Kalian pasti pernah mendengar ceramah bukan? Atau pidato kepresidenan? Apa yang bisa kalian lihat dari hal tersebut. Ya, ceramah ataupun pidato merupakan salah satu contoh dari komunikasi satu arah. Satu arah karena tidak ada timbal balik terhadap sang penyampaian pendapat. Dan berikut rincian penjelasan tentang komunikasi satu arah. Pengertian Komunikasi Satu ArahPengertian Secara Umum Komunikasi satu arah adalah pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya. Komunikasi satu arah bisa dikatakan sebagai komunikasi yang tidak memberi kesempatan kepada pendengar untuk memberikan tanggapan atau sanggahan. Komunikasi satu arah banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi ini condong di pakai dalam dunia militer ini dikarenakan dalam dunia militer menggunakan sistem komando, dimana perintah dari atasan harus dilaksanakan oleh bawahan tanpa ada pertanyaan atau timbal balik. Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya. Dalam hal ini banyak memiliki kekurangan, dikarenakan tidak adanya kesempatan untuk memberikan umpan balik, dimana ini bisa mengakibatkan dampak negatif dari penggunaan komunikasi satu arah ini. Pengertian Menurut Para Ahli
Contoh Komunikasi Satu ArahContoh komunikasi satu arah, yaitu:
Perbedaan antara komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah Manusia adalah makhluk sosial. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain. Interaksi merupakan ungkapan yang kemudian dapat menggambarkan cara untuk mempermudah terjadinya sebuah hubungan antara seseorang dengan orang lain, yang kemudian diaktualisasikan melalui praktek komunikasi. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Manusia tidak lepas dari adanya komunikasi. Pada saat manusia baru lahir ke dunia sudah mulai diperkenalkan dengan komunikasi. Contohnya di Indonesia ketika seorang bayi baru saja dilahirkan ayahnya langsung mengadzankan bayinya. Walaupun bayi tersebut hanya terdiam dan mendengarkan saja. Setiap kali manusia berinteraksi dengan manusia lain pasti selalu ada komunikasi. Oleh sebab itu saya akan menjelaskan pengertian komunias dan perbedaan komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Serta peran komunikasi dalam manajemen organisasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian warta/pesan/informasi yang mengandung arti dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha untuk mendapat saling pengertian. Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communicare yang berarti memberitahukan. Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa ahli, antara lain sebagai berikut :
pengertian satu sama lain antar manusia.
adalah proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang keorang lain.
Praktek, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti. Proses komunikasi merupakan langkah-langkah pertukaran informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dalam usaha pencapaian pengertian. Langkah – langkah proses komunikasi sebagai berikut :
kepada komunikan.
menyampaikan maksud, baik dalam bentuk kata-kata atau lambang ( gambar, warna, bahasa sandi, tulisan, dan lain-lain) sebagai pesan.
komunikator sehingga mempunyai makna/arti.
oleh komunikator, sehingga komunikator dapat menganalisis apakah pesan yang disampaikan sesuai atau tidak dengan apa yang dimaksudkanya, karena dalam proses komunikasi dapat saja terjadi hambatan-hambatan.
Curtis, James, dan Winsor (2004:30 ) menyatakan komunikasi satu arah di sebut juga komunikasi intrapesona (intrapersonal) yaitu komunikasi yang mengacu pada pesan-pesan yang di kirimkan oleh orang-orang secara intern (pemikiran) yang sering kali berhubungan dengan diri sendiri (evalusi diri). Effendy (2003 : 57) menyatakan komunikasi intra pribadi (intra personal communication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berdialog dengan dirinya sendiri dan juga bertanya kepada dirinya sendiri kemudian menjawabnya sendiri. Komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberikan respon atau tanggapan. Berdasarkan penjelasan di atas saya dapat menyimpulkan bahwa komunikasi intra pribadi bisa disebut juga sebagai komunikasi satu arah karena komunikasi intra pribadi ini hanya komunikasi yang terjadi antar pribadi/individu itu sendiri. Proses komunikasi satu arah Kelebihan komunikasi satu arah yaitu:
karena pihak komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan terhadap hal-hal yng disampaikan oleh komunikator,
dapat mengetahui secara langssng atau menilai kesalahan dan kelemaha komunikator.
teratur
lebih mudah mencerna dan memahami pesan yang disampaikan,
informasi yang disampaikan,
Kelemahan komunikasi satu arah yaitu:
mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan.
prasangka yang tidak baik.
penyimak tidak boleh merespon atau memberikan tanggapannya kepada pembicara, sehingga pembicara tidak mengetahui apakah semua penerima pesan atau penyimak memahami seluruh isi pesan yang disampaikan pembicara atau tidak memahami, jadi walaupun penerima pesan mau memberikan tanggapan cukup kepada diri sendiri.
penerima pesan merasa bosan.
Komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan. Komunikasi dua arah dapat terjadi secara vertical, horizontal, dan diagonal. 1) Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertikal yang terjadi adalah komunikasi yang berlangsung antara manajemen tingkat atas, menengah, hingga ketingkat karyawan. Contoh: Komunikasi berlangsung antara direktur dengan sekertaris di sebuah kantor. 2) Komunikasi horizontal yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama. Contohnya komunikasi antara guru dengan guru. 3) Komunikasi diagonal dalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan komunikan yang tingkat, kedudukan, serta wewenangnya berbeda. Contohnya: komunikasi antara kepala sekolah dengan kepala bagian.
Komunikasi satu arah terjadi ketika seorang pengirim pesan kepada orang lain, sedangkan penerima pesan tidak menanggapi pesan tersebut atau komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberikan respon atau tanggapan. Yang termasuk komunikasi satu arah yaitu, khotbah, berita di TV dan radio. Contohnya: kepala sekolah berpidato dalam upacara setiap hari senin di sekolah sehingga semua siswa hanya bisa mendegarkan saja dan tidak memberikan tanggapan. Sedangkan komunikasi dua arah komunikasi yang terjadi ketika seseorang mengirim pesan, mengeluarkan ide, gagasan, pendapat dan peerima pesan (pendengar) menanggapi isi pesan atau komunikasi dua arah merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan ada timbal balik baik dari komunikator maupun komunikan. Contohnya: seorang guru matematika sedang menjelaskan materinya dipapan tulis. Kemudian selesai memberi materi kepada muridnya guru tersebut bertanya kepada muridnya tentang materi yang disampaikan. Apakah sudah mengerti atau belom? . Lalu murid pun menjawab pertanyaan guru matematika tersebut.
Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama, komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain. Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan komunikasi, baik tatap muka atau melalui media seperti Telephone, Hand Phone dengan bawahan, staf, langganan dsb. Manejer melakukakan komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan laporan-laporan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu: Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya. Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
sebagai pribadi.
berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan- peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya. Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi. Herlambang, Susatyo, S.E. MM.(2013). Pengantar Manajemen “ Cara Mudah Memehami Ilmu Manajemen”. Jakarta : Gosyen Publishing Leavitt, J.H.(1992). Psikologi Manajemen, Alih Bahasa Zarkasi, M., Jakarta: Penerbit Erlangga Febri Rahmanto, Aris.(2004). “Peran Komunikasi Dalam Suatu Organisasi”. Jurnal Komunikologi, Vol. 1, No. 2. TA Gutama, TA.(2010). “Peran Komunikasi Dalam Organisasi”. Jurnal Sosiologi, Vol. 25, No. 2. Yuliana, Rahmi.(2012). Peran komunikasi dalam organisasi. Semarang: Jurnal STIE Semarang, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012. |