Bagaimana cara melakukan pemetaan tema dalam menulis buku non fiksi

Bagaimana cara melakukan pemetaan tema dalam menulis buku non fiksi

Buku nonfiksi jelas beda dengan buku fiksi yang berisi imajinasi penulis. Sebuah buku nonfiksi harus berdasarkan kondisi nyata di kehidupan masyarakat. Anda bisa memberi banyak manfaat kepada masyarakat ketika akhirnya bisa menulis buku nonfiksi ini.

Bagaimana jika Anda merasa punya kemampuan menulis yang mumpuni tapi tidak tahu harus berbuat apa untuk bisa menulis buku nonfiksi pertama Anda? Bagaimana jika Anda merasa diri sebagai penulis pemula yang tidak percaya diri menulis buku?

Tenang, ada banyak penulis seperti Anda kok. Untuk bisa menulis buku nonfiksi pertama Anda, sebenarnya tidak terlalu sulit. Ikuti 10 langkah di bawah ini, maka buku nonfiksi pertama Anda akan segera menjadi kenyataan.

  1. Tentukan Tujuan Menulis Buku

Apa tujuan Anda saat ingin menulis buku? Apakah ingin meningkatkan reputasi, mendukung perkembangan bisnis Anda, atau menjadi tambahan pemasukan?

Anda sudah harus tahu sejak awal tujuan menulis buku tersebut. Tujuan ini akan mengarahkan Anda untuk menulis buku tentang apa.

Misalkan saja Anda adalah ahli dalam bidang keuangan, maka bisa menulis buku soal mengatur keuangan agar gaji tidak cepat habis.

Jaga terus tujuan Anda dalam menulis buku ini saat menurunkannya menjadi sebuah tema. Dengan memahami tujuan Anda menulis buku, maka Anda akan selalu berada di jalur yang benar untuk menyelesaikan rencana ini.

Langkah selanjutnya untuk bisa menulis buku nonfiksi pertama adalah melakukan brainstorming. Tulis semua ide buku yang muncul dalam pikiran Anda. Tapi pastikan semua ide tersebut memang sesuai dengan tujuan yang sudah Anda tetapkan.

Jika mengalami hambatan dalam memunculkan ide, coba jawab beberapa pertanyaan berikut ini:

  • Apa bidang yang menjadi keahlian Anda?
  • Tantangan apa saja yang mampu Anda lalui?
  • Cerita atau pengalaman menarik apa yang ingin Anda bagi?
  • Apa yang menjadi passion (hasrat) terbesar yang Anda capai di masa lalu atau saat ini?

Setelah mendapatkan sejumlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, pilih 3 atau empat ide buku yang dirasa bisa mendukung tujuan Anda menulis buku nonfiksi ini.

Ingat, Anda akan lebih mudah menulis sebuah buku jika Anda menyukai topik tersebut atau memang tertarik mendalaminya.

Jika sudah mendapat 3 hingga 4 topik, pilih satu topik dan sempitkan menjadi tema yang spesifik. Cara ini akan membuat tema tersebut menjadi lebih dalam dan penuh detail. Karena pembaca akan lebih menyukai buku yang membahas tuntas satu tema.

Sebagai contoh, daripada Anda menulis buku penyelesaian masalah-masalah hubungan, Anda mungkin lebih baik menulis buku dengan tema mengatasi masalah finansial dalam pernikahan.

Contoh lain, daripada Anda menulis buku tentang cara membangun bisnis online, lebih baik jika Anda menulis cara membuat blog di WordPress self-hosting.

Pembaca akan lebih tertarik dengan tema yang lebih spesifik dan tindakan-tindakan yang terukur, bukan hanya memberikan sejumlah ide menarik tapi tak dibahas mendalam.

Lagipula, sebuah buku yang bisa dibaca dengan cepat akan memberi manfaat lebih besar kepada pembaca. Terutama bagi mereka yang tidak punya banyak waktu untuk menghabiskan satu buku yang berisi ratusan halaman.

Ini menjadi poin yang tidak bisa diabaikan untuk bisa menulis buku nonfiksi pertama Anda. Langkah pertama yang dilakukan dalam riset ini (sering juga disebut validasi ide buku) adalah mencari tahu seberapa besar keingintahuan orang lain terhadap tema yang akan Anda jadikan buku.

Anda tentu tidak mau menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menulis buku yang ternyata hanya menarik bagi beberapa orang saja, bukan?

Salah satu perangkat yang bisa Anda gunakan adalah Google Keyword Planner. Pastikan Anda memiliki akun Google sebelum menggunakan tool yang biasa digunakan blogger untuk riset kata kunci (keywords) tersebut. Lalu ketik tema yang sudah Anda tetapkan sebelumnya.

Selanjutnya akan muncul data jumlah orang yang mengetikkan kalimat yang sama melalui mesin pencari Google. Lihat apakah tema tersebut dicari oleh lebih dari 1.000 (1K) pencarian setiap bulannya atau tidak.

Jika kurang dari 1.000 pencarian dalam satu bulan, lebih baik Anda mencari tema lain yang banyak diminati orang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh di bawah ini.

5. Buat Kerangka Buku

Setelah mendapatkan tema yang kuat untuk diangkat sebagai buku, tahap selanjutnya adalah mulai membuat kerangka buku. Sedikit tips untuk membuat kerangka buku nonfiksi adalah mulai dari belakang.

Dengan memulai dari belakang maka Anda sudah menentukan apa yang ingin pembaca dapatkan setelah membaca buku Anda. Selanjutnya, susun bab demi bab yang akan mengarah pada akhir yang sudah ditetapkan.

Untuk sebuah buku nonfiksi, satu bab atau chapter bisa berdiri sendiri. Namun akan lebih baik jika punya benang merah yang menghubungkan setiap bab menuju akhir cerita yang Anda inginkan.

6. Buat Judul yang Menarik

Dalam usaha menulis buku nonfiksi pertama Anda, membuat judul buku menjadi bagian yang sangat krusial. Poin utama dalam menulis judul adalah memasukkan tema dari buku tersebut. Kemudian buat lebih spesifik dengan menambahkan kata-kata yang mengundang rasa penasaran pembaca.

Anda bisa menulis judul buku ini di tahap awal, di tengah proses menulis, atau setelah selesai. Sebagai bahan pertimbangan, cari dan dapatkan judul buku yanng menarik sebelum Anda menulisnya. Sehingga Anda punya panduan yang lebih kuat.

Toh judul buku ini bisa Anda ubah kembali kemudian. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan judul yang sempurna untuk buku nonfiksi pertama Anda.

7. Tulis Draf Pertama

Kini saatnya Anda untuk mulai menulis. Jangan pernah memeriksa atau mengedit tulisan dari draf pertama ini. Tumpahkan saja semua hal yang Anda ingin tulis dalam bab-bab yang sudah disusun.

Jangan pedulikan apakah kalimatnya tidak pas atau banyak kesalahan ketik. Karena untuk memeriksa dan memperbaiki tulisan ada di tahapan selanjutnya. Bukan di tahapan Anda untuk menulis.

Selalu memeriksa tulisan setiap kali selesai menulis hanya akan mengganggu konsistensi Anda dalam menyelesaikan bab demi bab.

8. Edit Draf Pertama

Ketika sudah menyelesaikan seluruh isi buku dari mulai bab pertama hingga bab terakhir, kini saatnya untuk memeriksa ulang tulisan Anda.

Tapi, jangan langsung melakukan pengeditan ketika tulisan baru saja selesai. Biarkan tulisan Anda mengendap selama beberapa hari.

Ini dimaksud agar ada jarak dengan tulisan Anda. Sehingga, ketika Anda mulai mengedit, pikiran Anda sudah terbebas dari ide-ide yang sudah Anda tumpahkan sebelumnya.

Barulah kemudian Anda membaca dan menulis ulang (rewrite) hasil tulisan Anda. Perbaiki kesalahan kata, logika kalimat yang salah, atau menambahkan poin-poin yang mungkin masih tertinggal.

Lakukan pengeditan ini beberapa kali. Setidaknya sampai Anda merasa tulisan yang dibuat sudah sesuai keinginan.

9. Buat Bagian Pendukung

Jangan lupakan juga untuk membuat bagian pendukung. Seperti kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka.

Untuk lebih meningkatkan nilai jual, ada baiknya Anda mencari penulis lain atau sosok yang lebih kompeten di bidang yang dijadikan tema buku Anda.

Minta mereka untuk membuat kata pengantar atau sekadar testimoni mengenai isi buku yang Anda tulis. Tentu saja, ini bisa Anda lakukan  jika semua proses dalam membuat buku ini sudah final atau tinggal menunggu cetak.

10. Minta Bantuan Editor Profesional

Seorang editor profesional bahkan tetap dibutuhkan oleh seorang penulis berpengalaman sekalipun. Karena itu, untuk memastikan hasil tulisan Anda sudah layak cetak, carilah bantuan dari editor profesional.

Ini untuk mencegah buku Anda dipenuhi dengan kesalahan ketik atau kalimat-kalimat yang sulit dimengerti pembaca.

Editor ini akan memeriksa kebenaran data dan fakta yang ada di dalam tulisan. Kemudian memolesnya agar menjadi sebuah tulisan yang mudah dipahami. Dengan demikian, tujuan Anda dalam menulis buku ini bisa sampai ke pembaca dengan baik.

Memang, ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan jasa editor profesional ini. Tapi nilai yang dikeluarkan akan berbalik kepada Anda dengan sebuah buku yang berkualitas dan disukai banyak orang.

Penutup

Siapa pun Anda, entah itu penulis pemula atau berpengalaman, bisa menulis buku nonfiksi pertama Anda. Salah satu kunci suksesnya adalah konsistensi dan komitmen Anda dalam menulis bab demi bab.

Jadi, Anda tidak harus menunggu mendapat mood atau motivasi baru bisa menulis. Lakukan proses penulisan setiap hari.

Tentukan waktu yang Anda habiskan dalam satu hari untuk menulis buku ini. Selanjutnya lakukan semua proses dengan komitmen yang besar. Percayalah, pelan namun pasti buku pertama Anda pun akan segera hadir.

Sumber: https://www.tipsmenulisbuku.com/