Tuliskan tiga cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya bencana hutan

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Hutan gundul menimbulkan dampak negatif bagi manusia, makhluk hidup, serta lingkungan alam. Maka dari itu diperlukan beberapa cara pencegahan supaya tidak terjadi hutan gundul.

Penyebab utama hutan gundul adalah aktivitas manusia yang sifatnya merusak alam. Contohnya penebangan liar untuk membuka lahan atau menjual kayu secara ilegal. Hutan gundul juga dapat disebabkan oleh musim kemarau panjang atau faktor alam.

Cara agar tidak terjadi hutan gundul

Nazwa Ahada dan Anis Fuadah Zuhri dalam jurnal Menjaga Kelestarian Hutan dan Sikap Cinta Lingkungan bagi Peserta Didik MI/SD (2020), menjelaskan bahwa cara mencegah hutan gundul bisa dilakukan lewat pelestarian hutan.

Dengan tindakan tersebut, kondisi hutan gundul bisa dicegah atau diminimalisir. Sehingga kondisi lingkungan alam tetap terjaga dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi makhluk hidup.

Baca juga: Hutan Kota: Definisi, Manfaat, dan Bentuknya

Selain pelestarian hutan, ada beberapa cara lain yang bisa ditempuh untuk mencegah hutan gundul. Berikut penjelasan cara agar tidak terjadi hutan gundul, yang melansir dari situs Pusat Krisis Kesehatan – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

Tebang pilih adalah sistem menebang pohon yang sudah berusia tua. Artinya pohon yang masih belum cukup umur atau masih muda tidak boleh dipotong, karena masih bisa tumbuh tinggi.

Cara lain yang dapat ditempuh agar tidak terjadi hutan gundul adalah reboisasi atau penanaman pohon. Reboisasi sebaiknya dilakukan secara rutin, khususnya setelah melakukan tebang pilih.

  • Tidak membakar lahan di hutan

Salah satu penyebab utama hutan gundul adalah kebakaran hutan. Hal ini bisa dicegah dengan tidak membuka lahan secara ilegal, yakni dengan dibakar. Sebaiknya melakukan tebang pilih dan reboisasi dibanding membakar hutan.

Saran agar tidak terjadi hutan gundul

Merangkum penjelasan di atas, saran agar tidak terjadi hutan gundul adalah dengan melakukan tebang pilih, reboisasi secara rutin, serta tidak membakar hutan untuk membuka lahan.

Kesehatan dan kelestarian hutan dapat tercapai jika manusia tidak bersikap egois dan juga memperhatikan lingkungan alam.

Baca juga: Perbedaan Suaka Margasatwa, Hutan Lindung, dan Taman Nasional

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

Tuliskan tiga cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya bencana hutan

Pxhere

Kebakaran hutan bisa dicegah dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.

Bobo.id - Hutan memiliki peranan penting bagi makhluk hidup, termasuk manusia.

Salah satu penyebab rusaknya hutan adalah terjadinya kebakaran di dalam hutan. Karena itu kita perlu mengetahui cara mengurangi kebakaran hutan.

Selain itu, warga Indonesia juga harus memahami cara menjaga lingkungan terkhusus hutan dari kebakaran.

Baca Juga: Pengertian dan Manfaat Reboisasi Hutan, Materi Kelas 3 SD Tema 1

Hal itu karena Indonesia memiliki hutan yang cukup luas di beberapa pulau seperti Kalimantan dan Sulawesi.

Berikut beberapa cara yang harus dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan:

1. Tidak Sembarangan Membakar

Kita harus berhati-hati jangan sampai membakar benda apapun di dekat hutan atau di dalam hutan saat berwisata.

Karena api bisa merembet dengan cepat bila terkena rumput kering yang ada di dalam hutan.

2. Memberikan Jarak Pembakaran

Bila ingin membakar sesuatu atau membuat api unggun di dekat hutan, sebaiknya berikan jarak yang tepat.

Untuk membuat api unggun, sebaiknya memberikan jarak minimal 50 kaki atau sekitar 1,5 meter dari hutan.

Cara itu diharapkan bisa mengurangi potensi hutan terbakar.

Baca Juga: Bikin Terharu, Anjing Ini Rela Terluka demi Menyelamatkan Keluarga Pemiliknya dari Kebakaran, Ini Kisahnya

3. Memastikan Api Benar-benar Mati

Setelah membuat api, selalu pastikan api sudah benar-benar padam.

Jangan sisakan satu pun bara api di tanah. Karena bara itu nantinya bisa menjadi pemicu terjadinya kebakaran hutan.

Minta bantuan orang dewasa untuk mematikan api dengan benar.

4. Mengawasi Titik Rawan

Bukan hanya dari masyarakat, pemerintah juga memberikan langkah-langkah penanggulangan kebakaran hutan.

Salah satu langkah yang dilakukan dengan pengawasan pada titik-titik rawan terjadinya kebakaran hutan.

Kebakaran hutan bisa juga disebabkan karena cuaca yang panas di musim kemarau.

Sehingga ada beberapa titik rawan kebakaran yang disebabkan lahan kering dan tinkat panas yang lebih tinggi dari wilayah lain.

Baca Juga: Cara Perkembangbiakan Hewan Secara Vivipar, Materi Kelas 6 SD Tema 1

Polisi hutan akan berpatroli di setiap titik rawan kebakaran.

5. Melakukan Patroli

Bukan hanya mengawasi titik rawan, polisi hutan juga akan melakukan pengawasan menyeluruh pada bagian yang mungkin mengalami kebakaran.

Bahkan pengawasan juga dilakukan di wilayah yang sering dilewati warga.

Hal itu untuk mencegah kemungkinan, adanya bara api dari warga yang menyulut kebakaran.

6. Membuat Tampungan Air

Selain melakukan patroli, pemerintah juga membangun penampungan air di sekitar titik rawan kebakaran.

Cara itu dilakukan untuk mengantisipasi munculnya api.

Dengan adanya tampungan air, api akan lebih cepat dipadamkan dan tidak menyebar ke seluruh bagian hutan.

Baca Juga: Pengertian dan Manfaat Gotong Royong, Materi Kelas 3 SD Tema 1

Nah, itu tadi beberapa cara yang dilakukan pemerintah untuk bisa menanggulangi bencana kebakaran hutan.

Ada juga cara yang bisa teman-teman terapkan untuk menjaga hutan.

Yuk, jaga lingkungan termasuk hutan agar tetap asri!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tuliskan tiga cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya bencana hutan

Indonesiabaik.id - Hampir setiap tahun, fenomena kebakaran hutan terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kerugian bagi banyak pihak, selain mengganggu perputaran ekonomi, dampak yang paling buruk dari kebakaran hutan yakni menimbulkan masalah kesehatan, seperti sesak nafas dan ISPA.

Kebakaran hutan harus dicegah sedini mungkin agar tidak semaikin meluas. Untuk itu diperlukan upaya pencegahan. Berikut tips bagaimana menghindari kebakaran hutan:

Hindari membakar di area Hutan

Bagi masyarakat yang tinggal disekitar hutan ada baiknya untuk menghindari membakar rumput atau apapun yang dapat berpotensi api menjadi besar. ada baiknya saat membakar, ditunggu hingga api sampai padam.

Memantau Titik Api

Titik api di Indonesia sangat banyak, terutama di Provinsi Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Oleh sebab itu, harus ada pengawasan ketat di titik rawan kebakaran.

Melakukan patroli dan pengawasan lebih ketat

Melakukan patroli di kawasan hutan dilakukan oleh instansi terkait seperti Polisi Hutan. Rutin melakukan patroli dan pengawasan bisa mengurangi kebakaran hutan. Terutama jika dilakukan ketika musim kemarau.

Mendeteksi kebakaran hutan dan lahan sedini mungkin

Mencegah kebakaran bisa dengan mendeteksi dari mulai kecil, sehingga sebelum membesar, api bisa langsung dipadamkan. Langkahnya sebagai berikut

  • Mendirikan menara pengawas dengan jarak pandang jauh yang dilengkapi sarana deteksi seperti teropong dan juga sarana alat komunikasi.
  • Membuat pos jaga di sekitar area tanaman dan juga dikawasan perbatasan dengan penduduk ataupun di dekat lahan usaha.
  • Memanfaatkan dengan baik data satelit terkait cuaca dan juga titik api dikawasan hutan.

Tuliskan tiga cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya bencana hutan

Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia salah satunya adalah kebakaran hutan. Selama beberapa tahun belakangan ini banyak kasus kebakaran hutan di daerah luar pulau Jawa.

Sebenarnya apa yang menyebabkan kebakaran hutan? Kebakaran hutan atau lahan dapat terjadi karena kondisi alam atau cuaca yang semakin tak menentu. Kemarau dan kekeringan yang panjang dapat menyebabkan munculnya titik api. Selain itu, tak sedikit pula kebakaran hutan akibat ulah manusia untuk tujuan alih fungsi lahan.

Kebakaran hutan memberi banyak kerugian bagi masyarakat terutama petani hutan. Lebih jauh lagi, juga berpengaruh pada perekonomian negara serta gangguan kesehatan masyarakat akibat paparan asap kebakaran layaknya peristiwa kebakaran hutan tahun 1997.

Sebagai masyarakat yang peduli lingkungan, sudah semestinya melakukan pencegahan dini. Berikut ini penjelasan mengenai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Pencegahan kebakaran hutan bukan hanya kewajiban dari penjaga hutan, tetapi juga kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia. Untuk menekan potensi kebakaran hutan yang ada di Indonesia, cara-cara berikut ini dapat diterapkan.

1. Analisa Titik Rawan Kebakaran

Kebakaran hutan atau lahan gambut dapat terjadi oleh adanya titik api yang kemudian menyebar hingga menjadi api besar. Ketika musim kemarau melanda Indonesia, muncul banyak titik api yang umumnya berada di daerah Kalimantan dan Sumatera.

Titik api adalah daerah yang dipenuhi oleh bahan-bahan yang mudah terbakar seperti rumput kering, kayu dan lainnya.

Tuliskan tiga cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya bencana hutan
Pixabay

Untuk menentukan titik rawan kebakaran di suatu daerah, kita bisa menggunakan metode Indeks Keetch Bryam. Metode ini dilakukan dengan penilaian bahaya kebakaran hutan dengan indeks atau tingkat kekeringan pada daerah tertentu. Dengan analisa yang akurat maka peluang terbakarnya lahan dapat dicegah dan ditangani lebih lanjut.

baca juga:  Kebakaran Hutan 1997, Sejarah Kelam Hutan Indonesia

2. Melakukan Patroli Secara Rutin

Patroli hutan sangat penting untuk menjaga keamanan hutan, terutama dari kemungkinan kebakaran hutan serta penebangan liar. Kebakaran hutan yang marak terjadi menuntut patroli dan pengawasan hutan harus dilakukan lebih rutin dan lebih ketat lagi. Terutama jika musim kemarau panjang tiba, patroli dan pengawasan hutan harus lebih sering dilakukan.

3. Mendeteksi Kebakaran Hutan atau Lahan Sedini Mungkin

Meski sudah dilakukan tindakan pencegahan melalui analisa titik rawan kebakaran dan juga patroli atau pengawasan yang ketat, hutan masih berpeluang untuk terbakar. Oleh karena itu, penjaga hutan maupun masyarakat harus siap dengan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi.

Untuk memaksimalkan langkah pencegahan kebakaran hutan, pastikan tetap cermat dan cepat dalam mendeteksi munculnya titik api.

Berikut ini langkah yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kebakaran hutan secara cepat, antara lain:

  • Mendirikan menara pengawas yang memiliki jarak pandang jauh, lengkap dengan teropong, alat deteksi dan komunikasi.
  • Membangun pos jaga di area hutan dan area perbatasan dengan penduduk atau lahan usaha.
  • Melakukan analisa data dari penerbangan, satelit dan data cuaca pada area kawasan hutan.

4. Mempersiapkan Alat Pemadaman Kebakaran

Semua peralatan yang berfungsi untuk penanganan kebakaran hutan harus terpenuhi dan selalu siap. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat proses pemadaman dan evakuasi jika terjadi kebakaran hutan atau lahan. Penanganan yang cepat dan tepat akan membantu mengurangi kerugian yang terlalu besar.

Membuat tempat penampungan air pada beberapa kawasan yang berpeluang terjadi kebakaran juga diperlukan. Hal ini merupakan cara yang efektif karena ketersediaan air yang dekat akan membantu mempercepat proses pemadaman dan evakuasi.

Selain itu, perlu juga memasang alarm peringatan untuk memberi tanda ketika terjadi kebakaran. Alarm ini dimaksudkan untuk memperingatkan penjaga hutan maupun volunteer yang ada di sekitar agar segera melakukan pemadaman dan evakuasi dini. Sehingga kebakaran hutan dan lahan tidak sampai merambat atau menyebar terlalu jauh.

baca juga:  Jenis Hutan di Indonesia – Lengkap

5. Mengadakan Penyuluhan dan Edukasi

Penyuluhan juga dapat dilakukan secara rutin untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya kebakaran hutan, cara pencegahan dan cara penanganannya.

Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian hutan. Selain itu, penyuluhan juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi dan praktik langsung bagaimana penanganan kebakaran di lapangan.

Berikut ini beberapa pengetahuan yang dapat diberikan kepada masyarakat, antara lain:

  • Tidak boleh sembarangan membakar apapun di kawasan hutan yang dapat menyebabkan api menyebar, seperti rumput kering atau plastik dan lainnya.
  • Tidak boleh melakukan pembakaran di sekitar area yang rawan kebakaran.
  • Setelah selesai membakar sesuatu, pastikan bahwa api sudah benar-benar padam sehingga tidak ada kemungkinan api muncul kembali, menyebar dan menyebabkan kebakaran hutan.
  • Jika terlihat ada sumber titik api atau kebakaran, segera melapor atau berkomunikasi dengan pos jaga atau penjaga yang sedang patroli agar cepat ditangani.
  • Memberi pemahaman mengenai peraturan setempat tentang perizinan dan pembatasan larangan pembakaran. Peraturan ini disusun oleh Departemen Kehutanan dan Sumber Daya Alam. Misalnya mengenai jarak minimal pembakaran, perizinan dan peraturan kegiatan kemah, peraturan pekerja di hutan, dan lain sebagainya.

Sedangkan tips untuk para pendaki gunung, perhatikan hal-hal berikut ini untuk mencegah kebakaran hutan, yaitu:

  • Tidak perlu membuat api unggun jika tidak diperlukan, lebih baik membawa sleeping bag yang tebal agar tidak kedinginan. Bahkan di beberapa gunung telah menerapkan peraturan larangan api unggun. Namun jika memang dibutuhkan membuat api unggun, pastikan setelah selesai pastikan api benar-benar padam.
  • Jangan merokok di kawasan hutan atau jika sudah terlanjur bawalah kembali puntung rokoknya dan jangan buang di hutan.
  • Gunakan cooking set untuk keperluan memasak. Jangan gunakan kayu bakar untuk menghindari kemungkinan kebakaran hutan.
  • Segera melapor jika ada sumber titik api. Apabila memiliki keterampilan maka dapat membantu memadamkan api sambil menunggu petugas datang.

baca juga:  Hutan Suaka Alam – Pengertian, Ciri, Fungsi & Jenisnya

Tindakan Saat Terjadi dan Setelah Kebakaran Hutan

Meski upaya pencegahan telah dilakukan, kebakaran hutan atau lahan masih mungkin terjadi. Untuk itu, perlu pengetahuan tindakan apa yang perlu dilakukan saat kebakaran terjadi dan setelah kebakaran hutan mereda.

Tuliskan tiga cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya bencana hutan
menlhk.go.id

Tindakan yang perlu dilakukan saat terjadi kebakaran hutan adalah:

  1. Melakukan identifikasi masalah dan analisa mengenai penyebab kebakaran hutan
  2. Mengumpulkan data-data penting mengenai keterangan dari kebakaran hutan atau lahan secara rinci dan jelas
  3. Pengawasan dan evaluasi kejadian untuk mencari sumber titik api pertama kebakaran hutan
  4. Segera mencari sumber air terdekat dari lokasi kebakaran hutan atau lahan
  5. Meminta bantuan warga atau masyarakat sekitar untuk ikut serta memadamkan api bersama-sama agar api lebih cepat padam dan tidak menyebar terlalu jauh
  6. Meminta bantuan petugas hutan dan pemerintah setempat jika kebakaran hutan atau lahan terjadi dalam skala besar dan perlu peralatan yang lebih canggih, misalnya mobil pemadam kebakaran dan lainnya. Hal ini juga berkaitan dengan bantuan penanggulangan bencana alam.

Tindakan yang perlu dilakukan setelah terjadi kebakaran hutan adalah:

  1. Membuat peraturan dan memberi sanksi hukum bagi pelanggar yang terlibat dalam kebakaran hutan atau lahan
  2. Mengadakan rapat untuk meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi petugas penjaga hutan
  3. Segera melakukan pembersihan hutan dan lahan sisa kebakaran
  4. Segera melakukan reboisasi massal untuk menjaga keseimbangan hutan agar tetap lestari
  5. Melakukan pengolahan tanah agar menjadi gembur dan subur serta dapat difungsikan kembali

Itulah beberapa cara untuk mencegah kebakaran hutan dan bagaimana tindakan yang perlu dilakukan ketika kebakaran terjadi serta langkah-langkah selanjutnya yang perlu dikerjakan.