Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
10 masjid raksasa. ©Reuters

Merdeka.com - Masuknya Islam di Indonesia dipelopori oleh pedagang-pedagang yang berasal dari Gujarat, India. Proses perkembangan Islam di Indonesia sendiri tidak dilakukan dengan kekerasan atau kekuatan militer, melainkan penyebaran Islam dilakukan secara damai dan melalui berbagai jalur seperti perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.

Kedatangan Islam di Indonesia telah membawa tamaddun (kemajuan) dan kecerdasan. Islam telah banyak mengubah kehidupan-kehidupan sosial budaya dan tradisi kerohanian di masyarakat Indonesia. Dengan pengaruh ajaran Islam, Indonesia menjadi lebih maju dalam bidang perdagangan terutama dalam hubungannya dengan perdagangan internasional dengan Timur Tengah. Khususnya bangsa Arab, Persia, dan India.

Berkat para pedagang muslim inilah kemudian Islam diperkenalkan dengan cara bertahap dan perlahan ajaran Islam bertoleran serta persamaan derajat antara sesama makhluk. Hal ini menarik bagi masyarakat Indonesia mengingat selama ini kebudayaan Hindu-Budha justru lebih menekankan pada perbedaan derajat atau kasta. Sampai pada akhirnya sebagian besar masyarakat di Indonesia memeluk agama Islam.

Namun ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai datangnya Islam ke Indonesia. Berikut ini informasi mengenai proses masuknya Islam ke Indonesia, lengkap dengan perkembangannya telah dirangkum dari lib.ui.ac.id:

2 dari 4 halaman

Teori Gujarat merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang Islamisasi di Indonesia. Dinamakan teori Gujarat karena berpatokan pada pandang bahwa masuknya Islam ke Indonesia melalui para pedagang dari Gujarat. Ada dugaan bahwa pencipta dasar teori ini adalah Snouck Hurgronje.

Teori ini berpaku pada kenyataan mengenai hubungan India dengan Indonesia yang sudah lama terjalin, serta inskripsi tertua mengenai Islam yang terdapat di Sumatera, membuktikan bahwa hubungan antara Sumatera dan India sangat erat.

Dapat disimpulkan bahwa para ahli menyatakan pendapat tersebut menganut kebudayaan Hindu, membuat seakan-akan segala perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya serta agama di Indonesia tidak lepas dari pengaruh India.

3 dari 4 halaman

Teori ini sendiri dicetuskan oleh Hamka di dalam pidatonya saat Dies Natalis di PTAIN ke-8 di Yogyakarta pada tahun 1958. Dalam hal ini Hamka berpendapat bahwa ia menolak pandangan yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat.

Hamka menolak pendapat yang mengatakan bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-13, sebab pada kenyataannya pada tersebut di Indonesia sudah berdiri suatu politik Islam. Jadi sudah barang tentu Islam telah masuk ke Indonesia jauh sebelumnya, yakni sekitar abad ke-7 Masehi atau pada abad pertama Hijriyah.

Jika dihubungkan dengan penjelasan dari studi kepustakaan Arab kuno, disebutkan al-Hind sebagai India atau pulau-pulau Cina. Maka besar kemungkinan pada abad ke-2 SM bangsa Arab telah sampai di Indonesia. Bahkan Arab sebagai bangsa asing pertama kali sampai di Nusantara.

4 dari 4 halaman

Pencetus teori Persia adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat yang berpendapat bahwa masuknya Islam ke Indonesia dan berkembang, berasal dari Persia yang singgah ke Gujarat yang terjadi sekitar abad ke-13.

Pandangan teori ini berbeda dengan teori Gujarat dan Mekkah. Dalam teori ini lebih memutuskan kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia, dan disinyalir memiliki persamaan dengan Persia. Di antaranya sebagai berikut:

  1. Peringatan Asyura atau 10 Muharram sebagai peringatan Syi'ah atas Syahidnya Husein.
  2. Kesamaan antara Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran al-Hallaj, meskipun al-Hallaj telah meninggal pada 310 H atau 922 M, akan tetapi ajarannya terus berkembang dalam bentuk puisi
  3. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja atau membaca huruf Arab.
  4. Nisan pada makam Malik Saleh pada tahun 1297 dan makam Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik dipesan dari Gujarat.
  5. Pengakuan umat Islam di Indonesia terhadap Madzhab Syafi'i sebagai madzhab utama di wilayah malabar.
[nof]

Nama-nama Wali Songo – Wali Songo adalah sembilan orang yang berdakwah menyebarkan agama Islam. Pada saat itu, masyarakat menganut agama Hindu dan Budha. Wali Songo datang untuk menyebarkan agama Islam.

Strategi dakwah yang dilakukan Wali Songo beragam. Mulai dari bidang pendidikan, pernikahan sampai kesenian. Semua strategi itu dilakukan perlahan sambal melakukan pendekatan kepada masyarakat.

Lantas, bagaimana kisah kesembilan Wali Songo dalam berdakwah? Berikut penjelasan-penjelasannya.

1. Sunan Gresik

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
Sunan Gresik memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim. Sunan Gresik adalah salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Sunan Gresik dianggap sebagai orang pertama yang menyebarkan Islam ditanah Jawa.

Asal usul dari Sunan Gresik sebenarnya masih diperdebatkan. Beberapa sumber menyatakan bahwa beliau lahir di Samarkand, Uzbekistan Asia Tengah. Sumber tersebut menyebutkan bahwa beliau lahir pada awal abad ke-14.

Menurut Nur Amin Fatah di dalam buku “Metode Dakwah Walisongo” menyatakan bahwa Sunan Gresik berasal dari Arab. Beliau hijrah ke daerah Gujarat, India, lanjut berkelana ke Malaka. Setelah itu Sunan Gresik sampai di tanah Jawa.

Sunan Gresik memulai dakwah melalui banyak hal. Contohnya seperti dalam bidang perdagangan dan pendidikan. Mulanya, Sunan Gresik mulai berdagang di daerah Pelabuhan. Hal ini dilakukan supaya masyarakat tidak kaget terhadap ajaran Islam yang diajarkannya.

Sembari mengajarkan agama Islam, Sunan Gresik juga mengajarkan cara bercocok tanam pada masyarakat. Strategi-strategi yang dilakukannya ini adalah strategi dakwah damai. Sehingga masyarakat menerimanya secara perlahan.

Ketika menetap di Desa Sawo, Gresik, Sunan Gresik membangun sebuah surau. Surau ini berfungsi untuk tempat salat. Selain itu, surau ini juga digunakan sebagai pesantren sederhana. Disinilah beliau menyebarkan sekaligus mengajarkan ajaran-ajaran Islam.

Baca Juga: 19 Masjid Terindah di Dunia, Bikin Hati Tambah Nyaman

2. Sunan Ampel

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
Sunan Ampel bernama asli Raden Muhammad Ali Rahmatullah. Biasa dipanggil Raden Rahmat. Sunan Ampel lahir di Campa pada tahun 1401. Campa adalah salah satu kerajaan yang berada di Vietnam.

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Melihat dari silsilah keluarga, beliau adalah anak dari putri Raja Champa. Sunan Ampel merupakan keponakan dari Raja Majapahit. Bibinya adalah permaisuri Prabu Kertawijaya atau Brawijaya. Seperti diketahui, Brawijaya mulai memerintah pada tahun 1447-1451.

Ada beberapa strategi dakwah yang dilakukan oleh Sunan Ampel. Salah satunya adalah lima ajaran dasar yang beliau sampaikan. Ajaran ini bernama “moh limo” moh dalam bahasa Jawa berarti tidak, limo berarti 5. Moh limo terdiri dari moh main (tidak berjudi), moh ngombe (tidak mabuk), moh maling (tidak mencuri), moh madat (tidak candu pada obat-obatan) dan moh madon (tidak berzina).

3. Sunan Bonang

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
Sunan Bonang memiliki nama asli Raden Makdum Ibrahim. Sunan Bonang lahir di Surabaya pada 1465 M. Beliau tumbuh di dalam asuhan keluarga ningrat yang sangat agamis.

Strategi dakwah yang dilakukan oleh Sunan Bonang adalah pendekatan dengan akulturasi budaya. Beliau memiliki keterampilan di bidang sastra dan seni. Hal ini membuat banyak orang menjuluki Sunan Bonang dengan sebutan seniman yang mengajarkan Islam.

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Alat musik yang digunakan untuk media dakwah adalah gamelan. Menurut beberapa sumber, nama Sunan Bonang berasal dari nama salah satu gamelan yang beliau ciptakan. Gamelan tersebut alat music yang terbuat dari kuningan.

Gamelan berbentuk lingkaran dan memiliki sebuah tonjolan pada bagian tengahnya. Ketika gamelan dipukul, akan menghasilkan bunyi merdu. Pemukulnya terbuat dari kayu. Gamelan ini bernama Bonang.

Permainan music Sunan Bonang mendapat perhatian dari masyarakat. Terbukti ketika beliau memainkan alat music, masyarakat selalu berdatangan. Masyarakat daerah Tuban saat itu memang kental dengan budaya Jawa nya.

Agama yang dianut oleh masyarakatnya adalah Budha dan Hindu. Strategi dakwah ini adalah salah satu strategi yang tepat untuk melunakkan hati mereka.

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
Walisongo, The Wisdom

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

4. Sunan Drajat

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
Sunan Drajat memiliki nama asli Raden Qasim. Sunan Drajat lahir di Ampeldenta, Surabaya tahun 1470 M. Sunan Drajat adalah putra paling muda dari Sunan Ampel dan Nyi Ageng Manila. Sunan Drajat adalah adik dari Raden Maulana Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang.

Sunan Drajat memiliki beberapa nama lain. Seperti Raden Syarifuddin, Masaikh Munat, Sunan Mayang Madu, Pangeran Kadrajat, dan Maulana Hasyim. Pada tahun 1484, Sunan Drajat diberi sebuah gelar oleh Raden Patah dari Demak.

Gelar tersebut adalah Sunan Mayang Madu. Selain memberikan gelar, Raden Patah juga memberikan hal lain. Raden Patah memberikan tanah perdikan kepada Sunan Drajat.

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Seperti Sunan Ampel, Sunan Drajat juga memiliki 7 ajaran dasar pada masa dakwahnya. Diantaranya adalah sebagai berikut;

  • Memangun resep tyasing sasama (membuat senang hati orang lain)
  • Jroning suka kudu eling lan waspada (dalam keadaan gembira, hendaknya tetap ingat Tuhan dan selalu waspada).
  • Laksitaning subrata tan nyipa marang pringga bayaning lampah (dalam mencapai cita-cita luhur, jangan menghiraukan halangan dan rintangan).
  • Meper hardaning pancadriya (senantiasa berjuang untuk menekan hawa nafsu duniawi)
  • Heneng-Hening-Henung (dalam diam akan dicapai keheningan, dalam hening akan dicapai jalan kebebasan mulia).
  • Mulya guna panca waktu (pencapaian kemuliaan lahir batin dicapai dengan menjalani salat lima waktu).
  • Menehono teken marang wong kang wuto. Menehono mangan marang wong kang luwe. Menehono busana marang wong kang wuda. Menehono pangiyup marang wong kang kaudanan (berikan tongkat kepada orang buta, berikan makan kepada orang lapar, berikan pakaian kepada orang tak berpakaian, berikan tempat berteduh kepada orang kehujanan).

Baca Juga: Kisah Wali Songo

5. Sunan Kalijaga

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
Sunan Kalijaga memiliki nama asli Raden Said. Sunan Kalijaga lahir sekitar tahun 1450 M. Sunan Kalijaga adalah seorang putra dari Tumenggung Wilatiktam Bupati Tuban. Perjalanan Sunan Kalijaga untuk menjadi wali tidaklah mulus.

Pada masa muda, beliau adalah seorang bromocorah. Bromocorah adalah sebutan untuk penjahat. Semasa muda, beliau adalah remaja yang nakal.

Sunan Kalijaga suka minum minuman keras dan berjudi. Selain itu, beliau juga suka mencuri. Sunan Kalijaga juga telah melakukan banyak perbuatan buruk.

Suatu ketika, Sunan Kalijaga ingin merampok seseorang. Kebetulan, orang yang ia rampok adalah Sunan Bonang. Melalui pengaruh-pengaruh dari Sunan Bonang inilah yang membuat Sunan Kalijaga dapat bertaubat.

Setelah kejadian itu, Sunan Bonang menjadi guru spiritual Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga memulai dakwahnya di Cirebon, tepatnya di Desa Kalijaga. Beliau akan menyebarkan agama Islam pada penduduk Pamanukan dan Indramayu.

Sunan Kalijaga berdakwah dengan pendekatan seni dan budaya. Beliau berdakwah dengan mendalang. Beliau membuat pertunjukan yang tidak mematok harga bagi siapa saja yang melihat. Strategi dakwah ini ternyata berhasil di masyarakat.

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
KISAH WALISONGO: Belajar Islam Dengan Sang Wali

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

6. Sunan Muria

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
Sunan Muria memiliki nama asli Raden Umar Said. Sunan Muria terlibat ketikan pemilihan Raden Patah sebagai pemimpin perdana kerajaan Islam di Jawa. Meskipun sosok yang berpengaruh di Kesultanan Demak, Sunan Muria lebih senang tinggal di daerah terpencil.

Sunan Muria senang bergaul dengan rakyat jelata. Beliau mengajarkan berbagai keterampilan pada masyarakat. Seperti bercocok tanam, kesenian, sampai berdagang. Sebutan Sunan Muria diberikan lantaran beliau menetap di Gunung Muria.

Gunung Muria berada di pantai utara Jawa Tengah. Tepatnya di sebelah timur laut dari Kota Semarang. Gunung Muri aini masuk ke dalam wilayah di Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati.

Salah satu strategi dakwah yang dilakukan oleh Sunan Muria adalah tradisi bancakan. Gunanya tumpeng di dalam tradisi tersebut diubah menjadi kenduri. Fungsinya untuk mengirim doa kepada leluhur melalui doa-doa Islam.

Sunan Muria juga mengembangkan dakwah dengan seni. Hal ini serupa dengan jejak ayahnya, Sunan Kalijaga. Sunan Muria mengembangkan penulisan tembang cilik atau sekar alit.

Penulisan tersebut berjenis Sinom dan Kinanthi. Tembang cilik ini masih populer hingga saat ini di kalangan masyarakat Jawa. Dari usia muda sampai tua mengetahui tembang ini.

7. Sunan Gunung Jati

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
Sunan Gunung jati memiliki nama Syarif Hidayatullah. Sunan Gunung Jati adalah seorang ulama Wali Songo. Beliau termasuk majelis pendakwah agama Islam pada abad ke-14 M.

Sunan Gunung Jati juga merupakan Sultan Cirebon tahun 1479 – 1568. Sunan Gunung Jati diberi gelar Susuhunan Jati. Sunan Gunung Jati mulai berdakwah di daerah Cirebon, Jawa Barat.

Strategi dakwah yang beliau lakukan adalah jalur perkawinan. Menurut sebuah sumber, tidak kurang dari 6 perempuan beliau jadikan isti. Pada awal mula, Sunan Gunung Jati menikahi Nyai Babadan, putri dari Ki Ageng Gedeng Badadan.

Pendekatan lain yang dilakukan untuk berdakwah adalah memperkuat kedudukan politik. Sekaligus memperluas hubungannya dengan tokoh yang berpengaruh di daerah Cirebon, Demak dan Banten.

Legitimasi kekuasaan politik dan spiritual dari rakyat membuat Sunan Gunung Jati terus melanjutkan dakwahnya dengan yakin. Sebagai penguasa Cirebon saat itu, Sunan Gunung Jati berhasil mencapai kesejahteraan masyarakat di sepanjang pesisir pantai Cirebon.  Pada saat itu, wilayah Pelabuhan berada di bawah kekuasaan Pajajaran yang masih tertutup.

8. Sunan Giri

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
Sunan Giri adalah putra Syekh Maulana Ishaq. Ada beberapa nama yang dikenal selain Sunan Giri. Seperti Muhammad Ainul Yaqin, Joko Samudro, Raden Paku dan Sultan Abdul Faqih.

Sunan Giri melakukan dakwah di bidang pendidikan. Selain itu, beliau juga berdakwah menggunakan karya seni. Karya seni tersebut khusus beliau ciptakan.

Contohnya seperti permainan anak-anak dan tembang atau lagu. Beberapa permainan yang dibuat oleh Sunan Giri antara lain adalah Gendi Gerit, Jelungan, Jamuran dan lain-lain. Tembang atau lagu anak-anak yang diciptakannya adalah Gula Ganti, Jor, Padang Bulan, dan Cublak-cublak Suweng.

9. Sunan Kudus

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
Sunan Kudus memiliki nama Ja’far Shadiq. Beliau adalah santri paling pesohor alumni Pesantren Ampeldenta yang didirikan oleh Sunan Ampel. Sunan Kudus lahir dari keluarga bangsawan di kerajaan Demak.

Ketika melihat silsilah keluarga, Sunan Kudus memiliki silsilah sampai ke nasab Nabi Muhammad SAW melalui jalur Husain bi Ali RA. Ayah Sunan Kudus adalah Usman Haji bin Ali Murtadha. Ayahnya merupakan saudara kandung dari Sunan Ampel.

Strategi dakwah yang dilakukan Sunan Kudus juga mendekati masyarakat. Sunan Kudus mulai menyelami dan memahami apa saja kebutuhan yang diharapkan oleh masyarakat. Itulah sebabnya Sunan Kudus mengajarkan penyempurnaan alat-alat pertukangan pada proses dakwahnya.

Selain itu, Sunan Kudus juga mengajarkan membuat pande besi dan kerajinan emas. Beliau juga mengajarkan bagaimana cara membuat keris pusaka. Tidak hanya itu, Sunan Kudus juga mengajarkan hukum-hukum agama Islam dengan tegas.

Itulah nama Wali Songo dengan beragam strategi dakwahnya. Berdakwah dan mengajarkan suatu hal bukan lah hal yang mudah. Berkat Wali Songo, ajaran Islam dapat berkembang dan besar hingga saat ini.

Baca Juga:

Temukan hal menarik lainnya di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu memberikan artikel menarik dan rekomendasi b uku-buku terbaik untuk para Grameds.

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia
Atlas Wali Songo

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Penulis: Wida Kurniasih

Sumber: dari berbagai sumber

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Sebutkan 4 strategi keberhasilan penyebaran Islam di Indonesia