Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus dengan mensekresi bradikinin yang berfungsi

Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus dengan mensekresi bradikinin yang berfungsi

Soal Tentang Mekanisme Pengeluaran Keringat Oleh Tubuh, Pembahasan Soal Biologi Kelas 11 /Gisela R/Pixabay/BarbaraBonanno

RINGTIMES BALI – Hallo adik adik semua, kita akan bahas tentang latihan soal Biologi kelas 11 SMA/SMK, halaman 130 semester 2, uraikanlah mekanisme pengeluaran keringat oleh tubuh kita!

Proses pengeluaran keringat dipengaruhi oleh hipotalamus. Hipotalamus merupakan sistem saraf pusat pengatur suhu badan yang menghasilkan enzim bradikinin.

Enzim bradikinin mempengaruhi kerja kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat. Selain dipengaruhi hipotalamus, kerja kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan pembuluh darah.

Baca Juga: Soal dan Pembahasan IPA Kelas 8 SMP MTs Halaman 110 111 112 Uji Kompetensi 9 Sistem Ekskresi Manusia

Sebagaimana dilansir dari Buku Paket Biologi Elektronik kelas 11 SMA Semester 2 Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 pada Kamis, 23 Desember 2021.

Uraikanlah mekanisme pengeluaran keringat oleh tubuh kita!

Pembahasan:

Mekanisme pengeluaran keringat pada kulit adalah setiap harinya manusia dewasa mengeluarkan keringat sekitar 225 ml.

Semua keringat yang dihasilkan berasal dari sekitar 2 juta kelenjar keringat yang tersebar pada seluruh lapisan dermis.

Pengeluaran keringat dalam mengatur suhu tubuh terjadi akibat dari kerja sama antara kelenjar keringat dan pembuluh darah dengan hipotalamus di otak.

Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena memiliki kelenjar keringat yang akan menghasilkan keringat. Keringat tersusun atas air, garam dan urea. Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus yang letaknya di otak. Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.  Terdapat dua macam kelenjar keringat di dalam tubuh yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin. Kelenjar keringat ekrin terjadi di seluruh permukaan tubuh yang berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh. Keringat yang dihasilkan adalah air yang mengandung berbagai macam garam. Sedangkan kelenjar keringat apokrin menghasilkan keringat yang mengandung lemak. Kelenjar ini terdapat pada ketiak dan sekitar alat kelamin.  

Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat. 

Hipotalamus adalah bagian otak yang mengeluarkan hormon untuk mengendalikan fungsi organ dan sel tubuh. Fungsi hipotalamus yang paling utama adalah homeostasis, yaitu memastikan dan mempertahankan semua sistem tubuh tetap berjalan stabil.

Hipotalamus melepaskan hormon-hormon ke bagian lain dari otak, yaitu kelenjar pituitari. Kelenjar ini kemudian akan mengirimkan hormon tersebut ke berbagai organ tubuh lainnya.

Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus dengan mensekresi bradikinin yang berfungsi

Beragam hormon yang dihasilkan hipotalamus memainkan peranan penting dalam banyak fungsi tubuh. Jika fungsi hipotalamus mengalami gangguan, hal ini tentu akan memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh secara keseluruhan.

Beragam Fungsi Hipotalamus

Meski berukuran kecil, fungsi hipotalamus sangat penting dalam pengendalian fungsi tubuh. Tidak hanya mengontrol suhu tubuh, rasa lapar, dan haus, fungsi hipotalamus juga berkaitan dengan kemampuan tubuh untuk mengendalikan beberapa hal lain, seperti:

  • Mengontrol denyut jantung
  • Mengendalikan suasana hati
  • Mengelola dorongan seks
  • Mengatur siklus fisiologis harian, seperti kualitas maupun kuantitas tidur

Selain itu, hipotalamus dianggap pula sebagai pengatur semua fungsi hormonal dalam tubuh. Hal ini karena hipotalamus bekerja sama dengan kelenjar pituitari dalam menjaga peran berbagai kelenjar penghasil hormon di tubuh, seperti kelenjar tiroid, ovarium, atau testis.

Hormon yang Dihasilkan Hipotalamus

Ada beberapa hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus, antara lain:

1. Hormon antidiuretik

Hormon ini berfungsi untuk mengatur keseimbangan kadar air dalam tubuh, termasuk volume darah, yang pada akhirnya memengaruhi tekanan darah.

2. Hormon oksitosin

Hormon oksitosin memengaruhi sistem reproduksi, seperti proses persalinan, gairah seksual, maupun ejakulasi. Hormon ini juga mengendalikan berbagai perilaku dan emosi manusia seperti mengurangi rasa cemas serta membangun ikatan emosional antara ibu dan bayi dalam proses menyusui.

3. Hormon somatostatin

Hormon ini berperan dalam menghambat kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon tertentu, seperti hormon pertumbuhan dan TSH (thyroid-stimulating hormone).

4. Hormon pelepas hormon pertumbuhan

Hormon dengan istilah growth hormone-releasing hormone (GHRH) ini berperan dalam memicu kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon pertumbuhan yang memengaruhi tumbuh kembang anak serta metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh.

5. Hormon pelepas gonadotropin

Hormon dengan istilah gonadotropin-releasing hormone (GnRH) ini bekerja dengan merangsang pelepasan hormon yang berhubungan dengan fungsi reproduksi seperti proses menstruasi dan pematangan organ seksual, terutama pada masa pubertas.

6. Hormon pelepas kortikotropin

Hormon yang dikenal dengan istilah corticotropin-releasing hormone (CRH) ini memiliki peran dalam mengontrol respons tubuh terhadap stres fisik dan emosional serta bertanggung jawab dalam mengontrol suhu tubuh, rasa lapar, dan haus.

7. Hormon pelepas tirotropin

Hormon dengan sebutan thyrotropin-releasing hormone (TRH) ini lebih berperan dalam merangsang produksi hormon tiroid untuk mengendalikan metabolisme tubuh, sistem kardiovaskular, perkembangan otak, kendali otot, serta kesehatan pencernaan dan tulang.

Penyebab dan Gejala Gangguan Fungsi Hipotalamus

Fungsi hipotalamus bagi tubuh dapat terhambat akibat adanya gangguan yang juga dikenal dengan disfungsi hipotalamus. Penyebab gangguan fungsi hipotalamus yang paling umum adalah cedera kepala berat, tumor otak, atau operasi otak maupun prosedur radioterapi.

Selain itu, ada beberapa hal lain yang juga bisa menyebabkan gangguan fungsi hipotalamus, di antaranya:

  • Infeksi atau peradangan di otak
  • Gangguan kesehatan gizi, misalnya akibat gangguan makan seperti anoreksia atau penurunan berat badan secara ekstrem
  • Kelainan genetik, seperti sindrom Prader-Willi, dan sindrom Kallmann
  • Gangguan pembuluh darah di otak, seperti aneurisma, dan perdarahan subarachnoid

Gejala gangguan fungsi hipotalamus pada anak umumnya ditandai dengan masalah pertumbuhan dan pubertas dini atau justru terlambat. Bila terdapat tumor, gejala yang dirasakan bisa meliputi sakit kepala yang setiap hari bertambah parah atau gangguan penglihatan.

Fungsi hipotalamus memang penting untuk dijaga agar semua sistem tubuh berjalan normal. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala gangguan metabolisme, seperti masalah tumbuh kembang, siklus haid tidak teratur, atau gangguan tidur, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari (LIPI, 2009). Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat (Guyton, 2007).