Panjang bacaan mad yang terdapat pada lafal مِّنْ جُوْعٍ pada ayat tersebut adalah

Jakarta -

Mad arid lissukun adalah salah satu hukum bacaan mad dalam ilmu tajwid. Dalam membaca Al Quran, ilmu tajwid memudahkan pembacaan ayat sehingga tidak salah dan mengubah arti.

Hukum mad arid lissukun diterapkan dengan memanjangkan suara dengan suatu huruf di antara huruf-huruf mad atau lain (layyin) ketika bertemu dengan hamzah (ء) atau sukun (ه). Dikutip dari buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid karya Dr. Marzuki, MAg dan Sun Choirol Ummah, SAg, MSI, pemanjangan dikarenakan suatu sebab.

Dalam ilmu tajwid, hukum bacaan mad ini terbagi menjadi dua jenis. Salah satunya ada yang dikenal dengan mad far'i atau cabang dari mad thabi'i (mad asli) yang sudah berubah cara dibacanya karena beberapa sebab. Hukum bacaan mad arid lissukun termasuk dalam kategori jenis mad ini.

Berikut penjelasan lebih detail tentang mad arid lissukun

A. Jenis huruf mad

  • Huruf wawu mati (و) yang berada setelah huruf yang berharakat dhammah ( ُ- )
  • Huruf ya' mati (ي) yang berada setelah huruf yang berharakat kasrah ( ِ- )
  • Huruf alif (أ) yang berada setelah huruf yang berharakat fathah ( ﹷ ).

B. Pengertian mad arid lissukun

Dikutip dari buku Metode Pembelajaran Baca Tulis Al Quran karya Mursal Aziz dan Zulkipli Nasution, kalimat mad arid lissukun tersusun dari dua kata bahasa Arab. Arid mengandung arti baru dan lissukun yang artinya sukun (mati).

Artinya mad arid lissukun adalah memanjangkan bacaan karena huruf mad bertemu dengan huruf bersukun sebab adanya waqaf (berhenti) di akhir ayat. Apabila tidak diwaqafkan, maka cara membacanya tetap mad asli atau mad thabi'i.

Jadi, adanya hukum bacaan mad arid lissukun ini membuat huruf hidup dalam satu kalimat menjadi dibaca mati karena tanda waqaf. Cara membaca mad arid lissukun terdapat tiga macam cara yaitu:

  • Tul (panjang) artinya 3 alif atau 6 harakat
  • Tawassut (panjang) artinya 2 alif atau 4 harakat
  • Qasar (pendek) yaitu 1 alif atau 2 harakat.

Terkait mad arid lissukun, nazham Hidayatush Shibyan menjelaskan hukum bacaan mad ini. Berikut bunyinya,

وَاِنْ يَكُنُ قَدْ عَرَضَ السُّكُوْنُ *** وَقْفًا فَعَارِضٌ كَنَسْتَعِيْنُ

Artinya: "Apabila terdapat huruf mad yang huruf setelahnya itu mati dan matinya bersifat baru karena waqaf, maka disebut mad aridh."

C. Contoh mad arid lissukun

1. Al Baqarah ayat 196

شَدِيدُ الْعِقَابِ dibaca syadiidul iqaab

Alasan: Huruf mad (أ) bertemu dengan huruf bersukun sebab adanya waqaf (berhenti) di akhir ayat

2. An Naml ayat 81

فَهُمْ مُسْلِمُونَ dibaca fa hum muslimụn

Alasan: Huruf mad (و) bertemu dengan huruf bersukun sebab adanya waqaf (berhenti) di akhir ayat

3. Al Baqarah ayat 104

عَذَابٌ أَلِيمٌ dibaca 'ażābun alīm

Alasan: Huruf mad (ي) bertemu dengan huruf bersukun sebab adanya waqaf (berhenti) di akhir ayat

Nah, itu dia penjelasan hukum bacaan mad arid lissukun beserta dengan contohnya. Gimana detikers, sekarang sudah paham bukan?

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"



(rah/row)

Jakarta -

Surat Al Quraisy adalah surat Makkiyyah. Surat ini terdiri dari 4 ayat.

Dilansir Buku tafsir Al Mishbah jilid 15 oleh Dr M Quraish Shihab, Al Quraisy menceritakan tentang suku yang paling berpengaruh di Mekah yakni suku Quraisy. Selain itu surat berisi betapa besar nikmat Allah kepada mereka yang mestinya mereka syukuri dengan jalan mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

Buku tersebut juga menyebut, menurut ahli tafsir al-Biqa'i tujuan utama surat Al Quraisy ini adalah membuktikan lawan dari apa yang ditunjuk oleh surat Al Fil yang lalu di mana dibuktikan kebinasaan mereka yang durhaka dan angkuh. Dalam surat ini diuraikan betapa sejahtera mereka yang taat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Surat ini merupakan surat ke-29 dari segi perurutan turunnya. Surat Al Quraisy turun sebelum surah At Tin dan sesudah surat Al Qari'ah.

Berikut Surat Al Quraisy:

لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ - ١

li`īlāfi quraīsy


Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,

اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ - ٢

īlāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīf


(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.

فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ - ٣

falya'budụ rabba hāzal-baīt


Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka'bah),

الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ - ٤

allazī aṭ'amahum min jụ'iw wa āmanahum min khaụf


Sahabat Nabi, Ubay Ibn Katj, menjadikan surat ini bagian dari surah yang lalu, yakni surah al-Fil, dan karena itu dalam Mushhaf al-Qur'an, oleh sahabat Nabi, surat ini tidak diawali dengan Basmalah yang merupakan batas pemisah antara satu surat dengan surat sebelumnya.

Ada juga riwayat yang menyatakan bahwa Sayyidina 'Umar Ibn Khaththab ra. suatu ketika membaca surat At Tin dan Az Zaitun pada rakaat pertama Maghrib dan pada rakaat keduanya membaca surat Alam tara kaifa bersama dengan surah Li Ilafi Quraisy.

Tetapi pendapat yang menilai kedua surat Al Quraisy itu merupakan satu surat saja, tidak didukung oleh ijma' (kesepakatan) seluruh ulama. Karena itu pula semua Mushhaf menuliskan basmalah sebagai tanda pemisahan pada dari surat sebelumnya.

(nwy/erd)

Panjang bacaan mad yang terdapat pada lafal مِّنْ جُوْعٍ pada ayat tersebut adalah
Hukum bacaan tajwis Surat An Nisa ayat 59. (Foto: Reuters)

Kastolani Jumat, 15 Oktober 2021 - 19:49:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Ada 21 Hukum bacaan tajwid Surat An Nisa ayat 59. Hukum bacaan tajwid itu di antaranya Mad Jaiz Munfashil, Mad Thobii, Mad Badal, Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah. Selain itu, Idzhar syafawi, ikhfa haqiqi, tafkhim dan tarqiq dan idgham bighunnah.  

Alquran Surat An Nisa Ayat ke 59 ini berisi tentang perintah Allah SWT kepada orang-orang yang beriman untuk menaati Allah dan Rasul-Nya, serta ulil amri atau pemimpin.

An-Nisa artinya Wanita. Termasuk surah Madaniyyah yakni yang diturunkan di Kota Madinah saat Nabi SAW hijrah. Surat An Nisa berjumlah 176 ayat. Surat An Nisa ini turun sesudah surat Al-Mumtahanah. 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim

Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

BACA JUGA:
Contoh Hukum Bacaan Ikhfa Syafawi

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً (59).

Latin: Yaa Ayyuhalladziina Aaamanuu athii'ullaaha wa athiiurrasuula wa ulilamri minkum Faingtanaa za'tum fii syayin farudduuhu ilallahi warrasuuli in kuntum tu'minuuna billahi wal yaumil aaakhiri dzaalika khoirun wakhsanu ta wiilaa.

BACA JUGA:
Contoh Hukum Bacaan Mad Badal

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Ra-sul-Nya, dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.

Berikut hukum bacaan tajwid Surat An Nisa Ayat ke 59:

1. Mad Jaiz Munfashil yakni dibaca panjang dua atau empat harokat. Terdapat pada kalimat ( يَا أَيُّهَا) karena ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah [ ء ] di lain kalimat. 

2. Mad Thobii terdapat pada kalimat (الَّذِينَ). Disebut Mad Thobii karena ada harokat kasroh bertemu ya mati dan dibaca panjang 2 harokat.

3. Mad Badal terdapat pada kalimat (آمَنُوا). Dihukumi Mad Badal karena ada huruf [ ء ] bertemu dengan huruf mad dalam satu kata. Cara membacanya panjang 2 harakat.

4. Lam Tafkhim terdapat pada kalimat (اللَّهَ) karena terdapat tanda baca dhommah sebelum lafal lam jalalah للَّهَ. Cara membacanya ditebalkan

5. Al Syamsiyah terdapat pada kalimat (الرَّسُولَ) karena terdapat huruf ال bertemu dengan huruf ر. cara membacanya dimasukan ke huruf ر

6. Al Qomariyah terdapat pada kalimat (الْأَمْرِ ) karena terdapat huruf ال bertemu dengan huruf م.  Cara membacanya harus terang dan jelas.

7. Idzhar Syafawi terdapat pada kalimat (الْأَمْرِ ) karena terdapat huruf mim mati atau sukun bertemu dengan huruf ra (ر). Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

8. Ikhfa Haqiqi terdapat pada kalimat (مِنْكُمْ فَإِنْ تَنازَعْتُمْ). Alasannya dibaca Ikhfa haqiqi karena ada nun mati bertemu dengan salah satu huruf hijayah Kaf ( ك). Cara membacanya samar-samar. Selain itu, terdapat nun mati bertemu dengan huruf ت.

9. Idzhar Syafawi terdapat pada kalimat (تَنازَعْتُمْ فِي) karena ada huruf mim mati atau sukun bertemu dengan huruf Qaf (ق). Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

10. Mad Layin terdapat pada kalimat (شَيْءٍ ) sebabnya ada tanda baca fatkhah bertemu dengan huruf Ya (ي) mati. Cara membacanya sekdar lunak dan lemas.

11. Ikhfa Haqiqi terdapat pada kalimat (فَرُدُّوهُ) sebabnya ada kasrah tain bertemu dengan huruf ق. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf ق.

12. Lam Tafkhim terdapat pada kalimat (اللَّهِ ) sebab ada tanda baca dhommah sebelum lafal للَّهَ. Cara membacanya ditebalkan.

13. Al Syamsiyah terdapat pada kalimat (وَالرّ) karena ada huruf ال bertemu dengan huruf ر. cara membacanya dimasukan ke huruf Ra  (ر).

14. Ikhfa haqiqi terdapat pada kalimat (إِنْ كُنْتُمْ) karena ada nun mati bertemu dengan huruf ك dan nun mati bertemu huruf ta (ت). Cara membacanya samar-samar.

15. Lam Tarqiq atau dibaca tipis terdapat pada kalimat (بِاللَّهِ) karena ada tanda baca kasrah sebelum lafal اللَّهَ. 

16. Al Qomariyah karena ada huruf ال bertemu dengan huruf  Ya (ي). Terdapat pada kalimat (وَالْيَوْمِ) Cara membacanya harus terang dan jelas.

17. Mad Layin terdapat pada kalima (الْيَوْمِ) karena ada harokat fatkhah bertemu dengan huruf و mati. Cara membacanya sekedar lunak.

18. Mad Badal atau ganti terdapat pada kalimat (الْآخِرِ). Alasannya karena ada huruf [ ء ] bertemu dengan huruf mad dalam satu kata. Cara membacanya panjang 2 harakat.

19. Mad Layin terdapat pada kalimat (خَيْرٌ) karena ada harokat kasroh bertemu huruf Ya. Cara membacanya sekedar lunak.

20. Idgham Bigunnah atau dibaca dengung terdapat pada kalimat (خَيْرٌ وَ) karena ada dhammahtain bertemu dengan huruf و. 

21. Mad Iwadh dibaca panjang dua harokat terdapat pada kalimat (تَأْوِيلًا) karena ada mad thobii di akhir kalimat.

Tafsir Kemenag Surat An Nisa Ayat ke 59

Ayat ini memerintahkan agar kaum Muslimin taat dan patuh kepada-Nya, kepada rasul-Nya dan kepada orang yang memegang kekuasaan di antara mereka agar tercipta kemaslahatan umum. 

Untuk kesempurnaan pelaksanaan amanat dan hukum sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, hendaklah kaum Muslimin: a. Taat dan patuh kepada perintah Allah dengan mengamalkan isi Kitab suci Alquran, melaksanakan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya, sekalipun dirasa berat, tidak sesuai dengan keinginan dan kehendak pribadi. 

Sebenarnya segala yang diperintahkan Allah itu mengandung maslahat dan apa yang dilarang-Nya mengandung mudarat. b.Melaksanakan ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah saw pembawa amanat dari Allah untuk dilaksanakan oleh segenap hamba-Nya. 

Dia ditugaskan untuk menjelaskan kepada manusia isi Al-Qur'an. Allah berfirman: "... Dan Kami turunkan Adz-dzikr (Al-Qur'an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka ¦." (an-Nahl/16:44). 

Patuh kepada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan ulil amri yaitu orang-orang yang memegang kekuasaan di antara mereka. Apabila mereka telah sepakat dalam suatu hal, maka kaum Muslimin berkewajiban melaksanakannya dengan syarat bahwa keputusan mereka tidak bertentangan dengan Kitab Alquran dan hadis. 

Sumber: Tafsir Kemenag


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Hukum Bacaan Tajwid Surat An Nisa Ayat 59 alquran

Panjang bacaan mad yang terdapat pada lafal مِّنْ جُوْعٍ pada ayat tersebut adalah
​ ​