Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif

BibTex Citation Data :

@article{JIL14827, author = {Dwi Widodo and Sutopo Nugroho and Donna Asteria}, title = {Analisis Penyebab Masyarakat Tetap Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi (Studi di Lereng Gunung Merapi Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta)}, journal = {Jurnal Ilmu Lingkungan}, volume = {15}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Disaster, Eruption, Preparedness, Disaster prone area}, abstract = { Penelitian ini bertujuan untuk memetakan faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tetap tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mixed method. Penentuan jumlah responden dengan rumus Slovin dengan batas toleransi 7 persen dan terpilih sebanyak 151 responden. Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tetap tinggal di daerah rawan bencana menggunakan analisis deskriptif statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 61,6 persen masyarakat merasa nyaman dan tenteram tetap tinggal di daerahnya meski daerahnya rawan bencana. Kenyamanan ini dikarenakan faktor lingkungan, ekonomi, dan sosial. Faktor lingkungan terutama kesuburan tanah, potensi pasir, kerikil dan batu. Sebanyak 56,9 persen penduduknya berpenghasilan lebih besar dari upah minimum regional kabupaten yang sebesar 1,4 juta rupiah per bulan. Sebanyak 92,7 persen mereka mempunyai kerabat yang masih tinggal di satu lokasi dan 95,4 persen aktif dan ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan seperti arisan, pengajian, dan perkumpulan lainnya. Kata kunci : Bencana, Erupsi, Kesiapsiagaan, Kawasan Rawan Bencana English Title: Analysis the Causes That Make People Remain in Disaster Prone Area of Mount Merapi (Study in Mount Merapi Slope of Cangkringan Subdistrict, Sleman District, Yogyakarta Special Region ABSTRA CT This study aims to map the factors that cause people to stay in Disaster Prone Areas (KRB) III of Mount Merapi This research is conducted by mixed method approach. Determination the number of respondents carried out by Slovin formula with a tolerance limit of 7 percent and selected  151 respondents. Determination the factors that cause people to stay in disaster prone areas using descriptive analysis. The results showed that 61.6 percent of people feel comfortable and peaceful stay in their area despite the disaster-prone areas. This convenience is due to environmental, economic, and social factors. Environmental factors, especially soil fertility, the potential of sand, gravel, and stone. 56.9 percent of the population earns more than the district minimum wage of 1.4 million rupiahs per month. About  92.7 percent of them have relatives who still live in one location and 95.4 percent active and participate in community activities such as arisan, pengajian, and other associations. Keywords : Disaster, Eruption, Preparedness, Disaster prone area Citation : Widodo, D.R., Nugroho, S.P, dan Asteria, D. (2017). Analisis Penyebab Masyarakat Tetap Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi (Studi di Lereng Gunung Merapi Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(2),135-142, doi:10.14710/jil.15.2.135-142 }, pages = {135--142} doi = {10.14710/jil.15.2.135-142}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/14827} }

Muntahan magma dari erupsi gunung berapi (Ilustrasi)

Red: M Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Heka Hertanto (Praktisi Kebencanaan)Inilah tantangan bagi masyarakat Indonesia yang harus berada hidup di tengah kepungan gunung berapi. Usaha mitigasi untuk bencana alam gunung berapi menjadi sangat diperlukan. Terkadang usaha evakuasi ini menghadapi suatu dilema. Misalnya ketika para ahli vulkanologi harus mengambil keputusan apakah gunung berapi yang dipantaunya akan erupsi atau tidak. Jika gejala awal erupsi gunung berapi begitu meyakinkan maka para ahli vulkanologi memutuskan untuk segera menginformasikan pada aparat pemerintah daerah untuk mengungsikan penduduk.Ada kalanya, dengan gejala awal yang begitu meyakinkan sekalipun, ternyata gunung berapi tidak jadi erupsi. Banyak penduduk yang tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari karena berada di pengungsian. Tetapi ketika gunung berapi menunjukkan ketenangannya dan para penduduk kembali dari pengungsian tiba-tiba terjadi erupsi hebat dan menelan banyak korban. Peristiwa seperti itu merupakan bukti bahwa gejala awal suatu bencana alam sulit untuk diramalkan.Tingkatan status gunung apiPara pakar gunung api membagi adanya 4 tingkatan status kegiatan gunung api. Tingkatan kegiatan gunung ini mencerminkan potensi ancaman erupsi agar dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat disekitarnya. Tingkat kegiatan tersebut dibagi dalam:Normal (Level 1)Berdasarkan hasil pengamatan secara visual dan/atau instrumental dapat termati fluktuasi tetapi tidak memperlihatkan peningkatan kegiatan berdasarkan karakteristik masing masing gunung api. Ancaman bahaya berupa gas gas berarun dapat terjadi di pusat erupsi berdasarkan karakteristik masing-masing gunungapi.Waspada (Level II)Berdasarkan hasil pengamatan secara visual dan/atau instrumental mulai teramati atau terekam gejala peningkatan kegiatan gunungapi. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi tetapi hanya menimbulkan ancaman bahaya di sekitar pusat erupsi berdasarkan karakteristik masing masing gunung api.Siaga (Level III)Berdasarkan hasil pengamatan secara visual dan/atau instrumental teramati peningkatan kegiatan yang semakin nyata atau dapat berupa erupsi yang mengancam daerah sekitar pusat erupsi tetapi tidak mengancam permukiman di sekitar gunung api berdasarkan karakteristik masing masing gunung api.Awas (Level IV)Berdasarkan hasil pengamatan secara visual dan instrumental teramati peningkatan kegiatan yang semakin nyata atau dapat berupa erupsi yang mengancam pemukiman di sekitar gunungapi berdasarkan karakteristik masing masing gunung api.Selain melakukan evakuasi, usaha mitigasi yang dilakukan pemerintah adalah dengan membelokkan aliran lava atau membuat jalur mengalirnya lava menjauh dari permukiman penduduk. Namun, meskipun berbahaya banyak orang yang tinggal dan berkebun di lereng gunung berapi. Hal ini disebabkan abu vulkanis mengandung mineral-mineral yang menyuburkan tanah, sehingga bagus untuk pertanian. Begitulah, dengan posisi geografis yang terletak di ujung pergerakan tiga lempeng dunia: Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik dengan sabuk vulkanik (volcanic arc). Indonesia tidak banyak bisa mengelak dari kerawanan bencana alam.Mengenal dengan baik lingkungan tempat tinggal yang rawan bencana tersebut serta berusaha hidup selaras dengannya, justru akan mengurangi dampak bencana jika letusan gunung itu benar-benar terjadi. Memang tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah meletusnya sebuah gunung api, tapi bagaimana mengurangi resiko dan dampaknya tentu itu bisa dilakukan masyarakat. Hidup harmoni dengan gunung api menjadi sebuah siasat dan ihtiar dalam mitigasi bencana akibat meletusnya sebuah gunung api.

  • heka hertanto
  • gunung berapi di indonesia

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Skip to content

Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif

Dekan Fakultas Hukum
Dr. M. Citra Ramadhan, SH, M.H

Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif


Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Anggreni Atmei Lubis, SH, M.Hum

Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif


Wakil Dekan Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni
Nanang Tomi Sitorus, SH, M.H

Perkembangan Teknologi dan Imp... -- April 7, 2022

Manfaat Daun Bandotan, Si Racu... -- April 6, 2022

Manfaat Nikotin, Selain jadi Z... -- April 5, 2022

Lupa Password Google Gmail? In... -- April 1, 2022

Pengumuman Jadwal Praktik Huku... -- April 1, 2022

Jadwal Kuliah Fakultas Hukum U... -- April 1, 2022

Keunggulan iOS Dibandingkan An... -- March 31, 2022

vivo Konfirmasi Tanggal Pelunc... -- March 31, 2022

Perbedaan Processor Laptop dan... -- March 30, 2022

YouTube Uji Reaksi Emoji pada ... -- March 30, 2022

Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif

Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif

Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif

Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif

Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif

Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif

Tantangan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah gunung api aktif

  • Youtube

  • Twitter

  • Facebook

  • Instagram