Verba Aktif – Dalam KBBI mempunyai arti kata yang menggambarkan keadaan, perbuatan dan proses dalam kata kerjanya. Jadi, verba aktif merupakan kata kerja yang subyeknya berperan sebagai pelaku. Show Majalahpendidikan.com akan menyampaikan materi pembelajaran dengan judul Verba Aktif. Dimana materi pembelajaran ini akan diulas berdasarkan Pengertian, Karakteristik, Macam dan Contoh. PengertianVerba aktif merupakan suatu kalimat yang subjeknya berdasarkan suatu perbuatan atau tindakan berwujud predikat oleh objek. Misalnya: Permen karet itu dibeli oleh Harun. Jadi verbat aktif dengan verba pasif tidak sama, yang ada saling bertolak satu dengan yang lain, namun umumnya verba ini bisa dipastikan demikian sebaliknya. Karakteristik Verba Aktif
Macam-Macam Verba AktifUntuk verba ini sendiri mempunya tiga macam, diantaranya yakni: Verba Aktif EkatransitiveVerba ini memerlukan objek namun tidak memiliki pelengkap. Dengan kata lain, Kalimat ini hanya memiliki 3 unsur yaitu Subjek, Predikat dan Objek. Verba Aktif DwitransitifVerba ini memiliki satu predikat dan mengharuskan kehadiran objek dan pelengkap. Kata aktif dwitransitif mempunyai empat unsur (S) subjek, (P) predikat, (O) objek, dan (Pel) pelengkap. Apabila sdiantara dari ke 4 unsur itu tidak terpenuhi, maka verba ini menjadi kalimatg yang rancu atau yang kehilangan artinya. Verba Aktif IntransitifVerba ini adalah kalimat yang predikat atau verbanya tak memerlukan suatu objek. Namun, biasanya kalimat ini selalu diikuti dengan pelengkap (pel), dan keterangan (K). Contoh Verba Aktif
Demikianlah yang dapat admin sampaikan materi ini dimana pembahasan mengenai Verba Aktif. Semoga dengan materi yang sudah dibahas melalui artikel ini, dapat memberikan pemahamaan dan manfaat untuk sahabat pembaca semua. Baca Juga:
KOMUNIKASI, baik lisan maupun tulisan, memang mementingkan kesapahaman antara pengirim dan penerima pesan. Akan tetapi, ternyata kesepahaman tidaklah berdiri sendiri. Dia membutuhkan struktur yang baku dan berlogika. Apalah jadinya bila ragam dalam satu kalimat tercampur antara verba pasif dan aktif. Verba atau kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Dalam satu kalimat, hendaknya cukup terdiri dari satu verba, aktif atau pasif, saja. Pencampuran dua verba dalam satu kalimat merupakan kesalahan fatal dalam berbahasa. Sebagai contoh, kita membaca tulisan suatu berita seperti, ”Presiden Joko Widodo dilaporkan sedang mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT).” Sekilas kalimat itu tampaknya terlihat benar adanya. Namun, tahukan Anda, jika kita selisik dengan cermat, ada kerancuan dan kesalahan pada kalimat tersebut. Kesalahannya terletak pada verba yang digunakan. Adanya pencampuran antara verba aktif dan verba pasif. Verba aktif yang digunakan, yaitu pada kata ‘mengunjungi’, sedangkan verba pasif terletak pada kata ‘dilaporkan.’ Kata ‘dilaporkan’ tidaklah tepat karena bermakna presiden menjadi terlapor. Seperti kita ketahui, verba aktif adalah verba yang subjeknya melakukan pekerjaan atau menjadi pelaku. Verba aktif biasanya diberi imbuhan me-, ber-, atau tanpa prefi ks. Sementara itu, verba pasif adalah verba yang subjeknya dikenai pekerjaan atau verba yang subjeknya berperan sebagai penderita, sasaran, atau hasil. Verba pasif biasanya diberi imbuhan di- atau ter-. Nah, pada kalimat di atas jelas adanya verba aktif yang bertentangan dengan verba pasif karena jika verba aktif adalah kata kerja yang subjeknya melakukan suatu kegiatan. Sebaliknya, verba pasif merupakan kata kerja yang subjeknya memiliki peran sebagai sasaran, penderita, atau hasil dari perbuatan yang dilakukan padanya. Verba atau kata ‘dilaporkan’ pada kalimat itu seharusnya dihilangkan. Jadi, kalimat itu seharusnya diubah menjadi, ”Presiden Joko Widodo mengunjungi Nusa Tenggara Timur (NTT).” Presiden Joko Widodo sebagai subjek atau orang yang melakukan suatu kegiatan. Kata ‘mengunjungi’ sebagai predikat (kata kerja) atau kegiatan yang dilakukan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai objek atau keterangan tempat. Dengan begitu, kalimat tersebut menjadi efektif dan mudah dimengerti atau dipahami. Kesalahan bercampurnya verba aktif dan verba pasif sering juga kita lihat pada kalimat, “Para tamu diharapkan menduduki kursi yang disediakan.” Pada kalimat tersebut terdapat verba aktif ‘menduduki’ dan verba pasif ‘diharapkan’. Bercampurnya verba aktif dan verba pasif tersebut membuat kalimat itu rancu dan tidak efektif. Verba aktif ‘menduduki’ seharusnya dihilangkan dan diganti dengan kata ‘duduk’. Kata duduk, pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mempunyai arti meletakkan tubuh atau letak tubuhnya dengan bertumpu pada pantat (ada bermacam-macam cara dan namanya seperti bersila dan bersimpuh). Dengan demikian, kalimat pada contoh di atas hendaknya diganti menjadi, “Para tamu diharapkan duduk di kursi yang disediakan.” Jadi, cukup verba pasif ‘diharapkan’ saja yang digunakan. Sebagai penutur bahasa Indonesia, kita hendaknya cermat dalam bertutur kata dan efektif dalam penulisan sebuah kalimat. 16 Pengaruh budaya Hindu dari india menyebabkan Kutai yang semula merupakan kelompok masyarakat yang berbentuk suku berubah menjadi kerajaan Namun dem … Jelaskan faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi lemahnya nasionalisme di masa sekarang Lawan aja maoni sabarang kary:sethithik memaoni,samubarang polah,tan kena wong kumlebat,ing mangsa mengkopuniki,apan wus lumrah,uga padha maoni. Menurut haji abdul malik karim amrullah,islam berasal dari tanah kelahirannya yaitu arab atau mesir.terangkan dasar pendapat haji abdul malik karim am … Menurut philip k.hitti perang salib merupakan perang keagamaan. hal ini disebabkan oleh beberapa alasan kecuali...a.gerakan kaum kristen di eropa yang … Jika ada unsur paksaan maka ijarah..... bantuin kk Pada tanggal 31 mei 1976 dpr timor timur mengeluarkan petisi yang isinya agar pemerintah ri secepatnya menerima dan mengesahkan bersatunya rakyat dan … Siapakah pemimpin pasukan Muslim yang terkenal sebagai Penakluk Konstantinopel? A. Shalahuddin Al AyyubiB. Muhammad Al FatihC. Mustafa Kemal Ataturk D … TOKOH MUHAMMADIYAH yang mengusulkan penggunaan kalender hijriyah sebagai penanggalan nasional adalah *PKM Jelaskan kondisi politik dunia yang kamu ketahui saat ini! |