Macam-macam kesulitan belajar dan cara mengatasinya

Gangguan belajar dalam hal kemampuan menulis hampir sama dengan membaca. Hal yang membedakan, anak kesulitan menyusun kalimat, mengatur paragraf, menggunakan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang benar dalam bentuk tulisan.

Bila anak memiliki masalah lisan atau pengucapan, kemungkinan besar bisa mengalami masalah dalam kemampuan menulis dan matematika atau menghitung.

Gangguan ini berhubungan dengan ADHD atau gangguan perilaku yang terjadi pada anak. Mereka juga mengalami kesulitan dalam membuat tulisan yang baik dan benar. Terkadang tulisannya tidak dapat dibaca karena kurang jelas.

Dysgraphia, diketahui sebagai kesulitan untuk menulis. Seorang anak yang mengalami hal ini, bahkan akan susah untuk memegang pensil atau pulpen untuk menulis.

Tanda lain yang terlihat dari gangguan belajar dalam kemampuan menulis yaitu:

  • Anak menunjukkan ketidaksukaannya terhadap kegiatan menggambar atau menulis.
  • Sulit untuk menulis kalimat dalam bentuk yang baik dan benar.

Anda bisa konsultasi ke dokter atau psikolog untuk penanganan yang tepat.

Cara melatih anak dengan kondisi disgrafia

Ada beberapa cara untuk melatih anak yang memiliki kondisi disgrafia atau gangguan belajar dalam menulis, yaitu:

Menjalani terapi

Dilansir dari laman Mayo Clinic, terapi sangat bermanfaat untuk anak yang mengalami kesulitan belajar. Untuk anak yang memiliki disgrafia dan saat di sekolah ia butuh ujian tulis, beri terapi untuk meningkatkan koordinasi tangan dan matanya.

Anda bisa melatih anak dengan membuat catatan di laptop sambil belajar mengetik dengan baik.

Menggunakan obat sesuai rekomendasi dokter

Obat digunakan ketika dokter melihat anak mengalami depresi atau kecemasan berat karena masalah gangguan belajar. Obat-obatan ini digunakan untuk anak yang mengalami hiperaktif untuk meningkatkan kemampuan anak berkonsentrasi di rumah.

Mengubah kebiasaan

Selain dengan menggunakan obat-obatan yang diresepkan dokter, Anda juga bisa mengubah kebiasaan.

Beberapa perubahan yang bisa Anda lakukan, seperti mengubah pola dan jadwal makan balita, konsumsi vitamin, melatih gerak mata, dan menggunakan perangkat elektronik untuk membantu anak menulis dan membaca.

Gangguan kemampuan menghitung (diskalkulia)

Kesulitan belajar dalam hal menghitung ditandai dengan anak sering membuat kesalahan untuk matematika dasar.

Sebagai contoh, anak kesulitan saat mengerjakan kolom yang tidak sejajar untuk penambahan atau pembagian. Kesulitan untuk menghitung pertambahan atau pengurangan sederhana dan mengingat angka.

Dalam istilah medis, gangguan menghitung disebut dengan diskalkulia. Diskalkulia adalah ketidakmampuan seorang anak dalam hal menghitung.

Tanda diskalkulia akan berbeda-beda pada setiap orang, tetapi sebagian besar anak yang dyscalculia tidak dapat mengenali angka.

Ketika tumbuh dewasa, mereka akan susah untuk melakukan perhitungan yang sederhana bahkan susah untuk mengingat angka, sehingg anak mengalami gangguan belajar.

Latihan untuk membantu kemampuan berhitung

Menangani anak dengan diskalkulia bukanlah hal mudah. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi dari ahli yang berguna untuk membantu pemahaman anak dengan diskalkulia:

  • Buatlah rencana belajar yang dirancang khusus
  • Buatlah game atau permainan pembelajaran berbasis matematika
  • Sering-sering mengajak anak belajar matematikan bahkan dari yang paling sederhana

Cara lainnya yang bisa diterapkan untuk membantu anak dengan diskalkulia:

  • Biarkan anak berhitung menggunakan tangan atau coret-coretan di kertas
  • Gunakan kertas atau buku bergaris. Ini membantu untuk menjaga agar kolom dan angka tetap di garis yang benar.
  • Gunakan musik saat belajar matematika.
  • Cari guru les matematika yang bisa membantu.
  • Gambar permasalahan matematika.
  • Bermain game yang ada hubungannya dengan matematika.

Meski terasa sulit, jangan mudah menyerah agar si kecil bisa mengikuti pelajaran matematika secara perlahan.

Gangguan kemampuan motorik (dispraksia)

Gangguan keterampilan motorik didiagnosis ketika anak mengalami masalah gangguan tumbuh kembang anak secara signifikan, sampai mengganggu kegiatan sehari-hari.

Gangguan keterampilan motorik ditandai dengan koordinasi antar anggota tubuh tidak berjalan dengan baik. Di usia remaja, anak dengan gangguan ini tidak mahir dalam mata pelajaran olahraga.

Salah satu gangguan motorik yang sering dijumpai yaitu dispraksia (dyspraxia). Dispraksia adalah gangguan yang terjadi pada koordinasi motorik anak, seperti koordinasi gerakan tangan atau kaki.

Berikut beberapa tanda dispraksi pada usia tiga tahun hingga usia sekolah.

Gangguan belajar dalam kemampuan motorik pada anak usia tiga tahun:

  • Kesulitan menggunakan alat makan dan lebih suka menggunakan tangan.
  • Tidak bisa naik sepeda roda tiga atau bermain dengan bola.
  • Terlambat dalam mampu menggunakan toilet.
  • Tidak menyukai puzzle dan mainan yang menyusun lainnya.
  • Anak terlambat bicara hingga usia tiga tahun.

Dispraksia pada usia sebelum sekolah hingga sekolah dasar:

  • Sering menabrak orang atau benda.
  • Kesulitan untuk melompat.
  • Terlambat dalam menggunakan tangan yang dominan.
  • Kesulitan menggunakan alat tulis.
  • Kesulitan menutup dan membuka kancing.
  • Kesulitan mengucapkan kata-kata
  • Kesulitan berinteraksi dengan anak lainnya

Ciri dispraksia pada usia sekolah menengah (SMP dan SMA):

  • Menghindari pelajaran olahraga.
  • Kesulitan berolahraga.
  • Kesulitan mengikuti perintah yang memerlukan koordinasi mata dan tangan.
  • Kesulitan mengikuti instruksi dan mengingatnya.
  • Tidak dapat berdiri dalam waktu yang lama.
  • Sangat mudah lupa dan sering kehilangan banyak benda.
  • Kesulitan memahami bahasa non-verbal dari orang lain.

Beberapa gejala gangguan belajar jenis ini yaitu anak menjadi sensitif terhadap cahaya, rasa, atau bau, sulit untuk menggerakkan berbagai indera tubuhnya.

Cara membantu anak dengan kondisi dispraksia

Gangguan belajar dalam koordinasi gerak tubuh ini sudah dapat diamati gejalanya sejak anak berusia 3 tahun, tapi sebagian besar kasusnya mendapat diagnosis resmi pada usia di atas lima tahun.

Dokter juga mungkin akan memeriksa kondisi penyakit saraf lainnya untuk memastikan gangguan koordinasi tubuh anak memang disebabkan oleh dispraksia.

Jika seorang anak sudah diketahui mengalami dispraksia, maka terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantunya beraktivitas. Antara lain:

  • Terapi okupasi untuk meningkatkan kemampuan beraktivitas, seperti menggunakan alat dan menulis
  • Terapi bicara untuk melatih kemampuan anak berkomunikasi dengan lebih jelas.
  • Terapi motor perceptual untuk meningkatkan kemampuan bahasa, visual, gerakan serta mendengarkan dan memahami.

Selain terapi bersama dokter, beberapa cara yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu anak dengan dispraksia adalah:

  • Mendorong anak aktif bergerak, dengan cara bermain atau olahraga ringan seperti berenang.
  • Bermain puzzle untuk membantu kemampuan persepsi visual dan spasial anak.
  • Mendorong anak untuk aktif menulis dan menggambar dengan alat tulis seperti pulpen, spidol dan pensil warna.

Anda juga bisa mengajak anak bermain lempar bola untuk membantu koordinasi mata dengan tangan dari gangguan belajar.

Kesulitan Belajar Siswa (Faktor dan Cara Mengatasinya) Terlengkap – Pada dasarnya kepuasan dalam memperoeh kinerja akademik atau academic performance pada setiap siswa dapat dicapai dengan peluang yang sama. Tetapi faktanya dalam diri setiap siswa terlihat jelas terdapat perbedaan dalam kehidupan sehari hari. Contohnya latar belakang keluarga, kemampuan intelektual, pendekatan belajar, kemampuan fisik maupun kebiasaan yang terkadang dapat sangat mencolok diantara para siswa lainnya.

Kesulitan belajar ini dapat diatasi dengan beberapa cara. Lantas bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa? Apa saja jenis jenis kesulitan belajar pada siswa? inilah pertanyaan yang sering diajukan oleh wali murid. Untuk menjawab segala problematika tersebut maka kita harus mengerti terlebih dahulu apa itu kesulitan belajar.

Macam-macam kesulitan belajar dan cara mengatasinya
Langkah Langkah Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Siswa

Pada dasarnya penyelenggara pendidikan di sekolah hanya difokuskan pada siswa yang kemampuannya rata-rata. Maka dari itu anak yang kurang atau lebih kemampuannya akan sedikit terabaikan. Untuk itu siswa yang termasuk dalam kategori “diluar rata rata” seperti kurang pandai dan sangat pandai menjadi kekurangan kesempatan dalam mengembangkan kemampuan sesuai dengan potensinya.

Hal inilah yang dimaksud dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar sendiri tidak hanya ditujukan kepada kemampuan siswa yang rata rata saja. Tetapi juga siswa yang memiliki kemampuan rendah ataupun tinggi. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang faktor penyebab kesulitan belajar siswa dan cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa terlengkap. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.

Para peserta didik memang lumrah jika mengalami kesulitan belajar. Kesulitan siswa ini sering terdapat dalam penerimaan pembelajaran di sekolah. Bahkan faktor penyebab kesulitan belajar siswa menyebabkan peserta didik kurang bisa menyerap dan mencerna informasi belajar yang disampaikan oleh guru. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan kemajuan belajar anak menjadi terhambat. Maka dari itu diusahakan agar masalah tersebut dapat dipecahkan.

Sampai pada akhirnya terdapat beberapa cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa. Tindakan tersebut efektif untuk dilakukan oleh orang tua di rumah maupun guru ketika berada di sekolah. Langkah langkah seperti ini dapat kita tempuh sebagai wujud kerjasama dan kepedulian dalam pendidikan anak.

Baca juga : 20+ Contoh Perubahan Sosial Budaya Beserta Penjelasan

Pengertian kesulitan belajar siswa ialah sebuah indikasi yang terlihat pada peserta didik dimana prestasi belajarnya menjadi di bawah norma atau lebih rendah dibandingkan ketetapan yang ada. Adapula yang mengartikan kesulitan belajar peserta didik sebagai sebuah gangguan dalam proses psikologis dasar baik satu atau lebih yang meliputi penggunaan dan pemahaman bahasa tulisan atau ajaran. Di bawah ini terdapat pembahasan mengenai faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa, jenis jenis kesulitan belajar pada siswa dan cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa. Berikut penjelasan selengkapnya:

Jenis Kesulitan Belajar Siswa

Gangguan atau kesulian belajar pada seorang anak yang berkembang dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis. Adapun beberapa jenis kesulitan belajar pada peserta didik yaitu meliputi:

  1. Kesulitan belajar akademis seperti kesulitan berhitung, membaca, dan menulis.
  2. Kesulitan belajar simbolik yaitu anak yang mempunyai ketidakmampuan dalam mencerna sebuah objek. Meskipun anak tersebut tidak mempunyai kelainan organ tubuh.
  3. Kesulitan belajar non simbolik yaitu anak yang mempunyai ketidakmampuan dalam mencerna pelajaran. Hal ini dikareakan anak tersebut kesullitan dalam mengulang kembali apa yang telah diajarkan.
  4. Kesulitan belajar sosial emosional ialah ketidakmampuan yang berasal dari emosi dalam diri dan lingkungan di sekitar anak tersebut.

Kesulitan belajar siswa dapat diketahui melalui beberapa gejala yang timbul. Gejala inilah yang nantinya menjadi indikasi tertentu apakah anak tersebut bermasalah dalam belajar ataupun tidak. Cotohnya anak yang kesulitan dalam menuntaskan beberapa materi atau semua materi mata pelajaran. Alhasil prestasi belajar siswa menjadi kurang memuaskan.

Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa

Faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik biasanya dapat di bagi menjadi dua yakni faktor eksternal dan faktor internal. Berikut penjelasan mengenai masing masing faktornya:

Baca juga : Pengertian Subordinasi Dalam Hukum, Jenis Jenis dan Contohnya

Faktor Internal

Faktor internal ialah faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang berasal dari dalam diri individualnya. Kesulitan dalam memahami pelajaran tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti rendahkan konsentrasi belajar, gangguan kesehatan, kelainan penglihatan, kelainan pendengaran dan lain-lain.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal ialah faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang berasal dari luar diri individualnya. Kesulitan dalam memahami pelajaran tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti beratnya beban pelajaran, keadaan belajar yang kurang kondusif dan lain-lain.

Ketika membicarakan faktor eksternal kesulitan belajar maka pembahasannya akan sangat kompleks. Karena dari segmen ini siswa yang memiliki kualitas individual baik bisa mengalami drop atau masalah jika lingkungannya tak mendukung. Misalnya siswa pintar yang kurang mendapat fasilitas sehingga kualitas belajarnya pun tak maksimal.

Cara Mengatasi Kesulitan Belajar

Guru memang menjadi pembimbing utama siswa ketika berada di sekolahan. Menjadi guru berarti juga harus mampu mendidik siswa dari berbagai latar belakang. Faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik memang dapat diamati dengan beberapa gejala yang ada. Sebagai seorang guru tentunya dapat mengupayakan dengan beberapa cara mengatasi seperti di bawah ini:

Tempat Duduk Siswa

Kesulitan untuk melihat maupun mendengar yang dialami oleh siswa dapat mempengaruhi proses belajar. Maka dari itu cara mengatasinya dapat dilakukan dengan memindahkan tempat duduknya di bagian depan. Dengan begitu siswa akan lebih jelas dalam melihat papan tulis dan lebih jelas mendengar informasi belajar yang disampaikan semua oleh guru.

Gangguan Kesehatan

Cara mengatasi kesulitan belajar siswa yang mengalami gangguan kesehatan ialah dengan menyuruhnya beristirahat di rumah. Namun tetap disertai dengan pemberian bimbingan dan bahan pengajaran dari orang tua ataupun anggota keluarga lainnya.

Baca juga : Dampak Positif dan Negatif Konflik Sosial (Terlengkap)

Program Remedial

Cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa yang tidak dapat memperoleh tujuan belajar karena kelainan internal. Maka dapat diatasi dengan menggunakan program remedial. Program ini dapat dijalankan dengan beberapa teknik seperti memberikan siswa pekerjaan atau tugas tertentu, mengulang pelajaran yang belum dikuasi siswa, dan sebagainya.

Bantuan Alat dan Media Peraga

Alat peraga dan media belajar dapat menjadi salah satu cara mengatasi kesulitan belajar siswa untuk memahami materi pelajaran yang diberikan. Hal ini dikarenakan gangguan belajar pada peserta didik dapat disebabkan oleh sifat materi pelajaran yang abstrak. Maka dari itu siswa lebih sulit untuk memahaminya.

Suasana Belajar Menyenangkan

Cara mengatasi kesulitan belajar peserta didik dapat dilakukan dengan mengubah suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan lebih kondusif. Maka dari itu siswa akan lebih cepat menerima pelajaran karena suasana belajarnya lebih menyenangkan dan nyaman.

Motivasi Orang Tua di Rumah

Kesulitan belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk itu sebagai orang tua tentunya harus mengetahui cara mengatasinya. Orang tua tersebut pada dasarnya memiliki peran yang sangat penting kepada anak. Maka dari itu orang tua harus memberikan perhatian dan motivasi intrinsik ekstrinsik sehingga kemampuan anak dalam mencerna pelajaran dapat menghasilkan nilai yang memuaskan. Selain itu kesehatan tubuh pada anak juga harus diperhatikan oleh orang tua. Seperti memberikan minuman dan makanan yang bergizi serta sumplemen yang cukup dalam pembangunan tubuh.

Sekian penjelasan mengenai faktor penyebab kesulitan belajar siswa dan cara mengatasi kesulitan belajar pada siswa terlengkap. Pengertian kesulitan belajar adalah sebuah indikasi yang terlihat pada peserta didik dimana prestasi belajarnya menjadi di bawah norma atau lebih rendah dibandingkan ketetapan yang ada. Semoga artikel ini dapat bemanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog ini.