Sebutkan 2 persamaan dan 2 perbedaan dari gambar berikut

Sebutkan 2 persamaan dan 2 perbedaan dari gambar berikut

Pixabay

Perbedaan antara iklan media cetak dan iklan media elektronik.

Bobo.id - Iklan terdiri dari dua macam, yaitu iklan media elektronik dan iklan media cetak. Kedua, sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. 

Apakah teman-teman tahu perbedaan antara iklan media elektronik dan iklan media cetak itu? 

Dalam buku materi kelas 5 SD Tema 3, ada pembahasan tentang iklan obat sakit perut yang dibahas oleh dayu dan udin. 

Kemudian, juga ada perintah untuk menyebutkan perbedaan antara iklan media elektronik dan iklan media cetak. 

Apakah teman-teman sudah tahu perbedaan keduanya? Kalau belum, kita cari tahu, yuk! 

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 3, Apa Saja Unsur-Unsur Iklan di Media Massa?

Berikut ini kunci jawabannya. 

Perbedaan Iklan Media Cetak dan Iklan Elektronik 

1. Iklan Media Cetak 

Dalam KBBI, Iklan media cetak adalah iklan yang menggunakan sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala. 

Contoh iklan jenis ini antara lain surat kabar atau koran, majalah, pamflet, dan sebagainya. 

Meskipun iklan media cetak dan iklan media elektronik, sama-sama berfungsi untuk melakukan promosi sebuah barang ataupun produk. 

Tetap saja, keduanya memiliki ciri yang khas. Sehingga memiliki perbedaan yang jelas. 

Baca Juga: Ciri-Ciri Bahasa pada Iklan Elektronik, Materi Kelas 5 Tema 9 Subtema 2

Perbedaan tersebut antara lain: 

- Iklan media cetak bersifat tertulis

- Menggunakan bahasa yang formal 

- Banyak ditemukan di majalah, koran, dan tabloid

- Jenis iklan ini hanya bisa dibaca saja

- Jumlah kalimat sedikit, karena dibatasi oleh kolom dan tata letak

- Dapat disimpan dan dibaca kapan saja

2. Iklan Media Elektronik 

Iklan media elektronik adalah iklan yang menggunakan sarana media elektronik, seperti televisi, radio, dan sebagainya. 

Iklan media elektronik tentu saja berbeda dengan iklan media cetak. 

Baca Juga: Cara Menentukan Kata Kunci dan Manfaat Kata Kunci dalam Iklan Media Cetak, Materi Kelas 5 Tema 3

Berikut ini kekhasan dari iklan media elektronik antara lain: 

- Iklan bersifat lisan

- Bahasa iklan bisa formal ataupun non formal 

- Menggunakan kalimat yang singkat, jelas, dan padat 

- Iklan bisa didengar

- Memiliki gambar yang bisa bergerak 

- Iklan hanya berlangsung saat itu saja 

- Banyak ditemukan di televisi, radio, dan seterusnya. 

Nah, itu tadi perbedaan antara iklan media cetak dengan iklan media elektronik. Keduanya memiliki perbedaan yang jelas. Sehingga bisa dibedakan dengan mudah. 

Penjelasan ini dapat menjadi pedoman bagi orang tua untuk mendampingi kegiatan belajar di rumah.

Sumber: Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 3, Kelas 5 SD.

Tonton video ini, Yuk! 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Menurut beberapa ahli, ada beberapa bentuk konflik.

Sebutkan 2 persamaan dan 2 perbedaan dari gambar berikut

Soerjono Soekanto membagi konflik sosial menjadi lima bentuk yaitu:1. Konflik atau pertentangan pribadi, yaitu konflik yang terjadi antara dua individu atau lebih karena perbedaan pandangan dan sebagainya.

2. Konflik atau pertentangan rasial, yaitu konflik yang timbul akibat perbedaan-perbedaan ras.

3. Konflik atau pertentangan antara kelas-kelas sosial, yaitu konflik yang terjadi disebabkan adanya perbedaan kepentingan antar kelas sosial.4. Konflik atau pertentangan politik, yaitu konflik yang terjadi akibat adanya kepentingan atau tujuan politis seseorang atau kelompok.

5. Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional, yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan kepentingan yang kemudian berpengaruh pada kedaulatan negara.

Ralf Dahrendorf mengatakan bahwa konflik dapat dibedakan atas empat macam, yaitu sebagai berikut :

1. Konflik antara atau yang terjadi dalam peranan sosial, atau biasa disebut dengan konflik peran. Konflik peran adalah suatu keadaan di mana individu menghadapi harapanharapan yang berlawanan dari bermacam-macam peranan yang dimilikinya.

2. Konflik antara kelompok-kelompok sosial.

3. Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisir dan tidak terorganisir.
4. Konflik antara satuan nasional, seperti antar partai politik, antar negara, atau organisasi internasional.

Perbedaan paling utama antara asuransi syariah dan asuransi konvensional (Non Sayriah) adalah dari konsep pengelolaannya. Proteksi Syariah memiliki konsep pengelolaan Sharing Risk sedangkan Asuransi Konvensional (Non Syariah) Transfer Risk.

Konsep pengelolaan asuransi konvensional berupa Transfer Risk adalah perlindungan dalam bentuk pengalihan risiko ekonomis atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan ke perusahaan asuransi sebagai penanggung risiko. Atau dengan kata lain Peserta dengan membeli atau bergabung sebagai peserta asuransi konvensional akan ditanggung risiko ekonomisnya oleh perusahaan asuransi.

Sedangkan Sharing Risk yang merupakan pengelolaan asuransi syariah adalah konsep di mana para peserta memiliki tujuan yang sama yakni tolong menolong, yakni melalui investasi aset atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu menggunakan akad yang sesuai dengan syariah yang diwakilkan pengelolaannya ke Perusahaan Asuransi Syariah dengan imbalan Ujrah.

Di samping perbedaan mendasar tersebut, ada beberapa perbedaan praktis antara proteksi syariah dan konvesional yang perlu diketahui:

Kontrak/Akad pada asuransi syariah adalah akad hibah (jenis akad tabbarru’) sebagai bentuk ta’awwun (tolong menolong/saling menanggung risiko di antara peserta) sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan kontrak pada asuransi konvensional yaitu kontrak pertanggungang oleh perusahaan asuransi kepada peserta asuransi sebagai tertanggung.

Proteksi Syariah menerapkan kepemilikan dana bersama (dana kolektif para peserta). Jika ada peserta yang mengalami musibah maka peserta lain akan membantu (memberikan santunan) melalui kumpulan dana tabarru’. Ini adalah bagian dari prinsip sharing of risk. Sharing of risk ini tidak berlaku pada asuransi konvensional, di mana perusahaan asuransi yang mengelola dan menentukan dana perlindungan nasabah yang berasal dari pembayaran premi per bulan.

Surplus Underwriting adalah selisih lebih (positif) dari pengelolaan risiko underwriting dana Tabarru yang telah dikurangi oleh pembayaran santunan, reasuransi, dan cadangan teknis, yang dikalkulasi dalam satu periode tertentu.

Proteksi Syariah membagikan Surplus Underwriting ke para peserta sesuai dengan regulasi yang ada dan fitur produk yang telah disepakati sebelumnya. Sedangkan untuk produk konvensional tidak mengenal surplus underwriting atau dengan kata lain keuntungan underwriting asuransi konvensional menjadi pihak perusaahan asuransi dan tidak ada pembagian kepada peserta asuransi.

  • Memiliki Dewan Pengawas Syariah

Berbeda dengan konvensional, untuk memastikan prinsip syariah maka, perusahaan asuransi syariah wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang melakukan fungsi pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah pada kegiatan usaha lembaga keuangan syariah, termasuk proteksi syariah

  • Tidak Melakukan Transaksi yang Dilarang Dalam Keuangan Syariah 

Transaksi pada Asuransi Syariah harus terhindar dari unsur Maysir (Untung-untungan), Gharar (ketidakjelasan), Riba & Risywah (suap). 

Investasi berbentuk Tabarru’ dilakukan sesuai syariat Islam, sehingga portofolio investasi hanya akan melibatkan instrumen yang halal saja.

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Nelayan bisa dibedakan menjadi dua, yakni nelayan modern dan nelayan tradisional. Kedua jenis nelayan ini memiliki beberapa perbedaan serta persamaan.

Nelayan tradisional

Menurut Bonefasius Kemong dalam jurnal Sistem Mata Pencaharian Hidup Nelayan Tradisional Suku Bangsa Kamoro di Desa Tipuka Kecamatan Mapurujaya Kabupaten Mimika Propinsi Papua (2015), nelayan tradisional adalah nelayan yang memanfaatkan sumber daya perairan dengan memakai peralatan tradisional.

Nelayan tradisional tidak menggunakan teknologi dan tidak bergantung pada peralatan yang lebih modern. Maka dari itu, biasanya peralatan yang digunakan masih relatif sederhana dan sifatnya jauh lebih aman untuk lingkungan.

Apa yang digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan?

Nelayan tradisional menggunakan perahu tanpa mesin atau sampan (perahu kecil) untuk pergi berlayar ke laut. Untuk menangkap ikan, nelayan tradisional menggunakan jaring atau jala yang sudah dibawa untuk kemudian ditebarkan ke area sekitar perahu mereka.

Baca juga: Kapal Perikanan: Pengertian dan Jenis Kapal Penangkap Ikan

Nelayan modern

Dalam jurnal Perkembangan Teknologi Alat Tangkap Ikan Nelayan di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Tahun 2001-2013 (2021) karya Alfatah Yusron Azis, dituliskan bahwa nelayan modern adalah nelayan yang memanfaatkan sumber daya perairan dengan menggunakan peralatan modern.

Apa yang digunakan oleh nelayan modern untuk menangkap ikan?

Nelayan modern menggunakan perahu mesin atau kapal besar yang memakai bahan bakar, untuk berlayar ke laut. Untuk menangkap ikan, nelayan modern menggunakan radar pendeteksi ikan serta jaring. Terkadang mereka juga menggunakan bom untuk mendapatkan ikan.

Persamaan dan perbedaan nelayan modern dan tradisional

Berikut persamaan dan perbedaan nelayan modern dan tradisional, yaitu:

Persamaan nelayan modern dan tradisional

  • Kesamaan tujuan, yaitu menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  • Terkadang alat yang digunakan sama, yakni menggunakan jaring untuk menangkap ikan.
  • Menghadapi gelombang laut.
  • Harus memperhatikan cuaca saat akan pergi berlayar.

Baca juga: Pengaruh Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim

Perbedaan nelayan modern dan tradisional

  • Nelayan modern menggunakan kapal atau perahu mesin. Sedangkan nelayan tradisional menggunakan perahu atau sampan.
  • Nelayan modern menggunakan tenaga mesin untuk menggerakan perahu. Sedangkan nelayan tradisional menggunakan tenaga angin.
  • Nelayan modern bisa berlayar ke tempat yang lebih jauh. Sedangkan nelayan tradisional, area penangkapan ikannya terbatas.
  • Nelayan modern dapat menggunakan radar untuk mendeteksi ikan. Sedangkan nelayan tradisional tidak menggunakannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya