Mengapa kita harus berperilaku sesuai makna asmaul husna

Mengapa kita harus berperilaku sesuai makna asmaul husna

Ini Arti Al Karim, Al Matiin, Al Mukmin, Al Wakil, Al Jami, Al Akhir dalam Asmaul Husna. /PIXABAY/john1cse

BERITA DIY - Berikut arti Al Karim, Al Matiin, Al Mukmin, Al Wakil, Al Jami, Al Akhir dalam Asmaul Husna.

Seperti yang diketahui bahwa Asmaul Husna terdapat 99 nama-nama terbaik Allah SWT.

Dari kesembilan puluh sembilan asmaul husna mengandung makna yang menunjukan keagungan dan kebesaran Allah SWT.

Baca Juga: Bacaan 99 Asmaul Husna Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Kita sebagai umat Manusia bisa bisa menjadikan Asmaul Husna menjadi sebuah patokan berperilaku.

>

Dalam buku “Berperilaku sesuai Al-Asma’u Al-Husna” karya Arif Nur Rahman Al- Aziiz menjelaskan setidaknya ada tujuh diantara 99 nama tersebut yaitu Al-Asma’u al Husna al- karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, al-Adl dan al-Akhir.

Berikut penjelasan atau arti dari  Al Karim, Al Matin, Al Mukmin, Al Wakil, Al Jami, Al Akhir, dan Al Adil di bacaan Asmaul Husna.

Baca Juga: Bacaan 99 Asmaul Husna Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

Al Karim

SEPUTAR LAMPUNG - Asmaul husna memiliki arti yang sangat penting bagi kaum muslim. Salah satunya mengenal sifat-sifat Allah melalui nama-namaNya.

Secara etimologi (bahasa), asmaul husna terbagi menjadi dua kata yakni asma yang berarti nama (penyebutan) dan husna berarti yang baik atau yang indah.

Asmaul husna tidak hanya mengandung keindahan, namun juga teladan yang bisa semakin meningkatkan kecintaan kita kepada Yang Maha Memiliki Keindahan.

Asmaul husna merupakan nama-nama terbaik Allah Swt. Hadist Rasulullah Saw., yang diriwayatkan oleh Bukhari dan muslim menyebut bahwa Allah Swt., mempunyai 99 nama.

Kesembilan puluh sembilan nama tersebut mengandung makna yang menunjukkan keagungan dan kebesaranNya, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta. Oleh karena itu, tidak ada makhluk yang berhak memiliki nama ini atau menyamainya.

>

Baca Juga: Kiamat Semakin Dekat, Dua Tandanya Ternyata Sudah Nampak Saat Ini

Sebagaimana diberitakan oleh Galamedia sebelumnya dalam artikel yang berjudul "Mengetahui Makna Tujuh (7) Nama-Nama Asma’ul Husna" bersumber dari buku 'Berperilaku sesuai Al-Asma’u Al-Husna' karya Arif Nur Rahman Al- Aziiz, setidaknya ada tujuh di antara 99 nama tersebut yaitu Al-Asma’u al Husna al- karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, al-Adl dan al-Akhir.

Berikut ketujuh nama tersebut beserta makna beserta dan dalilnya:

1. Al Karim

Jakarta -

Al Alim merupakan salah satu dari 99 Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT. Al Alim artinya Yang Maha Mengetahui.

Allah SWT mengetahui atas segala sesuatu yang terjadi di seluruh alam semesta ini. Baik perbuatan yang bisa dilihat oleh mata ataupun yang hanya ada dalam hati dan pikiran manusia.

اَلْعَلِيْمُ
Al Alim = Yang Maha Mengetahui

Dijelaskan dalam buku al Asma al Husna karangan Prof Umar Sulaiman al-Asyqar, Allah Maha Mengetahui seluruh perbuatan hamba-Nya baik yang dikatakan dengan lisan maupun yang disembunyikan. Allah SWT berfirman dalam Q.S at Tahrim ayat 3 sebagai berikut,

وَإِذْ أَسَرَّ ٱلنَّبِىُّ إِلَىٰ بَعْضِ أَزْوَٰجِهِۦ حَدِيثًا فَلَمَّا نَبَّأَتْ بِهِۦ وَأَظْهَرَهُ ٱللَّهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهُۥ وَأَعْرَضَ عَنۢ بَعْضٍ ۖ فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِۦ قَالَتْ مَنْ أَنۢبَأَكَ هَٰذَا ۖ قَالَ نَبَّأَنِىَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْخَبِيرُ

Artinya:" Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang istrinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Dijelaskan pula dalam Q.S al Hijr ayat 86, saat Allah menerangkan tentang penciptaan langit dan bumi beserta kebenaran akan datangnya hari Kiamat.

إِنَّ رَبَّكَ هُوَ ٱلْخَلَّٰقُ ٱلْعَلِيمُ

Artinya:" Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui."

Dalam Q.S Al Baqarah ayat 32 juga dijelaskan arti Al Alim ketika Dia mengajarkan nama-nama benda kepada Nabi Adam AS.

قَالُوا۟ سُبْحَٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْحَكِيمُ

Artinya: "Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

Arti Al Alim juga tercantum dalam Q.S An-Nur ayat 41 sebagai berikut,

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱلطَّيْرُ صَٰٓفَّٰتٍ ۖ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُۥ وَتَسْبِيحَهُۥ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌۢ بِمَا يَفْعَلُونَ

Artinya: "Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan."

Allah SWT juga berfirman dalam Q.S Al Mulk ayat 13-14:

وَأَسِرُّوا۟ قَوْلَكُمْ أَوِ ٱجْهَرُوا۟ بِهِۦٓ ۖ إِنَّهُۥ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ 13 أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ

Artinya: "Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?" (Q.S Al Mulk: 13-14)

Contoh Dalam Kehidupan Sehari Hari

Bukti bahwa Allah SWT memiliki sifat Al Alim sudah tertulis dengan jelas dalam kitab suci Al Quran. Mulai dari penciptaan alam semesta beserta seluruh isinya. Termasuk pada saat pertama kali Dia menciptakan Adam.

Dikutip dari kisah Nabi Muhammad Saw saat hendak dibunuh oleh para kaum kafir Quraisy. Allah SWT telah mengetahui rencana pembunuhan yang disusun oleh orang-orang Quraisy. Lalu, Allah membuat tipu daya yang akhirnya menggagalkan tipu daya orang-orang kafir itu.

Balasan tipu daya yang dilakukan oleh Allah SWT disebutkan dalam Q.S Ali 'Imran ayat 54,

وَمَكَرُوا۟ وَمَكَرَ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ

Artinya:" Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya."

Sahabat hikmah, ada banyak perilaku yang mencerminkan ketaatan kita terhadap sifat Al Alim yang dimiliki oleh Allah SWT. Di antaranya adalah melakukan segala sesuatu dengan kejujuran.

Allah SWT mengetahui segala yang kita perbuat walaupun orang lain tidak mengetahuinya. Untuk itu berkata jujur dan berbuat jujur menjadi bukti kepatuhan dan kepercayaan kita terhadap salah satu Asmaul Husna yaitu Al Alim.

Simak Video "Kastangel hingga Putri Salju Paling Banyak Diburu Jelang Lebaran"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)

Jakarta -

Al Muqaddim artinya Yang Maha Mendahulukan, salah satu nama Allah SWT dalam Asmaul Husna. Umat muslim sudah semestinya memahami maknanya agar mampu menerapkan dalam perilaku sehari-hari.

Tulisan Al Muqaddim dalam Arab, latin, dan artinya:

الْمُقَدِّمُ

Bacaan latin: Al-Muqaddim

Artinya: Yang Maha Mendahulukan, Yang Mendorong, Yang Menempatkan Segala Sesuatu di Tempat yang Benar

Menurut Syafi'ie el-Bantanie dalam bukunya yang bertajuk Rahasia Keajaiban Asmaul Husna, secara linguistik akar kata dari taqdim mengandung makna memajukan, mengangkat, atau mendahulukan. Sebab itu, menurut segi bahasa, Al Muqaddim artinya mendahulukan atau berada di depan.

Maksud dari Asmaul Husna ini adalah Allah SWT sebagai Sang Pencipta mempersiapkan sarana kehidupan terdahulu sebelum menciptakan manusia. Dia mendahulukan petunjuk dan pedoman hidup melalui Rasul utusannya, sebelum memberi tugas kepada manusia untuk menjadi khalifah di bumi.

Dikutip dari buku Cerita & Makna Asmaul Husna Untuk Anak yang ditulis oleh Siti Wahyuni dan Arini Nurpadilah, Al Muqaddim dapat diartikan pula sebagai sifat Allah SWT yang mendahulukan segala urusan hambaNya. Urusan-urusan ini didahulukan untuk menjaga hamba dan mengakhirkan para hambaNya saat mereka menemui ajalnya kelak.

Selain itu, nama dan sifat Allah Al Muqaddim juga mengandung makna Allah mendahulukan orang-orang yang dikehendakiNya di dunia dan di akhirat. Dia mendahulukannya dengan memberikan mereka derajat yang tinggi.

Bukti Allah SWT memiliki sifat Al Muaqaddim termaktub dalam QS Fussilat ayat 17 yang menjelaskan Allah mendahulukan peringatan sebelum siksaNya,

وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَىٰ عَلَى الْهُدَىٰ فَأَخَذَتْهُمْ صَاعِقَةُ الْعَذَابِ الْهُونِ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Arab-Latin: Wa ammā ṡamụdu fa hadaināhum fastaḥabbul-'amā 'alal-hudā fa akhażat-hum ṣā'iqatul-'ażābil-hụni bimā kānụ yaksibụn

Artinya: "Dan adapun kaum Samud, mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai kebutaan (kesesatan) daripada petunjuk itu, maka mereka disambar petir sebagai azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan."

Sifat Al Muqaddim artinya Yang Maha Mendahulukan juga tertuang dalam QS Al Anbiya ayat 35. Ayat ini sebagai bukti Allah telah mendahulukan peringatan tentang kematian sebelum datangnya kematian tersebut.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Arab latin: Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, wa nablụkum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilainā turja'ụn

Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami."

Meneladani nama dan sifat Allah Al Muqaddim artinya kita sebagai umat muslim harus mendahulukan perintahNya daripada yang lain. Kita juga dituntut untuk mendahulukan orang lain yang membutuhkan sebelum urusan diri kita sendiri.

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam oleh Dewita Pertiwi, berikut beberapa contoh perilaku keteladanan yang mencerminkan Asmaul Husna Al Muqaddim dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Berlomba-lomba untuk lebih dulu dalam berbuat kebaikan

2. Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat dan meninggalkan perbuatan yang sia-sia

3. Tidak menunda-nunda pekerjaan

4. Mendahulukan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi

5. Melaksanakan kewajiban terlebih dahulu sebelum menuntut hak

6. Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat untuk masa depan

7. Tidak mengerjakan perbuatan sia-sia dan merugikan orang lain.

Itu dia penjelasan tentang Asmaul Husna Al Muqaddim artinya Maha Mendahulukan beserta contoh perilaku keteladannya. Semoga bisa diterapkan ya, Sahabat Hikmah!

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"



(rah/row)