Kurang Istirahat dan terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan asam dapat mengakibatkan sakit

Kurang Istirahat dan terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan asam dapat mengakibatkan sakit
Ilustrasi makanan pedas. Shutterstock/wizdata

JATIM | 11 Januari 2022 17:15 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Bahaya makan pedas yang terlalu sering patut diwaspadai oleh Anda para pecinta makanan dengan cita rasa ini. Pasalnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan rasa pedas diketahui dapat membawa dampak buruk bagi tubuh. Beberapa kondisi kesehatan bisa menyerang jika tidak berhati-hati.

Menambahkan rasa pedas ke dalam makanan tentu boleh-boleh saja. Namun, disarankan bagi Anda untuk tidak melakukannya secara berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan seringkali tidak memberikan manfaat baik. Bisa dikatakan, efek samping yang paling umum dari makanan pedas berhubungan dengan pencernaan.

Perut mulas atau refluks asam dapat terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada. Masalah pencernaan lain yang bisa disebabkan oleh makanan pedas adalah iritasi lambung atau usus, yang menyebabkan efek pencahar.

Berikut adalah beberapa bahaya makan pedas terlalu sering yang mesti diwaspadai, dilansir dari eatthis.com. Segera kurangi asupannya untuk menjaga kesehatan.

2 dari 4 halaman

Bahaya makan pedas terlalu sering yang pertama adalah makanan-makanan jenis ini biasanya memiliki efek pencahar. Adalah fakta bahwa makan makanan pedas merupakan salah satu penyebab paling umum di balik sakit perut dan diare.

Menurut sebuah penelitian ilmiah, capsaicin yang dikonsumsi secara berlebihan dapat mengiritasi lapisan perut setelah Anda memakannya. Gejala yang dihasilkan dari terlalu banyak capsaicin adalah mual, muntah, sakit perut, dan diare. Jadi, jika Anda merasa terlalu sensitif terhadap makanan pedas, ada baiknya untuk menghindarinya.

Kurang Istirahat dan terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan asam dapat mengakibatkan sakit

©2021 Merdeka.com

Bahaya makan pedas terlalu sering yang kedua adalah dapat menyebabkan timbulnya beberapa masalah kulit seperti jerawat dan eksim. 

Makanan pedas dapat menyebabkan jerawat. Ketika makanan pedas menyebabkan peradangan di usus, mulai dari sakit perut, refluks asam, atau gejala lainnya, terkadang peradangan ini juga dapat terlihat pada kulit yang memerah, berjerawat, atau bahkan eksim.

Jika makanan tertentu mungkin menjadi penyebabnya, dokter kulit biasanya akan menyarankan pasien untuk membuat buku harian makanan guna mengindentifikasi penyebabnya.

3 dari 4 halaman

Bahaya makan pedas terlalu sering yang ketiga adalah dapat memicu timbulnya insomnia. Jika menyukai makanan yang kaya akan bumbu pedas, Anda mungkin ingin membatasi untuk mengonsumsinya hanya pada waktu makan siang.

Pasalnya, makanan pedas dan asam dapat mengganggu jadwal tidur karena menyebabkan mulas. Mulas sangat bermasalah bagi orang-orang dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD), juga dikenal sebagai refluks asam.

Menurut banyak ahli kesehatan terkemuka, makan makanan pedas mendekati waktu tidur tidak disarankan karena berbaring justru dapat memperburuk ketidaknyamanan yang dirasakan.

Bahaya makan pedas terlalu sering adalah dapat memengaruhi pita suara. Menurut pakar kesehatan di The Mayo Clinic, makan terlalu banyak makanan pedas merupakan salah satu hal yang bisa mengiritasi tenggorokan.

Jika Anda adalah seseorang yang menderita refluks asam, makan pedas dapat menyebabkan tidak hanya muntah tetapi juga rasa sakit, bengkak, dan iritasi tenggorokan yang berdampak pada suara.

4 dari 4 halaman

Bahaya makan pedas terlalu sering yang kelima adalah dapat memicu timbulnya lecet dan uam pada tubuh. Menurut Barry Green, Ph.D., dari John B. Pierce Laboratory di New Haven, mengonsumsi beberapa makanan pedas berpotensi memiliki risiko kesehatan.

Makanan pedas merangsang reseptor di kulit yang biasanya merespons panas. Reseptor tersebut adalah serat nyeri, yang secara teknis dikenal sebagai nosiseptor polimodal. Mereka merespons suhu ekstrem dan stimulasi mekanis yang intens, seperti mencubit dan memotong; mereka juga merespons pengaruh kimia tertentu.

Sistem saraf pusat dapat dikacaukan atau dibodohi ketika rasa sakit ini dirangsang oleh bahan kimia, seperti yang ada di cabai, yang memicu respons saraf yang ambigu sehingga menimbulkan kemerahan seperti lecet dan ruam.

(mdk/edl)

Akibat makan pedas terkadang tidak bisa dihindari bagi mereka dengan sistem pencernaan yang sensitif.

Makanan pedas menjadi salah satu yang banyak digemari, terutama di Indonesia. Rasanya belum lengkap jika makan tidak memakai sambal.

Makanan pedas terbuat dari beberapa bahan, seperti cabai, lada, saus cabai, minyak cabai atau paprika.

Gangguan Kesehatan Akibat Makan Pedas

Meski memiliki manfaat baik, gangguan yang muncul dinilai lebih banyak ketimbang manfaatnya.

Berikut ini beberapa gangguan kesehatan yang muncul akibat makan pedas:

Baca juga: Yuk, Kenali 6 Ciri-Ciri Kulit Sensitif dan Cara Perawatannya!

1. Obesitas

Kurang Istirahat dan terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan asam dapat mengakibatkan sakit

Foto: Orami Photo Stock

ADVERTISEMENT

Kurang Istirahat dan terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan asam dapat mengakibatkan sakit

Dilansir dari Nutra Ingredients, konsumsi makanan pedas menjadi salah satu hal yang meningkatkan risiko obesitas pada seseorang.

Hal tersebut dikarenakan, konsumsi makanan pedas dapat memicu peningkatan nafsu makan, khususnya asupan karbohidrat.

Rasa sambal yang pedas dan gurih mampu meningkatkan nafsu makan, karena zat capsaicin dalam cabai meningkatkan hormon endorfin tubuh.

Endorfin sendiri merupakan hormon yang membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan.

Peningkatan nafsu makan cenderung meningkatkan porsi nasi yang dimakan seseorang.

Bisa dibilang, cabai bukan penyebab langsung obesitas melainkan sebagai penambah nafsu makan.

2. Sakit Perut dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Dilansir dari UChicago Medicine, gangguan gastrointestinal menjadi akibat makan pedas selanjutnya.

Gangguan tersebut khususnya pada penderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome.

Kandungan capsaicin dalam cabai merupakan salah satu komponen aktif yang menjadi penyebab gangguan pencernaan tersebut.

3. Tumor Lambung dan Tumor Hati

Akibat makan pedas selanjutnya adalah tumor lambung dan tumor hati. Kondisi tersebut terjadi karena kandungan ekstrak cabai.

Dari penelitian yang dilakukan US National Library of Medicine National Institutes of Health pada tikus percobaan, makanan pedas memicu pertumbuhan tumor lambung.

Selain tumor lambung, risiko perkembangan tumor hati tikus percobaan juga meningkat akibat konsumsi ekstrak cabai.

4. Risiko Kanker Kulit

Dilansir dari Jurnal American Association for Cancer Research, peningkatan risiko kanker kulit menjadi akibat makan pedas selanjutnya.

Kandungan capsaicin dalam cabai dinilai memiliki efek karsinogenesis pada kulit.

Ketika dikonsumsi terlalu sering dalam jumlah yang tinggi, makanan pedas juga memicu kanker kulit.

ADVERTISEMENT

Kurang Istirahat dan terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan asam dapat mengakibatkan sakit

5. Maag

Dilansir dari Cleveland Clinic, maag menjadi akibat makan pedas selanjutnya.

Jika makanan ini dikonsumsi oleh penderita sakit lambung, risiko sakit maag pun meningkat.

Baca juga: 7 Manfaat Mugwort, Bahan Skincare yang Cocok untuk Kulit Sensitif!

6. Diare

Kurang Istirahat dan terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan asam dapat mengakibatkan sakit

Foto: Orami Photo Stock

Diare menjadi salah satu akibat makan pedas yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar.

Diare tersebut terjadi karena efek panas yang dihasilkan zat capsaicin. Ketika dikonsumsi dalam jumlah tinggi, memicu sejumlah gejala, seperti mual, muntah, dan diare.

Sejumlah gejala tersebut muncul akibat sistem pencernaan yang terbakar karena iritasi.

Iritasi yang terjadi pada sistem pencernaan tersebut juga dapat memicu munculnya rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

7. Menyakiti Mulut

Jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan pedas dapat menyakiti mulut karena sensasi panas terbakarnya.

Bukan hanya makanan pedas saja, makanan asam, asin, dan keras pun memiliki efek yang sama.

Jika mulut mengalami iritasi, kemampuan mulut pun akan mengalami penurunan.

Hal tersebut bukan hanya memicu gangguan saat berbicara saja, tetapi juga menimbulkan rasa tidak nyaman saat makan dan minum.

8. Tenggorokan Terbakar

Akibat makan pedas selanjutnya adalah sensasi rasa terbakar pada tenggorokan.

Jika hal tersebut dibiarkan begitu saja, masalah atau gangguan menelan tidak dapat dihindari.

Kondisi tersebut dikenal dengan istilah esofagitis. Jika sudah dialami, penderita akan mengalami kesulitan makan, penurunan berat badan, bahkan kekurangan nutrisi.

Esofagitis ditandai dengan beberapa gejala, seperti sakit saat menelan, rasa perih di dada, mual dan muntah, nyeri ulu hati, asam lambung, serta batuk-batuk.

9. Gangguan pada Lidah

Dilansir dari Medical News Today, konsumsi makanan pedas akan memicu rasa nyeri pada lidah.

Jika rasa pedas berada dalam intensitas tinggi, penderita bisa saja mengalami mati rasa.

Namun, efek mati rasa tersebut umumnya hanya terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam.

10. Penurunan Kognitif Otak

Kurang Istirahat dan terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan asam dapat mengakibatkan sakit

Foto: Orami Photo Stock

Gangguan fungsi kognitif biasanya akan terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Hal tersebut bisa dibilang menjadi proses alami seluruh manusia.

Namun, konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat meningkatkan risiko tersebut lebih tinggi.

Penurunan kognitif otak seiring dengan bertambahnya usia dikaitkan dengan demensia.

Kondisi tersebut ditandai dengan gangguan daya ingat, kesulitan fokus, gangguan komunikasi, lupa menaruh barang yang sebelumnya dipakai, dan salah membuat keputusan.

Baca juga: Skincare untuk Kulit Sensitif: Tahapan, Rekomendasi Produk, dan Kandungan yang Dihindari

Jadi, Bolehkah Makan Pedas?

Sebenarnya, konsumsi makanan pedas tidak sepenuhnya memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Sejumlah hal yang disebutkan bisa saja terjadi akibat konsumsi makanan pedas berlebihan.

Jika dikonsumsi sewajarnya, makanan pedas mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang.

Manfaat tersebut berasal dari kandungan vitamin C dan A dalam makanan pedas. Keduanya berperan sebagai antioksidan bagi tubuh.

Selain meningkatkan kekebalan tubuh, makanan pedas dapat mencegah terjadinya pembekuan darah.

Kandungan capsaicin dalam makanan pedas terbukti efektif melawan inflamasi yang menjadi pemicu penyakit jantung.

Namun, jika terlalu sering dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, sejumlah akibat makan pedas seperti yang telah disebutkan tidak dapat dihindari.

Setelah mengetahui dampaknya, apakah Moms masih mau mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan?

Sebaiknya lebih bijak dalam memilih makanan ya, Moms. Pasalnya, meski bermanfaat, segala yang berlebihan akan memicu dampaknya tersendiri.

Sumber

  • https://www.nutraingredients-asia.com/Article/2018/01/30/Hot-and-heavy-Does-eating-spicy-food-make-you-fat#
  • https://www.uchicagomedicine.org/forefront/health-and-wellness-articles/spicy-foods-healthy-or-dangerous
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/323424
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5598338/
  • https://cancerres.aacrjournals.org/content/71/8/2809