Komponen apa saja yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemakmuran penduduk di suatu negara?

Pendapatan per kapita merupakan cara untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk di sebuah negara. Karena hal tersebut dihasilkan dari pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk. Maka dari itu, lewat artikel ini kami akan mengulas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pendapatan serta cara menghitungnya. Pada saat kamu mengetahui cara menghitung pendapatan per kapita, setidaknya kamu bisa melihat gambaran kondisi ekonomi di negara ini pada masa mendatang.

Pengertian Pendapatan per Kapita

Pendapatan per kapita adalah standar untuk melihat kemakmuran di sebuah negara. Sering dikenal juga dengan sebutan pendapatan rata-rata penduduk di sebuah negara. Pendapatan rata-rata penduduk ini juga merupakan gambaran Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita.

Maka dari itu, antara pendapatan nasional suatu negara maupun per kapita keduanya mempunyai hubungan yang kuat. Produk Domestik Bruto juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mendapatkan pendapatan nasional.

Dalam urusan ekonomi. Produk Domestik Bruto adalah nilai market seluruh barang serta jasa yang dibuat suatu negara pada kurun waktu tertentu. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto juga mempunyai ikatan erat dengan pendapatan per kapita.

Mengapa Pendapatan Rata-rata Penduduk Perlu Dihitung?

Setelah kami jelaskan pengertiannya, kini kamu juga perlu mengetahui mengapa pendapatan rata-rata penduduk perlu dihitung. Alasan utamanya, karena hal itu memiliki peranan yang penting sebagai hitungan standar perekonomian. Tanpa mengetahui pendapatan rata-rata penduduk, maka sulit untuk dapat mengetahui tolak ukur perekonomian negara.

Apabila telah mengetahui pendapatan rata-rata penduduk. Maka tolak ukur kesejahteraan dan pembangunan di suatu negara dapat diketahui. Dengan mengenal sistem menghitung pendapatan per kapita. Kamu bakal dapat menyaksikan gambaran pendapatan rata-rata yang didapat oleh tiap-tiap orang di sebuah negara.

Hal tersebut tidak akan mempersulit proses persiapan. Terutama dalam bidang ekonomi serta membangun suatu negara untuk maju dan berkembang pesat. Selain itu, apabila suatu negara mempunyai angka pendapatan per kapita yang tinggi. Maka bakal dilihat sebagai negara yang sejahtera di mata negara-negara lain di dunia.

Dengan demikian, hal itu bakal menaikkan rasa bangga suatu negara. Kebanggan tersebut bakal meningkatkan rasa bahagia yang bakal berimbas pada kemakmuran hidup warganya. Itulah sebabnya menghitung pendapatan rata-rata penduduk ini harus dilakukan. Khususnya untuk negara-negara berkembang. Supaya pertumbuhannya dapat terdeteksi dengan baik.

Dapat dibayangkan jika pertumbuhan ekonomi penduduk suatu negara tidak dapat termonitor dengan baik. Maka negara akan kesulitan untuk memajukan kesejahteraan warganya. Karena tidak dapat melihat pendapatan rata-rata penduduknya.

Setelah mengetahui betapa pentingnya menghitung pendapatan negara dengan jumlah penduduk rata-rata, maka kami akan menjelaskan cara menghitungnya.

Cara Menghitung

Hal vital yang perlu kamu ketahui adalah pendapatan rata-rata penduduk tersebut dapat dihitung dengan 2 cara. Di bawah ini merupakan cara yang seringkali dipakai untuk menghitungnya.

  1. Pertama, dari yang telah berlaku atau dikenal juga dengan pendapatan per kapita nominal.Kedua, dari harga tetap (konstan) yang diambil berdasarkan tahun acuan atau dikenal juga dengan pendapatan per kapita riil.

Sebelumnya sudah kita ketahui. Jika pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata dari penduduk. Pendapatan rata-rata tersebut dapat diketahui dengan cara membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk di sebuah negara.

Pendapatan nasional yang diarahkan di sini yaitu Produk Nasional Bruto (PNB). PNB dikenal juga dengan Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto ini tidak sama dengan Produk Domestik Bruto.

Perbedaannya, Produk Nasional Bruto menyertakan pendapatan komponen produksi dari luar negeri. Sementara itu, Produk Domestik Bruto cuma menghitung seluruh produksi suatu negara. Tanpa memperkirakan apakah produksi itu dijalankan dengan menggunakan elemen produksi dalam negeri atau tidak.

Produk Nasional Bruto adalah nilai produk dalam wujud barang atau jasa yang didapatkan oleh penduduk di sebuah negara (nasional). Dalam jangka waktu 1 tahun. Di antaranya hasil produksi barang dan jasa yang didapatkan oleh warga negara yang ada di luar negeri. Namun hasil produksi perusahaan asing yang berpraktik di area tersebut tidak termasuk.

Penghitungan Nominal

Cara pertama dapat diketahui dari Produk Nasional Bruto berdasarkan harga yang tengah berlaku. Silahkan lihat contoh di bawah ini.

Di suatu negara, angka Gross National Product (GNP) di tahun 2017 adalah sebesar 1.300.567 miliar, dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut sejumlah 262.000.000 jiwa. Maka berapa banyak nilai pendapatan per kapita negara itu di tahun 2017?

Penghitungannya adalah menggunakan rumus, Gross Domestic Product (GDP) harga yang sedang berlaku dibagi jumlah penduduk. Maka akan menghasilkan Pendapatan Per Kapita (PPK).

Sehingga nilai pendapatan per kapita nominal di negara itu pada tahun 2017 hasilnya, PPK = 1.300.567 miliar dibagi dengan 262.000.000 jiwa. Maka hasilnya adalah 0.0049639961832061. Atau, Pendapatan Perkapita = 4.963.996 juta.

Penghitungan Riil

Pada suatu negara, angka Gross National Product (GNP) di tahun dasar 2010 adalah sebesar 500.000 miliar. Sementara untuk angka Gross Domestic Product (GDP) untuk tahun 2019 adalah 1.200.567 miliar serta jumlah penduduk 362.000.000 jiwa. Maka nilai Pendapatan per kapita apabila dihitung berdasarkan harga konstannya berapa?

GDP tahun 2010 dapat digunakan karena dijadikan tahun dasar. Kamu dapat mengetahui pendapatan per kapita itu dari menggunakan rumus: Pendapatan Per Kapita (PPK) = Produk Nasional Bruto harga konstan : Jumlah penduduk.

Sehingga negara tersebut memiliki nilai pendapatan per kapita nominal berdasarkan tahun dasar 2010 adalah: PPK = 500.000 miliar : 362.000.000 = 1.381.215 juta.

Dengan penjelasan dan contoh-contoh di atas, apakah kamu sudah mengerti dan memahami mengenai pendapatan per kapita? Perlu diketahui bahwa usaha dan bisnis yang kita jalankan turut memberi pengaruh pendapatan per kapita di negara ini.

Maka, dengan mengembangkan usahamu sebaik mungkin hingga maju, bukan hanya menolong diri kamu sendiri. Namun lebih dari itu, kamu sudah ikut mempengaruhi pendapatan per kapita di negara kita. Jika pendapatan per kapita negara mengalami peningkatan tiap tahun, maka negara akan menjadi makmur dan sejahtera.

Pendapatan per kapita Indonesia

Menurut CNBC Indonesia, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan bahwa Ondonesia memiliki tantangan besar dalam periode kerja lima tahun ke depan hingga 2024. Sesuai sasaran makro pembangunan 2020-2024, Ida menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia bisa menembus angka US$5.780-6.160 atau setara Rp80-86 juta per kapita per tahun.

Angka ini lebih besar juka dibanding pendapatan per kapita yang dicatat oleh , Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, di mana, angka pendapatan per kapita Indonesia sebesar US$ 3.927 atau sekitar Rp56 juta per kapita per tahun di 2018.

Apakah kamu memiliki sebuah usaha yang sedang kamu kembangkan? Semoga bisnis atau usahamu dapat maju dan sukses. Simak artikel-artikel lain tentang bisnis dan keuangan di situs ini.

Pendapatan Nasional Dan Ukuran Kemakmuran Negara

Tujuan Pembelajaran

  1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang manfaat penghitungan pendapatan nasional.
  2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang hubungan pendapatan nasional tolak ukur kemakmuran negara.

Materi pembelajaran

  1. Manfaat penghitungan pendapatan nasional.
  2. Hubungan pendapatan nasional tolak ukur kemakmuran negara.

Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun. Manfaat yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui dan menelaah kondisi atau struktur perekonomian Dari perhitungan pendapatan nasional, kita dapat menggolongkan suatu negara sebagai negara industri, pertanian atau jasa. Dapat ditentukan pula besarnya sektor-sektor industri, pertanian, pertambangan, dan lain-lain.
  2. Berdasarkan pendapatan nasional dapat kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara pertanian atau agraris, sedang Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Jepang adalah negara Industri.

Menurut PBB, perekonomian suatu negara terdiri dari 11 sektor usaha, yaitu sebagai berikut:

  1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan.
  2. Pertambangan dan penggalian.
  3. Industri pengolahan.
  4. Listrik, gas, dan air minum.
  5. Bangunan.
  6. Perdagangan, hotel, dan restoran.
  7. Pengangkutan dan komunikasi.
  8. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
  9. Sewa rumah.
  10. Pemerintah dan pertahanan.
  11. Jasa-jasa lain.

Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu Data mengenai pendapatan nasional dibuat setiap tahun, maka kita dapat membandingkan besarnya pendapatan nasional suatu negara dari tahun ke tahun. Perbandingan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi sebagai berikut.

  1. Ada tidaknya kenaikan/penurunan perekonomian
  2. Ada tidaknya perubahan struktur ekonomi

Pertambahan dan pengurangan kemakmuran materiil Kenaikan atau penurunan pendapatan per kapita berdasakarn jumlah penduduknya. Membandingkan perekonomian antarbangsa atau antar daerah Data perhitungan pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk membandingkan perekonomian suatu negara dengan negara laindan antar satu daerah/provinsi dengan daerah/provinsi lain. Kita dapat membandingkan pendapatan per kapita antara Amerika Serikat dengan Jepang dan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Perbandingan ini berguna untuk menilai seberapa jauh kita tertinggal atau lebih maju dibandingkan dengan negara lain yang yang lebih maju atau lebih terbelakang dari kita.


Rumusan Kebijaksanaan Ekonomi

Perhitungan pendapatan nasional berguna untuk dijadikan dasar merumuskan kebijakan ekonomi oleh pemerintah. Pertumbuhan produk nasional bruto setinggi 8%, dapat dilihat dari perhitungan pendapatan nasional yang ada. Proporsi masing-masing sektor, pertanian 8% itu dialokasikan kepada sektor pertanian misalnya 5%, sektor industri 15%, pertambangan 12% dan seterusnya.

Kecepatan pertumbuhan sektor pertanian dalam subsektor tanaman bahan makanan pemerintah dapat menentukan kebijakan pengadaan pangan. Misalnya dapat tidaknya bahan makanan disediakan dari produksi dalam negeri dan seberapa besar masih harus diimpor. Berdasarkan pendapatan per kapita, pemerintah dapat pula menentukan kebijakan kependudukan dan penggunaan dana investasi.
Pendapatan Per kapita

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Adapun rumusnya sebagai berikut. Pendapatan Per Kapita = (Pendapatan nasional) / (Jumlah penduduk)Pendapatan per kapita terhitung secara berkala, biasanya per satu tahun.Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lainSebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lainSebagai data untuk kebijakan atau sebgai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah ekonomi

Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara.

Pendapatan per kapita sebagai barometer untuk mengukur taraf hidup rata-rata masyarakat suatu negara masih ada kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan oleh berikut ini. Tingginya pendapatan per kapita suatu negara dalam perhitungannya kurang memperhatikan aspek pemerataan distribusi pendapatan dan harga barang keperluan sehari-hari. Tingginya pendapatan per kapita belum tentu mencerminkan secara realistis tingkat kesejahteraan masyarakat, karena ada faktor-faktor lain yang sifatnya relatif atau sangat subjektif sehingga sulit diukur tingkat kesejahteraannya. Tingginya pendapatan per kapita tidak menjelaskan mengenai masalah pengangguran yang ada serta berapa lama seseorang itu bekerja.

Berdasarkan Bank Dunia (World Bank) tingkat pendapatan per kapita suatu negara dibedakan menjadi empat kelompok Negara berpendapatan rendah (Low Income Economics) Negara berpendapatan rendah yaitu negara yang memiliki PNB per kapita $ 675 atau kurang Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (Lower Middle Economics) Negara yang berpendapatan menengah ke bawah, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 675 – $ 2.695 Negara yang berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle Economics) Negara yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 2.695 – $ 8.355 Negara yang berpendapatan tinggi (High Income Economics) Negara yang berpendapatan tinggi yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita diatas $ 8.355 Manfaat perhitungan pendapatan per kapita:

1. Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun

2. Sebagai data perbandingan tingkat suatu negara dengan negara lain

3. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup negara dengan negara lainnya

4. Sebagai data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi

Hubungan Pendapatan Nasional Penduduk dan Pendapatan Per Kapita

Pendapatan nasional sebuah negara tinggi, tetapi jumlah penduduknya besar maka pendapatan per kapitanya akan rendah. Sebaliknya pendapatan nasional rendah, tetapi jumlah penduduk kecil, pendapatan per kapitanya mungkin tinggi. Pendapatan per kapita yang tinggi memberikan gambaran umum tentang kesejahteraan penduduk, tetapi belum tentu selurh rakyat menikmat kemakmuran. Untuk itu harus ada aspek pemerataan pendapatan.

Untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan biasa digunakan Koefisien Gini (Gini Ratio). Adapu kurva yang menggambarkan hubungan kuantitatif antara persentase penduduk sebagai penerima pendapatan dengan persentase pendapatan yang nyata-nyata diterima disebut Kurva Lorenz.

Ukuran Kemakmuran Negara

Berdasarkan PDB suatu negara bisa menunjukkan tingkat produktivitas masyarakat di negara tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa. PDB yang dihasilkan negara satu dapat dibandingkan dengan negara lain. Pendapatan perkapita dan pendapatan nasional (faktor yang memacu pertumbuhan ekonomi) merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur jika memiliki pendapatan perkapita yang tinggi. Pendapatan perkapita yang tinggi dapat dijadikan penentu kemakmuran suatu negara. Namun demikian pendapatan perkapita yang tinggi, belum tentu dapat disebut sebagai negara makmur/sejahtera jika tidak merapa pendapatan perkapitanya.

Ukuran kemakmuran antar negara berbeda. Ukuran kemakmuran antara negara yang maju berbeda dengan bangsa yang sedang berkembang. Ada yang mengukur berdasarkan tingkat konsumsi rata-rata perorang dan berdasarkan pendapatan perkapita, ada yang mengukur berdasarkan tingkat pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, secara umum kemakmuran suatu negara tidak dapat dilihat hanya dari satu faktor saja, melainkan dengan berbagai hal yang diolah secara terpadu. Selain itu ukuran kemakmuran suatu bangsa bersifat kontekstual terhadap kondisi suatu Negara.

Kemakmuran bisa juga tercipta dari sumber daya alam dan energi yang melimpah. Kemakmuran itu bisa tercipta dengan mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki. Memiliki kekayaan alam yang tak ternilai baik dari kesuburan tanah, pariwisata, barang tambang, kelautan, flora dan fauna sudah seharusnya digunakan untuk meningkatkan kemakmuran penduduk karena kekayaan tersebut milik masyarakat di dalamnya.

Pendapatan Nasional dan Kesejahteraan Masyarakat

Kemakmuran suatu Negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang diterima Negara, akan tetapi pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum menentukan kemakmuran suatu Negara tanpa melihat kondisi ekonomi masyarakat atau penduduk Negara tersebut. Karena suatu Negara dapat dikatakan makmur apabila dapat mengatasi masalah ekonomi Negara dan masyarakatnya yang berhubungan dengan pendapatan nasional, kemiskinan, serta penggangguran.

Pernyataan diatas menunjukkan bahwa kesejahteraan rakyat dapat dilihat oleh pertumbuhan ekonomi yang digambarkan melalui pendapatan nasional. Pendapatan nasional merupakan pendapatan dari suatu negara selama setahun, sedangkan pendapatan per kapita merupakan pendapatan dari penduduk suatu negara. Pendapatan nasional dan pendapatan per kapita memiliki hubungan yang searah dengan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara. Artinya, semakin tinggi pendapatan nasional dan pendapatan per kapita suatu negara, maka tingkat kemakmuran dan kesejahteraan negara tersebut akan semakin tinggi pula. Begitu pula dengan sebaliknya. Tetapi pendapatan nasional yang tinggi tidak dapat menjamin pendapatan per kapita akan tinggi  juga. Untuk menaikkan pendapatan per kapita, sebuah negara harus menaikkan pendapatan nasional dan memperkecil laju pertumbuhan penduduk. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kemakmuran dan kesejahteraan perekonomian indonesia dapat dilihat dari pendapatan nasional dan pendapatan per kapita.

Sifat Pertumbuhan Ekonomi

1. Suatu Proses

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, artinya pembangunan ekonomi itu berlangsung berlangsung secara terus-menerus bukan merupakan kegiatan yang sifatnya insidental ( tidak sengaja).

2. Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita

Dikatakan terjadi pembangunan ekonomi jika terjadi kenaikan dalam hal pendapatan per kapita, karena kenaikan pendapatan kenaikan per kapita itu  merupakan cerminan terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.

3. Kenaikan pendaparan per kapita berlangsung dalam jangka panjang

Pendapatan per kapita secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa pendaptan per kapita harus mengalami kenaikan secara terus-menerus, tetapi pada suatu waktu tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.

4. Kenaikan pendapatan per kapita diikuti perubahan teknologi dan kelembagaan.

Maksudnya, dikatakan terjadi pembanguna ekonomi bukan saja berarti peningkatan pendapatan per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita juga harus diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang dulunya pengolahan lahan dengan menggunakan tenaga hewan, sekarang berganti meggunkana traktor

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

  1. Faktor Sumber Daya Manusia,

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

  • Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Dampak Kuantitas Penduduk Terhadap Pembangunan

Permasalahan penduduk (kuantitas dan kualitas) : pembangunan suatu negara berkaitan dengan permasalahan kependudukannya.suatu pembangunan dapat berhasil jika didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai. 

Jumlah penduduk yang besar berdampak langsung terhadap pembangunan berupa tersedianya tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam pelaksaaan pembangunan.akan tetapi, kuantitas penduduk tersebut juga memicu munculnya permasalahan yang berdampak terhadap pembangunan. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya:

  1. Pesatnya pertumbuhan penduduk

Jika tidak diimbangi dengan kemampuan produksi akan menjadi beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang, dan papan.

Jika tidak merata menyebabkan pembangunan hanya terpusat pada daerah-daerah tertentu yang padat penduduknya saja. Hal demikian dapat menyebabkan hasil pembangunan tidak dapat dinikmati secara merata, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara daerah yang padat dan daerah yang jarang penduduknya.

  • Tingginya angka urbanisasi

Hal demikian dapat menyebabkan munculnya kawasan kumuh di kota-kota, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan kelompok miskin kota.

  • Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang

Jika tidak diimbangi volume kesempatan kerja dapat menyebabkan terjadinya pengangguran yang berdampak pada kerawanan sosial.

Tingkat Pendapatan Penduduk

Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Negara-negara berkembang  umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh :

1.  Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain

2.  Jumlah penduduk banyak

3.  Besarnya angka ketergantungan

Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu :

1.  Negara kaya, pendapatan per kapitanya  > US$ 1.000

2.  Negara sedang, pendapatan per kapitanya  = US$ 300-1.000

3.  Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300

Dampak Tingkat Pendapatan Penduduk Rendah Terhadap Pembangunan

1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik

2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.

Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan, pemerintah melakukan upaya dalam bentuk:

1. Menekan laju pertumbuhan penduduk.

2. Merangsang kemauan berwiraswasta

3. Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi

4. Memperluas keselamatan kerja

5. Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.

Daftar pustaka

Todaro, Michael. (2000). Economic Development. edisi ketujuh. England: Addison-Wesley.

UNDP. (2004). Human Development Report, 2004. New York: Oxford University Press.

UNSFIR (United Nations Support Facility for Indonesian Recovery). (2000). Indonesia: The National Human Development Report 2000. Jakarta: UNSFIR, Jakarta.

Hamid, Edy Suandi. (2003). “Ketimpangan Fiskal Vertikal dan Formula Alternatif Dana Alokasi Umum” disertasi pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.

Hamid, Edy Suandi. (ed). (2004). Memperkokoh Otonomi Daerah. Yogyakarta: UII Press.

Mubyarto. (2004). Kemiskinan dan Pembangunan Sosial. Yogyakarta: Aditya Media.

Mubyarto. (2001). Prospek Perekonomian Indonesia di Era Otonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE.