Jadi, di dalam penyusunannya memang ada aturan wajib tentang bagian per bagian. Mulai dari bab pertama sampai bab terakhir sebagai penutup isinya sudah ditentukan. Adapun sistematika penulisan karya ilmiah secara umum ini mencakup poin-poin berikut: Sistematika di atas adalah hal penting dan sifatnya wajib untuk diikuti, sehingga penyusunannya tidak bisa asal sesuai selera. Perlu disesuaikan dengan aturan yang ada dan dari ketetapan ini bukan tanpa tujuan.
Mengapa Perlu Memperhatikan Sistematika Penulisan Karya Ilmiah? 1. sebagai ciri spesial Susunan yang dibuat sistematis memungkinkan seorang buat mampu dengan simpel mengetahui karya tulis tersebut sifatnya ilmiah. bisa digunakan buat kepentingan ilmiah jua, contohnya sumber penelitian juga surat keterangan penyusunan karya tulis mirip skripsi maupun tesis. 2. Pembahasan Lebih Sistematis sehingga tujuan asal adanya hukum terkait sistematika penulisan karya ilmiah merupakan buat membuatnya urut atau runtut. Pembaca bisa mengetahui dulu alasan kenapa penelitian dilakukan, landasan teorinya apa saja, dan proses penelitian sampai hasilnya bagaimana. Tanpa perlu meloncat-loncat serta akhirnya isi karya tulis tidak tersampaikan. 3. Penyampaian Secara Tersurat tak mengajak pembaca berpikir dulu sebagaimana karya tulis non-ilmiah misalnya novel serta sejenisnya. sehingga adanya sistematika penulisan karya ilmiah buat memastikan hasil pembahasan dan penelitian disampaikan tersurat. 4. simpel buat Dipahami 5. Logis dan mampu Dibuktikan 6. Dorongan buat berfokus Menyusunnya sebagai akibatnya hasil penelitian ini nyata dan bukan hanya dari bayangan juga imajinasi . Penulis benar-benar melakukannya, dan akan dibahas detail pada bagian inti yakni isi pembahasan karya tulis ilmiah. Hal ini akan menjaga kualitas akibat karya tulis ilmiah tetap logis, dan mendorong penyusunnya buat serius menyusunnya dari awal hingga akhir. Kualitasnya akan terjaga dan kegunaannya pun akan lebih maksimal serta nyata. artikel lain :
Semasa sekolah atau kuliah, kita dituntut untuk dapat membuat karya ilmiah sederhana karena merupakan bentuk keterampilan menulis yang harus dimiliki oleh siswa atau mahasiswa. Agar dapat menulis karya ilmiah dengan baik maka harus memahami syarat-syarat penulisan karya ilmiah terkait dengan langkah-langkah membuat laporan, tata cara penulisan, serta persyarakat fisik. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya sistematika karya ilmiah, terlebih dahulu disampaikan pengertian karya ilmiah dan sistematika karya ilmiah. PengertianKarya ilmiah atau penulisan ilmiah menurut Munawar Syamsudin dalam Rosmiati (2017) merupakan sebuah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi ilmiah tertentu, dengan memilih metode tertentu dari presentasi secara keseluruhan, pada teratur dan konsisten. Sementara itu, menurut Brotowidjoyo dalam Arifin (2008) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Pengertian karya ilmiah lainnya dikemukakan oleh Wardani (tanpa tahun) yang menyatakan bahwa karya ilmiah adalah suatu karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat ilmiah. Yang dimaksud dengan sistematis adalah karya ilmiah ditulis dengan merujuk pada aturan tertentu sehingga kaitan setiap bagian terlihat jelas dan padu. Ilmiah berarti karya tersebut menyajikan suatu deskripsi yang didasarkan atas bukti-bukti empiris sehingga para pembaca dapat melacak atau bahkan menguji kembali landasan teoritis yang mendukung gagasan tersebut. Dari beberapa pengertian di atas, disimpulkan bahwa suatu karya disebut karya ilmiah apabila memiliki beberapa karakteristik khusus sebagai berikut (Wardani, tanpa tahun : 8).
Ciri atau karakteristik karya ilmiah di atas sejatinya juga menunjukkan kaidah ilmiah yang berlaku umum. Adapun kaidah yang dimaksud adalah logis, obyektif, sistematis, andal, desain, dan akumulatif. Lebih lanjut Wardani menjelaskan bahwa karya ilmiah disusun dengan tujuan tertentu di antaranya adalah menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan atau hasil penelitian. Karena itu, karya ilmiah kerap dipublikasikan dalam berbagai bentuk seperti bentuk buku ilmiah, bunga rampai, majalah ilmiah/jurnal, dan prosiding. Karya ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk buku ilmiah harus disusun secara sistematis yang terdiri atas beberapa bagian. Menurut Ana Rosmiati dalam bukunya Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah (2017), sistematika penulisan karya ilmiah adalah bagian pembuka, pendahuluan, pembahasan, metodologi penelitian, hasil penelitian, penutup, dan bagian penunjang. 1. Bagian pembuka Yang dimaksud dengan bagian pembuka karya ilmiah adalah bagian yang kita lihat dan baca ketika membaca karya ilmiah. Bagian pembuka karya ilmiah umumnya terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.
2. Pendahuluan Setelah membuka dan membaca bagian pembuka, kita akan disajikan dengan bagian pendahuluan yang menguraikan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah, perumusan masalah yang mempertanyakan suatu fenomena, pembatasan masalah, serta tujuan dilakukannya penelitian. Bagian pendahuluan umumnya terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.
3. Pembahasan Pembahasan karya ilmiah umumnya berisi uraian dan penjelasan mengenai teori yang menjadi landasan penelitian yang dilakukan, kerangka pemikiran yang disertai dengan berbagai argumentasi keilmuan serta hipotesis. Dengan demikian, pembahasan dalam karya ilmiah berisi hal-hal berikut.
4. Metodologi penelitian Metodologi penelitian mencakup uraian dan penjelasan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. 5. Hasil penelitian Hasil penelitian umumnya berisi uraian dan penjelasan tentang hasil dari proses penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti tabulasi data, analisis dan evaluasi terhadap data yang disajikan, pembahasan hasil analisis dengan menerapkan metode perbandingan, persamaan, grafik, gambar dan tabel. 6. Penutup Bagian penutup suatu karya tulis berisi simpulan dan saran. Yang dimaksud dengan simpulan adalah proposisi atau kalimat yang disampaikan, yang disarikan dari beberapa premis atau ide pemikiran dengan mengacu pada aturan-aturan yang berlaku. Sementara itu, saran merupakan sebuah solusi yang dimaksudkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Saran yang dikemukakan hendaknya bersifat membangun, mendidik, obyektif, dan sesuai dengan topik yang dibahas. 7. Bagian penunjang Suatu karya ilmiah selalu menyertakan bagan penunjang yang terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut
Unsur-unsur tersebut hendaknya ditulis dan disusun berdasarkan aturan baku dengan mengacu pada standar internasional atau disesuaikan dengan gaya selingkung dari majalah ilmiah atau jurnal terakit. ContohBerikut adalah contoh karya ilmiah yang dikutip dari buku Bahasa Indonesia 3 : Untuk SMK/MAK Semua Program Keahlian Kelas XII/Mokhamad Irman dkk, Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Demikianlah ulasan singkat tentang sistematika karya ilmiah. Artikel lain yang dapat dibaca antara lain jenis-jenis karangan ilmiah, karangan ilmiah, karangan semi ilmiah, dan karangan non ilmiah, contoh kata pengantar, contoh kata pengantar skripsi, contoh latar belakang skripsi, contoh abstrak skirpsi dalam bahasa Indonesia, contoh abstrak tesis, contoh kutipan langsung dan tidak langsung, cara menulis kutipan yang benar, cara menulis kutipan langsung dan tidak langsung, cara menulis kutipan dari internet, contoh penulisan catatan kaki dan daftar pustaka, tata cara penulisan catatan kaki, cara penulisan daftar pustaka, dan tata cara penulisan gelar. Semoga bermanfaat, Terima kasih. |