Apa yang membedakan antara standar akuntansi pemerintahan dan swasta ?

PENDAHULUAN

Sektor publik merupakan organisasi komplek dan heterogen yang menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian menejemen lebih variasi. Tidak terkecuali bagi stakeholder sektor publik, mereka membutuhkan informasi yang lebih bervariasi, handal dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan tanggungjawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baik untuk memenuhi kebutuhan internal maupun eksternal dari organisasi. Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Karena kebutuhan informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter seperti ukuran output pelayanan juga harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan. Akuntansi perusahaan (disebut juga dengan akuntansi komersial) digunakan oleh entitas yang berorientasi laba.

Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi digunakan oleh entitas komersial (perusahaan) untuk mengetahui berbagai indikator kinerja keuangan (kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba) serta posisi keuangan pada periode tertentu. Akuntansi perusahaan dibagi menjadi dua yaitu akuntansi keuangan (financial accounting) dan akuntansi manajemen (management accounting). Terdapat beberapa perbandingan antara akuntansi perusahaan dan akuntansi sektor publik. Ditinjau dari orientasinya, entitas perusahaan berorientasi pada laba/keuntungan sedangkan organisasi sektor publik berorientasi pada pelayanan publik. Organisasi sektor publik seperti halnya perusahaan komersial (sektor bisnis) juga umumnya melakukan transaksi ekonomi untuk mencapai tujuannya. Namun, berbeda dengan sektor bisnis, laba bukan tujuan utama dari organisasi sektor publik.

PEMBAHASAN

Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Terdapat beberapa alasan mengapa perlu dibuat laporan keuangan. Dilihat dari sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai eksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.  Laporan keuangan sebagai sumber informasi finansial memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan. Laporan keuangan merupakan tindakan pragmatis,oleh karena itu laporan keuangan pemerintah harus dievaluasi dalam hal manfaat laporan tersebut terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan serta mudah tidaknya laporan keuangan tersebut oleh pemakai.  Standar akuntansi merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada pengguna laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktik khusus yang digunakan untuk mengimplementasikan standar untuk memastikan diikutinya prosedur yang telah ditetapkan, sistem akuntasi sektor publik harus dilengkapi dengan sistem pengendalian yang telah ditetapkan. Standar akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan.

Tidak adanya standar akuntansi yang memadai akan menimbulkan implikasi negatif berupa rendahnya reliabilitasndan objektifitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan serta menyulitkan dalam pengauditan. Penentuan mekanisme yang terbaik dalam menetapkan keseragaman standar akuntansi merupakan faktor penting agar standar akuntansi dapat diterima pihak-pihak yang berkepentingan. Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan antara akuntansi untuk sektor publik dan akuntansi untuk sektor komersial. Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor komersial dapat dilihat dengan membandingkan beberapa hal yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pertanggung jawaban, struktur organisasi, karateristik anggaran, dan akuntansi keuangan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:

No Perbedaan Sektor Publik/Pemerintahan Sektor Swasta/Komersial
1 Tujuan Organisasi Nonprofit motif Profit motif
2 Sumber Pendanaan Pajak, Retribusi, Utang, Obligasi Pemerintah, Laba BUMN/ BUMD, Penjualan aset Negara, dsb; Sumbangan, Hibah. Pembiayaan internal: Modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva. Pembiayaan Eksternal: Utang Bank, Obligasi, penerbitan saham
3 Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada publik/ masyarakat dan parlemen (DPR/ DPRD) Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditor
4 Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hirarkis Fleksibel: datar, piramid, lintas fungsional, dsb
5 Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
6 Sistem akuntansi Basis Kas Basis Akrual

Tujuan Organisasi Tujuan sektor komersial adalah memaksimumkan laba, untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Tujuan sektor publik terutama bukan mencari laba, tetapi memberi pelayanan kepada masyarakat (public service) dan mensejahterakan masyarakat. Pelayanan dalam bidang pendidikan, keamanan, kesehatan masyarakat, penegakan hukum, transportasi publik, penyediaan barang kebutuhan masyarakat dan sebagainya. Pemerintah juga mempunyai badan usaha (BUMN dan BUMD) yang bertujuan mencari laba untuk meningkatkan penerimaan negara dan untuk mengusahakan barang-barang strategis kebutuhan masyarakat umum. Sumber Pembiayaan Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak, retribusi, laba BUMN/BUMD, pinjaman luar negeri, obligasi, dan sumber lain yang syah (pemerintahan), sumbangan, dana abadi, pinjaman, hibah, dan lain sebagainya (nonpemerintahan). Sektor komersial sumber pendanaannya lebih fleksibel, dari segi internal berasal dari modal pemilik dan laba yang ditahan, sedang dari eksternal adalah utang bank, obligasi, dan penerbitan saham baru. Pertanggungjawaban Sektor publik, menguasai dana publik, bertanggung jawab kepada publik melalui perwakilan di DPR/DPRD (organisasi pemerintahan), dan langsung kepada masyarakat yang terkait (nonpemerintahan). Pertanggungjawaban vertikal ialah pertanggungjawaban kepada atasannya dalam struktur organisasi, sedang pertanggung-jawaban horisontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat umum, melalui mekanisme yang ada yaitu parlemen. Sektor komersial menguasai dana pemilik, bertanggung jawab kepada para pemilik yaitu pemegang saham, dan kreditor.

Struktur Organisasi Struktur organisasi sektor komersial lebih fleksibel, datar, piramid, fungsional, dan sebagainya. Sektor komersial berusaha menyediakan barang dan jasa yang jadi kebutuhan dan permintaan konsumen. Pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, hirarkis. Sektor publik sangat dipengaruhi oleh kebijakan politik yang sangat komplek.

Karakteristik Anggaran Bagi pemerintahan anggaran adalah sangat penting, sebagai otorisasi pelaksanaan, sebagai alat pengawasan, alat kontrol dan pengendalian pemerintahan dan pertanggungjawaban. APBN dan APBD memerlukan persetujuan DPR/DPRD sebagai wakil rakyat, yang setelah disetujui kemudian diserahkan kepada pemerintah untuk dilaksanakan. Sementara untuk organisasi bisnis adalah sangat fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan lingkungan dan ekonomi yang terjadi.

Akuntansi Keuangan Sesuai dengan peraturan perundangan yang baru, sistem akuntansi untuk sektor publik masih boleh menggunakan basis kas, khusus untuk pembuatan laporan realisasi anggaran, sedangkan untuk pos-pos neraca (aset, utang dan ekuitas) menggunakan basis akrual, sampai saatnya keseluruhannya menggunakan basis akrual. Sedangkan perbedaan antara sektor publik dan sektor komersial dalam laporan keuangannya dapat dilihat dalam tabel berikut:

No. Aspek Pembeda Sektor Publik Sektor Komersial
1. Perbedaan Tujuan
  • Tidak ada perhitungan laba rugi, yang ada surplus atau defisit
  • Tidak ada revaluasi aset
  • Tidak ada penyusutan aset tetap
  • Perbandingan anggaran terhadap realisasi dari pendapatan dan belanja
  • Terdapat perhitungan laba rugi
  • Dimungkinkan adanya revaluasi aset
  • Adanya penyusutan aset tetap
  • Perbandingan antara pendapatan dan beban
2. Masalah Pendapatan
  • Pendapatan tidak bersifat resolusing artinya tidak dapat diputar lagi untuk belanja tahun yang akan datang
  • Sebagian pendapatan diperoleh dari pemaksaan (contoh pajak)
  • Penerimaan pinjaman dijadikan pendapatan
  • Pendapatan tahun berjalan dpt disimpan untuk digunakan pada tahun yang akan datang
  • Pendapatan diperoleh dari pihak lain yg sukarela membeli barang/jasa
  • Penerimaan pinjaman dijadikan kewajiban
3. Masalah Beban Menggunakan istilah expenditure (belanja), dimana didalamnya termasuk :
  • Expense (beban/biaya)
  • Pembayaran angsuran
  • Pelunasan utang
  • Pembelian aset tetap
Menggunakan istilah expense (beban/biaya) dimana cakupannya lebih sempit daripada expenditure
4. Masalah Penganggaran
  • Terdapat akuntansi anggaran (budgetory accounting)
  • Terdapat rekening-rekening anggaran
  • Perbandingan antara nggaran dan realisasinya dilakukan secara intrakompatable (dalam pembukuan)
  • Tidak terdapat akuntansi anggaran (budgetory accounting)
  • Tidak terdapat rekening- rekening anggaran
  • Perbandingan antara nggaran dan realisasinya dilakukan diluar pembukuan
5. Masalah Kepemilikan Tidak terdapat tanda kepemilikan, yang bertindak sebagai pemegang kebijakan adalah rakyat selaku pemegang kedaulatan tertinggi Terdapat tanda kepemilikan, yang diwujudkan dlam modal saham, pemegang saham mayoritas dapat bertindak selaku pemegang kebijakan perusahaan
6. Masalah Basis Akuntansi Basis kas untuk pengakuan pendapatan dan beban, basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas Basis akrual baik untuk pengakuan pendapatan, beban, aset, kewajiban dan ekuitas (modal)
7. Masalah Sistem Entry yang Digunakan Paralel antara single entry dan double entry:
  • Single entry untuk pencatatan pembukuan pada bendahara
  • Double entry untuk pencatatan dengan komputerisasi pada Sistem Akuntansi Pemerintahan
Double entry

Antara sektor publik dan sektor komersial tidak hanya terdapat berbagai perbedaan seperti yang telah disebutkan di atas. Selain perbedaan yang terdapat dalam akuntansi untuk sektor publik dan sektor komersial, terdapat pula beberapa persamaan. Persamaan antara akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor komersial antara lain:

  1. Keduanya merupakan bagian yang integral dari sistem ekonomi negara, dan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
  2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu kelangkaan sumber daya (scarcity of resources), sehingga harus menggunakannya secara ekonomis, efisien dan efektif.
  3. Pengendalian manajemen yang sama, perencanaan, pengendalian pertanggungjawaban.
  4. Menghasilkan produk yang sama, transportasi, pendidikan, kesehatan, dan jenis pelayanan lainnya.
  5. Keduanya terikat pada ketentuan perundang-undangan dan hukum yang disyaratkan.

Sedangkan untuk laporan keuangannya juga terdapat beberapa persamaan, antara lain:

  1. Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial sama-sama memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi
  2. Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima secara umum.
  3. Keduanya merupakan bagian terpadu dari sistem ekonomi yang sama dan juga menggunakan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan.
  4. Keduanya harus menggunakan dan mengkonversi sumber daya yang langka yang akan diolah untuk menghasilkan barang dan jasa dalam bentuk yang lebih berguna
  5. Sama-sama menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan untuk mengelola organisasi.
  6. Laporan keuangan yang dihasilkan merupakan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan, khususnya keputusan di bidang ekonomi.
  7. Sama-sama memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya agar kualitas keputusan yang dihasilkan dapat diterapkan secara efektif dan efisien.

KESIMPULAN

Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Standar akuntansi merupakan pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan. Penentuan mekanisme yang terbaik dalam menetapkan keseragaman standar akuntansi merupakan faktor penting agar standar akuntansi dapat diterima pihak-pihak yang berkepentingan. Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan antara akuntansi untuk sektor publik dan akuntansi untuk sektor komersial. Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor komersial dapat dilihat dengan membandingkan beberapa hal yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pertanggung jawaban, struktur organisasi, karateristik anggaran, dan akuntansi keuangan. Sedangkan perbedaan antara sektor publik dan sektor komersial dalam laporan keuangannya terdapat pada masalah tujuan, pendapatan, beban, penganggaran, kepemilikan, basis akuntansi, dan entri yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam organisasi. Persamaan antara akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor komersial antara lain merupakan bagian yang integral dari sistem ekonomi negara, menghadapi masalah yang sama, yaitu kelangkaan sumber daya (scarcity of resources), pengendalian manajemen yang sama, perencanaan, pengendalian pertanggungjawaban, menghasilkan produk yang sama, transportasi, pendidikan, kesehatan, dan jenis pelayanan lainnya, dan terikat pada ketentuan perundang-undangan dan hukum yang disyaratkan. Sedangkan persamaan yang terdapat dalam laporan keungan antara sektor publik dan sektor komersial adalah sama-sama untuk pengambilan keputusan, sebagai informasi kepada pengguna, dan menerapkan standar yang telah ditetapkan.