu kulit putih atau keturunan Eropa, suku bangsa Bantu (suku asli di Afrika Selatan), orang Asia yang kebanyakan berasal dari Pakistan dan India, dan orang kulit berwarna atau berdarah campuran, dimana kelompok Melayu Cape termasuk di dalamnya.

Sontak, pemisahan suku yang dilakukan di Afrika Selatan ini mendapat tanggapan dari dunia internasional. Bahkan Majelis Umum PBB mengutuk perbuatan tersebut. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah tersebut juga mendapat tanggapan yang serius dari rakyat Afrika Selatan. Di Afrika Selatan sering terjadi gerakan-gerakan pemberontakan untuk menghapus pemerintahan Apartheid. Satu diantaranya yang paling terkenal adalah yang dipelopori oleh African National Congress (ANC) yang berada di bawah pimpinan Nelson Mandela.

Berakhirnya Politik Apartheid

Pada tahun 1961, Mandela memimpin aksi rakyat Afrika Selatan untuk tinggal di dalam rumah. Aksi tersebut ditanggapi oleh pemerintah Apartheid dengan menangkap dan kemudian menjebloskan Mandela ke penjara Pretoria tahun 1962. Ia baru dibebaskan 28 tahun kemudian, atau tepatnya pada 11 Februari 1990 pada masa pemerintahan Frederik Willem de Klerk.

Pembebasan Nelson Mandela membawa dampak positif terhadap perjuangan rakyat Afrika Selatan dalam memperjuangkan penghapusan politik Apartheid. Pada 2 Mei 1990, untuk pertama kalinya pemerintahan Afrika Selatan mengadakan perundingan dengan ANC untuk membuat undang-undang nonrasial. Pada 7 Juni 1990, Frederik Willem de Klerk menghapuskan Undang-undang Darurat Negara yang berlaku hampir pada setiap bagian negara Afrika Selatan.

Butuh waktu tak sebentar bagi Nelson Mandela untuk menegakkan kekuasaan tanpa adanya rasialisme dan menghapuskan kekuasaan Apartheid. Pada 21 Februari 1991, UU tentang Apartheid dihapuskan, dan pada tahun 1994 diadakan pemilu pertama yang menghasilkan Nelson mandela keluar sebagai pemenang yang terus berlanjut hingga 10 mei 1994. Ia dinobatkan sebagai presiden kulit hitam pertama di Afrika dan mendapatkan nobel Perdamaian, yang sekaligus menandai berakhirnya Politik Apartheid di negara penghasil berlian tersebut.

Guys, pernah gak sih, elo mendengar tentang politik apartheid? Well, pasti banyak dari elo yang belum tahu tentang politik satu ini. Singkatnya, politik apartheid merupakan sebuah kebijakan yang memisahkan kulit hitam dan putih di Afrika Selatan. 

Eitss, tapi kok bisa ada orang kulit putih di Afrika?

Nah, elo pernah gak sih, menonton acara sepak bola di televisi? Jika elo perhatikan salah satu pemain tim nasional sepak bola Afrika ada yang berkulit putih, lho. Apakah ia bukan orang Afrika? Apakah ia pemain yang disewa dari negara lain? 

Faktanya, banyak orang-orang kulit putih yang menetap di Afrika Selatan. Bahkan, di zaman dahulu perbedaan warna kulit ini sering menjadi permasalahan hingga menimbulkan politik apartheid. 

Maka dari itu, mari kita bahas lebih lanjut mengenai latar belakang politik apartheid!

Baca Juga: Profil Nelson Mandela, Sosok yang Akhiri Politik Apartheid

Apa yang Dimaksud dengan Politik Apartheid?

Politik apartheid adalah politik pemisahan penduduk berdasarkan ras yang diterapkan di Afrika Selatan sejak tahun 1948 hingga 1993. Ras yang dimaksud di sini adalah pemisahan antara ras kulit putih dengan ras kulit hitam. 

Tidak hanya itu, di dalam politik apartheid juga terjadi diskriminasi terhadap ras kulit hitam, di mana hanya orang-orang dari ras kulit putih saja yang mendapat hak istimewa untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, hingga kekuasaan politik. 

Nah, Sobat Zenius pasti sekarang penasaran deh, kok bisa sih, politik apartheid ini terjadi? Memang bagaimana latar belakangnya?

Jadi, awalnya aturan-aturan tersebut dibuat oleh orang kulit putih yang berada di Afrika Selatan nih, guys! Nah, jadi orang-orang kulit putih ini merupakan orang Eropa atau disebut juga sebagai kaum boer yang menetap sejak lama di Afrika. 

Upaya menghapuskan sistem politik Apartheid di Afrika Selatan dilakukan dengan cara cara ini kecuali
Bentuk Protes Politik Apartheid (Dok. history.com)

Lalu, di awal abad ke-20, kebijakan apartheid pun dimulai oleh orang-orang berkulit putih. Di mana, kebijakan ini membagi Afrika Selatan menjadi empat golongan yaitu kulit putih (keturunan Eropa), suku bangsa bantu (suku asli bangsa Afrika), kulit berwarna (berdarah campuran), dan orang Asia (orang Pakistan dan India). 

Seiring berjalannya waktu, di tahun 1924 sampai 1939 Partai Nasional telah terpilih menguasai Afrika Selatan, sehingga memunculkan aturan-aturan baru seperti:

  1. Undang-Undang Larangan Nikah Campur
  2. Undang-Undang Registrasi Penduduk
  3. Undang-Undang Wilayah Kelompok

Baca Juga: Konflik Sipil-Militer Amerika Serikat dalam Perang Korea

Dampak Politik Apartheid

Upaya menghapuskan sistem politik Apartheid di Afrika Selatan dilakukan dengan cara cara ini kecuali
Aksi Protes Terhadap Politik Apartheid (Dok. Thoughtco)

Nah, peraturan-peraturan tersebut pun berdampak negatif terhadap masyarakat Afrika Selatan nih, guys! Beberapa dampak politik apartheid yakni timbulnya diskriminasi masyarakat yang memengaruhi banyak aspek politik, sosial, ekonomi, dan sebagainya. 

Semenjak itu, lahirlah gerakan-gerakan yang menentang adanya politik apartheid. Contohnya saja gerakan African National Congress (ANC) yang salah satu anggota aktifnya adalah Nelson Mandela. 

Nah, karena telah menimbulkan banyak gerakan rakyat, lalu ditambah lagi dengan kecaman keras dari dunia internasional, akhirnya politik apartheid ini pun berakhir, guys. Kemudian pada tanggal 21 Februari 1991, presiden Frederik Willem de Klerk mengumumkan penghapusan sistem politik apartheid di hadapan sidang parlemen Afrika Selatan. 

Selain itu, ia juga berjanji untuk menyelenggarakan pemilihan umum presiden tanpa pembatasan rasial. Hingga akhirnya di tahun 1994, diadakan pemilu presiden yang dimenangkan oleh Nelson Mandela.

Upaya menghapuskan sistem politik Apartheid di Afrika Selatan dilakukan dengan cara cara ini kecuali
Nelson Mandela (Dok. Wikimedia Commons)

Meski kemenangan Nelson Mandela ini resmi menghapuskan politik apartheid, tetapi jejaknya sudah terlanjur membekas dan menyisakan luka di hati warga kulit hitam. Oleh karena itu, untuk mengobati luka warganya, Nelson Mandela mulai membentuk UU Peningkatan Kesatuan Nasional dan Rekonsiliasi.

Upaya menghapuskan sistem politik Apartheid di Afrika Selatan dilakukan dengan cara cara ini kecuali

Contoh Soal Dampak Politik Apartheid

  1. Manakah di antara tokoh di bawah ini yang merupakan anggota African National Congress (ANC)?

A. Nelson Mandela

B. Donald Trump

C. Vladimir Putin

D. Angela Merkel

E. John Kennedy

Jawaban: Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu anggota ANC adalah Nelson Mandela. Maka, jawaban yang tepat adalah A. Nelson Mandela

Baca Juga: Awal Mula Krisis Misil Kuba dan Berakhirnya, Hampir Mengancam Dunia!

Nah, itu dia guys sejarah mengenai politik apartheid di Afrika Selatan. Dari kisah politik apartheid, kita jadi mendapat pelajaran bahwa sesuatu yang bersifat rasisme tidaklah baik bagi kehidupan. Bahkan, rasisme sering menimbulkan dampak negatif. 

Namun sayangnya, hingga kini masih banyak sekali bentuk-bentuk diskriminasi dan rasisme yang terjadi di sekitar kita. So guys, gimana sih menurut elo caranya agar menjadi pribadi yang anti-rasis? Yuk, coba jawab di kolom komentar!