Tata rias yang dapat membuat wajah penari berbeda dengan karakter sebenarnya terlihat dari

Merdeka.com - Pernahkah kamu melihat gelaran tari tradisional? Tari tradisional sangat menarik untuk disaksikan. Dalam pertunjukan tari tradisional, nggak hanya gerakannya yang asyik untuk dilihat, tapi juga tata rias dan busana para penarinya. Setiap jenis tari tradisional punya tata rias dan busana yang khas, berbeda satu sama lain. Sebenarnya, apa sih fungsi tata rias dan busana dalam tari? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

a. Tata rias tari

Tata rias tari adalah seni penggunaan alat-alat makeup pada wajah penari. Rias di dalam tari nggak hanya bertujuan untuk menjadikan penari menjadi cantik atau ganteng, tapi juga untuk membantu pertunjukan karya tari menjadi lebih baik. Inilah 3 fungsi utama dari tata rias dalam tari:

memperjelas garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak-gerak tarimembantu menunjukkan perwatakan atau karakter penari

memberi nilai tambah keindahan karya tari

b. Busana tari

Kalau busana tari artinya seni menata segala pakaian yang dikenakan oleh penari untuk mempertunjukkan karya tari. Selain nyaman, busana tari juga harus enak dipakai, enak dilihat, dan nggak mengganggu gerak penari. Fungsi utama dari busana dalam karya seni tari adalah:

memperjelas tema tarimembantu menghidupkan karakter dan peran penarimembantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari

memberikan nilai tambah pada segi estetika dan etika

Gerakan, musik pengiring, tata rias dan busana adalah sebagian dari unsur yang membuat sebuah tarian menjadi sangat unik dan semakin indah. Unsur ini yang membuat sebuah tarian berbeda dengan tarian lainnya. Kalau ada salah satu unsur yang kurang maksimal, maka pertunjukan tarinya juga bakal kurang baik.

2. Tata Rias dan Tata Busana

Tata rias memiliki peranan yang cukup penting dalam sebuah pertunjukan. Dikatakan demikian karena tata rias merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah pertunjukan. Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah para penari sesuai dengan karakter. Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Harymawan 1988: 141, bahwa tata rias seni digunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah penari. Seorang perias atau seorang penari dituntut untuk mengenal cara merias wajah menurut kebutuhan ceritera. Tata rias dalam pertunjukan, karena dilihat dari jarak jauh, maka harus dibuat sedemikian rupa agar garis-garis wajah kelihatan jelas. Hal tersebut antara lain jarak antara tempat pertunjukan dengan penonton, luas tempat pertunjukan, jarak dengan tata lampu. Ada tiga jenis tata rias wajah yaitu: a. Rias korektif: merupakan tata rias wajah untuk tujuan memperbaiki bagian-bagian wajah yang tidak sempurna b. Rias fantasi: merupakan tata rias hasil dari angan-anganimajinasi c. Rias karakter: merupakan rias wajah untuk tujuan memperjelas karakter tokoh atau karakter tari. Hal yang paling penting bagi seorang penata rias adalah fungsi tata rias itu sendiri. Fungsi tata rias adalah mengubah wajah sesuai dengan yang dikehendaki atau mengubah yang alamiah natural menjadi yang budaya kultur. Demikian halnya tata rias yang digunakan dalam pertunjukan pragmen sumilake pedhut katangga, tata rias yang digunakan adalah tata rias karakter, karena setiap pendukung memiliki peran masing-masing. Berkaitan dengan tata rias, tata busana juga merupakan rangkaian dari tata rias. Tata busana adalah perlengkapan yang dikenakan dalam pentas. Oleh karena itu, busana merupakan aspek yang cukup penting dalam pertunjukan tari. Namun demikian apabila ada bagian-bagian yang kurang menguntungkan dari segi pertunjukan harus ada pemikiran lebih lanjut. Pada prinsipnya busana harus enak dipakai dan sedap dilihat oleh penonton karena para penonton melihat pertunjukan pertama kali akan terkesan pada busananya Soedarsono, 1997: 290. Busana tari yang baik bukan hanya sekedar berguna sebagai penutup tubuh penari , tetapi merupakan suatu penunjang keindahan ekspresi gerak penarinya.Tata Busana di dalam pertunjukan tari biasanya dirancang sesuai dengan tema tarinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan pemakaian busana tari bagi seorang piñata busana adalah: a. Tidak mengganggu gerak penari, sehingga penari tidak merasa terikat dengan busana yang dikenakan. b. Membantu menghidupkan perwatakan penari sesuai dengan peran yang dibawakan. c. Sesuai dengan ide cerita, agar penonton dapat memahami maksud dan tujuannya. d. Harus mengetahui simbol-simbol pada warna busana yang dikenakan Kuswaji dalam Wibowo, 1981. Untuk memperjelas pemahaman terhadap busana yang digunakan dalam pragmen sumilake pedhut katangga, di bawah ini akan diuraikan busana masing- masing peran. a. Peran Ratu Wijayakusuma Menggunakan rias cantik, sanggul unthuk dan rambut terurai panjang, memakai mahkota, centhung, untaian melati, subang, kalung, kelat bahu naga, dan pending. Menggunakan mekak warna kombinasi hijau muda dan pink, sampur pink, kain batik prada model seredan. Tata rias dan busana yang dikenakan merupakan gambaran seorang ratu yang berani, penuh gembira dan ceria. b. Peran putri-putri Menggunakan rias cantik, sanggul unthuk dan rambut terurai panjang, memakai subang, kalung, dan pending. Menggunakan mekak warna kombinasi hijau muda dan pink, sampur pink, kain batik prada model seredan. Tata rias dan tata busana yang digunakan putri-putri tersebut tidak berbeda dengan Ratu Wijayakusuma, artinya para putri tersebut memiliki peran yang sama yaitu penuh gembira dan ceria. c. Peran Jin atau raksasa Menggunakan rias karakter raksasa, wajah menggunakan bedak dasar putih dan make up hitam, ramput gimbal panjang, celana panjang hitam, kaos lengan panjang hitam, dan kain poleng hitam putih. Warna hitam dalam busana sebenarnya simbul dari kebijaksanaan, namun demikian dalam pragmen ini peran jin atau raksasa menggunakan warna hitam, hal ini merupakan suatu modifikasi saja. d. Peran Pangeran Gantin Menggunakan rias halus satria, memakai surjan hijau, blangkon, celana panji hitam, stagen, keris dengan untaian melati. Dalam busana yang digunakan Pangeran Gantin sesuai dengan karakter dengan simbol kesatria yang bijaksana. e. Peran Eyang Guru Mrentani Menggunakan rias karakter orang tua, memakai surjan, jubah putih, surban putih celana panji, stagen dan keris. Baik tata rias dan tata busana yang digunakan peran Eyang Guru Mrentani ini sudah sesuai dengan karakter yaitu putih yang berarti suci.

3. Iringan

Tata rias yang dapat membuat wajah penari berbeda dengan karakter sebenarnya terlihat dari

JAKARTA - Make up merupakan hal yang sangat identik dengan wanita. Hampir setiap harinya wanita selalu dituntut untuk tampil cantik. Dan make up adalah salah satu penunjang kecantikan yang utama bagi para wanita.

Saat ditemui oleh Sindonews beberapa waktu lalu, seorang Beauty Expert, Herty Hartati menjelaskan, bahwa make up ternyata memiliki beberapa jenis dan fungsi yang berbeda-beda.

“Tujuan kita mengenakan make up itu untuk mengubah penampilan asli dengan bantuan kosmetik. Kalau fungsi make up itu sendiri bermacam-macam, untuk menyempurnakan penampilan, menggambar karakter tokoh, menambah kesan dramatis,” jelas Herty.Berikut jenis make up atau tata rias yang wajib untuk diketahui:

1. Tata rias korektif

Merupakan suatu bentuk tata rias wajah yang bersifat menyempurnakan dan mengubah penampilan fisik yang dinilai kurang sempurna. Tata rias inilah yang paling sering digunakan oleh masyarakat.

2. Tata rias fantasi

Merupakan bentuk tata rias yang bertujuan untuk membentuk kesan wajah menjadi wujud khayalan tertentu. Seperti berupa bunga ataupun hewan. Biasanya ini dilakukan dengan merias bagian wajah, melukis di badan, menata rambut, dan sebagainya.

3. Tata rias karakter


Merupakan bentuk tata rias untuk mengubah wajah seseorang mulai dari usia, bangsa, sifat, dan ciri-ciri khusus yang melekat pada suatu tokoh atau karakter tertentu yang ingin diadaptasi.

Dikutip dari wikipedia, pengertian tata rias adalah suatu aktivitas dalam mengubah penampilan dari bentuk asli yang sebenarnya dengan menggunakan alat bantuan bahan dan alat kosmetik.

Istilah dari make up ini lebih sering ditujukan untuk pengubahan bentuk wajah, walaupun sebetulnya seluruh tubuh dapat di hias (make up).

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari tata rias, maka kalian harus mengetahui beberapa pengetahuan seperti:

  • Anatomi (untuk memberikan bentuk yang ideal pada anggota tubuh).
  • Karakterisasi warna dan juga garis (untuk memberikan karakterisasi atau ciri khas yang personal).
  • Gradasi warna (untuk memperhalus hasil akhir dari tata rias).
  • Komposisi warna.

Selengkapnya terkait pengertian tata rias, simak ulasan di bawah ini.

Pengertian Tata Rias

Tata rias yang dapat membuat wajah penari berbeda dengan karakter sebenarnya terlihat dari

Tata rias adalah cara atau usaha seseorang dalam mempercantik diri terutama di bagian muka atau wajah dengan tujuan untuk menghias diri dalam pergaulan.

Tata rias dalam seni pertunjukan pada umumnya dibutuhkan untuk menggambarkan / menentukan watak yang nantinya akan berada di atas pentas.

Dengan menggunakan seni bahan – bahan kosmetika sehingga menghasilkan wajah peranan yang sesuai adalah tujuan dari tata rias itu sendir.

Atau secara umum, tata rias bisa diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah agar menjadi lebih sempurna.

Di dalam teater, tata rias memiliki artian yang lebih spesifik, yakni seni dalam mengubah wajah untuk menggambarkan karakter tokoh.

Sebagai contoh: Teater Yunani yang menggunakan topeng lebih besar daripada wajah pemain dengan garis tegas supaya ekspresinya bisa dilihat oleh penonton.

Beberapa teater primitive juga memakai bedak tebal yang biasa dibuat dari bahan – bahan alam, seperti tanah, tumbuhan, tulang, bahkan lemak binatang.

Info: Temukan berbagai macam tips rahasia kecantikan untuk para wanita di Syarah.id

Fungsi Tata Rias

Tata rias adalah suatu aspek dekorasi yang memiliki beragam keutamaan dimana masing – masing mempunyai keistimewaan dan ciri khas tersendiri.

A. Pada Seni Tari

Tata rias yang dapat membuat wajah penari berbeda dengan karakter sebenarnya terlihat dari

Berdasarkan fungsinya, tata rias dibedakan menjadi delapan macam, antara lain:

1. Rias Aksen

Untuk memberikan tekanan terhadap pemain yang telah mendekati peranan yang nantinya akan dimainkannya.

Sebagai contoh pemain orang Jawa yang memerankan orang Jawa hanya diperlukan aksen untuk memperjelas garis – garis pada wajah.

2. Rias Jenis

Adalah riasan yang dibutuhkan untuk memberikan perubahan wajah pemain yang berjenis kelamin laki – laki ketika memerankan perempuan, atau sebaliknya.

3. Rias Bangsa

Adalah riasan yang dibutuhkan untuk memberikan aksen serta riasan untuk pemain yang memerankan bangsa lain.

Sebagai contoh pemain bangsa Indonesia yang memerankan peran bangsa Belanda.

4. Rias Usia

Adalah riasan yang mengubah seorang muda (remaja/pemuda/pemudi) menjadi orang tua usia tujuh puluhan (kakek/nenek).

5. Rias Tokoh

Dibutuhkan untuk memberikan penjelasan kepada tokoh yang nantinya akan diperankan.

Sebagai contoh untuk memerankan tokoh Rahwana, Rama, Trijata, Shinta, Sembadra, Srikandi, tokoh seorang anak sholeh, dan tokoh anak nakal.

6. Rias Watak

Adalah rias yang berfungsi sebagai penjelas watak yang akan diperankan pemain.

Sebagai contoh dalam memerankan watak putri branyak (lincah), putri luruh (lembut), putra alus, dan putra gagah.

7. Rias Temporal

Riasan yang berdasarkan waktu pada saat pemain melakukan peranannya.

Sebagai contoh pemain yang tengah memainkan waktu bangun tidur atau waktu dalam pesta. Kedua contoh itu diperlukan riasan yang berbeda.

8. Rias Lokal

Adalah rias yang diperlukan untuk memperjelas keberadaan tempat pemain.

Sebagai contoh rias seorang narapidana yang penjara akan berbeda dengan rias selepas keluar dari penjara.

Untuk bisa menerapkan riasan yang sesuai dengan peranan tersebut, maka dibutuhkan pengetahuan terkait beragam sifat bangsa, tipe serta watak.

Tak hanya itu saja, dibutuhkan pemahaman terkait pengetahuan anatomi manusia dari beragam usia, watak / karakter manusia, dan pada seni pertunjukan tari diperlukan pengetahuan mengenai karakter dan tokoh pewayangan.

B. Seni Teater

Tata rias yang dapat membuat wajah penari berbeda dengan karakter sebenarnya terlihat dari

Fungsi tata rias atau make up di dalam teater diantaranya ialah sebagai berikut:

  • Untuk menyempurnakan penampilan pada wajah.
  • Untuk menggambarkan karakter tokoh yang diperankan.
  • Memberikan efek gerak terhadap ekspresi para pemain.
  • Memberikan efek garis wajah sesuai dengan tokoh.
  • Menambah aksen dramatik.

Fungsi tata rias akan berhasil dengan sempurna jika pemainnya memiliki beberapa syarat watak, tipe, serta keahlian yang diperlukan oleh peranan – peranan yang akan dikerjakannya.

Kegunaan Tata Rias

Tata rias yang dapat membuat wajah penari berbeda dengan karakter sebenarnya terlihat dari

Berikut adalah kegunaan tata rias atau make up dalam seni teater, antara lain:

  • Untuk merias tubuh manusia
  • Untuk memberikan atau mengatasi efek tata lampu yang kuat.
  • Membuat wajah serta kepala sesuai dengan peranan yang nantinya akan diperankan.

Macam – Macam Tata Rias

Berikut adalah beberapa macam tata rias secara umum, antara lain:

1. Tata Rias Korektif / Natural

Tata rias yang dapat membuat wajah penari berbeda dengan karakter sebenarnya terlihat dari

Tata rias jenis ini memiliki tujuan untuk mengubah penampilan fisik yang dirasa kurang sempurna.

Jenis tata rias wajah korektif adalah jenis tata rias wajah yang paling sering dikerjakan oleh masyarakat. Sehingga, tata rias korektif selalu berkaitan dengan penampilan natural dan juga sederhana.

Meski natural, tata rias ini dibuat lebih elegan sebab telah mengoreksi kekurangan serta kelebihan di wajah supaya nampak lebih segar.

2. Tata Rias Karakter

Tata rias yang dapat membuat wajah penari berbeda dengan karakter sebenarnya terlihat dari

Tata rias selanjutnya sering dipakai untuk kepentingan dunia akting dan juga hiburan.

Setiap warna serta bahan kosmetik yang dipakai ditujukan untuk membentuk karakter / watak tertentu, sebagai contoh pemakaian eye shadow gelap guna memberi aksen karakter yang galak.

3. Tata Rias Seni

Tata rias yang dapat membuat wajah penari berbeda dengan karakter sebenarnya terlihat dari

Tata rias untuk seni atau styling makeup adalah aktivitas mengubah penampilan murni untuk tujuan seni.

Melukis tubuh (body painting) adalah salah satu contoh dari kegiatan tata rias jenis ini.

4. Tata Rias Fantasi

Tata rias yang dapat membuat wajah penari berbeda dengan karakter sebenarnya terlihat dari

Tata rias fantasi adalah tata rias untuk karakter khusus, sebab akan menampilkan wujud rekaan yang akan mengubah wajah menjadi tidak realistik.

Tata rias atau make up yang satu ini menggambarkan tokoh – tokoh yang tidak nyata keberadaannya serta lahir berdasarkan daya khayal semata.

Sebagai contoh tata rias badut, horor dan juga binatang.

5. Tata Rias Tradisional / Etnik

Tata rias yang dapat membuat wajah penari berbeda dengan karakter sebenarnya terlihat dari

Tata rias tradisional atau Etnik merupakan sebuah pola yang turun temurun serta selalu dijaga keutuhannya.

Tujuan dari tata rias satu ini yakni untuk kemegahan serta kewibawaan dan juga usaha dalam mempercantik diri.

Sebagai contoh:

  • Tata rias wayang orang, rias manten (paes).
  • Klasik: Bersumber, kraton.
  • Kerakyatan: Bersumbu kepada masyarakat biasa.