Gambar Proyeksi adalah gambar bayangan atau konstruksi suatu benda yang mana dapat kita ketahui tentang kejelasan suatu objek secara matematis (dapat dilihat dari segala arah). Dalam menggambar proyeksi dituntut keterampilan menggunakan alat-alat seperti mistar, jangka, pensil, rapido/trek-pen, dan alat-alat matematis lainnya. Di samping itu, juga harus mampu menarik garis secara terukur seperti ketebalan garis, kerataan garis dan sambungan garis. Pada prinsipnya gambar proyeksi dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
Pengertian gambar perspektif Gambar perspektif adalah gambar benda atau ruang yang berkesan tiga dimensi. Gambar perspektif dibangun oleh tiga unsur utama, yaitu panjang, lebar, dan kedalaman (volume). Perspektif sendiri merupakan teknik atau metode untuk menggambar objek-objek berupa benda, ruangan (interior), dan lingkungan luar ruang (eksterior) yang ukurannya lebih besar dari manusia. Teknik ini tercipta karena keterbatasan jarak pandang mata kita dalam melihat objek. Manfaat menguasai teknik gambar perspektif adalah agar benda yang digambar dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain serta dapat menciptakan kesan tiga dimensi terhadap gambar itu. Gambar perspektif merupakan gambar yang mengasumsikan mata penggambar bertemu dalam satu titik meskipun garis itu sebenarnya sejajar. Seperti rel kereta api yang sejajar, karena “kesalahan” mata manusia rel itu terlihat seolah-olah bertemu di satu titik. Istilah dalam menggambar perspektif : EL = Eye Level = Ketinggian Mata HL = Horizon Lane = Garis Horison PP = Picture Plane = Bidang Gambar SP = Station Point = Titik Pangkal VP = Vanishing Point = Titik Hilang
Gambar perspektif ada tiga macam, yaitu gambar perspektif satu titik hilang, gambar perspektif dua titik hilang, dan gambar perspektif tiga titik hilang.
Dalam membaca gambar teknik pentingnya memahami informasi yang terdapat dalam suatu gambar. Hal tersebut perlu dilakukan agar terdapat kesamaan atau satu kesepahaman antara perancang gambar (designer), juru gambar (drafter) serta pengguna gambar (operator) sehingga informasi yang terdapat pada gambar dapat dipahami baik oleh designer, drafter maupun operator. Oleh karena itu perlunya informasi dan aturan gambar yang telah mengikuti standar agar dapat dipahami. Salah satu aspek penting dalam gambar teknik yaitu pemahaman mengenai jenis proyeksi yang digunakan pada gambar tersebut. Proyeksi adalah gambar dari suatu objek nyata ataupun rancangan, yang dibuat dalam garis-garis pada bidang datar. Proyeksi dalam gambar teknik berfungsi untuk menampilkan wujud suatu objek dalam bentuk gambar utnuk suatu tujuan tertentu. Secara garis besar Proyeksi pada gambar teknik diklasifikasikan menjadi 2 proyeksi utama yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal. Proyeksi piktorial adalah penampilan gambar benda mendekati objek sebenarnya yang digambar secara tiga dimensi dengan pandangan tunggal. Gambar pada proyeksi piktorial biasa disebut dengan gambar ilustrasi, namun tidak semua gambar ilustrasi termasuk kedalam proyeksi piktorial. Berikut ini merupakan jenis-jenis proyeksi piktorial :
Proyeksi isometri adalah proyeksi yang menampilkan objek pada gambar secara tepat dengan panjang garis sumbu yang menggambarkan ukuran sebenarnya. Pada proyeksi isometri tidak ada skala pengecilan pada ukuran gambar dengan perbandingan sumbu X : Y : Z yaitu 1:1:1 dengan jarak antar sumbu 120 derajat.
Proyeksi dimetri adalah penyempurnaan garis tumpang tindih pada proyeksi isometri menjadi tidak terlihat. Perbandingan panjang sumbu X : Y : Z pada proyeksi dimetri yaitu 1 : 1/2 : 1. dengan kemiringan sisi 7 derajat terhadap sumbu X dan 40 derajat terhadap sumbu Y.
Proyeksi trimetri adalah proyeksi yang memiliki perbedaan panjang dan besar sudut pada sumbu X, Y dan Z. Dengan perbandingan panjang sumbu X : Y :Z yaitu 9/10a : 1/2a : a.
Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat.
Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial dengan kesan visual yang menyerupai gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif cukup rumit rumit, khususnya pada bagian yang kecil. Pada gambar perspektif garis proyeksi terpusat pada satu atau beberapa titik tertentu. Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan bidang proyeksi yang tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan suatu objek terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal terdapat beberapa sudut pandang yaitu pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping dan proyeksi piktorial. Seacara umum proyeksi ortogonal terbagi menjadi dua jenis yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.
Proyeksi Amerika adalah proyeksi dengan letak bidang yang sama dengan arah pandang. Proyeksi Amerika sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran III atau proyeksi sudut ketiga.
Proyeksi Eropa adalah proyeksi dengan letak bidang yang terbalik dengan arah pandang. Proyeksi Eropa sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran I atau proyeksi sudut pertama. Referensi |