Unsur, Senyawa dan Campuran – Pengertian, Sifat, Jenis, Tata Nama & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Unsur, Senyawa dan Campuran yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, sifat, jenis, tata nama dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Show Materi yang terdapat di alam semesta ini sangatlah terbilang sangat banyak untuk jenisnya, oleh karena itu untuk memudahkan kita dalam mempelajarinya maka materi dapat dikelompokan menjadi dua macam yaitu zat murni dan campuran. Untuk zat murni sendiri hanya mengandung satu zat penyusun dan disebut juga sebagai zat tunggal. Dan sedangkan untuk campuran sendiri mengandung dua macam atau lebih zat penyusun. A. UnsurApabila dikaji, semua zat terbentuk dari bagian-bagian yang paling sederhana yang disebut unsur.Air dapat diuraikan lagi menjadi gas hidrogen dan gas oksigen.Gula dapat diuraikan lagi menjadi karbon, oksigen, dan hidrogen.Dengan reaksi kimia biasa karbon, oksigen, dan hidrogen tidak dapat diuraikan lagi.Karbon, hidrogen, dan oksigen tergolong unsur.Unsur didefinisikan sebagai zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Pada kondisi normal, banyak di antara unsur ini berupa benda padat, seperti tembaga, emas, besi, dan timbal. Merkuri atau yang lebih dikenal dengan nama air raksa dan brom merupakan contoh unsur yang berwujud cair. Oksigen dan nitrogen adalah contoh unsur yang berupa gas. Sebenarnya bumi yang kita pijak ini terdiri dari berbagai macam unsur. Berikut ini delapan jenis unsur yang membentuk hampir 99% bagian kerak bumi.
Tabel unsur-unsur yang membentuk kulit bumi
Lautan terdiri atas air dan berbagai garam. Air tersusun atas unsur hidrogen dan oksigen. Udara hampir sepenuhnya merupakan campuran oksigen dan nitrogen ditambah dengan sejumlah kecil beberapa unsur lain. Tubuh manusia juga tersusun oleh berbagai unsur. Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air (hidrogen dan oksigen). Unsur-unsur yang sudah dikenal ada yang berupa logam, bukan logam (nonlogam), dan semilogam.Logam adalah unsur yang memiliki sifat mengkilap dan umumnya merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang baik.Unsur-unsur logam umumnya berwujud padat pada suhu dan tekanan normal, kecuali raksa yang berwujud cair. Pada umumnya unsur logam dapat ditempa sehingga dapat dibentuk menjadi bendabenda lainnya. Beberapa unsur logam di antaranya besi, emas, perak, platina, dan tembaga. Contoh unsur-unsur logam ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel Unsur-Unsur Logam
Adapun unsur nonlogam adalah unsur yang tidak memiliki sifat seperti logam.Pada umumnya, unsur-unsur nonlogam berwujud gas dan padat pada suhu dan tekanan normal. Contoh unsur nonlogam yang berwujud gas adalah oksigen, nitrogen, dan helium. Contoh unsur nonlogam yang berwujud padat adalah belerang, karbon, fosfor, dan iodin. Zat padat nonlogam biasanya keras dan getas.Unsur nonlogam yang berwujud cair adalah bromin.Perhatikan contoh unsur nonlogam pada tabel berikut.
Tabel Unsur-Unsur Non-Logam
Selain unsur logam dan nonlogam ada juga unsur semilogam atau yang dikenal dengan nama metaloid. Metaloid adalah unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam.Contoh unsur-unsur jenis ini dapat kamu lihat padatabel berikut. Tabel Unsur-Unsur Semi-Logam
Unsur semilogam ini biasanya bersifat semikonduktor.Bahan yang bersifat semikonduktor tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat hantaran listriknya menjadi lebih baik ketika suhunya lebih tinggi. Sifat-Sifat Unsur LogamSifat-sifat unsur logam yang diantaranya ialah :
Contoh dari unsur logam yaitu
Sifat-Sifat Unsur Non-LogamSedangkan sifat-sifat yang dimiliki unsure non logam ialah
Contoh dari unsur non logam yaitu :
Lambang UnsurUnsur memiliki nama dan lambang unsur agar lebih mempermudah cara penulisan dan mengenalnya. Adapun lambang unsur yang pernah dibuat adalah sebagai berikut:
Lambang unsur berupa lambang dari macam-macam alat atau benda seperti pada gambar di bawah, ternyata lambang tersebut sulit dimengerti orang.Perhatikan gambar.
Lambang unsur yaitu berupa lingkaran seperti pada gambar di bawah ini. Lambang-lambang unsur menurut Dalton ini kurang praktis apabila digunakan untuk menuliskan zat yang majemuk.
Lambang unsur yang sekarang digunakan adalah seperti yang diusulkan oleh Jons Jacob Berzelius pada tahun 1813. Cara penulisan unsur tersebut dengan ketentuan diambil huruf pertama dari nama unsur dan ditulis dengan huruf kapital. Apabila ada dua unsur yang huruf depannya sama, maka unsur yang lain tadi selain memakai huruf pertama yang ditulis dengan huruf kapital diikuti salah satu huruf kecil yang terdapat dalam nama unsurnya. Contoh: Unsur Carbon dilambangkan C Unsur Calsium dilambangkan Ca Unsur Clorin dilambangkan Cl Unsur Cobalt dilambangkan Co Unsur Nitrogen dilambangkan N Unsur Natrium dilambangkan Na Unsur Neon dilambangkan Ne Jenis-Jenis UnsurBeberapa jenis unsur beserta lambangnya menurut Berzelius disajikan pada tabel berikut: B. SenyawaSenyawa adalah zat tunggal yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang dapat diuraikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Sebagian besar zat tunggal yang biasa kita temukan sehari-hari merupakan bentuk dari senyawa. Seperti air ( H2O ), garam ( NaCI ), gula pasir ( CH3COOH ), dan lain-lain. Jika memanaskan gula dengan panas yang tinggi, gula akan menjadi karbon dan uap air. Dan air yang kita peroleh akan terurai menjadi hydrogen dan oksigen melalui reaksi kimia lain. Dengan demikian air dan gula merupakan suatu senyawa karena terdiri dari beberapa unsur. Berbeda dengan komponen penyusun suatu campuran yang masih mempertahankan sifat-sifat aslanya unsure-unsur penysun suatu senyawa sudah tidak lagi memperlihatkan sifat-sifat asalnya. Contohnya : Garam dapur atau dikenal sebagai garam meja yang tersusun atas unsur klor dan natrium. Garam ini memiliki sifat yang sangat berbeda dengan sifat-sifat unsur penyusunnya.
Tata Nama SenyawaTata nama kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan-persenyawaan kimia yang disusun secara sistematis, terdiri atas: Ionik terbentuk dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Banyak senyawa ionik merupakan senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk dari hanya dua unsur. Untuk senyawa ionik biner, penamaan dimulai dari kation logam kemudian diikuti anion nonlogam dan diberi akhiran “-ida”. Untuk kation yang memiliki lebih dari 1 jenis muatan (bilangan oksidasi), diberi keterangan angka romawi di tengahnya sesuai besarnya muatan. Banyak senyawa molekular merupakan senyawa biner. senyawa molekular tersusun atas unsur-unsur non-logam. Penamaan dimulai dari unsur no-logam pertama diikuti nama unsur non-logam yang diberi akhiran -ida. Jika dua unsur non-logam dapat membentuk lebih dari dua jenis senyawa maka digunakan awalan Yunani, suatu awalan yang sesuai dengan indeks dalam rumus kimianya. Penamaan dimulai dari ion positif (kation) dilanjutkan dengan ion negatif (anion).untuk ion logam yang memiliki lebih dari satu jenis muatan diberi keterangan angka romawi ditengahnya sesuai besar muatan. C. CampuranCampuran adalah gabungan unsur dengan unsur, unsur dengan senyawa, atau senyawa dengan senyawa.Misalnya, stainless steel (baja tahan karat) terbuat dari campuran besi, krom, dan nikel.Komposisi unsur-unsur penyusun suatu campuran tidak tertentu, sehingga rumus kimia suatu campuran tidak dapat ditentukan.Pemisahan campuran dapat dilakukan secara fisika.
Jenis-Jenis CampuranBerikut ini terdapat beberapa jenis-jenis campuran, terdiri atas: Amati dengan saksama segelas air sirup. Bila air sirup tersebut jernih dan bercampur merata, dapat digolongkan sebagai campuran homogen.Campuran homogen ini biasa disebut larutan. Pada larutan, tiap-tiap bagian mempunyai susunan yang sama. Jadi di dalam larutan sirup tersebut terdapat dua penyusun larutan, yakni air dan gula.Air disebut pelarut, sedangkan gula disebut zat terlarut. Contoh campuran homogen lainnya adalah minuman ringan (soft drink) dan larutan pembersih lantai. Amati segelas air yang dicampur dengan pasir. Apabila zat-zat penyusunnya bercampur secara tidak merata dan campuran ini tiap-tiap bagian tidak sama susunannya maka disebut campuran heterogen. Contoh campuran heterogen yang lain adalah air kopi (bentuk cair) dan campuran tepung dengan air (bentuk padat). Susunan zat dalam suatu campuran sering dinyatakan dengan kadar dari zat-zat pembentuk campuran itu. Kadar suatu zat dalam campuran dapat dinyatakan sebagai jumlah zat dalam campuran dibandingkan jumlah seluruh campuran. Jumlah zat dapat dinyatakan dalam dalam massa (g, kg) atau volume (ml, l). Adapun perbandingan tersebut dinyatakan dalam persen (%). Kadar Zat = (Jumlah Zat/Jumlah Campuran) x 100% Tabel Perbedaan Antara Senyawa dan Campuran
Demikianlah pembahasan mengenai Unsur, Senyawa dan Campuran – Pengertian, Sifat, Jenis, Tata Nama & Contoh Lengkap semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 |