Mikrofon apakah yang bekerja berdasarkan prinsip hukum induksi

39 10nF 50M 80...120V U U DC 10nF Gambar 4.11. Konstrusi mikropon kondenser kiri dan rangkaian mikropon kondenser dalam rangkaian AF kanan Melalui tahanan depan tinggi kira-kira 50M mikropon diberi tegangan searah pada sistem terdahulu sebesar 80-120V, tegangan 1,5-3V sudah bisa untuk mengoperasikan mikrophon kondenser.. Membran dalam keadaan tenang, tegangan pada mikropon sama dengan tegangan sumber. Arus tidak mengalir, sehingga pada tahanan depan tidak terdapat tegangan jatuh. Bila membran bergetar harga kapasitasnya berubah , saat perubahan kapasitas arus mengalir melalui tahanan, karena adanya pengisian dan pengosongan kapasitor. Arahnya tergantung jika kapasitas membesar berarti pengisian, jika mengecil berarti pengosongan. Arus yang mengalir adalah arus bolak-balik yang seirama dengan tekanan bunyi. Besarnya kapasitansinya dapat dihitung dengan rumus seperti berikut : C =  o ·  r d A Pada frkuensi rendah nilai tahanannya sangat besar, misalkan pada frekuensi 30Hz maka tahanan dalamnya tahanan semu sebesar : 40 Mikropon kondenser mempunyai tahanan dalam yang tinggi sekitar 50 M sehingga peka terhadap gangguan. Keburukan dari rangkaian frekuensi rendah yang ditunjukkan diatas adalah diperlukan tegangan DC yang konstan dan besar. Rangkaian frekuensi tinggi, dimana mikropon disatukan dalam rangkaian osilator, tidak mempunyai keburukan diatas. Mikropon kondenser dalam rangkaian frekuensi tinggi Gambar 4.12 memperlihatkan rangkaian blok sebuah rangkaian frekuensi tinggi. Disini diperlukan perubahan kapasitansi dari mikropon kondenser, untuk mengubah frekuensi resonansi resonator dalam irama getaran suara. Sinyal frekuensi tinggi dimodulasi secara modulasi fasa. Gambar 4.12. rangkaian blok rangkaian frekuensi tinggi Didalam rangkaian demodulator FM yang dirangkaikan setelahnya akan diperoleh tegangan frekuensi rendah dari tegangan frekuensi tinggi yang termodulasi fasa, yang kemudian dikuatkan oleh penguat depan. Gambar 4.12. rangkaian blok rangkaian frekuensi tinggi Didalam rangkaian demodulator FM yang dirangkaikan setelahnya akan diperoleh tegangan frekuensi rendah dari tegangan frekuensi tinggi yang termodulasi fasa, yang kemudian dikuatkan oleh penguat depan. 41 Gambar 4.13. Sebuah contoh mikropon kondenser jenis mikropon arah untuk studio tipe MKH 406 P 48 dari Sennheiser Gambar 4.13. memperlihatkan contoh mikrphon kondenser dalam rangkaian frekuensi tinggi. Mikropon ini memiliki tahanan dalam yang rendah, sehingga bisa digunakan dengan kabel yang panjang. Pada Gambar 4.14 memperlihatkan tanggapan frekuensi dari mikropon kondenser. 20 200 1k 2k 5k 20k Hz 50 100 10k 10 20 30 Gambar 4.14. Tanggapan frekuensi sebuah mikropon kondenser Karena sifatnya yang baik maka mikropon kondenser banyak pula digunakan di studio dan juga untuk peralatan-peralatan kecil sebagai pengambil suara. Data teknis : Tahanan dalam : 10  sampai 250  Kepekaan : 2 mV bar  20 mVPa pada 1000 Hz Daerah frekuensi : 20 Hz sampai 20.000 Dinamik : 75 dB Batas pengendalian : 500  bar  50 Pa 4.2.6. Mikropon Elektret Mikropon elektret sama seperti mikropon kondenser hanya tanpa tegangan arus searah . Dan mempunyai sifat seperti mikropon kondensator. Elektret adalah seperti kapasitor yang terisi dengan muatan 42 Gambar 4.15. Kunstruksi mikropon elektret yang konstan. Membran elektret dan elektrode lawan membentuk kondensator dengan jarak plat d dan muatan Q gelombang bunyi yang mengenai membran mengubah jarak d, sehingga kapasitansi Co berubah pula, sehingga timbullah tegangan yang bolak-balik yang sebanding dengan gerakan membran. U = tegangan yang dihasilkan Q = muatan kapasitor C = nilai kapasitansi U = C Q Tegangan ini diperkuat oleh penguat yang terpasang. Pada perkembangan berikutnya, elektret dan elektrode lawan dibalik, sehingga elektrode lawan berfungsi sebagai membran. Sehingga membran bisa dibuat lebih ringan. Gambar 4.16. Contoh beberapa mikropon elektret Gambar 16a memperlihatkan mikropon elektret dalam beberapa tipe, dari paling atas; Pegangan dan modul catu daya M 3N untuk mikropon; Mikropon terarah ME 80, untuk pengambilan suara yang lemah dan jauh; Modul mikropon ME 40 dengan karakteristik arah; Kepala mikropon ME 20 dengan karakteristik bola. Sedang Gambar 16b, memperlihatkan mikropon elektret kerah mini, yang pengunaannya di klipkan pada kerah baju. Dan Gambar 4.17 memperlihatkan kurva karakteristik dari mikropon terarah ME 80 dengan modul K 3N. 43 Gambar 4.17. Kurva frekuensi mikropon terarah ME 80 dengan modul K 3N Data teknis : Impedansi listrik : 15 k Impedansi penghubung : 1,5 k atau 600  Kepekaan : 0,3 mVbar = 3 mVPa pada 1000 Hz Daerah frekuensi : 50 Hz sampai 15.000Hz Penggunaan : Pada kaset rekorder, karena tidak peka getaran badan. 44 TUGAS 1 Lakukan percobaan berikut ini Alat : Tindakan 1: PERTANYAAN SB 1. Mikrophon berfungsi untuk mengubah bunyi menjadi tegangan listrik b 2. Kepekaan sebuah mikropon adalah besar tegangan bolak-balik keluaran mikropon pada keadaan bunyi ber tekanan 1 µbar b 3. Mikrophon selalu dapat menerima suara dari semua arah. s 4. Mikrophon arang bekerja berdasarkan prinsip hukum induksi s 5. Loudspeaker jika dioperasikan secara terbalik akan sama persis dengan mikrophon dinamik b 6. Mikrophon pita banyak sekali digunakan pada peralatan dekte tape recorder mini s 45 Rangkaian penguat depan audio universal pre-amplifier KOMPETENSI INTI KI-3 KOMPETENSI INTI KI-4 Kompetensi Dasar KD: 5. Merencana rangkaian penguat depan audio universal pre- amplifier Kompetensi Dasar KD: 5. Mengukur rangkaian penguat depan audio universal pre- amplifier Indikator: 5.1 Arsitektur rangkaian penguat depan universal audio universal pre-amplifier 5.2 Merencana rangkaian penguat depan universal audio. 5.3 Mendimensikan komponen DC statis dan komponen AC dinamis penguat depan universal audio 5.4 Mendimensikan tanggapan frekuensi rangkaian penguat depan universal audio 5.5 Mendeskripsikan faktor cacat dan cakap silang cross talk penguat depan universal audio sistem stereo. 5.6 Mengerti kegunaan dan penerapan spesifikasi data teknis penguat depan universal pada sistem audio. Indikator: 5.1. Menggambarskema rangkaian penguat depan universal audio universal pre-amplifier beserta daftar komponen dan nama komponen. 5.2. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak PRTpenguat depan universal menggunakan perangkat lunak. 5.3. Melakukan pengukurantitik kerja DC statis dan AC dinamis penguat depan universal audio menggunakan perangkat lunak dan interprestasi data hasil pengukuran 5.4. Melakukan pengukuran tanggapan frekuensi rangkaian penguat depan universal menggunakan perangkat lunak dan interprestasi data hasil pengukuran 5.5. Melakukan pengukuran faktor cacat dan cakap silang cross talk penguat depan universal audio sistem stereo 5.6. Menyajikan spesifikasi data teknis penguat depan universal sistem audio 46 5.1. Arsitektur rangkaian penguat depan universal audio universal pre- amplifier. Secara rangkaian blok, sebuah system penguat suara dapat dilihat pada Gambar 5.1. Pada gambar tersebut memperlihatkan rangkaian blok mulai dari sumber sinyal, dapat berupa mikrophon, pemungut piringan hitam atau lainnya, hingga diakhiri loudspeaker. Penguat Depan Penguat Pengatur Penguat Akhir Gambar 5.1. Rangkaian Blok PenguatSuaralengkap Penguat depan menguatkan sumber sinyal, selain memiliki penguatan tertentu, juga harus menyesuaikan sumber sinyal jika memiliki tanggapan frekuensi yang tidak linear. Pada prinsipnya penguat depan memiliki fungsi untuk  Menguatkan tegangan sumber sinyal  Menggunakan level sinyal yang berbeda  Mengkompensasi cacat linier  Mencampur sumber sinyal yang berlaianan Pada penguat depan yang disebut universal, memiliki artian penguat ini dapat digunakan untuk menguatkan sumber sinyal dengan tanggapan frekuensi datar seperti mikrophon dan yang tidak datar seperti sinyal dari pemungut suara magnetik.Pada prinsipnya, arsitektur sebuah penguat terdiri penguat dengan penguatan terbuka open loop V uo yang besar dan jaringan umpan balik negatif. Penguat Depan UB Vuo Ui Uo Ui Uo Gambar 5.2. Susunan penguat depan Umpan balik UB negative dalam Gambar 5.2 adalah mengembalikan sebagian sinyal keluaran kemasukkan yang menyebabkan menurunnya penguatan. Penguat dengan harus memiliki penguatan terbuka yang besar.

5.1.1. Penguat Mikrophon

Mikrophon dinamik menghasilkan tegangan kira-kira hanya 0,5 mV pada tanggapan frekuensi yang datar. Disini penguat mempunyai tugas hanya 47 menaikkan level sinyal, karena tanggapan frekuensinya sudah datar. Pada rangkaian ini tidak dijumpai komponen yang mempengaruhi tanggapan frekuensi. Dengan begitu akan diperoleh daerah transfer dari 4Hz sampai 40kHz, Penguatan sedemikian besarnya sehingga diperoleh tegangan keluaran sebesar maksimum 1,4V. Karena diperlukan penguatan yang konstan dalam daerah frekuensi, maka untuk penguat mikrophon, jaringan umpan balik pada Gambar 5.2 harus merupakan komponen yang tidak terpengaruh oleh frekuensi. Untuk ini dugunakan component ahanan, dimana besar resistansinya tidak berubah dengan berubahnya frekuensi sinyal.

5.1.2. Penguat Pemungut Suara.

Pemungut suara magnetik, atau juga disebut Pick Up PU ada beberapa macam jenisnya, tergantung pengubah transducer yang digunakan. Yang banyak digunakan berdasar induksi, secara kunstruksi terdiri dari kumparan dan magnet serta jarum. Pemungut dengan magnet yang terhubung dengan jarum disebut dengan moving magnet MM dan kumparan yang terhubung jarum disebu tdengan moving coil MC. Magnet Kumparan Jarum Piringan Hitam Tegangan keluaran Magnet Kumparan Jarum Piringan Hitam Tegangan keluaran sepatu kutub Gambar 5.3 Kunstruksi Pemungut Suara Magnetik tegangan induksi. Gambar 5.3 memperlihatkan kunstruksi pemungut suara magnetik, MM atas dan MC bawah. Secara prinsip, cara kerjanya berdasakan hukuminduksi. Akan terbangkit tegangan induksi bila penghantar berada dalam medan magnet yang berubah. Artinya, bila jarum bergetar, maka magnet akan ikut bergetar pada MM dan akan terbangkit tegangan induksi. Pada MC, dengan bergetarnya jarum maka kumparan bergetar, sehingga medan magnet yang mengenainya akan berubah-ubah, maka akan timbul