Puasa berikut yang tidak haram dilakukan oleh kaum muslimin yaitu brainly

Mengapa Allah memaafkan orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh​

Org yg memiliki sikap shiddiq al hal memiliki ciri

Jelaskan bagaimana cara melakukan doa dengan menggunakan nama-nama Allah SWT..!kuatkan pendapatmu dengan merujuk pendapat ulama terpercaya​

2. Rasulullah saw. bersabda, "Tidak halal bagi siapapun yang menjual barang dagangannya, kecuali dengan menjelaskan cacatnya a. kualitas barangnya b. … harga jualnya C. d. keuntungannya umah adalah​

2. Perhatikan potongan ayat berikut! إتمايريد الشيطن أن يوقع بين العداوة والبغضاء في الخمر والشر © Berdasarkan potongan ayat tersebut dijelaskan bahwa … setan akan menimbulkan permusuhan di antara manusia dengan.​

bantu jawab soal dong kak butuh banget jawaban yg bener​

Bagaimana tanggapanmu apabila melihat teman-temanmu melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan semangat al-asmaul-al-husna tersebut?Mapel … : PAI (karena hanya ada bhs arab jadi ya itu)(merasa masih bocil jangan jawab no ngasal no c0pas)​

Sebutkan tiga nama lain hari akhir dan jelaskan pengertiannya! ​

Q.Sebutkan apa saja Hikmah diturunkannya Al-Qur'an secara berangsur-angsur !Nt :Tingtong..​

melemahkan musuh Dann membenarkan kenabiana. persamaan mukjizat,irhas,ma unah,karamahb. perbedaanc. fungsid.manfaat​

Suara.com - Bagi umat Islam, berpuasa merupakan salah satu ibadah yang mengandung banyak manfaat dan keutamaan. Bahkan puasa Ramadhan menjadi rukun Islam yang ketiga. Lalu apakah ada puasa yang diharamkan?

Meski berpahala,  terdapat puasa yang justru haram dilakukan pada hari-hari tertentu. Berikut jenis-jenis puasa yang diharamkan dalam Islam.

1. Puasa pada hari tasyrik

Hari Tasyrik merupakan tiga hari setelah hari raya Idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Puasa pada ketiga hari tersebut termasuk yang diharamkan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ma'ruf Amin Resmi Nyatakan Haram Buka Masjid dan Salat Idul Adha?

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya agar dapat menikmati daging kurban. Sebab pada hari-hari tersebut merupakan momen umat Islam menyembelih hewan kurban. Umat Islam justru diperintahkan untuk menikmati sajian pada hari-hari tersebut.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum," (HR. Muslim).

2. Puasa pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Allah SWT melarang umatnya untuk berpuasa pada dua hari raya yakni, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hal tersebut 
berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim,

Dari Abu Sa'id Al Khudri ra, berkata: "Bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Muslim)

Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Sarankan Pasien Kanker Untuk Puasa Daud, Ini Penjelasannya

3. Puasa selamanya atau Puasa Dahr

Masa Jahiliah bukanlah masa kebodohan dan kemunduran, tetapi masa yang tidak mengenal ... yang menyebabkan minimnya moralitas. a. agama tauhid b. kebe … naran c. peradaban d. akhlak​

apa saja perilaku yang mencerminkan surat al muthaffifin ayat 1-17?

Bikin ke Melayu Riau . Makasih , yang telah menjawab .

Berikut ini ibrah yang bisa diambil dari pribadi Rasul saw. dalam menghadapi kafir Mekah, kecuali.... a. ketekunan dan kesabaran yang mantap b.selalu … memohon petunjuk dan pertolongan dari Allah Swt.c. menggunakan segala cara agar berhasil d. kerja keras dan pantang putus asa​

kak tolong dijawab dengan benar ya kak (◍•ᴗ•◍)​

Kepercayaan atau agama yang paling ba nyak dianut bangsa Arab jahiliah adalah .... a.menyembah berhala b. Majusi c. Yahudi d. Nasrani​

Potongan ayat tersebut menegaskan bahwa apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka... a. tahanlahb. simpanlahc. terimalah d. amalkanlah​

tuliskan perkataan sufyan as sauri yang mengatakan membawa 72 dosa lebih berat darpada 1 dosa yang berhubungan dengan allah! tulis beserta artinya!​

jam 4 lebih 4 menit bahasa Arabnya​

Hal yang ada pada diri rasulullah saw. dan bisa dijadikan panutan selama hidup dalam bermasyarakat adalah ....a. kekayaanb. uswatun hasanahc. kegagaha … n dan ketegasand. bijaksana dan wara​

Jakarta -

Puasa merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Menurut syariat Islam, ada 5 waktu yang diharamkan untuk berpuasa.

Ketentuan mengenai pelaksanaan ibadah puasa sudah diatur dalam syariat. Baik puasa wajib seperti puasa Ramadhan maupun puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis. Bahkan, ada waktu-waktu tersendiri yang dilarang untuk berpuasa.

Berikut 5 waktu yang diharamkan untuk berpuasa dalam Islam:

1. Puasa Hari Raya Idul Fitri

Puasa pada tanggal 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri dilarang oleh Rasulullah SAW. Dalam beberapa hadits diterangkan, hari raya Idul Fitri adalah hari orang-orang makan setelah 1 bulan menjalankan puasa Ramadhan.

Sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW melarang umatnya berpuasa di dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha. Dari Abu Sa'id Al Khudri ra, berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ.

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Muslim)

2. Puasa Hari Raya Idul Adha

Idul Adha termasuk dalam dua hari raya yang dilarang untuk berpuasa. Merujuk pada hadits nabi SAW sebagaimana dalam puasa Idul Fitri, pada hari ini umat Muslim disunnahkan untuk menyembelih hewan kurban.

Dalam riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW telah melarang untuk berpuasa di dua hari raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Dari Abi Ubaid Maula Ibn Azhar berkata, "Aku menyaksikan hari raya bersama Umar bin al Khattab, beliau berkata: ini adalah dua hari yang dilarang Rasulullah saw. untuk berpuasa, yakni hari berbukanya kalian dari puasa, dan hari lainnya kalian makan di dalamnya dari hewan sembelihan kalian." (HR. Bukhari)

3. Puasa Hari Tasyrik

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha yaitu tanggal 11,12,dan 13 Dzulhijjah. Atas pendapat beberapa ulama, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berpuasa di bulan ini karena masih termasuk dalam hari Ied.

Sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim, dari Nubaisyah Al Hudzali berkata, nabi SAW bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya: "Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum." (HR. Muslim)

4. Puasa Hari Syak

Dikutip dari buku Fiqih Puasa, Agus Arifin menjelaskan hari syak (meragukan) adalah hari ke 30 pada bulan Sya'ban. Haram hukumnya untuk berpuasa di hari ini kecuali bertujuan untuk mengganti (qadha) puasa Ramadhan sebelumnya.

Salah satu hadits yang menjadi dasar larangan puasa di hari Syak sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan al Hakim,

مَنْ صَامَ يَوْمَ الشَّكِّ فَقَدْ عَصَى أَبَا القَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: "Siapa yang puasa pada hari syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shallallahu 'alaihi wa sallam." (HR. Bukhari & al-Hakim).

5. Puasa saat Haid atau Nifas

Diharamkan bagi wanita yang sedang haid atau nifas untuk berpuasa. Seperti diketahui suci dari haid dan nifas adalah syarat untuk bisa menjalankan puasa.

Dikutip dari buku Fiqih Wanita karya Syaikh Kamil Muhammad, wanita yang sedang haid dilarang untuk mengerjakan puasa. Begitu pula dengan nifas. Hukum nifas sama seperti haid.

Rasulullah SAW pernah bersabda sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Bukhari yang artinya:

"Bukankah salah seorang di antara mereka (kaum wanita) apabila menjalani masa haid tidak mengerjakan sholat dan tidak pula berpuasa? Para sahabat wanita menjawab: Benar." (HR. Bukhari).

Sementara itu, ada tiga puasa yang hukumnya makruh, yaitu puasa khusus hari Jumat, puasa khusus hari Sabtu, dan puasa khusus hari Ahad (Minggu).

Puasa yang dilakukan khusus pada hari Jumat maka hukumnya makruh. Kecuali puasa tersebut merupakan kelanjutan dari puasa pada hari sebelumnya atau puasa sunnah yang bertepatan pada hari Jumat. Sebagai contoh puasa Arafah yang jatuh pada hari Jumat atau puasa ayyamul bidh dan lain sebagainya.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:"Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jumat kecuali ia berpuasa sebelumnya atau sesudahnya." (HR. Muslim)

Sedangkan puasa khusus hari Sabtu dan Ahad juga dimakruhkan kecuali itu merupakan kelanjutan dari hari sebelumnya atau puasa sunnah yang bertepatan dengan hari Sabtu dan Ahad. Sebagaimana ketentuan pada puasa khusus hari Jumat.

Menurut hadits Ahmad, An-Nasa'i dalam Al Kubra, Al Hakim dalam Al-Mustadrak, dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, dikatakan bahwa hari Sabtu dan Ahad adalah dua hari raya kaum musyrikin,

Dari Ummu Salamah berkata bahwa kebanyakan hari Rasulullah SAW berpuasa adalah hari Sabtu dan Ahad. Beliau berkata:"Keduanya merupakan dua hari raya kaum musyrikin. Aku ingin berbeda terhadap mereka (dengan berpuasa)". (HR. Ahmad, An-Nasa'i, Al Hakim, dan Ibnu Khuzaimah)

Itulah 5 jenis puasa yang diharamkan dalam Islam. Adapun menjalankan puasa di waktu tersebut maka akan mendapat dosa karena melakukan larangan-Nya.

(erd/erd)


Page 2

Jakarta -

Puasa merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Menurut syariat Islam, ada 5 waktu yang diharamkan untuk berpuasa.

Ketentuan mengenai pelaksanaan ibadah puasa sudah diatur dalam syariat. Baik puasa wajib seperti puasa Ramadhan maupun puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis. Bahkan, ada waktu-waktu tersendiri yang dilarang untuk berpuasa.

Berikut 5 waktu yang diharamkan untuk berpuasa dalam Islam:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Puasa Hari Raya Idul Fitri

Puasa pada tanggal 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri dilarang oleh Rasulullah SAW. Dalam beberapa hadits diterangkan, hari raya Idul Fitri adalah hari orang-orang makan setelah 1 bulan menjalankan puasa Ramadhan.

Sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW melarang umatnya berpuasa di dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha. Dari Abu Sa'id Al Khudri ra, berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ.

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Muslim)

2. Puasa Hari Raya Idul Adha

Idul Adha termasuk dalam dua hari raya yang dilarang untuk berpuasa. Merujuk pada hadits nabi SAW sebagaimana dalam puasa Idul Fitri, pada hari ini umat Muslim disunnahkan untuk menyembelih hewan kurban.

Dalam riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW telah melarang untuk berpuasa di dua hari raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Dari Abi Ubaid Maula Ibn Azhar berkata, "Aku menyaksikan hari raya bersama Umar bin al Khattab, beliau berkata: ini adalah dua hari yang dilarang Rasulullah saw. untuk berpuasa, yakni hari berbukanya kalian dari puasa, dan hari lainnya kalian makan di dalamnya dari hewan sembelihan kalian." (HR. Bukhari)

3. Puasa Hari Tasyrik

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha yaitu tanggal 11,12,dan 13 Dzulhijjah. Atas pendapat beberapa ulama, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berpuasa di bulan ini karena masih termasuk dalam hari Ied.

Sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim, dari Nubaisyah Al Hudzali berkata, nabi SAW bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

Artinya: "Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum." (HR. Muslim)

4. Puasa Hari Syak

Dikutip dari buku Fiqih Puasa, Agus Arifin menjelaskan hari syak (meragukan) adalah hari ke 30 pada bulan Sya'ban. Haram hukumnya untuk berpuasa di hari ini kecuali bertujuan untuk mengganti (qadha) puasa Ramadhan sebelumnya.

Salah satu hadits yang menjadi dasar larangan puasa di hari Syak sebagaimana diriwayatkan dalam Bukhari dan al Hakim,

مَنْ صَامَ يَوْمَ الشَّكِّ فَقَدْ عَصَى أَبَا القَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: "Siapa yang puasa pada hari syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shallallahu 'alaihi wa sallam." (HR. Bukhari & al-Hakim).

5. Puasa saat Haid atau Nifas

Diharamkan bagi wanita yang sedang haid atau nifas untuk berpuasa. Seperti diketahui suci dari haid dan nifas adalah syarat untuk bisa menjalankan puasa.

Dikutip dari buku Fiqih Wanita karya Syaikh Kamil Muhammad, wanita yang sedang haid dilarang untuk mengerjakan puasa. Begitu pula dengan nifas. Hukum nifas sama seperti haid.

Rasulullah SAW pernah bersabda sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Bukhari yang artinya:

"Bukankah salah seorang di antara mereka (kaum wanita) apabila menjalani masa haid tidak mengerjakan sholat dan tidak pula berpuasa? Para sahabat wanita menjawab: Benar." (HR. Bukhari).

Sementara itu, ada tiga puasa yang hukumnya makruh, yaitu puasa khusus hari Jumat, puasa khusus hari Sabtu, dan puasa khusus hari Ahad (Minggu).

Puasa yang dilakukan khusus pada hari Jumat maka hukumnya makruh. Kecuali puasa tersebut merupakan kelanjutan dari puasa pada hari sebelumnya atau puasa sunnah yang bertepatan pada hari Jumat. Sebagai contoh puasa Arafah yang jatuh pada hari Jumat atau puasa ayyamul bidh dan lain sebagainya.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:"Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jumat kecuali ia berpuasa sebelumnya atau sesudahnya." (HR. Muslim)

Sedangkan puasa khusus hari Sabtu dan Ahad juga dimakruhkan kecuali itu merupakan kelanjutan dari hari sebelumnya atau puasa sunnah yang bertepatan dengan hari Sabtu dan Ahad. Sebagaimana ketentuan pada puasa khusus hari Jumat.

Menurut hadits Ahmad, An-Nasa'i dalam Al Kubra, Al Hakim dalam Al-Mustadrak, dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, dikatakan bahwa hari Sabtu dan Ahad adalah dua hari raya kaum musyrikin,

Dari Ummu Salamah berkata bahwa kebanyakan hari Rasulullah SAW berpuasa adalah hari Sabtu dan Ahad. Beliau berkata:"Keduanya merupakan dua hari raya kaum musyrikin. Aku ingin berbeda terhadap mereka (dengan berpuasa)". (HR. Ahmad, An-Nasa'i, Al Hakim, dan Ibnu Khuzaimah)

Itulah 5 jenis puasa yang diharamkan dalam Islam. Adapun menjalankan puasa di waktu tersebut maka akan mendapat dosa karena melakukan larangan-Nya.

(erd/erd)