Apa maksud dan kegunaan gmp

Apa maksud dan kegunaan gmp

Keamanan pangan menjadi perhatian utama bagi semua konsumen. Kurangnya kebersihan atau kesalahan penanganan makanan akan menyebabkan penyebaran penyakit. Selain itu, produksi makanan yang tidak aman dapat mengakibatkan keracunan makanan, penarikan produk, proses hukum/pengadilan yang panjang dan mahal serta tanpa disadari dapat merusak reputasi publik.  Hal ini dapat dihindari oleh semua operator rantai makanan (seperti mereka yang terlibat dalam pembuatan, produksi, pengolahan, pemeliharaan, katering, penyimpanan, pengemasan, pengangkutan dan pengoperasian restoran/kafe) dengan menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan. Sistem tersebut berfungsi untuk memastikan pasokan pangan bersih dan produk serta layanan makanan yang aman.

Good Manufacturing Practices (GMP) meliputi cara produksi makanan yang baik, pedoman  mengenai persyarayan untuk memproduksi makanan agar aman, bermutu dan layak dikonsumsi. Persyaratan ini harus dipenuhi pada seluruh mata rantai makanan, mulai bahan baku sampai produk akhir. Standar umum yang digunakan dalam GMP adalah Title 21 Code of Federal Regulation (CFR) part 110 “Good Manufacturing Practices in Manufacturing, Packing, or Holding Human Food” and “General Principles Food Hygiene, WHO/FAO International Code Practice”. Standar ini adalah standar yang umum diterapkan dalam industri makanan dan kemasan. Implementasi pada standar tersebut, menerapkan konsep Hygiene & Sanitation pada system Good Manufacturing Practices yang memberikan keyakinan dan manfaat dalam usaha industri makanan dan kemasannya.

Ruang lingkup dari GMP telah diatur dalam undang-undang. Standard yang digunakan GMP pada produksi pangan di Indonesia adalah SK MENKES No.23/MENKES/I/1978 yang disebut Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) adalah sebagai berikut:

  • Terletak dibagian pinggir kota, tidak padat penduduk dan lebih rendah dari pemukiman,
  • Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan,
  • Bebas banjir, polusi asap, debu, bau, dan kontaminan lain,
  • Bebas dari sarang hama seperti hewan pengerat dan serangga,
  • Tidak berada dekat industri logam dan kimia, pembuangan sampah atau limbah.
  • Desain, konstruksi dan tata ruang hrs sesuai dengan alur proses.
  • Bangunan cukup luas dan dpt dilakukan pembersihan secara intensif.
  • Terpisah antara ruang bersih dan ruang kotor.
  • Lantai dan dinding dr bhn kedap air, kuat dan mudah dibersihkan, serta sudut pertemuannya berbentuk lengkung.
  • Sarana penyediaan air
  • Sarana pembuangan air dan limbah
  • Sarana pembersihan atau pencucian
  • Sarana toilet/jamban
  • Sarana hygiene karyawan
  • Penerangan cukup, sesuai spesifikasi proses.
  • Ventilasi baik memungkinkan udara mengalir dr ruang bersih ke ruang kotor.
  • Sarana pencucian tangan dan kaki dilengkapi sabun dan pengering atau desinfektan.
  • Gudang mudah dibersihkan, terjaga dr hama, pengaturan suhu dan kelembaban sesuai, penyimpanan sistem FIFO dilengkapi catatan.
  1. Persyaratan Kebersihan Karyawan
  • Menjaga kebersihan badan
  • Mengenakan pakaian kerja dan perlengkapannya
  • Menutup luka
  • Selalu mencuci tangan dengan sabun
  • Melatih kebiasaan karyawan
  • Pengendalian proses
  • Pengendalian pre produksi
  1. Wadah kemasan
  2. Label
  3. Penyimpanan
  4. Kualitas pengiriman
  5. Peralatan Produksi
  6. Bahan
  7. Produk Akhir
  8. Laboratorium

Manfaat GMP adalah membantu organisasi meminimalkan risiko makanan dan meningkatkan kinerja yang terkait dengan keamanan pangan. Kepatuhan dengan menerapkan GMP akan memberikan manfaat seperti:

  1. Meningkatkan kepercayaan pelanggan;
  2. Meningkatkan image dan kompetensi perusahaan/organisasi;
  3. Meningkatkan kesempatan perusahaan/organisasi untuk memasuki pasar global melalui produk/kemasan yang bebas bahan beracun (kimia, fisika dan biologi);
  4. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan terhadap produk;
  5. Berpartisipasi dalam program keamanan pangan;
  6. Menjadi pendukung dari penerapan sistem manajemen mutu.

Standar GMP berlaku untuk organisasi yang merupakan bagian dari atau berhubungan dengan industri makanan atau rantai makanan, terlepas dari ukuran organisasi atau posisinya di sepanjang rantai makanan. Organisasi-organisasi ini dapat berupa produsen makanan, bahan dan aditif, produsen pakan, organisasi yang terlibat dalam pengangkutan atau penyimpanan makanan atau organisasi yang mensubkontrakkan ke perusahaan terkait makanan. Organisasi yang terkait dengan industri makanan tetapi tidak secara langsung bagian dari itu juga dapat menggunakannya, seperti yang memproduksi peralatan, bahan kemasan atau bahan pembersih yang digunakan industri makanan haru memiliki standar ini.

Muhammad Abdul Hakim Faqih

Certificate GMP atau Good Manufacturing Practice adalah panduan untuk membantu produsen dalam meningkatkan kualitas produk atau barang. Jika perusahaan dilengkapi certificate GMP, maka bisa dipastikan perusahaan sudah menjalankan prosedur yang konsisten dalam lingkungan kerja yang aman.

Bisa dibilang, certificate GMP atau Good Manufacturing Practice adalah suatu protokol ketat yang dapat mengurangi risiko kesalahan produksi dalam sistem informasi manufaktur. Di sisi lain, perusahaan yang mengantongi Certificate GMP atau Good Manufacturing Practice bisa mempertahankan sistem dan proses yang efisien untuk menciptakan produk secara aman.

GMP atau Good Manufacturing Practice adalah sistem aturan dan praktik terbaik yang dirancang untuk membantu mengontrol kualitas obat atau produk konsumsi sebelum memasuki pasar.

Good Manufacturing Practice atau GMP tidak hanya melindungi konsumen dari produk buruk, tetapi juga membantu produsen meningkatkan kualitas produk serta mengurangi potensi risiko yang muncul.

Secara sederhana, certificate GMP atau cara produksi makanan yang baik adalah bukan hanya sebuah panduan, tetapi seluruh proses sertifikasi untuk produsen sesuai standar global. Banyak negara yang tidak mau memberikan izin impor barang kalau belum ada certificate GMP atau Good Manufacturing Practice.

Produsen perlu menerapkan Certificate GMP atau Good Manufacturing Practice di berbagai tingkat produksi untuk memastikan kualitas barang. Dengan standar Certificate GMP atau cara produksi makanan yang baik, perusahaan bisa memperoleh manfaat. Antara lain:

  1. Manfaat GMP atau Good Manufacturing Practice adalah terutama bagi produsen obat dan pangan. Proses produksi yang tidak sesuai standar Good Manufacturing Practice, berisiko menimbulkan efek samping negatif dan zat kimia berbahaya.

    Akibatnya, konsumen yang akan mengalami efek teraupetik dan dampak negatif bagi kesehatan.

  2. Selanjutnya, manfaat cara produksi makanan yang baik adalah mencegah produk kosmetik yang merugikan konsumen. Konsumen yang memakai make up atau parfum, jenis bahan bakunya harus aman dipakai.

  3. Perlu diingat konsumen akan mengonsumsi makanan, minuman, dan obat. Maka, produk yang dibuat bisa memiliki efek langsung ke tubuh. Proses yang mengikuti certificate GMP/ cara produksi makanan yang baik akan memastikan karyawan memiliki peralatan sesuai standar protokol kebersihan dan kesehatan.

    Termasuk di area produksi seperti penyimpanan, pengemasan, pengujian, distribusi, dan lainnya.

  4. GMP atau Good Manufacturing Practices bermanfaat dalam menjaga fasilitas dalam kondisi baik. Sehingga, produsen bisa memastikan peralatan atau mesin tetap berfungsi optimal dan bekerja dengan baik.

  5. Barang yang berkualitas buruk adalah pemborosan uang bagi perusahaan. Padahal, pemerintah maupun pihak swasta, menginvestasikan banyak uang pada perusahaan obat dan pangan. Manfaat cara produksi makanan yang baik bagi produsen adalah mengurangi pemborosan atau kerugian waktu, uang, maupun sumber daya dalam proses produksi. Sehingga, kondisi finansial yang sehat bisa disajikan dengan baik dalam laporan laba rugi.

  6. Barang yang diproduksi dengan buruk juga berpengaruh terhadap citra atau image perusahaan. Bahkan, bisa merusak kredibilitas sebagai produsen. Manfaat Good Manufacturing Practices dapat mengurangi keluhan pelanggan karena barang yang diproduksi di bawah pedoman cara produksi makanan yang baik menerapkan kualitas berstandar global.

  7. Beberapa negara dan importir memakai certificate GMP atau cara produksi makanan yang baik yang diakui secara internasional. Certificate GMP adalah kriteria dasar untuk produksi obat-obatan dan kosmetik. Maka itu, pemerintah yang ingin meningkatkan ekspor harus mewajibkan certificate GMP atau Good Manufacturing Practices.

  8. Salah satu manfaat Good Manufacturing Practices adalah perusahaan dapat melakukan audit GMP. Dengan cara ini, perusahaan bisa memastikan lokasi, karyawan, material, dan prosedur tetap mematuhi pedoman GMP.

    Audit memberikan gambaran jelas tentang status perusahaan saat ini dalam kepatuhan GMP. Pada gilirannya, perusahaan bisa menentukan area mana yang perlu ditingkatkan.

Terbukti banyak sekali manfaat Good Manufacturing Practices untuk menjaga kualitas produksi usaha. Namun, bukan hanya GMP saja yang perlu diperhatikan, pengelolaan pembukuan bisnis juga sepatutnya didukung Software Akuntansi Online.

Salah satunya Software Akuntansi Online terbaik di Indonesia adalah Aplikasi Harmony. Memiliki fitur dan modul accounting modern didukung teknologi Cloud agar akses pembukuan dan anggaran keuangan bisnis semudah beberapa klik saja.

Tunggu apalagi, coba aja dulu Aplikasi Harmony secara GRATIS 30 hari, melalui tautan ini. Penasaran detail kecanggihan fiturnya? Silakan Follow Instagram,  LinkedIn, dan  Facebook Harmony sekarang.