Prajurit pada zaman Yunani Kuno berfungsi sebagai penombak dalam formasi phalanx

*update baru Knight = knight tournament ..

Prajurit pada zaman Yunani Kuno berfungsi sebagai penombak dalam formasi phalanx
..sorry belom update lagi, nyari materinya susah gan, masih ane usahain...tq udh mampir * update baru senjata samurai era sengoku : rifle

*update Mongolia..thanksyg udh request dan sabar nunggu

Prajurit pada zaman Yunani Kuno berfungsi sebagai penombak dalam formasi phalanx

-update Immortal persia Persia Immortal

-update Knight and templar knight (finish) Knight and Knigh Templar

-update mongolia (finish) Mongolian Army

next update adalah....rahasia gann..wait aja ya..

Prajurit pada zaman Yunani Kuno berfungsi sebagai penombak dalam formasi phalanx

Wah buset..thread lama bisa jadi HT..tq to momod and para kaskuser yg udh baca...

Prajurit pada zaman Yunani Kuno berfungsi sebagai penombak dalam formasi phalanx
.HT ke 2 ane 2 hari berturut2
Prajurit pada zaman Yunani Kuno berfungsi sebagai penombak dalam formasi phalanx


Prajurit pada zaman Yunani Kuno berfungsi sebagai penombak dalam formasi phalanx

halo agan agan semua, siapa sih yang g tau film 300 ?..film yg bercerita tentang perang antara pasukan yunani dan sparta dengan pasukan persia di sebuah tempat yaitu thermophale... nah disini ane akan kasih info tentang peralatan yg digunakan pasukan zaman dahulu untuk perang...dari yunani dan persia trus romawi dan mesir, ke bizantium dan turki, dan terakhir ke abad pertengahan dan perang salib. tapi ane lebih fokus dipasukan jarak dekat dan menengah bukan jarak jauh seperti pemanah dan crowwbow. ane bahas yang pertama dulu yaitu yunani..

Quote:

prajurit prajurit yunani dan perlengkapannya 1. HoplitesHoplites adalah prajurit-penduduk di negara kota-negara kota Yunani Kuno. Hoplites berfungsi terutama sebagai penombak dan bertempur dalam formasi phalanx. Kata "hoplite" (bahasa Yunani: ὁπλίτης hoplitēs; plural: ὁπλίται hoplitai) berasal dari "hoplon" (ὅπλον, plural hopla ὅπλα), sejenis perisai yang digunakan oleh para prajurit Yunani Kuno,[1] meskpun kata "hopla" dapat pula bermakna senjata yang dibawa atau bahkan keseluruhan perlengkapan tempur. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah Hoplites merujuk pada infantri yang berbaju perang, terlepas dari persenjataan atau etnisnya. Seorang hoplites adalah warga negara merdeka. Negara tidak menyediakan perlengkapan militer sehingga mereka biasanya harus membuat/membeli/mencari baju zirah dan senjatanya sendiri. Di beberapa negara-kota, para warganya menerima pelatihan dasar militer dan betugas di pasukan tempur selama periode tertentu. Mereka diharapkan untuk ikut serta dalam kampanye militer ketika mereka diperlukan. Penduduk Lakedaimon (Sparta) terkenal karena pelatihan tempur mereka yang panjang dan kehebatan militer mereka. Sementara di Athena, seseorang dibebaskan dari kewajiban militer setelah berusia 60 tahun. Setelah penaklukan Makedonia pada abad ke-4 SM, hoplites perlahan-lahan ditinggalkan dan digantikan oleh phalangites. Banyak tokoh, seniman, penyair, dan filsuf terkenal yang pernah bertempur sebagai hoplites peralatan hoplites: a.helm korinthos Helm Korinthos adalah helm perang Yunani Kuno yang namanya berasal dari nama salah negara kota, Korinthos. Helm ini dibuat dari perunggu yang dalam gaya selanjutnya menutupi seluruh kepala dan leher, dengan bukaan untuk mata dan mulut. Garis lengkung di belakang helm melindungi tengkuk. Helm ini juga melindungi tulang pipi, yang disukai oleh orang Yunani. Jika tidak sedang bertempur, seorang hoplites Yunani biasanya memakai helm Korinthos dengan sedikit mengangkatnya supaya lebih nyaman. Tindakan ini memunculkan sejumlah bentuk variasi di Italia, ketika bukaannya hampir seluruhnya ditutup, karena helmnya tidak lagi ditarik menutupi wajah tapi dipakai seperti topi. Meski helm Korinthos klasik pada akhirnya digantikan oleh tipe helm yang lebih terbuka, namun helm Italia-Korinthos terus dipergunakan sampai abad ke-1 M, di antaranya oleh pasukan Romawi.
b. armor armor adalah peralatan perlindungan seorang prajurit. armor prajurit hoplites sangat lengkap dan memiliki kualitas baik. prajurit yunani biasanya tidak memakai pelindung tangan dikarenakan mengurangi kelincahan dan daya genggamnya.

c.perisai aspis atau hoplon perisai merupakan unsur perlindungan pertama bagi prajurit yunani.perisai bisa menahan serangan panah dan tombak serta dari sabetan dan tusukan benda tajam maupun tumpul.perisai yunani ada 2 versi yaitu yang bulat sempurna dan yang memiliki cekungan yg digunakan untuk tempat tombak.
d. tombak dory dan sarissa Dory (bahasa Yunani: δόρυ) adalah tombak yang digunakan oleh prajurit hoplites (infantri berat) di Yunani kuno. Istilah "dory" pertama kali muncul dalam karya Homeros dengan makna "kayu" dan "tombak". Para pahlawan dalam sajak-sajak Homeros masing-masing membawa dua buah dory.[1][2] Dalam sajak Homeros dan pada periode Yunani Klasik, dory merupakan simbol kekuatan militer, bahkan barangkali lebih penting daripada pedang xiphos, seperti dapat dilihat dari ungkapan "Troya ditaklukan oleh dory"[3] dan kata-kata seperti "doryktetos" (menang oleh dory) dan "doryalotos" (diperbudak oleh dory).[4] Dory memiliki panjang sekitar dua sampai tiga meter. Dory memiliki pegangan (batang) dengan diameter dua inci dan dibuat dari kayu, biasanya dari kayu cornel atau kayu abu, dengan berat 1-2 kg. Mata tombaknya berbentuk daun datar dan dibuat dari besi, dengan bagian penyeimbang berupa duri yang dibuat dari perunggu. Sarisa atau sarissa (bahasa Yunani: σάρισα) adalah tembiang sepanjang 4 sampai 7 meter (13-21 kaki) yang digunakan dalam peperangan Hellenis dan Yunani kuno. Senjata ini diperkenalkan oleh Filipos II dari Makedonia dan digunakan oleh pasukan Makedonia dalam formasi phalanx Yunani sebagai pengganti tombak Dory, yang lebih pendek. Phalanx Filipos dikenal sebagai phalanx Makedonia. Pada masa Bizantium, kata sarisa juga dipakai untuk menyebut tombak panjang yang digunakan oleh infantri Bizantium jadi intinya, sarissa lebih panjang dari dory tetapi dory tetap menjadi senjata utama pasuka yunani.sarissa hanya digunakan dalam formasi phalanx saja.
e.pedang xiphos pedang ini memiliki 2 sisi tajam dan mirip pada senjata gladius romawi. pedang ini digunakan jika tombak sudah patah maupun hilang tetapi biasanya orang2 yunani sangat jarang kehilangan tombaknya.

seiring berkembangnya waktu, peran hoplites digantikan oleh falangites karena lebih murah dan cepat masa pelatihannya.dibandingkan dengan hoplites yang menggunakan full armor kelas tinggi, falangites hanya menggunakan armor dari kulit atau logam kualitas buruk sehingga keamanan mereka sangat rendah tetapi bisa menghemat pengeluaran biaya. falangites telah dilengkapi tombak model baru bernama sarissa yang sangat panjang. pasukan ini efektif dari depan tetapi sangat lemah dari samping karena tidak bisa bermanuver dan merubah arah senjata dalam waktu singkat..selain itu, moral pasukan falingites lebih rendah dari hoplites karena mereka dilatih secara biasa sedangkan para hoplites sudah dilatih semenjak masih kecil sehingga moral dan skill tentu saja mereka berbeda. Sarissa adalah tombak yang digunakan oleh tentara Phalangites. Panjang sebenarnya sarissa sekarang tidak diketahui, tetapi tampaknya dua kali lebih panjang dari doru . Jadi paling tidak 14 kaki (~ 4.3m), tetapi 18 kaki (~ 5.5m) sepertinya lebih mungkin. (Xyston milik kavaleri panjangnya 12,5 kaki (~ 3,8m) sebagai perbandingan.) Tombak yang amat panjang ini diimbangi dengan berat penyeimbang di bagian belakang, yang juga berfungsi sebagai paku-belakang, memungkinkan sarissa ditancapkan ke tanah. Karena panjang, berat dan keseimbangan yang berbeda, sarissa dipegang oleh dua tangan. Ini berarti bahwa aspis tidak lagi praktis sebagai pertahanan. Karena itu, phalangites mengikat perisai yang lebih kecil yang disebut pelte (biasanya dipakai oleh tentara ringan - peltast)) di lengan kiri mereka. Meskipun hal ini mengurangi dinding perisai, panjang ekstrem dari tombak mencegah musuh untuk mendekat, karena tombak dari tiga sampai lima baris pertama semua bisa disodorkan di depan barisan depan. Tombak ini harus dibawa di bawah ketiak, karena bila dibawa di atas pundak, perisai akan menghalangi pandangan prajurit. Juga karena panjangnya, akan sangat sulit untuk mencabut sarissa dari apa pun yang ditusuknya (tanah, perisai, dan tentara musuh) jika tombak tersebut didorong ke bawah. formasi phalanx oleh phalangites:
formasi phalanx oleh hoplites:
sekian dulu tentang pasukan yunani dari ane...dipost selanjutnya akan ane update trus pasukan yang lain...

jangan lupa

Prajurit pada zaman Yunani Kuno berfungsi sebagai penombak dalam formasi phalanx
nya ya gan


tpi jgn dilempar
Prajurit pada zaman Yunani Kuno berfungsi sebagai penombak dalam formasi phalanx

Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS kota diadakan nya olimpiade yunani kuno. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B

Sekitar tahun 650 SM, para jenderal Yunani dari berbagai negara kota menemukan cara pertempuran baru yang memberi para tentara Yunani pada periode Arkaik keuntungan atas pasukan dari negara lain seperti Mesir atau Lydia. Alih-alih bertempur dalam satu kerumunan besar, berlari ke depan dan membunuh musuh yang ditemui, para jenderal Yunani melatih pasukan mereka untuk bertempur dalam barisan, saling berdampingan. Dengan cara ini, tiap tentara dilindungi oleh perisai yang dibawh oleh orang di sampingnya. Ketika mereka berjalan bersam-sama, tembok perisai mereka tidak dapat ditembus oleh panah atau tombak.

Prajurit pada zaman Yunani Kuno berfungsi sebagai penombak dalam formasi phalanx

Tentara yang bertempur dengan cara ini disebut hoplites, sedangkan sekelompok tentara yang bertempur dengan cara ini disebut phalanx hoplites. Phalanx hoplites merupakan formasi militer yang amat kuat, namun hanya dapat berfungsi dengan baik jika semua tentaranya terlath dan cukup berani untuk mempertahankan barisan. Jika ada yang memisahkan diri dari barisan, maka formasi akan pecah dan strategi ini akan menjadi kacau. Selain itu, semua tentara harus mampu bergerak dengan kecepatan yang sama. Jika ada tentara yang berjalan terlalu lambat atau terlalu cepat, formasi ini tak akan bekerja. Oleh karena itu, para hoplites banyak melakukan latihan.

Ciri lainnya dari gaya bertempur hoplites adalah bahwa tiap orang harus mengenakan perangkat zirah yang seragam. Setiap tentara harus mengenakan zirah linen (linothorax) atau zirah logam, helm, perisai, serta pelindung betis. Selain itu mereka juga mesti membawa tombak dan pedang. Oleh karena itu, orang baru dapat menjadi hoplites jika mampu membeli semua persenjataan tersebut. Karena harganya yang mahal, orang miskin biasanya tidak dapat ikut serta dalam pasukan.

Beberapa sejarawan berpendapat bahwa hoplites membantu perkembangan demokrasi di Yunani karena menekankan bahwa tiap tentara memberikan peranan penting dalam suatu pasukan. Selain itu, phalanx hoplites membuat para tentara Yunani menjadi tentara bayaran yang banyak digunakan oleh negara-negara di sekitar mereka selama beberapa ratus tahun selanjutnya. Dengan phalanx hoplites pula orang Yunani berhasil menghalau pasukan Persia pada Perang Yunani-Persia.