Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar?

Kata literally di sini akan digunakan untuk memberi penekanan pada statement (pernyataan) atau description (deskripsi) yang benar dan akurat, walaupun pernyataan tersebut mungkin terdengar mengejutkan. Nah, kalau di sini kata literally memiliki sinonim dengan kata actually atau really yang artinya “benar-benar”.17 jun 2019

Manusia sangat bergantung pada bahan bakar minyak. Selain dipakai sebagai bahan bakar kendaraan, alat-alat seperti pembangkit listrik portable dan alat lainnya juga menggunakan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi ini.

Namun, pembakaran minyak bumi yang begitu masif ini menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

Dar polusi udara, sampai pemanasan global.

Lalu adakah cara untuk mengatasi dampak pembakaran minyak bumi ini ?

1. Menggunakan energi listrik

Kalau kita ingin mengurangi dampak pembakaran minyak bumi, cara paling masuk akal adalah dengan mengurangi penggunaannya.

Tapi kan seperti yang dikatakan diatas, kebutuhan minyak bumi sebagai bahan bakar itu tidak dapat dikurangi.

Maka cara yang paling efektif adalah dengan menggant bahan bakar dari bahan bakar minyak ke bahan bakar listrik.

Ini karena, untuk menghasilkan energi dari bahan bakar minyak perlu proses pembakaran. Yang efeknya berupa emisi yang menimbulkan pencemaran udara. Tapi energi listrik tidak menghasilkan emisi jadi lebih ramah lingkungan.

Hanya saja, perlu diperhatikan juga. Darimana energi listrik ini dibangkitkan, kalau berasal dari batubara, tetap saja karena tetap ada pembakaran. Tapi kalau berasal dari angin, atau air itu lebih ramah lingkungan.

Jadi cara pertama untuk mengurangi dampak pembakaran minyak, adalah mendorong sebanyak mungkin mesin-mesin berbahan bakar listrik.

2. Penanaman pohon dan hutan kota

Tumbuhan itu bisa menukar karbondioksida menjadi oksigen saat fotosintesis. Itu artinya, penanaman pohon terutama pada daerah yang punya polusi tinggi itu sangat penting.

Tujuannya untuk menstabilkan kadar oksigen. Jadi udaranya tetap sehat untuk dihirup.

Dan bukan cuma manusia, pembakaran minyak bumi juga menghasilkan gas seperti karbondioksida, karbon monoksida, dan belerang oksida.

Jadi fungsi pohon terutama di daerah perkotaan itu dapat mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan kendaraan bermotor.

3. Beralih ke kendaraan umum

Selain mengurangi kemacetan, kalau banyak orang yang memakai kendaraan umum apalagi kendaraan umum ini berbasis listrik seperti kereta listrik maka polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor itu bisa di minimalkan.

4. Menggunakan mesin-mesin dengan teknologi terbaru

Terakhir, kita tahu kalau kendaraan tidak bisa langsung beralih ke listrik secara masif. Jadi untuk mengurangi gas beracun dari emisi kendaraan, maka mesin-mesin kendaraan harus yang terbaru yang punya standar emisi terbaru.

Terutama pada mesin diesel kendaraan, emisi yang dihasilkan mengandung sulfur dan karbon monoksda yang beracun.

Namun, berkat perkembangan teknologi pembakaran didalam mesin juga bisa lebih sempurna. Sehingga mobil-mobil yang diproduksi sekarang umumnya emisinya berupa karbondiosida dan uap air.

Meski karbondioksida juga bisa berdampak negatif karena memicu pemanasan global, tapi ini masih mending karena tidak mengandung polutan lain seperti sulfur dan CO.

Jadi kesimpulannya, saat ini penggunaan bahan bakar minyak tidak dapat dipisahkan. Meski demikian, kita bisa mengurangi dampaknya dengan 4 hal diatas.

Pencegahan pencemaran udara akibat penggunaan bahan bakar minyak bumi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Prinsipnya adalah bagaimana zat – zat pencemar yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar minyak bumi dapat dikurangi dan dihilangkan. Berikut telah MateriKimia rangkum 5 cara mengatasi dampak pembakaran bahan bakar minyak bumi:

1. Memproduksi Bensin Bebas Timbal (Pb)

Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar?

Cara mengatasi dampak pembakaran bahan bakar minyak bumi yang pertama yaitu dengan memproduksi bensin bebas timba (Pb). TEL ditambahkan pada bensin untuk meningkatkan kualitas bensin. Namun demikian, penggunaan TEL ini memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia karena gas buangan kendaraan bermotor menghasilkan partikel – partikel timbal.

Sehingga, akhir – akhir ini penggunaan TEL diganti dengan MTBE (Metil Tersier Butil Eter), yang mempunyai fungsi sama dengan TEL untuk meningkatkan bilangan oktan, tetapi tidak melepaskan timbal di udara.

2. Memproduksi Bioetanol sebagai Pengganti Bensin

Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar?

Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dari tumbuhan. Bioetanol dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, baik murni maupun dicampur dengan bensin. Bensin yang dicampur dengan etanol dikenal sebagai gasohol.

Pelajari Juga:  10 Contoh Soal tentang Isomer Alkana, Alkena, Alkuna

3. Memproduksi Biodiesel sebagai Pengganti Solar

Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar?

Bahan bakar biodiesel berasal dari minyak tumbuhan atau hewan yang direaksikan dengan metanol melalui proses transesterifikasi sehingga diperoleh minyak metil ester (ME) yang disebut dengan biodiesel.

Biodiesel sangat mudah digunakan dan dapat langsung dimasukkan ke dalam mesin diesel tanpa perlu memodifikasi mesin. Selain itu, biodiesel juga dapat dicampur dengan solar untuk menghasilkan campuran biodiesel dengan bilangan oktan yang lebih tinggi.

Solar yang dicampur dengan biodiesel akan memiliki nilai oktan yang tinggi hingga mencapai 64. Sedangkan solar yang tidak diberi campuran biodiesel memiliki nilai oktan sebesar 48, kemudian pertamina DEX (Diesel Environment Extra) hanya mempunyai nilai oktan sebesar 53.

Selain itu, biodiesel juga berfungsi sebagai pelumas sekaligus membersihkan injector, serta dapat mengurangi emisi karbon dioksida, partikulat berbahaya, dan sulfur oksida.

4. Mengembangkan Mobil Listrik

Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar?

Mobil listrik adalah jenis mobil yang menggunakan energi listrik sebagai sumber tenaganya. Mobil listrik di Indonesia dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuin Indonesia (LIPI) dengan merek Marlip (Marmut Listrik LIPI). Marlip secara mekanis digerakkan dengan energi listrik.

Pelajari Juga:  Sifat-Sifat Koloid

Dalam setiap unit mobil dilengkapi dengan komponen penyimpanan energi yang menyerupai sebuah baterai. Komponen itu diperlukan agar kendaraan dapat dijalankan hingga jarak tertentu dari sumber listriknya. Sumber tenaga yang digunakan sebanyak 3 (tiga) buah dengan tegangan 200Ah/12V. Karena tidak menggunakan bahan bakar minyak, otomatis mobil listrik tersebut tidak menimbulkan pencemaran udara.

5. Mengembangkan Mobil Hibrida

Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak pembakaran bahan bakar?

Energi yang digunakan untuk menggerakkan mobil hibrida berasal dari gabungan mesin pembakaran internal (sumber energi BBM) dan listrik (sumbur energi baterai). Dengan penggunaan energi gabungan tersebut, penggunaan BBM menjadi relatif lebih hemat. Baterai dapat diisi ulang pada saat kendaraan berhenti.

Kelebihan lainnya, emisi keluaran mesin pembakaran internal digunakan untuk menggerakkan generator penghasil listrik yang kemudian energi listrik tersebut disimpan dalam baterai. Jadi, selain lebih hemat dalam mengonsumsi bahan bakar minyak, mobil hibrida juga lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil konvensional.

Referensi: Busrah, M. 2011. Minyak Bumi, Panduan Belajar Siswa Kelas X SMA. Sulawesi Selatan: LPMP Sulawesi Selatan.